Keysheva [SUDAH TERBIT]

By Keyla_NH

7.7M 502K 29.9K

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Ini kisah Keysheva, seorang dokter muda cantik yang sangat menyukai lelaki bernama Angkasa, teman... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
Maaf :(
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
37
38
39
40 [END]
Epilog
Extra Part
SEQUEL
Batal Terbit ?
Promosi😀
Promosi😊
COMING SOON TERBIT!!!
VOTE COVER YUKK!!!
H - 1 PRE ORDER KEYSHEVA
OPEN PO NOVEL KEYSHEVA!!!
OPINION ABOUT KEYSHEVA❓
TANYA APAPUN⁉️‼️‼️
LAST DAY PRE-ORDER

36

148K 8.4K 1.4K
By Keyla_NH

"Jangan pernah bicara seperti itu," ucap Angkasa.

"Kenapa? Aku capek Sa, kamu gak pernah percaya sama aku, padahal aku selalu percaya sama kamu, kamu gak lupa kan kalau aku lagi hamil? Kamu selalu bikin aku stress, kasian anak kita."

Angkasa mengacak rambutnya frustasi, "Arghhh... Key aku gak mau pisah sama kamu."

"Kamu gak pernah mikirin perasaan aku."

"Maaf—"

"Aku pergi dulu, jangan temui aku, aku mau sendiri." Keysheva keluar dari kamar, ia pergi meninggalkan Angkasa.

Angkasa duduk di tepi ranjang, ia menunduk, ini semua salahnya, kenapa ia selalu tak percaya dengan Keysheva, istrinya sendiri.

"Apa gue masih suka sama Reva?," tanyanya pada dirinya sendiri.

🏀🏀🏀

"Anak Bunda kenapa lagi sih nangis-nangis gini? Kasian anak kamu." Emy mengusap-usap punggung Keysheva, mencoba untuk menenangkan putrinya itu.

Keysheva menyandarkan kepalanya di bahu Emy, "Bun, Keysheva mau pisah sama Angkasa."

"Hah? Kenapa? Kamu gak boleh berbicara seperti itu, kamu ada masalah apa lagi sih sama Angkasa sampai-sampai kamu berpikir seperti itu, hm?."

"Panjang Bun masalahnya."

"Cerita sama Bunda."

Keysheva pun menjelaskan dengan detail semua permasalahannya, Emy pun dengan senang hati mendengarkan Keysheva bercerita.

"Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, kamu sabar dulu," ucap Emy.

"Kali ini udah gak ada jalan keluarnya Bun, selain pisah."

"Gak boleh ngomong begitu. Kamu sama Angkasa harus bicarain ini baik-baik. Kalian harus bisa mempertahakan rumah tangga kalian, kasian anak kalian."

Keysheva menghela nafasnya, ia menunduk menatap perutnya yang mulai menonjol itu, ia mengusap-usap perutnya, "Iya Bun."

"Tapi Keysheva capek, Angkasa selalu gak percaya sama Key, padahal kan Key ini istrinya, kayaknya dia emang belum move on dari mantannya itu."

"Kalau soal itu lebih baik kamu tanyakan langsung kepada Angkasa."

"Oh iya, tadi kamu bilang kamu diculik sama sekretaris Angkasa? Kamu gak papa kan? Gak ada yang luka? Dia nyakitin kamu?," tanya Emy tanpa jeda, ia sangat khawatir dengan putrinya itu.

Keysheva menggeleng pelan, "Key gak papa kok Bun."

"Kamu gak boleh terlalu banyak pikiran, jangan telat makan, istirahat juga yang cukup, ingat anak kamu."

Keysheva mengangguk paham sembari tersenyum hangat, "Iya Bun." Emy mengusap puncak kepala Keysheva.

"Key mau ke kamar dulu ya, kalau ada yang nyariin bilang aja Key gak mau diganggu." Emy mengangguk mengiyakan ucapan Keysheva, Keysheva pun pergi menuju ke kamarnya.

🏀🏀🏀

"Astaga Angkasa! Lo harusnya dengerin dulu penjelasannya Keysheva, kebiasaan sih lo gak percayaan mulu," omel Reva saat Angkasa menceritakan kejadiannya dengan Keysheva tadi.

Angkasa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Iya."

"Sana lo cari Keysheva, selesein masalah lo baik-baik. Keysheva pasti sakit hati banget itu sampai dia minta pisah, hati-hati lo jadi duda, mau?!"

Angkasa menggeleng kuat, "Gak gak! Gak mau!."

"Ya udah sana lo bicarain baik-baik sama Keysheva."

"Iya, gue pergi dulu."

Angkasa berjalan menelusuri koridor rumah sakit. Tiba-tiba handphone nya berdering, Angkasa melihat nomor tidak dikenal yang menelponnya.

"Ini siapa?"

"Gue Zidan. Bisa temuin gue di Cafe Mentari sekarang?."

"Ada urusan apa ya? Gue sibuk."

"Bisa atau gak?."

"Iya iya bisa! Gue otw."

"Oke."

Tut.

Angkasa menyimpan handphonenya kedalam saku celananya. Sebenarnya ia sangat malas untuk menemui Zidan, namun ia penasaran juga untuk apa Zidan mengajaknya bertemu.

🏀🏀🏀

Angkasa duduk di kursi yang bersebrangan dengan kursi yang diduduki oleh Zidan, "Ada perlu apa?," tanya Angkasa dingin.

"Gue cuman mau jelasin, gue tadi itu cuman nolongin Keysheva. Dia diculik sama sekretaris lo itu."

Angkasa menaikkan sebelah alisnya, "Maksud lo, Jennifer?" tanyanya.

Zidan mengangguk, "Nah itu namanya! Keysheva hampir dibunuh sama dia. Gue nemuin Keysheva karena gue ngelacak gps handphonenya."

"Gue heran, bisa-bisanya lo mempekerjakan wanita licik kayak Jennifer itu."

"Gue juga gak tau ternyata kelakuan dia begitu," sahut Angkasa.

Zidan tertawa kecil, "Lo itu juga kenapa sih gak percayaan banget sama Keysheva? Dia itu istri lo, dan dia lagi hamil anak lo."

"Iya gue tau gue salah—"

"Sekarang baru lo sadar kalau lo salah? Jangan sia-siain Keysheva Sa, dia perempuan baik, sabar, kalau lo berani nyakitin dia lagi, gue bakal rebut Keysheva dari lo."

Angkasa menatap tajam Zidan, berani-beraninya Zidan berbicara seperti itu dihadapannya langsung, "Dan gue bakal pastiin lo mati saat itu juga."

Zidan terkekeh, "Kalem bro, santuy. Sebaiknya lo pecat Jennifer, eh laporin dia ke polisi juga."

"Iya, tenang aja."

"Keysheva tadi sempat cerita sama gue, katanya Reva keguguran gara-gara Jennifer?."

Angkasa menganggukan kepalanya, "Iya."

"Bener-bener tuh cewek iblis, ada masalah apa sih dalam hidupnya," heran Zidan.

"Gak tau juga gue."

"Intinya lo jaga Keysheva baik-baik, pasti lo lagi marahan kan sama dia?"

"Iya," sahut Angkasa sembari mengangguk pelan.

"Dia dimana sekarang?" tanya Zidan.

"Dia tadi pergi, antara kerumah Bundanya atau ke Apartement, tapi tadi diantar supir kok."

"Lo cariin gih, terus lo kelarin masalah lo, sebelum semuanya semakin rumit," ucap Zidan dibalas anggukan dari Angkasa.

"Thanks, gue duluan."

🏀🏀🏀

Angkasa berdiri didepan teras kediaman rumah orang tua Keysheva. Ia mengetuk pintu rumah tersebut dengan perlahan.

Tak lama kemudian pintu terbuka, seorang wanita menatap kearah Angkasa, "Nyari Keysheva?."

Angkasa mencium punggung tangan kanan wanita itu sebagai tanda hormatnya, ia mengangguk pelan, "Iya Bun, ada disini kan?."

"Ada, cuman dia lagi gak mau diganggu katanya," sahut Emy.

"Oh gitu ya? Keysheva dikamar kan? Kalau Angkasa ke kamar—"

"Dia lagi gak mau di ganggu Angkasa," ucap Emy dengan penekanan disetiap katanya.

"Masuk dulu yok, Bunda mau bicara."

Emy lebih dulu masuk dan duduk di sofa ruang tamu, Angkasa mengikutinya dan duduk juga. Ia tersenyum kearah mertuanya itu.

"Keysheva kesini nangis-nangis, dia udah cerita semuanya sama Bunda."

"Maafin Angkasa udah buat anak Bunda nangis," ucap Angkasa tulus meminta maaf.

"Keysheva bilang dia mau pisah—"

"Enggak, Angkasa gak mau pisah sama Keysheva, masalah ini bakal cepat selesai, Bunda tenang aja," ucap Angkasa memotong perkataan Emy.

Emy menghela nafasnya, ia mengangguk pelan, "Ya sudah, Bunda percaya sama kamu. Oh iya Bunda mau nanya sama kamu, kenapa kamu gak percayaan sama Keysheva? Dia itu istri kamu, masa gak percaya sama istri sendiri sih."

"Iya Bun maaf, Angkasa salah."

"Jangan sampai Keysheva benar-benar capek menghadapi kamu."

"Iya Bun, Angkasa bakal lebih percaya sama Keysheva."

"Bagus."

"Angkasa pulang dulu ya, ntar gak usah bilang ke Keysheva kalau Angkasa kesini. Besok Angkasa kesini lagi kok." Angkasa mencium lagi punggung tangan kanan Emy, "Assalamualaikum Bun."

"Waalaikumsallam."

Continue Reading

You'll Also Like

20.2K 771 50
Sudah melupakannya? Aku rasa setelah tiga tahun nggak bertemu dengannya, aku yakin sudah melupakannya. Tapi terkadang bayangan masa lalu selalu meng...
1.6M 77.3K 53
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
PEKA By Novi

Teen Fiction

102K 4.6K 55
-COMPLETE- #wattys2019 Setiap hari ku perhatikan dia dari kejauhan. Setiap hari ku lihat dia tersenyum bahagia. Bisakah aku mendapatkannya? *Cerita i...
979K 99.6K 73
"Dari satu sampai sepuluh, seberapa besar keinginan kamu untuk saya bertanggung-jawab?" "Nol?"