Creatures Mythology: The Rise...

By chiiserv

37.7K 10.9K 10.2K

Crescencia, seorang perempuan berparas rupawan, memiliki sifat keras kepala, dan introvert. Dia adalah salah... More

Crescencia
🌸 1 🌸
🌸 2 🌸
🌸 3 🌸
Happy
🌸 4 🌸
🌸 5 🌸
🌸 6 🌸
🌸 7 🌸
🌸 8 🌸
🌸 9 🌸
Cast body guard
🌸 10 🌸
🌸 11 🌸
🌸 12 🌸
🌸 13 🌸
🌸 14 🌸
🌸 15 🌸
🌸 16 🌸
🌸 17 🌸
🌸 18 🌸
🌸 19 🌸
🌸 20 🌸
🌸 21 🌸
🌸 22 🌸
🌸 23 🌸
🌸 24 🌸
🌸 25 🌸
🌸 26 🌸
🌸 27 🌸
🌸 28 🌸
🌸 29 🌸
🌸 30 🌸
🌸 31 🌸
🌸 32 🌸
🌸 33 🌸
🌸 34 🌸
🌸 36 🌸
🌸 37 🌸
🌸 38 🌸
🌸 39 🌸
🌸 40 🌸
🌸 41 🌸
🌸 42 🌸
🌸 43 🌸
🌸 44 🌸
🌸 45 🌸
Informasi

🌸 35 🌸

274 50 44
By chiiserv

Mr. Maxim mempersilakan Crescencia untuk masuk ke ruang senjata. Hari ini gadis itu boleh merasakan kehilangan, tetapi harus segera bangkit untuk melanjutkan hidupnya. Dia masuk ke dalam setelah mendapat izin dari pria yang tengah mengecek semua peralatan. Kebetulan sekali Mr. Maxim baru selesai membuat senjata khusus untuk Crescencia.

Ditunjukkannya senjata berupa kipas dengan warna ungu cerah yang terbuat dari serat-serat kayu jati. Walaupun keliatan seperti kipas pada umumnya, tetapi ketika saat menyibakkan maka akan muncul ribuan pisau yang berada di setiap ujungnya.

Kipas ini bisa menyesuaikan dengan kekuatan yang dimiliki oleh pemiliknya. Seperti Crescencia yang berelemen petir maka ribuan pisau yang terselip di dalamnya mampu mengeluarkan percikan listrik.

Setiap embusan angin yang dikeluarkan benda itu bisa membuat hujan badai dan tornado untuk menyerang musuhnya. Semua sudah diperkirakan sesuai dengan proposisi, dari pisau-pisau yang diselipkan sampai kibasannya.

"Ambil lah saya sudah mempersiapkan untukmu dan saya yakin kekuatan senjata ini tidak main-main. Sebab saya sendiri yang merancangnya khusus untukmu," jelas Mr. Maxim sembari mengulurkan kipas itu kepada Crescencia. Dapat dilihatnya wajah gadis ini tersenyum tulus dengan sorotan mata yang membara-bara.

Crescencia menerima benda itu dari tangan Mr. Maxim. "Terima kasih, Mr. Maaf kalau saya merepotkan Mr untuk membantu membuatkan senjata ini."

"Tidak masalah. Sekarang pulanglah agar kamu bisa mempersiapkan diri sebelum malam tiba. Saya doakan semoga kamu berhasil menjalankan misi dari Tuan Agung dan membawa makhluk legendaris itu sebagai peliharaanmu."

Gadis berkulit putih mulus ini mengangguk lalu berjalan meninggalkan ruang senjata menuju gerbang keluar Eternal Dream. Dia sedikit gugup karena malam ini misi sesungguhnya akan dijalankan, entah nasib baik akan berpihak pada dirinya atau tidak.

Netranya menangkap para bodyguard-nya yang sudah menunggu di luar gerbang. Memang setiap kali dia belajar di kampus, pasti mereka akan berjaga-jaga di luar karena selain merangkap sebagai pengawal Crescencia. Mereka ditugaskan menjaga Eternal Dream dari serangan musuh secara mendadak.

"Antarkan saya pulang sekarang!" perintah Crescencia yang sudah begitu lelah seharian ini.

Mendengar titah tuannya, Lucas langsung berteleportasi ke rumah. Kini Crescencia menjatuhkan tubuhnya di kasur lalu tidak sampai lima menit gadis itu sudah tertidur lelap. Sinar bulan mengintip dari celah-celah jendela seolah ingin membangunkan Crescencia dari mimpi indahnya.

Maniknya seketika terbuka lebar kemudian dia mengucek-ngucek sejenak sebelum bangkit dari kasur. Crescencia buru-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan tak lama dirinya keluar sambil mengelap rambutnya yang basah.

Sudah waktunya untuk berpetualang ke Ozaretta Forest dan menemukan makhluk itu. Dia hanya mengambil beberapa baju maupun persediaan makanan karena dirinya tidak tahu sampai kapan akan berada di sana.

Setidaknya cukup untuk mengisi perutnya di tengah arus besar yang akan menanti. "Apa Nona sudah siap untuk pergi ke Ozaretta Forest?" Ethan menengok dari balik pintu melihat Crescencia yang sedang memakai tas selempangnya.

"Ya, mari kita pergi sekarang. Eh tunggu sebentar, bagaimana caranya ke Ozaretta Forest? Bukankah setahu saya tempat itu tidak terjamah oleh penglihatan manusia awam."

Ethan terkekeh melihat betapa polosnya wajah Crescencia kini dengan sorot mata, seperti anak anjing. Kemanakah sisi galak yang biasa ditunjukkan gadis itu? Terkadang mereka tidak habis pikir dengan watak Crescencia yang mudah berubah seiring waktu.

"Tentu saja kami akan mengantar Nona ke pelabuhan dan ketika Nona sudah berlayar sedikit lebih jauh meninggalkan Kota San Salvador. Maka akan muncul portal yang akan dibuka oleh salah satu penjaga di samudra Ventum Roter. Sayangnya, kami tidak bisa ikut dengan Nona karena kalau melanggar maka kami akan dimusnahkan oleh Enlil."

Crescencia mengangguk setuju dengan penjelasan Ethan dan lagi-lagi dia harus melawan maut seorang diri. Setelah orang yang disayanginya pergi satu per satu meninggalkan dirinya. Kini alam semesta ingin menguji Crescencia sampai sejauh mana dia bisa bertahan.

Kali ini dia sudah bertekad untuk menemukan makhluk itu dan membalaskan dendamnya kepada manusia keparat yang berani membunuh Grizelle. Saat yang paling ditunggu Crescencia sudah tiba di depan mata. "Baiklah, kita pergi ke pelabuhan sekarang dan terima kasih kalian sudah bekerja keras menjaga saya. Semoga kita bisa bertemu lagi kalau saya berhasil menjalankan misinya."

"Semoga berhasil Nona. Kami percaya Nintu dan Anu maupun alam semesta selalu menyertai perjalanan Nona." Mereka memberikan penghormatan terakhir lalu Lucas menggenggam tangan Crescencia. Dalam sekali kedipan mata mereka sudah berada di pelabuhan Magical Ozone.

Crescencia melihat banyaknya aktivitas nelayan yang memindahkan tangkapan ikan ke ember dan kapal pesiar yang berdiri kokoh di samping kapal nelayan yang tampak kecil. Ternyata begini suasana di pelabuhan yang baru pertama kali dia kunjungi selama sembilan belas tahun.

Seorang pria tampaknya berjalan menghampiri Lucas dan Crescencia berdiri. "Siapa pria itu? Dia seperti sedang menuju ke arah sini," tanya gadis berhidung bangir dengan rambut yang diikat satu dihiasi karet bermotif bunga biru.

"Pria itu merupakan salah satu penjaga di samudra Ventum Roter dan nantinya dialah yang akan membantu Nona sampai ke Ozaretta Forest. Sebab dia diperintahkan oleh Enlil untuk membantu Nona," jelas Lucas bersedekap dada sambil mengamati setiap pergerakan orang-orang di sana.

Penampilan pria bertopi kain abu-abu dengan pakaian yang terlihat sobek di bagian bahu dan celana bagian lutut seperti khas seorang nelayan. Sedikit membuat Crescencia mengernyit bingung karena perkiraannya penjaga samudra seharusnya terlihat lebih keren.

"Apa benar nama Anda adalah Crescencia?" tanya pria penjaga samudra.

Crescencia mengangguk sopan membenarkan ucapan pria itu. Penjaga ini sempat kaget dengan wajah salah satu gadis yang akan menyelamatkan alam semesta. Di matanya begitu menawan dengan struktur rahang tegas, tulang hidung yang membentuk sempurna, dan terakhir kancing mata cokelat terang.

"Perkenalkan nama saya Estavan, di sini saya yang akan membantu Anda sampai di Ozaretta Forest. Tanpa berlama-lama lagi mari kita berangkat sekarang. Sebab sebentar lagi arus ombak akan semakin besar, terlebih sedang bulan purnama."

Crescencia menoleh ke arah Lucas dan berkata, "Sampai jumpa lagi." Setelahnya gadis itu mengikuti pria yang bernama Estavas menuju perahu yang terbuat dari kayu di mana terdapat dayung di kedua sisinya. Dia sempat terdiam sejenak sambil memandang langit. Baginya ini perjalanan menantang maut dan sedikit cukup menggetarkan jiwanya.

Dia takut kalau gagal menjalankan misi ini lalu berakhir dimakan oleh moster itu. Tak pernah sekalipun Crescencia membayangkan jalan hidupnya akan seperti ini. Dari orang biasa sampai mempunyai kekuatan supranatural.

"Ayo tunggu apalagi! Anda tampak tak yakin, apa misinya dinyatakan gagal saja? Saya akan langsung memberitahu Enlil untuk mencari penggganti Anda," tawar Estavas yang bermaksud menyindir gadis itu.

"Tidak perlu. Saya yakin kalau saya akan berhasil menjalankan misinya. Mari kita pergi sekarang," yakin Crescencia sambil naik ke perahu dengan pelan-pelan.

Estavas segera mendayung kendaraannya dan muncul air yang membentuk lingkaran besar ketika dirinya mengarahkan tangan ke depan. Sebelumnya dia sempat membuat waktu berhenti dengan jentikan jari dan semua orang di pelabuhan berhenti beraktivas seolah seperti patung.

Pusaran air semakin besar lalu menyedot perahu yang membawa Crescencia dan Estavas. Kini mereka sudah berada di laut lepas dengan ombak yang sedikit kencang dan masih ditemani bayangan bulan purnama yang menyinari lautan.

"Maaf kalau saya akan banyak bertanya karena jawaban kamu akan menentukan, apa kamu tipikal orang yang kuat? Pertama misi yang diberikan Tuan Agung terlalu memberatkanmu? Kedua kekuatan apa saja yang kamu punyai? Ketiga setelah kamu mendapatkan makhluk itu, apa yang pertama kali akan kamu lakukan?" Estavas sangat penasaran dengan gadis yang dibilang hebat oleh Tuan Agung.

"Tentu saja tidak. Sebab setiap misi pasti akan melatih kita menjadi orang yang lebih kuat dan pastinya akan meningkatkan kekuatan yang saya miliki. Kedua, kekuatan saya adalah Electrokinesis dan Atmokinesis, tetapi tidak menutup kemungkinan saya akan mempunyai satu kekuatan lagi.

"Ketiga, saya akan mencoba melakukan pendekatan dengan makhluk itu untuk mengetahui energi dan jiwanya. Kalau sudah semua maka saya akan mengirimkan sinyal kepada hewan itu kalau sayalah pemiliknya."

Estavas mengangguk pelan sambil mengelus dagunya. "Bagaimana caranya kamu mengirim sinyal itu? Saya sungguh penasaran dengan hal ini."

"Saya yakin cepat atau lambat makhluk itu akan mengenali saya sebagai pemiliknya. Terlebih jiwa saya nantinya akan menyatu dengannya," jawab Crescencia sopan. Dia masih menikmati embusan angin malam yang menyapu anak rambutnya.

Udara semakin dingin dengan suasana sunyi yang menyelimuti mereka. Tiba-tiba indra pendengaran Crescencia menangkap suara geraman dari bawah laut. Dia mencoba mendekati pinggiran perahu dengan rasa penasaran yang meluap-luap.

Saat maniknya menyapu air laut, seketika ada pergerakan ekor besar yang berjalan di dekat perahu. Pikirannya langsung memasang alarm bahaya, dia tergesa-gesa berjalan menuju Estavas yang masih mendayung di depan.

"Sepertinya ada sosok yang mengikuti kita di bawah laut dan ekornya begitu besar dengan banyak sisik."

Estavas berhenti mendayung saat mendengar perkataan Crescencia. Pikirannya seketika berhasil mencerna maksud gadis itu.

"Ternyata monster itu sudah tidak sabar untuk menyambut kedatangan Anda. Apa Anda sudah siap melawan hewan itu? Karena sesuai perkiraan saya sebentar lagi, dia akan membuat arus ombak besar dan memunculkan wujud aslinya." Kata-kata Estavas membuat Crescencia sedikit gemetar.

Dia bersumpah demi apa pun, tidak akan kalah melawan moster itu. Crescencia akan terus mempertaruhkan nyawanya sampai titik darah penghabisan dan membuat makhluk ini musnah.

Prediksi Estavas benar, tak lama setelah dia berbicara seperti itu. Air laut membentuk pusaran besar lalu dari arah belakang muncul gulungan ombak yang siap menerjang perahu mereka. Sosok monster bersisik merah dengan dua tanduk tajam di wajah, dan kumis panjang yang menjadi ciri khasnya muncul ke permukaan.

Ekor Raja Naga menyabet perahu kecil sampai terbalik dan membuat Crescencia tenggelam. Gelembung-gelembung air keluar dari mulutnya kemudian dia mencari celah untuk bisa melawan naga terkuat ini. Setiap gerakannya tak bisa lepas dari pandangan makhluk buas penghuni Samudra Ventum Roter.

Estavas berenang menghampiri Crescencia yang terus mengelak dari serangan Raja Naga. Kerap kali sambetan hewan itu berhasil memukul telak tubuh mungil gadis berhindung bangir ini. Bisa dikatakan pukulannya membuat Crescencia kewalahan bahkan sampai muntah darah.

"Anda pasti bisa melawannya. Tunjukkan kekuatan yang Anda miliki dan jangan kecewakan semua orang yang sudah berkorban untuk Anda." Dia memegang keras kedua bahu Crescencia dan menghadapkannya tepat ke depan Estavas.

Crescencia berusaha mencerna semua nasihat yang terlontar dari bibir Estavas. "Terima kasih sudah membuat saya tersadar. Kalau saya harus berhasil menyelesaikan misi dan pasti monster itu mempunyai titik kelemahan."

Estavas menekankan kata-katanya kepada Crescencia untuk membuat gadis itu semakin bersemangat.

Detak jantung Crescencia semakin keras. Napasnya tertahan di kerongkongan. Dia menantang maut dengan berdiri di depan Raja Naga dan diam-diam dirinya berusaha mencari cara untuk mengumpulkan kekuatan. Sesaat Crescencia teringat dengan kipas yang diberikan oleh Mr. Maxim lalu tanpa membuang waktu dia mengeluarkan benda itu dari saku celana.

Nampaknya kekuatan Crescencia sudah masuk ke dalam tubuh. Tangan yang mencengkeram kuat kipas itu bersinar dengan sangat terang. Dia tidak boleh kalah telak melawan Raja Naga dan menyerah begitu saja. Sudah sejauh ini, dia melangkah untuk membalaskan dendam atas kematian Grizelle.

Crescencia tersenyum lebar melihat ada sesuatu di badan Raja Naga yang menjadi titik kelemahannya, yaitu cahaya yang kedap-kedip di dekat jantung. Bibirnya merekah dan setidaknya dia bersyukur mempunyai penglihatan yang tajam. Walaupun dirinya harus menahan napas di dalam air.

Dikibasnya kipas ungu itu ke arah Raja Naga, tetapi ribuan pisau yang dikeluarkan mental begitu saja saat terkena ekornya. Sial! Bagaimana caranya aku bisa melawan dia kalau senjata ini tidak cukup kuat, pikir Crescencia. Ketika gadis ini tengah dilanda kegusaran tiba-tiba ada bisikan suara di dalam kepalanya.

"Gunakan air yang berada di sekitarmu dan buatlah menjadi tornado. Kemudian arahkan kepalan tanganmu ke atas karena akan memudahkan mengumpulkan energi dari embusan angin. Setelahnya lemparkan bola energi ke langit dan kibaskan kipas ungu di tanganmu. Semoga berhasil melawan monster itu." Crescencia langsung mengikuti suara dipikirannya.

Air dan listrik merupakan penggabungan yang bisa menghasilkan energi. Crescencia melepaskan bola energi dalam genggamannya ke langit dan mengibaskan kipas ungu dengan ribuan pisau yang memecahkan bola energi. Seketika percikan listrik membuat laut membentuk tornado besar dengan petir di dalamnya.

Raja Naga menyedot air laut dengan volume yang banyak. Sinar kebiruan mengalir dari rongga dada menuju lehernya. Seketika, letupan cahaya dimuntahkan membentuk ombak besar untuk melawan tornado yang dibuat Crescencia. Namun sayangnya, ribuan pisau sudah lebih dahulu terlepas dari badai air dan menghunuskan tepat di cahaya kehidupan monster itu.

Pecahan pisau bermata tajam dengan ujung dilapisin listrik membentuk segel mulia berwarna biru. Di dalamnya terdapat lingkaran besar bergambar bulan dan rantai jeruji yang siap mengunci pergerakan Raja Naga. Crescencia membuka kunci segel itu melalui cengkeraman kuat dari jarak jauh yang dilapisi electrokinesis.

Dia melebarkan tubuhnya dan berteriak, "ACCIAROSCIVOLOICEBERGIO!!"

Aduh maaf kalau ceritanya makin absurd, saya sudah mencoba sebisa saya biar ceritanya kagak keluar dari jalur. Semoga masih ada yang baca cerita absurd ini. Ini konfliknya bentar lagi muncul karena sehabis lawan naga, Crescencia bakalan ketemu Enlil dan membangunkan makhluk itu. So, stay tune.

Sampai jumpa di chapter berikutnya dan Salam sayang untuk kalian semua 😘😘

Xoxo

Continue Reading

You'll Also Like

140K 11.1K 72
Tahun 3012, tiba-tiba sebuah portal dimensi terbuka dan monster bermunculan. Saat itu bahkan tekhnologi canggih seperti nuklir tidak mampu melenyapka...
23.9K 3.2K 47
#Book 4 of Loctus History. Kepemimpinan berganti membawa suasana berbeda. Namun apakah suasana itu akan membaik atau memburuk? Sebagian tidak setuju...
43.6K 6.1K 80
[ Fantasy, Adventure, Magic & Minor Romance ] Mirror S1 + S2 Tadinya aku berpikir, negeriku begitu membosankan. Tadinya..., kupikir kedamaian di nege...
192K 11.6K 60
Abrielle adalah keturunan setengah dewa. Ayahnya adalah Posiedon, salah satu dewa tertua dari tiga dewa yang ada. Ia akan dihadapi dengan berbagai pi...