Yeonjun baru sampe rumah sekitar jam 6 sore. Dirumah, udah setia abangnya, Taehyung dan sang adek, Beomgyu.
"Yeonjun!!???"
"Hah? Eh ada abang." - Yeonjun.
"Darimana aja kamu?" - Taehyung.
"Hmm..."
"Jawab abang, Yeonjun!!"
"Cuma lagi jenuh, abang. Udah ya Yeonjun mau istirahat dulu."
"Yeonjun!! Abang belum selesai ngomong!!"
"Bang Tae, udah yaa?? Biar adek yg ngomong sama bang Yeonjun."
"Huh maunya tuh anak apa sih? Disuruh sekolah aja malah males." - Taehyung.
Beomgyu nyusul ke kamer Yeonjun.
"Abang?? Ini gue."
"Ya, masuk aja."
Beomgyu masuk ke kamer sang kaka keduanya. Bisa Beomgyu liat, Yeonjun lagi ganti baju.
"Lo utang penjelasan ke gue." - Beomgyu.
"Penjelasan apaan?" - Yeonjun.
"Tadi ketemu Soobin gak?" - Beomgyu.
"Hmm."
"Gue gak tau lo kenapa tapi...."
"Gue gak ngadu ke abang Tae kalo lo bolos di jam terakhir." - Beomgyu.
Yeonjun kaget karna adeknya tau.
"Lo tau darimana?" - Yeonjun.
"Gak penting gue tau darimana. Lo kenapa sih bang? Kalo ada masalah tuh cerita." - Beomgyu.
Walaupun sering berantem, tapi Beomgyu itu peduli banget sama abang keduanya ini begitupun Yeonjun.
"Semua karna secret admirer itu." - Yeonjun.
"Secret admirer?"
"Iya. Tuh suratnya ada di laci meja belajar. Kalo mau baca ya ambil sendiri."
Beomgyu nurut dan ngambil beberapa surat dengan amplop yang sama. Beomgyu baca satu per satu dan Beomgyu baru sadar kalo dia gak asing sama tulisan tangan ini.
"Abang, gue ko rasanya gak asing sama tulisan tangannya." - Beomgyu.
"Maksud lo?"
"Tapi gue gak yakin sih. Ada beberapa orang dikelas gue yang tulisannya mirip kaya yang ngirimin lo surat ini."
Yeonjun kaget karna pernyataan Beomgyu.
"Serius?? Siapa?" - Yeonjun.
"Kandidat 1, Hyuka. Kandidat 2, Hyunjin, dan kandidat 3....."
"Kandidat 3??"
"Soobin."
---- *At School* ----
Yeonjun jadi kepikiran soal yang dibicarain sama Beomgyu semalem.
"Soobin?? Masa sih?" - Gumam Yeonjun.
"Jun!!"
Yeonjun sadar dari lamunannya itu dan mendapati Jihoon udah ada disampingnya.
"Adek lo!!"
"Adek gue kenapa?"
"Adek lo dikeroyok sama gengnya Hyunjin!"
Yeonjun kaget dong dan panik.
"Mereka dimana?" - Yeonjun.
"Dilapangan."
Yeonjun berlari kearah lapangan. Sedangkan dilapangan, Hyunjin masih mukulin Beomgyu.
"STOP!!"
Yeonjun nyamperin Beomgyu yang udah babak belur. Yeonjun yang emosi langsung natap tajam Hyunjin.
"Adek gue salah apa?" - Yeonjun.
"Oh dia adek lo? Ajarin tuh adek lo biar gak lancang buka barang orang lain tanpa ijin!" - Hyunjin.
Yeonjun ngelirik Beomgyu yang udah lemes. Trus Yeonjun minta tolong sama Jihoon buat bawa Beomgyu ke ruang kesehatan.
"Bawa adek gue ke ruang kesehatan ya." - Yeonjun.
"Ya udah oke. Tapi lo bakal nyusul kan?" - Jihoon.
"Iya gue bakal nyusul." - Yeonjun.
Jihoon ngebawa Beomgyu ke ruang kesehatan. Beomgyu ngerasa bersalah sama abangnya itu.
"Abang...maaf..."
"Udah gapapa. Gak usah cengeng. Obatin dulu luka lo bareng temen abang ya?" - Yeonjun.
Yeonjun ngelus rambut sang adek sebelum dibawa oleh Jihoon.
Yeonjun balik natap Hyunjin.
"Gue gak mau ribut sama lo jadi...gue ngewakilin adek gue buat minta maaf sama lo." - Yeonjun.
"Gampang banget lo minta maaf. Kalo minta maaf kaya gini gak seru." - Hyunjin.
"Maksud lo?" - Yeonjun.
"Minta maafnya pake berlutut dong trus cium sepatu gue. Kapan lagi kaka kelas bersujud didepan adek kelasnya, ya kan?" - Hyunjin.
Yeonjun sebenernya kesal dengan perkataan Hyunjin. Tapi, dia gak mau nambah masalah.
"Oy!! Budeg ya?? Bersujud sekarang, babu!" - Hyunjin.
Yeonjun perlahan menuruti apa kata Hyunjin dan sedangkan Hyunjin hanya tertawa meremehkan.
"Bagus bagus...emang seharusnya babu macem lo bersujud sama gue." - Hyunjin.
Yeonjun gak tahan lagi. Yeonjun mauu mukul Hyunjin tapi Hyunjin udah tersungkur ditanah dengan sudut bibir yang berdarah.
Dan didepan Yeonjun ada sosok yang lebih tinggi darinya. Sosok tinggi itu narik kerah Hyunjin.
"Kalo lo berani berurusan sama dia, berarti sama aja lo berurusan sama gue, paham anak jalang?"
Sosok tinggi itu ngadep kearah Yeonjun.
"Soobin??!!"
"Ayo pergi. Kita jenguk Beomgyu." - Soobin.
Yeonjun ngikutin Soobin keluar dari kerumunan itu.
---- *Diruang Kesehatan* ----
Beomgyu tampak khawatir karna abangnya sampe saat ini belum datang. Jihoon juga berusaha buat nenangin Beomgyu.
Tak lama, Yeonjun datang bareng Soobin. Yeonjun pun meluk adeknya itu.
"Lo gapapa kan? Mana yang sakit?" - Yeonjun.
"Gue gapapa ko, bang." - Beomgyu.
"Lagian lo ngapain sih?" - Yeonjun.
"Gue penasaran sama yang ngirim surat yang lo bilang itu, bang. Cuma mungkin cara gue aja yang salah." - Beomgyu.
"Karna itu? Ya ampun Beomgyu ckckck. Untung muka lo gak seberapa bonyok. Coba kalo bonyok, mau alasan apa ke bang Tae?" - Yeonjun.
"Iya maaf. Gak lagi-lagi deh." - Beomgyu.
"Hmm gue permisi ya." - Soobin.
"Eh sejak kapan ada Soobin?" - Beomgyu.
"Sejak kalian mulai pelukan tadi." - Soobin.
"Ah iya makasih udah bantuin gue." - Yeonjun.
"Iya ka. Gue permisi dulu ya." - Soobin.
Jihoon yang sedari diem aja nyusul Soobin keluar.
"Soobin..."
Soobin yang dipanggil pun nengok dan natap Jihoon.
"Makasih udah ngebantu temen gue." - Jihoon.
"Lo itu ada di kubu keluarga gue, ka. Jadi, gak usah bilang makasih." - Soobin.
"Salam buat bokap lo ya." - Jihoon.
"Iya gue bakal sampein salam lo, ka. Oh iya..."
"Kenapa?"
"Bisa gue minta tolong sama lo, ka Jihoon?" - Soobin.
"Apa itu?" - Jihoon.
"Jangan kasih tau ka Yeonjun siapa gue sebenernya." - Soobin.
"Loh kenapa?"
"Lebih baik dia gak tau soal keluarga gue dan mungkin kaya gini lebih baik." - Soobin.
"O-oke deh kalo itu mau lo. Tapi, kalo emang identitas lo udah gak bisa disembunyiin..."
"Lo boleh bilang ke ka Yeonjun...semuanya."
To be Continue
Kira-kira apa yang disembunyiin Soobin?? Ayo tebak ya guys wkwkwk
Btw TXT 2n win di Show Champion yeaayyy🎊🎊🎊🎉🎉🎉
Kalian MOA hebat dan udah bekerja keras voting dan streaming~♡
Bonus :
Foto dispatch gak pernah mengecewakan yaa😍😍