DUA [TERBIT]

By shfahmd

2.2K 501 455

Ketika aku sudah sanggup mendapatkanmu, namun ... Kita kembali berpisah karena takdir. Aku memilih untuk menc... More

Prologue
1. Jadian
2. Weekend
3. Gemoy
4. Cemburu
5. Rindu
6. Teman lama Beril
7. Duduk berdua di teras
9. Maafin nggak ya?
10. Pingsan
11. Rumah sakit
12. Jengukin
13. Hareudang
14. Salah paham
15. Gue + lu = kita
16. Basecamp fourteam
17. Fourteam
18. Jangan deket-deket
19. Menolong
20. Jelasin
21. Kecewa
22. Tidak saling sapa
23. Pacar baru
24. Mengetahui
25. Mendekati kembali
26. Balikan, yuk!
27. Kita yang belom usai
28. Sebatas Mantan
29. Antara Beril dan Vilia
30. Berusaha
31. Edzard & Vilia
OPEN PO

8. Emosi

66 19 11
By shfahmd

Edzard pun kini mengendarai motornya menuju basecamp, disana juga ada sahabat-sahabatnya.

"Ngapa tuh anak?" tanya Althaf kepada Karel dan Gabrivel.

"Mana kita tau pinter! Kan kita berdua dari tadi di sini sama lu!" ujar Karel dan Gabrivel bersamaan.

Edzard pun memilih diam, dan duduk sambil menatap kedepan dengan kosong. Emosi itu yang di rasakan oleh Edzard sekarang.

Althaf, Karel, dan Gabrivel tau Edzard sedang emosi, namun mereka bertiga tidak ada yang berani bertanya, pasalnya Edzard kalo sedang emosi dan marah sangat berbahaya.

"Gue harus ngapain?" gumam Edzard.

Althaf, Karel, dan Gabrivel pun memandang Edzard aneh.

"Kenapa lu Zard?" Karel memberanikan diri untuk bertanya kepada Edzard.

"Gue liat Beril duduk berduaan sama Ar, dia tetanggan," ucap Edzard dengan nada emosi.

"Nanti lu minta penjelasan dulu sama Beril," kata Althaf yang diangguki Gabrivel. "Iya bener tuh."

Sudah berkali-kali Beril menghubungi Edzard, namun tak ada satupun pesan dan panggilan yang di balas oleh Edzard.

Edzard pun memilih tidak membuka handphonenya, ia tau pesan dan panggilan yang masuk dari Beril. Tak ada niatan Edzard membalas semua pesan dan panggilan dari Beril, ia tidak ingin di ganggu terlebih dahulu ia akan menata hatinya yang sedang tidak baik-baik saja.

"Zard makan dulu gih, udah gue pesenin makanan pake gopud," kata Karel.

"Sana lu bertiga aja makan, gue ga laper."

"Gue tau hati lu lagi ga baik-baik aja Zard, tapi jangan lupa lu makan! Kesehatan lu itu penting," nasihat Gabrivel.

"Nanti," jawab Edzard cuek.

"Kalo udah bucin terus galau emang gitu ya?" tanya Althaf bingung.

"Ya mungkin gitu kali," ujar Karel dan Gabrivel bersamaan.

Edzard tau, ketiga sahabatanya itu sedang membicarakan dirinya, tapi dirinya tidak terlalu peduli. Ia hanya diam menata hatinya agar kembali baik-baik saja.

♨️♨️♨️

Edzard kini sudah kembali pulang ke rumahnya dengan keadaan yang bisa terlihat berantakan, rambut dan baju yang acak-acakan.

"Zard kenapa kamu baru pulang? Itu kenapa berantakan astagfirullah kamu kenapa?" tanya Bunda Edzard heboh.

"Gapapa, Edzard mau ke kamar dulu Bun."

Edzrad pun berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, Bunda Edzard pun teriak-teriak memanggil nama Edzard. Namun Edzard tetap berjalan seolah-olah tidak mendengarkan teriakan Bundanya.

"Tuh anak kenapa ya?" gumam Bunda Edzard.

♨️♨️♨️

Seperti biasa Edzard pagi ini akan berangkat ke sekolahnya, namun berbeda hari ini Edzard tidak menjemput Beril biar lah Beril berangkat ke sekolah sendiri.

Di sisi lain Beril pun sedang menunggu Edzard untuk menjemputnya namun sudah di tunggu puluhan menit Edzard tak kunjung datang Beril pun khawatir dengan Edzard kemarin telpon darinya tidak ia angkat, dan Edzard dari kemarin juga belum mengabari dirinya.

Apa Edzard marah sama gue? Tapi gara-gara apa?, Batin Beril.

Tiba-tiba Ar datang menyuruh dirinya untuk berangkat bersama Ar. Beril pun berpikir dari pada ia telat ia pun mengganguk mengiakan saja.

Saat Edzard sudah sampai di parkiran sekolah, Edzard pun melihat Beril dan Ar yang kebetulan baru datang.

Edzard yang melihat Beril berboncengan dengan Ar pun emosi, ingat ia cemburu.

Edzard juga merutuki dirinya sendiri, harusnya ia jemput Beril agar Beril tidak berangkat ke sekolah bersama Edzard.

"Zard!" panggil Beril, namun Edzard seolah-olah tidak mendengar panggilan itu, ia terus berjalan meninggalkan parkiran untuk menuju kelasnya.

Edzard cemburu liat gue sama Ar?, Batin Beril.

Padahal Edzard saat Beril memanggil ingin sekali menoleh dan memeluk Beril, Beril hanya miliknya. Namun ia tetap pada pendiriannya untuk mendiamkan Beril agar Beril menjelaskan sendiri.

♨️♨️♨️

Saat ini Edzard sudah sampai di kelasnya, Althaf, Karel, dan Gabrivel juga sudah datang di kelasnya mereka bertiga sudah duduk santai saat Edzard baru memasuki kelas.

"Masih emosi lu? Kenapa?" tanya Althaf.

"Beril berangkat bareng Ar," jawab Edzard.

"Lah kok bisa? Emang lu ga jemput Beril?" tanya Karel yang dibalas gelengan kepala oleh Edzard.

"Kenapa ga di jemput?" tanya Althaf lagi.

"Gatau, ga mood," jawab Edzard.

"Dasar bego," cibir Gabrivel, Edzard pun menatap Gabrivel tajam namun Gabrivel bodoamat.

"Makannya lu cepet-cepet baikan, kalo lu diem-dieman terus sama si Beril, Ar pasti terus deketin si Beril," ujar Karel.

Edzard pun hanya diam, ia juga memikirkan ucapan Karel memang ada benarnya.

♨️♨️♨️

Bel istirahat pun sudah berbunyi cukup nyaring sejak beberapa menit yang lalu, kini Edzard dkk sudah masuk area kantin. Mereka pun memilih duduk di tempat pojok seperti biasa.

Tempat duduk di tengah pun disana ada Beril dkk yang sedang duduk, namun ada satu orang yang membuat emosi Edzard kembali memuncak, siapa lagi kalo bukan Ar. Kini Ar sedang duduk di depan Beril. Beril aslinya risih dan takut jika Edzard liat akan tambah marah kepada dirinya.

"Jangan cuma di liatin, samperin sana!" ujar Althaf.

"Biarin aja, liatin dulu," jawab Edzard, Althaf pun hanya mengganguk mengiakan saja.

♨️♨️♨️

Pulang sekolah Beril pun berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Edzard, Edzard pun hanya mengiakan saja dengan malas. Edzard tak mau egois ia juga harus mendengarkan penjelasan Beril terlebih dahulu.

Saat ini mereka berdua sedang ada di taman.

"Zard? Kenapa lu diemin gue? Semua panggilan dan pesan gue juga ga lu bales kenapa?" tanya Beril lirih.

Dalam hati Edzard tak tega liat Beril begitu.

"Lu kemaren duduk sama siapa di teras?" Edzard malah bertanya balik kepada Beril.

"Bentar gue jelasin dulu. Gue kan lagi duduk di teras nunggu lu datang eh tiba-tiba Ar datang ikut duduk di situ kita ngobrol dan kirain gue lu ga jadi datang."

"Soal tadi pagi gue berangkat sama Ar, itu karena gue lagi nunggu lu di depan gerbang tapi lu ga datang-datang dan kebetulan Ar lewat depan rumah gue dan nyuruh gue berangkat bareng dia, tadinya gue mau nolak tapi gue mikir kalo gue nolak Ar pasti telat, kalo pun tetep nunggu lu, pasti lu ga datang kan? Orang pas gue sampai di parkiran juga lu udah sampai di parkiran," lanjut Beril.

"Kenapa ga minta di anter supir?" tanya Edzard.

"Supir gue udah nganterin Mamah Zard, kalo ada supir gue pasti ga akan berangkat bareng Ar gue lebih milih berangkat bareng supir gue, karena gue takut lu cemburu, gue hargai perasaan lu, tapi kan supir gue lagi nganterin Mamah, jadi dari pada gue telat ya udah gue berangkat bareng Ar."

"Udah jelas semua? Maaf ya jangan diemin gue," ujar Beril.

♨️♨️♨️

Kira-kira nanti Edzard bakal maafin Beril ga ya?🙈

See u❤️

Continue Reading

You'll Also Like

289K 3.9K 10
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.2M 65.7K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
3.7M 176K 65
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
400K 49K 33
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...