Alpha Mate ✔

By RahmaE27

37.7K 2.1K 76

Selain pria dan wanita, dunia ini terbagi lagi menjadi tiga sub gender, yakni Alpha, Beta, dan Omega. Kisah... More

satu
tiga
empat
lima
enam
tujuh
pengumuman
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas
empatbelas
limabelas
enambelas
tujuhbelas
delapanbelas
sembilanbelas
duapuluh
duapuluhsatu
duapuluhdua
lastchapter
bonuschapter

dua

3K 213 8
By RahmaE27

...

Ini hari minggu jadi tentu saja restoran sangat ramai, ku akui ini adalah hari tersibuk selama aku bekerja, aku hampir saja menyerah sebelum menyelesaikan semuanya. Tapi kata-kata Kiri-nee membuatku terus mengobarkan semangat api ku.

Apapun yang di lakukan dengan hati pasti akan selalu terasa ringan, terlebih lagi banyak rekan kerja yang saling membantu, jadi aku tidak terlalu terbebani dengan pekerjaan ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9:00, ini sudah saatnya untuk pulang sesuai jadwal, dan tentu saja Kiri-nee terus memaksaku untuk pulang bersamanya. Tapi sayang ia harus melayani beberapa pelanggan ekslusif dan aku pun tidak tahu siapa itu. Aku tanpa paksaan menunggunya.

Melirik jam di pergelangan kiriku,, sudah selama ini? Bagaimana jika Ayah nanti tidak sabar menunggu, ia pasti akan mengunci pintu rumah... dan benar saja..

"Bzztt..Bzztt.. moshi-moshi Otou-san."

"..."

"Nee Otou-san. Aku akan segera pulang. Gomennasai." Aku bergegas meninggalkan restoran tanpa memberi tahu Kiri-nee?

Tidak mungkin aku pergi begitu saja., tentunya aku menitipkan pesan pada manajer dan di angguki.

Aku harus segera pulang atau ayah akan marah besar nanti.

Aku berlari sepanjang jalan kecil ini, entah karena memang sudah malam atau jadwal, tidak ada satupun bus yang beroperasi tampak ku lihat.

Bagaimana ini?

Aku terus mengayunkan kaki ini secepat kilat hingga akhirnya terhenti karena nafas yang terengah dan kaki yang perlahan melemas. Tubuh omegaku memang tidak bisa terlalu banyak bergerak, apa lagi sekarang, kurasa aku sudah berlari sekitar 20 menit tanpa berhenti. Kenapa rumah kami sangat jauh? Rutukan ku tak terdengar.

Akhirnya kuputuskan untuk menghubungi ayah jika aku akan terlambat, sungguh kaki ku tak kuat lagi untuk ku paksa bergerak, ini saja sudah bergetar, bila ku paksa untuk berjalan lagi kaki ku akan seperti jelly. Untunglah ayah segera mengangkatnya, ia pasti menungguku sekarang. "Gomen Otou-san, sepertinya aku akan terlambat, jalanan sedang macet sekarang." Dusta ku berharap Dewa tak menghukumku, tapi itu pasti mustahil. Karena kurasakan sekarang...

Trakk..

Ponsel ku sudah jatuh tak terarah bahkan saat ini aku lupa mematikan sambunganku dengan Ayah.

Thump. Thump. Thump.

Panas..

Tiba-tiba saja tubuhku terasa panas. Kaki yang semula masih sanggup menopang tubuh kini seperti layu tanpa tulang. Ada apa denganku? Panikku merasakan jantungku berdetak begitu kuat.

Ini.. aku sedang Heat? Obat perangsang? Pikirku  mencium aroma yang asing. Mataku langsung mengedarkan pandangan keseluruh penjuru malam.

Dan..

Tap. Tap. Tap.

Aku menatap horror sosok gelap di belakangku, dan kenapa juga lampu disini harus mati? Kulihat itu tubuh seorang pria yang mengenakan topi dan masker hitam jangan  lupa jaket kulit  yang menambah kesan seram dalam dirinya.

Yakuza?? Preman?? Atau.. Pembunuh itu..??

Aku ingin lari, tapi tidak bisa karena sesuatu di bawah sana tiba-tiba berdenyut dan terasa gatal ingin di garuk. Oh Dewa,, apa lagi ini? Tubuhku bergerak tak karuan saat tangan dingin pria itu menyentuhku. Kakiku sama sekali tak bertenaga. Ketakutan yang menjalar ke seluruh tubuh oerlahan melemahkan inderaku. Adrenalin ku memacu jantungku dengan cepat.. Aku akan mati jika terus seperti ini.

Hnn..

Dengan cepat aku menutup mulutku karena sesuatu yang tak diharapkan keluar dengan mudahnya hanya dengan sentuhan. "K. Kau.. Apa yang kau lakukan? Uhk.." kurasakan punggungku berdenyut nyeri menabrak sesuatu yang keras dan ku yakini itu adalah dinding di gang tak jauh dari lokasi tadi.

Siku tangannya menahan ku untuk terus menempel bersama tembok yang diam.

"Luar biasa.. Aroma mu sangat manis.. biarkan aku menolongmu.." ucap nya terdengar sangat mesum di telingaku. Namun sejauh apa aku melawan tubuh omega ini sangat ingin di belai oleh Alpha lain karena memang begitulah resiko seorang omega tanpa Alphanya sendiri.

Drip..

Air mataku jatuh saat tangan dingin itu mulai menyentuh ku di mana-mana. Kemeja santai yang ku kenakan sudah tak karuan melekat di tubuh rampingku. Erangan-erangan halus tak tertahankan keluar begitu saja seolah menyorakkan kemenangannya. Jika saja ada orang yang melewati jalanan ini akan di pastika Tou-san akan membunuhku besok.

Tidak..!!

Bukan ini yang ku mau. Siapapun Tolong aku. Jerit ku dalam hati. Apa yang harus ku lakukan saat bertemu 'Kaa-san nanti? Aku pasti akan mempermalukan Ayah dan membuat hidupnya terpuruk lagi.
Aku tidak ingin itu.

Bugh.. Bugh.. Buakh.. Gedebuk..

Trang.. trang trang trang.. (Sorry author ke lebay an.)

Mataku sudah tak jelas melihat sesuatu di depanku, mulai menangis lagi, jantungku berdetak ribuan kali lipat, seolah mendapat kekuatan aku berusaha meraih pertolongan yang datang di berikan Dewa. Kurasakan sesuatu yang sangat menenangkan mengalir di setiap inchi bagian tubuhku. Aku sangat kenal betul aroma ini, ini pasti bau seorang Alpha. Ini sangat berbeda dari orang tadi.. hangat dan menenangkan seperti aroma musim semiyang hangat.

Huff..

"Hei.. Kau baik-baik saja? Dengarkan aku.. Hei.. kau..." Suara nya semakin tenggelam dan tergantikan dengan kesunyian tak berujung, aku masih sadar tapi semua indraku seolah mempermalukan. Tanpa sadar aku bahkan sudah menjilat telinga pria itu. Aku pasti terlihat seperti pelacur di matanya.

Mo.. owari desu..

"Panas.. tolong aku.." rintih ku menahan rasa malu yang menjalar di sekujur tubuh, menyembunyikan wajah di balik ceruk leher yang hangat dan nyaman. Kurasakan tubuh ini melayang dalam dekapannya, "Ke..Kemana kau akan membawaku?" ucapku susah dengan saliva yang mulai mengalir keluar.

Mo dame desu yo

Tampan.. Batinku dalam hati, setelah dengan jelas melihat wajah yang familiar ini. Dan kemudian aku di kendalikan oleh hasrat omegaku kembali.

Author pov.

Akira tak bisa mempertahankan rasionalitas nya, saat ini hanya hasrat omega yang ada di tubuhnya lah yang mengendalikan setiap pergerakan itu. Pria penolongnya ini kehabisan kata-kata saat Akira dengan tegasnya menyerukan desahan-desahan lembut di telinganya karena berusaha mengatasi heatnya.

"Maafkan aku." Ucap pria itu bebisik di telinga Akira menimbulkan rasa geli yang menggelitik. Ia mengguyur tubuh polos Akira dengan shower dan mulai melepaskan pakaian bawahnya menujukkan kejantanan yang seolah tak sabar untuk menembus sesuatu.

"Tuan, kau baik-baik saja?" sahut suara dari luar. "Jangan khawatir, aku akan mengurusnya. Siapkan saja pakaian untuk kami." Balas pria ini seolah terbiasa dengan keadaan ini. Atau mungkin ini adalah pertama kalinya ia tak tahu. Ia hanya asal menyebutkan perintah saja.

Kini ia kembali terfokus pada tubuh ramping dan seksi milik Akira. Pemuda itu sudah tak kuat lagi menahan desahan yang seolah melemahkannya. Aneh sekali, padahal ini adalah musim dingin tapi mereka tak butuh sesuatu untuk menghangatkan tubuh karena panas dari masing-masing sudah cukup membuat keduanya kepanasan, sampai-sampai panas ini mampu untuk membakar kulit keduanya.

"Hnn.. Nghh.. Ja..Jangan..hik...hentikan ..ngghh.. aku tidak sanggup lagi. Ahh.." Ternyata secercah kesadaran Akira masih tertinggal, tapi itu tak bisa lagi menghentikan hasrat Alpha dalam tubuh lawannya. Ia justru semakin mempercepat permainannya pada milik Akira.

"Bukan.. Hnn.. jangan disana, masuk.. nnhh..masukkan sesuatu ke sini." Ucap Akira penuh dengan desahan menggoda. Ini semakin membuat jantung pria lain itu semangat. Ia melebarkan kakinya menampakkan bunga sakura yang indah.

Nah loh.. Balik lagi dia.. gak tahan lagi Aku tuh.. Kata Akira.

Gomennasai.

Pertama ia menggunakan satu jari, kemudian dua jari untuk melonggarkan milik Akira agar miliknnya juga bisa masuk dengan mudah. "Ini sungguh gila, Okaa-san pasti akan memarahiku nanti jika ia tahu." Dengan cepat ia melesatkan kejantanannya ke dalam hole Akira yang sudah penuh dengan cairan pelumas alami milik omega.
Jika pemuda ini tahu apa yang ia lakukan sekarang ia pasti akan pingsan terkejut.

Hik..

Ahh...

Hnnn...

Ngghh..

Akira mengalungkan tangannya di leher pria itu memeluk apapun untuk menahan sensasi luar biasa di bawah sana.

Semakin kencang Akira mendesah semakin cepat pria itu memainkan temponya menemukan titik sensitive Akira, Tapi ia bahkan tidak sadar jika ini bahkan belum mencapai titik terdalam Akira sekalipun. Ia tidak menyangka jika malam ini akan datang padanya. "Maafkan aku.." bisik pria itu lagi, terus memainkan kejantannya sementara Akira sudah keluar entah keberapa kalinya, obat perangsang itu membuat feromon dan tubuhnya tak karuan.

"Aku.. Akan gila .. memaikan anak kecil seperti ini.. Ketat.. Ini tidak cukup.." ia juga mendesah kenikmatan karena hole Akira menghisap miliknya dengan kencang. Ia mengeluarkan miliknya yang belum puas dan melakukan peregangan lain, sementara Akira sudah lemah tak berdaya ia memasukkan tiga jari sekaligus ke dalamnya. Setelah di rasa sudah terbiasa ia kembali mengocok miliknya dan memasukkan kembali miliknya.

Akira menjerit tanpa suara pasti, ia kesakitan sekaligus nikmat ketika mendapat hentakan yang menekan titik sensitifnya. Rasanya ia sudah berada di surga sekarang. Tak sanggup menahan serangan kenikmatan yang luar biasa ia jatuh pingsan membuat pria di atasnya panik.

"Nee.. Anta.. Bangunlah.. Apa yang terjadi?" ia panik se panik paniknya namun dengan pasti membawa tubuh basah Akira ke ranjangnya. "Dokter.. panggilkan dokter.. cepat!!!!" perintahnya, ia masih berusaha menyadarkan Akira yang pingsan dengan cara menepuk pipinya.

Sebelum dokter sampai ke ruangan, ia membersihkan tubuh Akira dan memakaikan kemeja serta pengaman untuk Akira yang terlalu besar di tubuhnya. Ia terlihat imut sekaligus cantik jangan lupakan bagaimana menawannya saat rambut Akira jatuh ke depan wajahnya. Tapi bukan saat nya untuk mengagumi ini sekarang.

"Bagaimana? Apa dia baik-baik saja?" cercanya masih panik.

"Kazusa-san, dia baik-baik saja, hanya kelelahan, anda terlalu bersemangat untuk pertama kali melakukannya. Dan tentang obatnya, aku sudah memberikannya penangkal. Mungkin saat pertama bangun akan terasa pusing tapi itu akan baik-baik saja." Entah kenapa dokter itu berbicara ringan dan malah terkekeh saat Akira masih tidak sadarkan diri.

"Sensei.." Tegur Eiji melihat raut Boss yang berubah.

Wajah tampan yang tak lain adalah Fujiwara Kazusa itu memerah padam. "Lihatlah, ia bahkan memerah sekarang, sepertinya aku harus mengatakan ini pada kakak ku." Ujarnya meninggalkan Kazusa bersama pemuda asing yang jatuh pingsan karena keganasannya.

"Tidak mungkin." Ia mengusap wajahnya dengan gusar dan duduk di samping Akira yang terlelap. "Apa yang harus ku lakukan sekarang jika ia sampai terluka?" keluh nya menyangga kepalanya dengan tangan. Bagaimanapun ia adalah Alpha terhormat yang hidupnya menjadi sorotan nomor 1, satu skandal kecil pasti akan membuat karir dan perusahaannya hancur.

"Kazusa-san, apa kau butuh sesuatu?" tanya orang di luar takut tuan nya meminta di siapkan kamar lain tapi tidak, "Tidak, kalian pergilah, aku akan tetap disini." Hal jarang Kazusa ingin tidur sekamar dengan pria asing terlebih lagi masih seorang pelajar yang bahkan belum di ketahui asal usulnya.

Ia menyelinap kedalam selimut tebal dan di gunakan Akira, menarik tubuh tak berdaya itu dalam dekapan dan menghirup aroma manis yang masih tertinggal. Hanya dengan aroma ini bisa membuat jantungnya bersemangat dan miliknya menegang. "Tidak lagi." Desah Kazusa gusar. Ia berusaha mati-matian menahan dan berhasil juga.

Ini sangat memalukan, bagaimana aku bisa menjadi pria yang begitu mesum pada seorang bocah?

...

Ketika sang surya memberikan cahaya nya, seorang yang terlelap di bawah kehangatan asing terbangun.

"Uh.. Dimana ini?" gumamnya merasa kamar ini bukanlah tempatnya, dan apa ini? Tangan kekar yang melingkar erat di pinggang membuat nya kesulitan untuk bangun. Perlahan ia melepaskan agar pria itu tak terbangun. Kepalanya juga masih terasa sedikit berputar.

"Apa yang terjadi padaku semalam?" ia memegang kepala seolah mencari pecahan memori  yang hilang. "Tidak mungkin.." semburat merah memenuhi wajah cantik nan lucunya.

"Uhhk...." Ia merasakan bagian dalam tubuhnya seperti di tusuk pedang, sakit dan perih di belakang sana.

"Daijobu?" Akira tersentak melihat sosok tampan yang terduduk di sampingnya. "Fuji..wara-san?" gagap Akira setelah melihat baik-baik wajah itu. "Aku..Aku minta maaf tentang apa yang terjadi semalam." Bungkuk Akira setengah duduk, seingatnya, ialah yang menggoda hingga Kazusa melakukan hal itu. Ia mendesis saat pinggangnya seperti remuk di timpa batu besar.

"Tidak.. Bukan begitu.. Aku juga tidak sengaja.. jika kau merasa sakit aku akan bertanggung jawab." Ia tak kalah gugupnya, ternyata pemuda ini begitu sopan. Ia sedikit bersalah melakukannya hingga Akira pingsan.

"Tidak-Tidak. Bukan Anda.. aku yang salah. Fujiwara-san tidak harus merendah padaku. Gomennasai." Setidaknya Akira tahu bagaimana etiket yang baik.

"Ekhemm.." suara deheman dan ketukan pintu membuyarkan suasana canggung itu. Untung saja Akira sudah mengenakan baju berkat Kazusa.

"Eiji, bukankah sudah ku katakan untuk tidak masuk sebelum kami mengizinkan?" protes Kazusa meskipun begitu ia tak berani menatap sekertaris pribadinya. Ia sangat malu wajahnya juga sudah memerah sejak tadi. Sedangkan rekannya di atas ranjang berusaha menutupi selimut ke dadanya.

"Yurushitekudasai, ini sudah waktunya anda kembali dan juga Akira-san, bukankah hari ini kau memiliki jadwal ujian di sekolah?" jawabnya membuat keduanya sukses terlonjak kaget.

"Astaga, bagaimana aku bisa lupa?" panik Akira mencari ponsel yang tak di lihat sejak tadi. "Jika anda mencari ponsel anda, saya sudah memperbaikinya. Dan tentang ujian, saya hampir  lupa mengatakan, mereka mengizinkan anda untuk menyusul selama pelajaran terakhir nanti." Tambah Eiji. Entah Akira harus bersyukur atau sedih.

...

"Arigatou gozaimasu Fujiawara-san- Eiji-san, sudah mengantarkanku. Aku benar-benar minta maaf atas kejadian semalam." Sekali lagi Akira membungkuk di depan sekolahnya.

Bagaimana sakit di pinggang nya hilang? Tentu saja ia memakan obat yang harga nya setinggi langit. Apa sih yang tidak bisa di lakukan oleh Fujiwara Kazusa.

Sekarang iAkir berjalan pergi meninggalkan Kazusa dengan tatapan berbeda. Sesekali Eiji akan melirik mimic wajah yang di buat tuannya, ia tersenyum diam-diam. "Cari tahu tentangnya dan pastikan sekali lagi bagaimana keadaannya, jika terjadi sesuatu padanya aku akan menghukum kalian semua." Ucapnya dingin.

Eiji tak heran lagi dengan sikap ini, tapi satu hal yang pasti seorang Fujiwara sudah mendapatkan hal baru yang menarik selama hidupnya. "Kashikomarismasta." Jawab Eiji dengan patuh.

...

"Tadaima. Otou-san? Kau di dalam?"  dengan hati-hati Akira membuka pintu takut jika aka nada serangan mendadak. Tentu saja dari sang ayah.

Tapi akira justru tak menemukan keberadaan ayah nya di ruang tamu tempat biasa beliau berada. Hari ini ia tak bekerja, tubuhnya terasa aneh jika terlalu banyak bergerak. Sementara ini ia mengambil cuti dari tempat kerjanya. Dan juga, ia tak bisa menjamin jika heat itu tak akan datang setelah kejadian semalam. "Apa yang kau lakukan?" Akira tersentak.

"O-Otou-san.. " Gagap Akira panas dan cemas. "Apa yang kau lakukan disana? Cepat lah makan sebelum ini dingin." Ucap sang ayah yang masih mengenakan celemek. "Otou-san, apa kau memasak?" takjub Akira.

Telinga Haruto memerah, ia tak menyangka jika ia akan ketahuan, ia mengalahkan ego dan menyiapkan semuanya. Akira di buat tersentak melihat seberapa keras perjuangan Ayahnya di balik sikap dingin itu.

"Akira, jika kau mengalami kesulitan saat ini, katakanlah pada ayah. Apa kau akan terus menjauhi ku seperti ibumu?" sela Haruto membuat Akira hampir tersedak makanan. "Apa maksud ayah? Aku tidak menjauhi ayah, aku hanya merasa jika Ayah mungkin terganggu dengan aku  yang berada di sekitarmu. Tentang masalah yang Tou-san bicarakan, aku tidak apa." Elaknya lagi dengan kebohongan.

Bagaimana ia bisa mengatakan jika dirinya sudah tidur bersama seorang Alpha asing saat heatnya tiba? Ini akan membuat dirinya di buang.

Setelah makan malam itu, Akira segera membuka pelajaran yang akan di ujikan besok, ia tak bisa membiarkan nilainya turun. Tapi semakin lama ia membuka lembaran-lembaran putih itu, dirinya justru teringat pada sosok Fujiwara Kazusa yang baru saja di temuinya. Ini seperti mimpi bertemu orang luar biasa seperti itu.

Haruskah aku meminta tanda tangannya tadi? Pikir akira. Ah tidak-tidak. Aku bahkan belum memperkenalkan diriku padanya. Bagaimana ini?

...

"Akira? Darimana saja kau kemarin? Aku tidak melihat mu di kelas, mereka bilang kau izin  karena kau ada sesuatu? Apa terjadi sesuatu padamu kemarin? Ku dengar kau datang bersama orang asing, siapa dia? Apa kau baik-baik saja?" Akira tersenyum kikuk di todong berbagai pertanyaan Yuki.

"Ochitsuite, Yuki. Aku baik-baik saja, aku mendapat masalah ketika pulang kerja kemarin dan seseorang menolongku. Dan dia bukan orang jahat." Ia menceritakan semua pada Yuki dan melewatkan sesuatu tentang pertolongan 'lain padanya. Di pastikan Yuki pasti akan mengamuk nanti jika menceritakan secara lengkap.

...






SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI SEMUANYA... MAAFKAN AUTHOR KLO ADA SALAH SAMA KALIAN YA...

Please vote and comment ya...

Thankyou
24 Mei 2020

Ass.. Selamat menikmati sekali lagi untuk readers ku terzyenkk.. lebayy.. Gomen-gomen.. jadi inget lebaran lagi hari ini.. sekali lagi maafin author ya semuanya..

SELAMAT MENIKMATI

Thankyou
Accident
3 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

99.4K 18.6K 31
⚠️Boys Love Mac, Seorang Manusia serigala dengan gelar Alpha yang keluar dari dunianya dan bertemu manusia, seorang pria manis dengan mata sipit, hid...
109K 12.1K 85
Ning Yu terpaksa menikah dengan Song Bailao, Seseorang yang pernah terjerat dengannya dan pernah juga menjadi mimpi buruk nya saat masih remaja. Di b...
518K 14.9K 92
Kisah Bai Luo Yin dan Gu Hai berlanjut dengan kedatangan mantan kekasihnya, konflik, kisah kasih, romance dan kisah jenaka tertuang dalam cerita buku...
32.6K 3.9K 45
COMPLETED Harapan dan Kenyataan tentang hubungan aneh bernama persahabatan. Sensitive Content. _15+, Self Injury, Crime, Mystery, Delusion, and oth...