Syavarla

By Tiaramadani27

3.8K 1.6K 125

Follow sebelum baca:) (On going) #no plagiat! Tanpa ku sadari, kesenangan telah membuatku lupa,bahwa hidup ti... More

PROLOG
Part1
Part2
Part3
Part4
Part5
Part6
Part7
Part8
part9
part 10
part11
part 12
part 13
part14
part15
part 16
part18
part19
part 20
part 21
part22

part17

50 15 0
By Tiaramadani27

"mungkin bagimu,datang dan pergi itu menyenangkan,tapi tidak bagiku."


Tringg...

Satu notif terlihat dilayar ponsel Reva.

Hah serius??
Ngapain dia chat gue?

Arganata:hai Reva,gimana keadaan Lo?

Reva kaget melihat satu notip yang baru saja ia dapatkan,ia bingung harus senang atau sedih, sebenarnya ia sudah lama melupakan Arga di hatinya.
Dan ia juga tidak ingin rasa yang susah payah ia hilangkan bisa tumbuh hanya dengan sebuah kata kata semata.

Me:baik
Send...

Reva hanya menjawab satu kata langsung ketitik jawaban.

Ia pun membaringkan badannya, tak lama sebelum ia menutupkan mata,satu notip kembali terlihat di layar ponsel Reva,ia langsung mengambil dan melihatnya.

Arganata:oke sampai ketemu di sekolah...

Reva memicingkan sebelah alisnya,melihat satu notip yang Arga kirimkan untuknya.
Ia tak berniat untuk membalas,ia menaruh ponselnya di atas nakas,dan kembali membaringkan sekujur tubuhnya di ranjang.

***

"Gue kekelas ya kak"

Hari ini hari pertama Reva kembali bersekolah,setelah sekian lama ia terbaring dirumah sakit.

Reva berjalan melewati setiap koridor kelas,mendapatkan sapaan hangat dari teman temannya yang melihat Reva sudah sehat sekarang.

"Revaaaa"teriak ketiga temannya secara serentak.
Ketika melihat kehadiran Reva yang kini sudah menginjak di lantai kelasnya.

Mereka memeluk tubuh Reva secara bersamaan,membuat sang pemilik tubuh itu menjadi risih.

"Ehh ehh apaan si,gerah guee"
Reva menggerak gerakan tubuhnya yang terkunci oleh pelukan teman temannya itu.

"Ahh gue kangenn"-rina

"Guee jugaa"-relita

"Tau ni Reva"-zahra
Mereka pun melepaskan pelukannya.

Zahra memegang dahi Reva "lu udah sembuh kan va?" Rina dan relita memeriksa kedua tangan Reva "sehat kan lu va?"
"Udah sembuh kan lu"

"Ihh apaan si Lo betiga"Reva menyingkirkan tangan teman temannya dan bergegas duduk.

***

Kringg...kringg...kring...
Bel istirahat berbunyi.

"Va Revaa"Zahra memanggil Reva yang masih sibuk menulis.

"Hah apaa"Reva tak menengok ia masih sibuk mengerjakan tugas.

"Itu lu liat ke depan"
Reva mencoba melihat ke depan,lebih tepatnya ke arah pintu kelas.

Mata Reva menyipit memastikan siapa yang kini menatap dan tersenyum ke arahnya.

"Dia kenapa si Ra?"
Reva menghiraukan senyuman Arga dan langsung berpaling menatap Zahra.

Zahra mengedikan bahunya.
"Entah,suka kali sama Lo"

"Yeuu,gajelas lu"

"Kalo iya"

"Gapeduli,lagian dia udah punya cewek"

"Yeuu lu kaya gatau Arga aja dah"

Reva kembali menatap buku tugasnya dan kembali mengerjakannya.

"Ekhemm,va ada yang nyariin tuh"kata Noval teman sekelas Reva.

"Siapa?"

"Noh depan pintu"

Reva pun kembali tertuju ke sudut pintu.

"Hah Arga,ngapain dia nyari gue"
Reva terdiam dan enggan untuk menemuinya.

"Temuin dulu Sono"

"Maless"

Entah perasaan Reva yang mati atau memang dia tak mau jatuh cinta teramat dalam lagi kepada Arga.

Entahlah ia bingung dengan perasaannya,ia tak mau usaha yang telah ia gali dalam dalam untuk mengubur harapannya sirna gitu aja.

Setelah lama Arga di abaikan,namun ia tetap berdiri di depan pintu.

Dan terlihat Rina bersama Relita yang hendak masuk kedalam kelas dari kantin.

"Ehh Rin,panggilin temen lu" kata Arga.

"Temen gue yang mana? banyak soalnya"

"Yang duduk sebelah Zahra"

Rina menoleh ke dalam kelas sekilas dan kembali menatap Arga.
"Reva?"Rina memicingkan sebelah alisnya.

"Yoii"

"Ngapain lu nyari dia"

"Jangan coba coba lu jadiin dia korban PHP lu ya!"kali ini Relita yang berbicara.

"Eh eh santai,gak mungkin gue gitu"

Mereka pun berjalan menuju ke meja Reva .

"Va dicariin noh"

"Siapa?,gue"ucap Reva sambil menunjuk kearah dirinya.

"Iya,noh"Rina menunjuk Arga dengan dagunya.

Reva pun mencoba menemui Arga ia langsung merapikan bukunya.

"Kenapa?"tanya Reva kepada Arga.

"Lu udah sehat?"

"Kelihatannya"

"Ya syukur deh"

"Terus mau ngapain"

"Mau ngajak lu kekantin"

Reva kaget dan terdiam,entah kenapa sifat Arga belakangan ini aneh terhadapnya,bagaimana perasaan Icha nanti jika tau Arga seperti ini.

Mungkin emang dasarnya Arga playboy kali ya.

Mengingat Reva kepada Icha ia menolak permintaan Arga.

Meskipun begitu Reva tau diri,mana mungkin lelaki yang sudah punya cewek diambil olehnya,jelas pasti ia akan amat terluka.

Tapi bagaimana cara ia menolak permintaan Arga.

"Ehmm,gue udah kekantin sama Zahra barusan"

"Hah kapan?,daritadi gue liat lu di kelas terus"

"Intinya gue udah ke kantin,gue masuk dulu ya,bye Arga"
Reva bergegas meninggalkan Arga tanpa menunggu ucapan selanjutnya.

Arga terdiam,kenapa ia begitu seolah bersikap dingin padanya.

Arga pasrah ia pun kembali kekelas.

"Kenapa dia va?"tanya Zahra yang melihat Reva sudah duduk disampingnya.

"Gatau.gajelas"

"Kantin yuk"

"Yuk"
Jelas saja Reva berbohong tadi,ia tak mungkin berjalan berduaan dengan Arga .

Nextt kantin...

Reva memesan makanan yang ia ingin,dan kembali duduk di tempat biasa.

"Va kayanya Arga suka deh sama Lo"
Kata Zahra

"Gaje lu ah"

"Gue serius va"

"Udah udah cerita yang lain aja"

Zahra hanya terdiam dan kembali mengambil ponsel di saku rok nya.
Ia tau jika Reva tidak suka berarti tidak,dan Zahra memilih terdiam tanpa menjawabnya lagi.

"Eh tadi Lo bilang udah ke kantin"
Tiba tiba saja ada Arga menghampirinya.

Reva yang melihat terkejut dan tersenyum salah tingkah
"Eh i iyaa tadi,eh ehmm Zahra ngajak kekantin lagi"

Arga hanya tersenyum dan mengacak puncak rambut Reva.

Reva mengembangkan senyumnya tanpa sengaja.

Dan teringat tentang status Arga yang sudah memiliki pacar,Reva pun mengelak "ihh apaansi Lo"

"Gapapa"Arga hanya tersenyum tipis dan pergi meninggalkan Reva.

Zahra yang melihat tingkah laku Arga seolah berfikir bahwa memang benar sepertinya Arga menyukainya,belum lagi mengingat kejadian waktu itu saat Zahra hendak ke rumah sakit menemui Reva sendiri.

Flashback on

Zahra kini sedang berjalan dikoridor kelas untuk bergegas pergi kerumah sakit menemui Reva.

Rina dan Relita mendadak tidak bisa karena ada urusan masing masing.

Dan David dia sedang mengikuti audisi band bersama teman temannya.

Kini Zahra yang harus sendiri kerumah sakit,ketika Zahra sampai di kelas 8 tepatnya kelas 8c.

Ia melihat Arga dan Icha seperti sedang berantem,Zahra yang melihatnya pun kepo dari jauh,dan tanpa sengaja Zahra melihat Arga seperti sedang emosi,terdengar suara Arga yang kasar dari sana,entah ia bicara apa,yang jelas suaranya sangat keras seperti orang sedang marah,sangat marah sekali dan tanpa sengaja Zahra melihat tangan Arga menampar gadis itu.

Zahra kaget melihat perlakuan Arga kepada kekasihnya,iapun tak Ingin ikut campur dan langsung bergegas melanjutkan jalan nya yang sempat terhenti.

Selama di jalan,ia tak tau harus kerumah sakit dengan siapa karena ia tak membawa motor,melihat suasana diluar sepi tak ada angkutan umum yang melewatinya iapun memutuskan untuk berjalan sebentar,dan selama ia berjalan tiba tiba...

Tintt..
Suara klkason motor menghampirinya.
"Lu ko jalan?"

Zahra membalikan badannya Dan melihat siapa yang ada di hadapannya kini.

"Eh Arga,iya ni gue mau kerumah sakit"

Arga memicingkan sebelah alisnya,seolah bertanya ,siapa yang yang sakit.

"Rumah sakit?"kata Arga

"Iyaa,Reva yang sakit ga.dia koma"

Arga terdiam dan iapun mengajak Zahra naik motor bersama nya,lalu pergi menjeguk Reva untuk pertama kalinya.

Flashback off

.
.
.
.
.
Nextt??

Jangan lupa vote dan komen nya dong:)

Continue Reading

You'll Also Like

835K 6.2K 12
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
719K 20.4K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2M 125K 85
[PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] __ BELUM DIREVISI Highest Rank 🥇 #1 teenfiction (09/04/22) #1 garis takdir (17/04/22) #1 romance (17/06/22) #...
219K 20.9K 59
Kehidupan tenang Alana perlahan terganggu oleh kehadiran seorang stalker. Membayangi kehidupannya siang dan malam. Menjajah mimpi-mimpinya. Menanamka...