CHAVANA [Tahap Revisi]

By Rainbuff

4.5K 1.5K 264

"Berjuang mendapatkan cinta lo itu emang gak mudah, semuanya emang gak bakal berjalan mulus saat kita berjuan... More

PROLOG
01.CHAVANA
02. CHAVANA
03. CHAVANA
04. CHAVANA
05. CHAVANA
06. CHAVANA
07. CHAVANA
08. CHAVANA
09. CHAVANA
10. CHAVANA
11. CHAVANA
12. CHAVANA
13. CHAVANA
14. CHAVANA
15. CHAVANA
16. CHAVANA
17. CHAVANA
18. CHAVANA
19. CHAVANA
20. CHAVANA
21. CHAVANA
22. CHAVANA
23. CHAVANA
25. CHAVANA
26. CHAVANA

24. CHAVANA

91 20 0
By Rainbuff

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

' Kenapa takdir seolah-olah mempermainkan diriku disaat kejadian dulu telah berlalu '

💛

Chavana dan Abzas berjalan dikoridor dengan berdampingan, banyak yang menatap kearah gadis itu dengan sinis. Membuat gadis itu mendengus sebal dan membalas tatapan sinis dari siswi-siswi.

"Kenapa kok kaya bete gitu sih? Jangan gitu muka lo makin jelek!"ejek lelaki itu menoel pipi gadisnya membuat Chavana bertambah sebal. Dirinya mencubit bahu besar Abzas

"Lo juga jelek! Banget malah"

"Oh ya? Benar begitu?"Abzas memajukan wajahnya sembari menunjukkan senyuman manis dan alis kiri yang menaik, sontak pipi gadis itu memanas. Oke ia akui lelaki itu sangat tampan, Emang ya ucapan hati dan mulut itu berbeda

Chavana segera membuang wajah tak sanggup dan menyembunyikan wajah merah padamnya seperti kepiting rebus,"Gue tau gue gan-"

"Pede amat sih!"

Abzas tertawa lalu mengacak rambut gadis itu dengan gemas hingga berantakan lalu mendorong pelan tubuh mungil gadis itu untuk masuk ke dalam kelasnya ketika telah berada didepan kelas Chavana.

"Masuk gih"

"Gak usah dorong-dorong bisa!?"geram gadis itu

"Galaknya keluar"gumam lelaki itu yang dapat didengar dengan Chavana sontak ia menginjak kaki Abzas dan memasuki kelasnya sembari memasang wajah juteknya

"Duh..Van!"

Gadis itu berbalik dan menjulurkan lidahnya bermaksud mengejek lelaki itu, Abzas bergumam. "Untung sayang.."gumamnya

"Abzas? Abzas!!!"teriakan seorang gadis menggema dikoridor deretan kelas jurusan IPS, lelaki itu menoleh keasal suara sebelum akhirnya mematung dan terdiam membisu. Sedangkan orang-orang yang berlalu lalang menatap heran kearah seorang gadis yang kini tepat dihadapan Abzas.

"Hai, apa kabar? aku kangen sama kamu tau. Gak kangen sama aku?"ucap gadis itu sedikit manja memeluk Abzas yang masih diam menahan nafas. Sontak koridor ramai melihat kejadian ini.

Tidak ada jawaban dari lelaki itu hanya ada hentakan tangan menjauhi gadis dihadapannya agar tidak memeluknya kembali. Terlihat wajah tak suka gadis itu mendapatkan perlakuan lelaki dihadapannya.

"Iiiih Abzas kok kamu gitu sih!"

"Kenapa sih lo datang lagi?"batin Abzas, ia ingin sekali berbicara seperti itu kepada Isnia-sahabat kecilnya sekaligus cinta pertamanya namun ia tak ingin membuat gadis itu terluka akibat perkataannya. Kata Bunda Fella jika ia menyakiti perempuan itu sama saja ia menyakiti bundanya, tentu ia berusaha hal itu tak akan terjadi

"Abzas kok kamu cuekin aku sih? Dari dulu sampai sekarang kamu tuh gak pernah berubah ya, cuek"

"Kamu ngapain disini? Ini kelas kamu? Bukannya kamu IPS 4 ya?"tanya Isnia yang keheranan karna mendapati tanda ruangan bahwa dihadapan cowok itu ruangan kelas IPS 2 yang ribut dan berisik, ada beberapa murid-murid menatap mereka berdua sembari berbisik-bisik ria

"Oh ya aku sekelas lho sama kamu"

"Oh"ucap Abzas tanpa ekspreksi apapun diwajahnya

"Yuk ke kelas aku tadi abis dari ruang kepala sekolah. Nanti ke kantin barengan ya"

[CHAVANA]

Chavana dan kedua sahabatnya menghela nafas panjang saat melihat kantin yang penuh tanpa menyisakan satu tempat duduk untuk mereka bertiga. Mereka berdiri sembari memegang masing-masing nampan berisi makanan dan minuman yang mereka pesan.

"CHAVANA SINI! DUDUK DISINI AJA GRATIS KOK"teriak Vivan yang menepuk-nepuk kursi panjang kosong dan meja kosong ditempat nongkrong mereka, Nabila mendorong tubuh Chavana untuk melangkah daripada tidak dapat tempat makan, gadis itu bingung dan akhirnya menurut.


Ia dan ketiga sahabatnya bergabung dengan Abzas dan teman-temannya, ada satu gadis yang hanya menoleh sekilas keberadaan mereka dan yang lainnya menyambut dengan guyonan. Kedua sahabatnnya menahan nafas saat dikelilingi cogan, terlihat sekali wajah merah keduanya. Namun semuanya berubah ketika Farlhea baru menyadari ada satu gadis yang nampak mengobrol dengan Abzas.


"Van!!!!"gumam heboh Farlhea berbisik kearah Chavana yang sibuk sendiri memakan makanannya, bahu gadis itu ditepuk dengan keras oleh Farlhea

"Apa Far?"

"Itu Isnia bukan sih yang itu tuh! Aduhh yang komen dipostingan Abzas!!!"bisik Farlhea kepada Chavana yang langsung menoleh kearah gadis yang nampak mengobrol dengan Abzas, namun lelaki itu malah mencueki gadis disampingnya dan menatap datar kearah dirinya.

Ia hampir tersedak melihat Abzas yang menatapnya dengan intens membuat ia salah tingkah dan berujung hampir tersedak. Lalu senyum miring lelaki itu muncul sembari menaik-naikan alisnya.

"Ish"sebal Chavana lalu kembali makan tanpa mendengar ocehan kedua sahabatnya dan Abzas yang menatapnya

"Abzas nanti aku pulang bareng kamu ya?"

Chavana menoleh kearah Isnia yang bergelayut manja dilengan Abzas, ia berdesis sinis. Lalu kembali makan agar tak terlihat kalau hatinya sedikit memanas, jangan sampai lelaki itu menerima permintaan Isnia! Awas saja.

"Nggak"tolak Abzas tegas membuat Chavana menahan senyum

"Van"panggil Panji sontak Chavana menoleh keberadan lelaki disampingnya, alis kirinya naik seperti biasa ia selalu memasang wajah juteknya

"Iya?"

"Lo tau gak perbedaan lo sama-"

"Heh Panci lo mau gue tendang ke neraka level jahanam? Van duduk disamping gue, Jaka duduk disana!"titah Abzas membuat gadis itu kikuk sedangkan Isnia menatap aneh kearah lelaki disampingnya juga Chavana yang duduk sembari membawa makanannya dengan tak enak hati karna diperhatikan orang-orang

"Mereka ada hubungan apa?"batin Isnia

"Nah lo Panci! Bisa-bisa pulang kerumah tinggal nama lo"ledek Bernian yang disinis oleh Panji

Chavana kembali makan sembari melirik kearah kedua temannya yang makannya sok pelan-pelan biasanya juga seperti dikejar setan, ia terkikik geli melihatnya lalu menoleh kearah lelaki disampingnya yang menatap dirinya sedari tadi.

"K-kenapa sih? L-lo kok gak makan?"

Hanya senyuman diwajah Abzas, gadis itu melirik kearah saku baju lelaki itu yang terdapat sekotak nikotin.

"Jangan ngerokok lagi gak baik buat kesehatan lo"

"Hm? Iya gak bakal lagi kok"patuh Abzas membuat Chavana mencibir, lelaki itu menaruh rokoknya dan melemparnya kearah Jaka yang berbinar mendapat sekotak nikotin itu

"Awas ketahuan sama gue kalo ngerokok! Bakal gue-"

"Iya bawel"gemas lelaki itu ingin sekali mencubit pipi gembul gadisnya, Isnia yang melihat interaksi Abzas dan gadis disebelah lelaki itu sontak menahan panas dihatinya

"Ekhem-ekhem disini bersama saya Bernian, saya ingin mewawancarai Chavana bagaimana rasanya menjadi seorang kekasih Abzas Faisal?"tanya Bernian yang menyodorkan botol kosong kehadapan gadis itu, sontak Chavana kikuk sendiri

"Kekasih!? Mereka berdua pacaran? Gak mungkin. Jadi kata Adri bener ya kalau Abzas udah ada pacar"batin Isnia resah

"Paan sih jangan ganggu dia lagi makan!"tegur Abzas membuat Bernian mendengus dan yang lainnya sontak bersorak ria atas tindakan tegas lelaki itu

"PAWANGNYA MARAH GUYS!"

"Posesif dia bung"

"AKU MAH APA ATUH CUMA SELINGKUHAN KAMUU~"

"BANG JALI BANG JALI GOYANGNYA BIKIN HAPPY, ASEK-ASEK JOS!"

"Ck bener-bener harus didaur ulang nih anak berdua biar kalem, Jaka dan lo Panji! Suruh Mama sama papa lo gih buat ulang lo berdua"

"Tau tuh ketololan seperti pipa rucika, mengalir sampai jauh~ sejauh jarak hubunganku dengan dia, aw"ucap Adri

"Dih asu!"ledek Putra

Abzas menggelengkan kepalanya melihat tingkah gesrek teman-temannya, sedangkan Chavana terkekeh kecil melihatnya. Farlhea dan Nabila hanya duduk manis dan sedikit kikuk ketika hampir semua orang yang berada dikantin menatap keberadaan mereka.

"Diperempatan rumah gue ada banci jomblo kalau minat boleh tuh ajak kenalan, Ayo Van duduk disana aja disini lo gak tenang"ucap Abzas membuat teman-temannya memasang wajah masam, lalu Abzas menarik lengan Chavana dan menyuruh duduk ditempat duduk disamping mereka yang telah kosong

"Kayanya Bernian minat sama tuh banci, ntar Ber tahan malam minggu gue antar lo ke banci itu"

"Cih, maaf mending gue sama Nabila ya gak? Jomblo kan? Boleh lah abang isi hatinya yang kosong"goda Bernian mengedipkan sebelah matanya kearah Nabila yang tersedak dan buru-buru minum, sontak temannya menjitak kepalanya. Abzas menggelengkan kepalanya dan menatap kearah Chavana yang tertawa sendiri melihat temannya digoda

"Makan disini aja ya"

"Kenapa pindah sih Zas? lagian mie ayam gue udah mau abis tau!"

"Chavana denger ya nanti lo ketawa-ketawa sambil ngunyah ujung-ujungnya tersedak, gimana?"sebal lelaki itu

"Tapikan-"

"Gak ada bantahan"

Sedangkan teman-teman Abzas berisik, Bernian dam Panji menggoda Farlhea dan Nabila. Sedangkan yang lainnya mengajak berbicara kearah Isnia bernostalgia tentang masa SMP mereka.

💛

Maaf ya baru bisa update soalnya Jum'at kemaren baru selesai ulangan online kenaikan kelas huhu~

























Continue Reading

You'll Also Like

10.7K 623 35
Penasaran? langsung saja baca jangan lupa follow, vote and comment see you guys
830 61 25
"Ya setidaknya gue gasuka Play Victim." "WAH ANJING LO YA." "HAHAHAHA GILA LO CEMEN BANGET." "Gue, gue tau pelakunya." "DENGAN INI DI NYATAKAN ANGGOT...
744K 21.1K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
2.3K 262 22
Sebagian chapter tidak di publikasi. "Perjuangan dan Perasaan." Sering mendengar kata itu? Terkadang, semesta menghadirkan sebuah rasa hanya untuk...