Incident 2003

By SalsaYasmine9

3.3K 2K 592

Karna waktu, kebahagiaan itu ada Karna waktu, terciptalah kenangan indah Dan Karna waktu rasa sakit itu ada... More

Prolog&visual
01
02
03
04
05
06
07
08
10
11
12
13
14 (Tahap Revisi)
15 (Tahap revisi)
16 [Spesial Part]
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Part 28
29

09

110 91 25
By SalsaYasmine9

********

Pagi hari yang cerah dan waktu pun saat ini telah bersahabat dengan Alsha, sehingga dia tidak terlambat dihari senin, hari yang mengerikan bagi semua murid.

Alsha memasuki kelas dan menaruh tas dibangkunya.

"ALSHAAAA." Alsha pun terlonjak kaget karna suara Naya yang tiba tiba datang dan meneriaki namanya bak seorang pencuri yang tertangkap basah.

langsung saja ia berbalik kebelakang "Ya Allah untung Alsha ngga jantungan, ada apasih pagi pagi dah berisik?!" tanya Alsha sambil megambil topi didalam tasnya.

Denga muka yang sumringah dan hati berbunga "Alsha, tahu ngga-"

"-Ngga." Alsha langsung memotong pembicaraan Naya, dan melenggang pergi meninggalkan Naya begitu saja, karena Alsha tau pasti yang diceritakan Naya tentang oppa-oppa korea nya.

"Ih Belum selesai ngomonggg jugaaa." Naya pun langsung mengejar Alsha yang mau keluar itu lalu menyamakan langkahnya dengan Alsha,

"Alsha, dengerin dulu ihh ini pentingg tau," sembari menahan lengan sahabatnya untuk berhenti

Alsha yang pasrah itu akhirnya menurut dan menghentikan langkahnya "Iya ada apa sihh?" jawab Alsha dengan tangan yang memasangkan topi.

Dengan tersenyum malu dan berimajinasi "Kemarin sha, akuu ketemu sama cogannn, teruss dia itu baik, lembut danterus tatapannya itu loh shaa, bikin melelehhh parahhh! terus-"

"-Terus nubruk mati dah yey." Alsha pun menghentikan langkahnya kemudian menempelkan tangannya ke dahi Naya. mengecek suhu tubuh temannya itu dipagi ini.

"Seperti nya kamu demam Nay, makannya jangan bergadang nonton drakor terus." dan menyentil dahi Naya, kemudian berbalik dan melanjutkan langkahnya

"Alsha, aku beneran ini kemarin itu-" kalimat Naya terhenti sebab ia melihat Randi, laki-laki yang menumpahkan bakso nya waktu itu, yang saat ini melangkah menuju kopsis .

Naya pun tak mau kehilangan kesempatannya kali ini untuk menagih janji cowo itu "Eh Sha, ehm kamu pergi duluan aja deh. Aku ada urusan sebentar." kemudian Naya lari menuju kopsis untuk menemui Randi.

Alsha hanya bisa bingung melihat tingkah sahabatnya itu "Ntah ada apa dengan anak itu..." gumamnya

Ia pun segera cepat ke lapangan karna upacara pagi ini mau dimulai, Alsha mencari barisan kelasnya lalu berdiri dibelakang, dan Naya entah dimana gadis itu berada.

"Eh parah banget, kelas XII perhotelan lagi yang kena."

"Gila sih,pasti geng vagos lagi tuh." Gibah 2 gadis di samping Alsha dengan bibr yang merah merona karna olesan liptint yang tebal

"Geng Vagos?" Dalam hati Alsha yang tidak sengaja mendengar perbincangan antara 2 gadis itu pun hanya diam dan bingung, karena ia tidak tahu sama sekali dengan yang namanya geng" an, 

"Eh tapi mereka semua ganteng tau, aku aja bisa meleleh kalau lihat." jiwa cabe cabe an nya pun keluar dari kedua gadis itu yang saat ini gibah tanpa tau waktu

"Fiks no debat apalagi ketua geng nya si murid baru yang mukanya blasteran ituu, parah sihh" perbincangan yang masih berlanjut

"Tapi tau ga Namanya itu-"

"-Mbak tolong ya, ini upacara bukan tempat gibah, pagi pagi dah gibah kayak ga ada kerjaan lain aja." kalimat gadis itu terpotong karna ucapan Alsha yang merasa terganggu karena pembicaraanya 2 cewe itu

Merasa ada yang berbicara, 2 cewe itu langsung menatap Alsha dengan sinis "Apaan sih ikut aja!" ucap gadis itu tanpa rasa bersalah

"Iya nih ikut aja! orang ga ngomong sama situ." jawab gadis satunya dengan mengikuti

Alsha memilih diam dan tidak mau meladeni mereka "Alsha sumpain kalian tidak lama lagi, pasti kena hukum." gumam Alsha dengan pelan

"Ngomong opo kon ha?" (bicara apa kamu ha?)tanya salah satu gadis itu ke Alsha dengan tajam

"Ngga, Alsha ga bilang apa apa." pura pura tidak tahu

"Eh tapi ya aku denger denger dia itu sangat anti dengan cewe." dengan gibahan yang masih lanjutt, dan Alsha pun hanya membiarkan mereka berdua

"Benarkah? ah bodo amat dia anti atau apalah aku pasti bisa dapatkan dia HAHAHA." dengan nyali yang kuat mereka tertawa lepas waktu upacara

"SIAPA YANG TERTAWA!" suara dari mic itu pun tiba-tiba mengheningkan semuanya, dan menciptakan situasi mencekam

Dan 1-2-3 detik kedua gadis itu tidak mau mengakui dan bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa

"SAYA TAU LOH YA, SUARA ITU BERASAL DARI KELAS KECANTIKAN, MAJU KE DEPAN ATAU SAYA YANG AKAN KE SANA!" ancam Pembina upacara yang mulai geram

Dan mau tidak mau kedua gadis itu akhirnya maju ke depan. terjadilah Semua pasang mata tertuju pada mereka dengan disertai bisikan-bisikan tetangga

"Jangan main main sama Alsha, gini gini Alsha punya indera ke 11, kan Alsha dah bilang tapi gapercaya, yaudah sukurin HAHA." Dalam hati Alsha tidak henti henti nya tersenyum dengan puas nya.

"Bagaimana bisa kalian mau menjaga negara ini, jika perilaku kalian yang hanya bisa merusak negara saja, saat upacara tidak tertib, tawuran massal antar sekolah, mau jadi apa kalian?!" Ceramah sang Pembina hingga semua insan di lapangan terdiam dan menundukkan kepala

"Tawuran massal?" Alsha pun bertanya tanya siapakah pelaku tawuran itu, yang sampai menghebohkan santero SMK Nusa pagi ini.

***

Selesai upacara, semua murid berhamburan meninggalkan lapangan untuk melanjutkan pelajaran didalam kelas.

"Kalau perbuatan ini kamu ulangin, saya akan panggil orang tua kamu Aska. MENGERTI." tegas Bu Magda yang tidak tahu lagi menghadapi muridnya yang satu ini

Disini lah Aska berada, tempat penjara bagi semua murid, suasana panas dan mencekam. Embunan ac seperti tidak ada artinya di ruangan itu.

"Iya." jawab Aska singkat

"Jangan iya iya aja, terus kamu mengulangi lagi. Percuma aja saya ngomong Panjang lebar kalau kamu masukkan telinga kanan keluar telinga kiri." jelasnya

"Iya, saya akan berusaha buu," Jawab Aska begitu saja, setelah itu keluar dari ruangan dan bersamaan dengan bel istirahat.

"ASKA SAYA BELUM SELESAI NGOMONG SAMA KAMU!" teriak Bu Magda yang menggema diruangan BK dan membuat guru lain ikut merinding mendengarnya,

Jam istirahat pun tapi Aska tidak berniat untuk ke kantin, Ia hanya mau dikelas dan akan tidur sebab ia tidak semalam tidak tidur karna ulah Randi.

Dan Saat mau menaiki tangga, matanya pun tidak sengaja menangkap sosok yang kemarin ia ingin temui, ia akhirnya memutuskan untuk mengejar sosok itu.

Alsha yang sedang mengunyah siomay nya itu langsung tersentak kaget, karena tiba tiba ada yang menarik tangannya dengan cepat.

"Ihhh lepasin Alshaa, kamu bawa Alsha kemana, siapaa kamuu?" Alsha yang memberontak itu bingung siapa cowok didepannya yang tiba tiba menariknya begitu saja.

"Woy mas-mas kampret kamu mau culik Alsha ya? Lepasinn kalau tidak Alsha laporin kepsek nih kalau ada yang nyulik murid tercintahnya." ocehnya dengan mencoba melepas cekalan yang ada ditangannya itu, tapi alhasil cekalan itu malah kuat

"Kok Alsha tidak asing dengan genggaman ini ya?" dalam hati Alsha, Dipikirannya terlintas bahwa genggaman ini persis seperti Aska mengenggamnya. Seketika ia pun menepis pikirannya, dan bangun dari imajinasinya

Sesampainya di teras ruang laundry cowo itu menghentikan langkah nya tiba-tiba yang otomatis Alsha terbentur punggung cowo itu,

"Aduhhh shhh Woy Mas main berhenti- henti aja sih! punggung apa tembok keras amat." dengan tagan memegang dahi dan juga tubuh nya menjauh dari cowo itu

Cowo didepannya langsung melepaskan genggaman nya dan langsung membalikkan tubuh menghadap Alsha

"Kaamu! TOLONGG hmmppp." ucapan Alsha terhenti karna sebuah tangan yang membekap mulutnya. Ya cowo itu adalah Aska yang seperti biasa penampilan dan rambut serba acak-acak an, tapi aneh nya kadar ketampanan nya tidak hilang sedikit pun

"Woi cewek aneh, kenapa kamu malah teriak?" Aska pun berjalan mendekat kearah Alsha dengan tangan yang masih mendekap mulut Alsha, dan jarak diantara kedua nya pun hanya bisa dihitung beberapa jengkal saja

"TIDAKKKK, KENAPA DIA MALAH MENDEKATT. Jantung Alsha mulai ga normal ini." Dalam hati Alsha

Beberapa detik mereka saling menatap satu sama lain, hanya dalam tatapan mata dan keheningan mereka langsung terhipnotis

Setelah itu Alsha pun langsung melepaskan tangan Aska dari mulutnya, dan berjalan mundur menghindar

"Ya itu salah kamu, tiba tiba bekap mulut Alsha seperti seorang pencuri saja." celoteh nya

"Apa pencuri? Mana ada pencuri ganteng seperti aku." ucapnya percaya diri

Alsha yang mendengarkannya langsung membulatkan mata lebar-lebar

"Ganteng darimana coba, muka kamu memar semuanya gitu kayak dipukuli orang orang, jujur deh sama Alsha kamu habis nyuri ya?"

"Sembarangan kalau ngomong ssshh-" ucapannya terhenti karena telunjuk Alsha yang sontak memegang luka di sudut bibir Aska.

"Kamu habis tawuran ya?" Tanya Alsha yang mengintimidasi

Aska pun menegang, bukan karena pertanyaan gadis itu tapi karna sentuhan lembut di sudut bibirnya, bukan nya berhenti Alsha yang penasaran itu malah mendekatkan muka nya pas di bibir Aska.

"Apa masih sakit?" Tanya Alsha yang berubah jadi lembut, dengan masih menyentuh sudut bibir Aska

langsung saja Aska berkedip dan menggeleng dengan cepat, tak lama ia langsung menyentil dahi Alsha, sontak Alsha pun terpental oleh sentilan itu

ia pun berdehem sebentar "Ternyata bukan hanya aneh tapi juga gila." jelas Aska sembari mencoba tenang karna ulah gadis itu tadi

"Awwh yak siapa yang gila sih?! Alsha cuma lihat aja kok." ucapnya yang tak mau kalah

Ia yang melihat cewe itu manyun dengan kesal, sontak membuatnya tersenyum "Nih." ia pun mengeluarkan benda kecil berkilau itu dari saku celananya.

Dengan muka yang masih kesal, ia melihat kearah tangan Aska dan langsung saja kedua mata nya berbinar bukan main. Karena benda ia cari akhirnya ada di depannya.

Alsha yang bersiap mengambil benda itu, terhenti karena Aska menutup tangannya kembali

"Tidak akan ku kembalikan." Ucapnya yang mulai jahil

"Iitu punya Alsha, siniin."

"Eitt, siapa bilang ini punya kamu, gaada Namanya kan. Baru tuh kalau ada tulisannya *punya Alsha* baru kamu bilang ini punya kamu." dengan tengilnya Aska mengucapkannya.

Alsha pun lagi-lagi harus menghadapi ketengilan dari cowo ngeselin itu, dan kali ini ia tidak mau berdebat dan akan bersikap baik, karna alasannya satu yaitu, Antingnya.

Dan sebuah ide pun terlintas dibenaknya "Tapi itu punya Alshaaa, baiklah kita berteman, oke?" tangan Alsha teulur untuk menunggu jawaban dari Aska.

"Ogah temenan sama cewe aneh." jawab Aska dengan jual mahal.

"KAMU, hufft sabar Alsha sabar...." Alsha pun mencoba menenangkan dirinya

"Yaudah, bagus kalau kamu gamau. Tapi kembalikan anting Alsha." Yang bisa Alsha lakukan saat ini memasang muka memelas, berharap hati cowo ngeselin itu luluh

Dan benar saja setelah beberapa saat akhirnya Aska menyerah karena melihat muka melas Alsha yang justru menggemaskan bagi nya.

Aska pun tersenyum dan mengulurkan tangan yang satunya didepan Alsha.

"Apa ini? apa dia suka sama Alsha, apakah dia mau nembak Alsha seperti seorang pangeran dan putri dikisah dongeng." dalam hati Alsha yang menggebu

"U-untuk apa?" tanya Alsha dengan grogi yang menjalar ke seluruh tubuhnya, yang ragu menerima uluran dari Aska

"Ya Tentu saja.."

"Nah kan nah kan, pasti dia bilang mau nembak Alsha, Ya Allah kuatkan Alsha." dalam hati Alsha yang sudah meledak ledak seperti aka di bom "Alshaa belum siapp huhu." sambungnya dalam hati

"Untuk pertemanan." ucap Aska dengan senyum khas nya

1

2

3 Detik

Semuanya hening....

Pyarr!

kratak kratak....


Ada yang pecah tapi bukan piring :v

Jangan lupa tinggalkan vote ya!

Continue Reading

You'll Also Like

HER LIFE By hulk

Teen Fiction

7.4M 364K 64
Sudah terbit di Glorious Publisher. Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya...
862K 6.1K 10
SEBELUM MEMBACA CERITA INI FOLLOW DULU KARENA SEBAGIAN CHAPTER AKAN DI PRIVATE :) Alana tidak menyangka kalau kehidupan di kampusnya akan menjadi sem...
988K 18.9K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
766K 56.8K 61
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...