After Life || JSHK

By Ostribae_

44.8K 4.8K 2.7K

"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tingga... More

Prolog
1:New Life
2:Yugi Twin
3:Baby Rat
4:Abuse
6:Nene wish
7:Nene wish pt 2
8:Girlfriend
9:He's mine!
10:Date
11.Friends
12.StarGazer
13:Photo
14:Nightmares
15:School Radio
16:Precious
17:Mylady
18:Aoi Aoi pt 1
19:Aoi Aoi pt 2
20:Summer festival
21:Tired
22:Futago complex
23:My Little (Twin) Brother
24:Sick
25:New Student
26:That girl
27:Sport Day
28:Twin Time!
29:Revenge?
30:Couple
31:Culture Festival
32:Girl Talk
33:Cooking
34:Spooky Night?
35:Costume Day!
36:Trick or Treat
37:Ghost
38:Confused
39:Summer Holiday!
40:Winter Gift
Epilog
AfterWordsโค
Q & A (?)

5:Past Curse

1.3K 138 67
By Ostribae_

"Ka-Kau membunuhnya?"

Tsukasa mengangguk antusias lalu tersenyum lebar seakan tanpa beban sudah melakukan hal keji semalam.

"Hm, habisnya aku tidak suka Ibu memukuli Amane padahal Amane sudah berusaha melindunginya!"

Rasanya Amane ingin marah memukul Tsukasa tapi dia berusaha tetap tenang lalu tersenyum mengelus rambut Tsukasa.

Ini bukan salahnya atau salah Tsukasa, ini karena mereka adalah korban! Setidaknya saat ini Amane hanya ingin mempercayai hal itu agar tidak kembali melakukan kesalahan membunuh adiknya untuk ke dua kalinya.

"Arigatou Tsukasa, tapi kumohon jangan lakukan itu pada Tou-san... Karena mau se jahat apapun mereka tetap orang tua kita"Ucap Amane berusaha tetap tenang ditengah emosinya yang bergejolak, Tsukasa terdiam lalu menangguk.

"Jadi, aku tak boleh membunuh Tou-san?"

"Ya"

Tsukasa terlihat berpikir sejenak.

"Tapi, bagaimana kalau Amane dipukuli Tou-san lagi? Memangnya Amane tidak kesakitan?"

"..."

"Amane punyaku, Amane hanya boleh' main' denganku! Aku tidak mau Tou-san merebut mainanku!"

Amane menghela nafas berat, mau seperti apapun Tsukasa tetaplah adiknya yang mengidap penyakit pyscopat dan walau Ayahnya terbunuh sekalipun dia masih ada Tsukasa yang hampir mengancam nyawanya setiap hari.

"Aku kakakmu dan aku bukan mainanmu Tsukasa! Cepat bersiap atau kita akan terlambat ke sekolah"Tegur Amane menyetil kening Tsukasa lalu turun dari kasurnya dengan berhati-hati, Tsukasa mendengus mengelus bekas sentilan Amane.

"Nee Amane"

"Apa lagi?"

"Mayat Kaa-san kita apakan? Dia masih tergeletak di ruang tamu sejak semalam"

Deg

Amane pun memutar langkahnya menuju ruang tamu dan benar saja! Mayat ibunya masih terbaring disana dengan lumuran darahnya yang mulai mengering di tambah bau busuk yang mulai menguar dari tubuhnya disertai bau sedikit anyir.

"Amane?"Panggil Tsukasa yang mengekori Amane karena bingung kembarannya tiba-tiba memutar langkah menuju ruang tamu sambil sedikit tertatih-tatih berpegangan pada dinding rumahnya.

"Ki-Kita harus menguburnya Tsukasa! Atau Tou-san akan tahu dan polisi akan segera berdatangan!"Ucap Amane panik, Tsukasa memiringkan kepalanya dengan wajah polos.

"Are? Tapi, Amane masih terluka dan aku tidak bisa menguburnya sendiri karena tubuh Kaa-san berat, jadi bagaimana kalau kita membakar tubuhnya sampai jadi abu? Dengan begitu tak ada mayat yang bisa di otopsi!"

Amane memandangi Tsukasa ngeri tapi untuk saat ini tidak ada cara lain selain membakar tubuh ibunya menjadi abu karena jika Ayahnya sampai tahu Tsukasa sudah membunuh Ibu mereka, mereka bisa tertangkap polisi dan membawa tubuhnya keluar rumah hanya akan membuat para tetangga mencium bau mayat Ibunya yang mulai membusuk.

"Ja-Jadi apa rencanamu Tsukasa?"

Tsukasa tersenyum lebar karena Amane menyetujui pendapatnya, Tsukasa lalu masuk ke kamarnya dan mengambil pisau dapur yang semalam dia gunakan untuk membunuh Ibunya.

"Karena tubuh Kaa-san besar, Aku harus memotongnya kecil-kecil dulu baru aku membakarnya! Benarkan Amane?"

Deg

Tubuh Amane meremang, Amane tidak berani menjawab namun adik kembarannya terlihat antusias menunggu balasan Amane pada akhirnya Amane berbalik menuju kamarnya sambil berjalan tertatih-tatih.

"Amane? Bagaimana dengan rencanaku?"

"La-Lakukan sesukamu! A-Aku harus bersiap untuk sekolah"

"Okie Dokie~"

Amane berusaha tersenyum kearah Tsukasa lalu berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke sekolah.

Amane melepaskan kemeja putihnya dan melihat pantulan tubuh penuh bekas cambukannya pada cermin lalu menghela nafas berat.


"Kapan kutukan ini berakhir?"

-o0o-

"Amane-kun!"

Amane seketika tersadar dari lamunannya karena Nene tiba-tiba memanggil namanya tepat didepan wajahnya dan Amane nyaris saja terjungkal dari kursinya namun malah berakhir dahi mereka yang saling bertubrukan.

"Ya-Yashiro?"

Nene mendengus sambil mengelus keningnya, Amane pun segera mencondongkan tubuhnya untuk mengelus kening Nene dan merasa bersalah karena tidak sengaja menubruk kening Nene, jantung Nene nyaris melompat keluar dari dadanya karena menyadari betapa tampannya wajah pacarnya itu dari dekat.

"Gomen"

"Ah Uh Daijoubu!"

Amane tersenyum lalu kembali duduk ke bangkunya.

" Ka-Kau mau bilang apa Yashiro?"

"Soal itu, aku hanya merasa belakangan ini Amane-kun terlihat sering terluka dan Amane-kun jarang menemuiku lagi, kukira Amane-kun masih marah karena jawabanku di kelas waktu itu"

"Ah soal itu, aku sudah tidak memikirkannya lagipula seandainya kau takut padaku pun..."

Amane terdiam sejenak lalu tersenyum dengan wajah sedih.

"Aku tidak keberatan karena itu pilihanmu"

Nene meremas ujuk roknya lalu mencoba menatap sorot mata Amane lekat-lekat dan Nene bisa menangkap ada banyak rasa takut serta kecemasan yang menggelayuti lelaki itu namun seakan ada sekat tipis yang menghalangi Nene untuk mengetahui beban apa yang selama ini di pendam oleh Amane sendiri.

"A-Aku tidak takut padamu Amane-kun!"

"...."

"A-Aku hanya terkejut saja dan aku ingin Amane-kun lebih banyak membagi cerita denganku...Mungkin aku tidak banyak membantu tapi setidaknya aku tidak ingin kau menanggungnya sendiri"

Amane tertegun ternyata sikap diamnya justru membuat gadis itu semakin cemas padanya tapi Amane hanya merasa jika Nene tidak perlu ikut andil menyelesaikan kutukan masa lalunya ini, Amane tersenyum jail lalu menepuk-nepuk kepala Nene.

"Are? Ero-Daikon bisa merindukan-"

Bug

"Watashi no Daikon janai!"

Amane tertawa melihat Nene yang menatapnya sebal setelah sukses menyikut wajahnya hingga Amane kembali hampir terjungkal dari bangkunya.

"Sudahlah jangan marah, akhir pekan ini kau senggang?"

Nene menghela nafas lalu terlihat berpikir mengingat-ingat apakah dia ada urusan di akhir pekan.

"Mungkin tidak ada selain membersihkan kandang BlackCanyon, kenapa?"

Amane tersenyum lalu menyodorkan secarik kertas yang merupakan tiket menonton bioskop untuk hari minggu ini.

"I-Ini?"

"Sebenarnya aku berniat mengajak Tsukasa menonton ini tapi aku baru ingat kalau Tsukasa tidak pernah bisa bertahan duduk di kursi lebih dari 20 menit dan sepertinya dia justru akan mengacau disana jadi kupikirkan lebih baik aku mengajakmu saja"

"A-apa maksudnya ini kencan?"

Amane merona malu lalu memalingkan wajahnya.

"Ya-Yah kau bisa menyebutnya begitu"

Nene merona malu lalu tersenyum memeluk Amane erat sekali sambil tertawa.

"Baiklah aku mau!"

Amane tersenyum puas.

"Oh iya aku baru ingat sesuatu!"Ucap Nene lalu melepaskan pelukannya dan merogoh tasnya untuk mengeluarkan kotak makan berwarna biru.

"Tadi pagi aku membuatkanmu donat, kuharap kau suka!"

Wajah Amane berbinar menerima kotak tersebut dan langsung membukanya dan mendapati 5 buah donat tanpa selai atau meses diatasnya.

"Gomen, aku tidak menambahkan apapun karena seingatku kau suka yang original seperti itu"

"Tak apa, aku suka ini! Arigatou Yashiro!"

Hati Nene menghangat melihat senyum Amane, baru saja Amane akan memakan donatnya tiba-tiba Tsukasa muncul dan memeluk Amane seperti biasa.

"Amane...Amane...Amane....!"

Nyaris saja Amane mati tersedak donat Yashiro karena Tsukasa yang tiba-tiba memeluknya, Amane pun langsung menjitak kepala Tsukasa sambil menatap marah kembarannya.

"Tsukasa! Aku hampir saja mati tersedak donat Yashiro karenamu baka!"

"Hehe, Are? Yashiro-chan membuatkan Amane donat? Aku juga mau donat coklat + meses coklat!"

Amane memeluk erat kotak makan Nene lalu menjauh dari Tsukasa.

"Tidak! Ini milikku! Yashiro membuatkan ini khusus untukku!"

"Mou Amane, aku juga mau donat yang sama dengan Amane!"

Nene tertawa lalu mengeluarkan kotak makan lagi dari tasnya dan menyodorkannya pada Tsukasa.

"Sudah kuduga Tsukasa-kun akan mampir kesini, jadi aku juga membuatkan Tsukasa-kun donat coklat tadi pagi"

Wajah Tsukasa berbinar lalu tersenyum lebar membuka bekal makanan tersebut dengan antusias dan mendapati 6 buah donat coklat + meses coklat kesukaannya.

"Arigatou ne Yashiro-chan!"

Nene tertegun melihat senyuman polos Tsukasa, akhirnya Nene mengerti mengapa dulu walau Amane takut dengan Tsukasa tapi Amane tidak bisa berhenti menyayangi Tsukasa karena lihatlah! Betapa manisnya lelaki ini dengan sikap kekanak-kanakannya, seandainya Nene tidak tahu masa lalu itu Nene mungkin tetap berpikir jika Tsukasa hanyalah adik kecil yang manja pada kembarannya.

Nene tersenyum mengelus rambut Tsukasa.

"Sama-sama".

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.8K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž Homophobic? Nagajusey...
409 112 11
Sinopsis๐Ÿ“œ: Cecilia Agatha Merupakan seorang opsir di biro,Dan kini ia menjalankan tugasnya sebagai opsir,Namun ia merasa dirinya suka dengan patnern...
39.7K 7.2K 31
Semi Eita, Oikawa Tooru, Kita Shinsuke, dan Miya Atsumu. Mereka berempat harus kembali menginjakkan kaki disebuah bangunan tua terbengkalai. Disanala...
158K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...