Hoseok menatap sekelilingnya, dia menghela nafas pelan sembari memejamkan matanya "saya akan bertanggung jawab, saya mengakui kesalahan saya, maaf atas perbuatan yang saya lakukan" ucapnya penuh keseriusan
Kamu menatap Hoseok, dia begitu pandai membuat semua orang percaya pada ucapan nya, ingin sekali kau berbicara pada semua orang, jika kau tak menginginkan pernikahan ini
Tapi jika kau melakukan ini, maka appa mu pasti akan mengusirmu dari rumahnya, kehidupan anak mu pasti akan menderita, pada akhirnya kau hanya bisa menerima semuanya
Keputusan telah di ambil, tanggal pernikahan sudah di tetapkan, dari kedua belah pihak telah menyetujui semua keputusan ini
Kamu menatap Hoseok, namja itu kini tengah menatap kekasihnya yang terlihat menyedihkan? Apa Hoseok tidak ingin melihat mu yang bahkan lebih menyedihkan dibanding kekasihnya itu?
Apa dia tidak bisa melihat seberapa menderita nya dirimu? Mengapa dia hanya menatap kekasihnya itu? Bahkan yang lebih tersakiti disini adalah kau, bukan kekasihnya itu
Kamu beranjak dari duduk mu, berjalan keluar tanpa mengatakan apapun, terlalu sesak bagimu berada di sana, menatap kedua insan yang saling mencintai itu membuatmu semakin sesak
Kamu duduk di kursi yang ada di teras itu, menatap langit dengan pandangan yang begitu sendu, sebuah kata rindu terukir begitu menyakitkan di hati mu
Rindu? Iya rindu pada Hoseok yang dulu, yang selalu menemanimu dikala kau sedih, yang selalu memeluk dan menenangkan mu di kala kau menangis, tapi sekarang semuanya telah berubah
Tangan mu bergerak mengelus perutmu yang masih rata itu dengan begitu pelan, bulir bening itu pada akhirnya jatuh, setiap bulir nya benar-benar menusuk kalbu
"Y/n... Ayo pulang" kamu menoleh ke arah sumber suara itu
Di ambang pintu itu appa dan eomma mu berdiri, menatap mu dengan sendu
Kamu segera menghapus air mata mu dan menggantikan nya dengan senyum di bilah bibirmu, senyum yang begitu di paksakan
Kamu segera beranjak dari duduk mu dan berjalan kemobil, menyusul orang tua mu
.....
Kamu menghepaskan tubuh mu yang lelah itu keranjang mu, semuanya akan berubah sebentar lagi
Entah bagaimana nanti kehidupan mu setelah menikah dengan Hoseok, harapan mu kau akan bahagia dengan nya
Tapi, akankah harapan itu menjadi nyata? Kamu menghela nafas dan memejamkan mata, memilih berlabuh kedalam mimpi
SUNSHINE
Hoseok memeluk kekasihnya "aku janji akan selalu bersama mu, aku hanya mencintai mu" ucapnya berusaha menenangkan kekasihnya yang tengah menangis itu
Haera hanya bisa mengangguk tanpa mengatakan apapun, tak apa jika dia tak bisa menikah dengan Hoseok, yang terpenting Hoseok hanya miliknya, hanya mencintainya
"Aku mencintai mu Hoseok" Ucap Haera begitu tulus, Hoseok tersenyum dan mengecup pucuk kepala kekasihnya
"Aku juga mencintaimu sayang" Haera tersenyum, dirinya berjanji jika suatu hari Hoseok nya sudah tidak mencintai nya, dia akan melakukan segala hal untuk membuat Hoseok nya kembali
.....
Matahari telah menampakkan dirinya, senyumnya begitu cerah hingga membuat jagat raya pun merasakan kegembiraan nya, namun itu tak berpengaruh untuk mu
"Selamat pagi eomma, appa" sapamu dengan senyum tipis yang rasanya enggan kamu keluarkan
"Hari ini, hari pertama mu masuk kuliah?" tanya appa mu yang kini sedang mengoleskan selai coklat ke selembar roti di piring nya
"Iya appa" jawabmu, kamu mengambil selembar roti dan memakan nya tanpa menambahkan apapun, rasanya sungguh hambar tapi tak masalah, lagi pupa kamu sama sekali tak berselera
"Aku harus pergi sekarang, teman-teman ku sudah menunggu di depan" ucap mu sembari beranjak dari duduk mu dan berjalan keluar
Kamu menatap mobil yang terparkir di depan gerbang rumah mu, itu bukan mobil Yunhae maupun mobil Youra, lalu mobil siapa itu?
Pintu mobil itu terbuka, seorang namja dengan surai hitam dan senyuman yang begitu manis keluar dari mobil itu, dia melambaikan tangan nya "selamat pagi y/n" sapa nya, kamu tersenyum sembari menghampiri nya
"Eum~ selamat pagi Yoongi" kamu menyapa namja itu dengan senyum lebar
"Sudah siap untuk matkul pertama?" tanya nya dan kamu mengangguk sebagai jawaban
Yoongi membuka kan pintu mobil untukmu "silahkan masuk tuan putri" ucap nya sembari membungkuk
"Yoongi~" kamu tertawa kecil dan segera masuk ke dalam mobil nya
"Gomawo Yoongi~" Yoongi tersenyum dan menutup pintunya, dia segera masuk kedalam mobilnya
"Kau ada kelas pagi juga?" tanya mu saat Yoongi sudah duduk di kursi kemudi
"Ada, kalau besok tidak ada" jawab nya sembari menjalankan mobilnya
"Terimakasih sudah memberiku tumpangan" ucap mu sembari tersenyum
"Eumm~ tapi ini tak gratis ya" Yoongi tertawa kecil
Kamu menatap Yoongi "berapa uang yang harus ku bayarkan dari rumah ke kampus?" tanya mu, Yoongi menatap mu masih dengan tawa nya
"Aku hanya bercanda y/n, tapi jika kau benar-benar membayarnya, bukan dengan uang" ucap nya sembari tersenyum
"Lalu dengan apa?" tanya mu penasaran
"Nanti saat kita sampai kampus, akan ku beritahu" jawabnya yang kini tengah fokus menyetir
.....
Yoongi menatap mu "sekarang bayar" ucap nya setelah memarkirkan mobilnya dengan benar
"Eum? Dengan apa? Kau bilang tidak dengan uang" tanya mu yang kini tengah menatap Yoongi dengan lekat
Yoongi tersenyum, dia mencondongkan tubuhnya, wajahnya begitu dekat dengan wajahmu, Yoongi menatap bibirmu yang berwarna peach
Dengan cepat Yoongi mempertemukan bilah bibirnya dengan bilah bibirmu, Yoongi menekan tengkukmu dan mencium bibirmu dengan lembut
Kamu mengerjapkan mata, terlalu terkejut dengan apa yang Yoongi lakukan, kamu hanya bisa diam dan merasakan ciuman Yoongi yang begitu lembut, hingga Yoongi melepas ciuman itu dan mengusap bibir mu pelan
"Manis" katanya dengan senyum yang begitu merekah
Kamu menunduk, malu rasanya mendapat pujian seperti itu, membuat wajah mu memerah seperti tomat
"Ayo keluar" Yoongi segera beranjak dari duduk nya dan keluar dari mobil
Kamu keluar dengan kepala yang masih menunduk "jangan menunduk y/n, kau membuat ku bersalah" ucap Yoongi yang kini sudah berada di depan mu
"Eum? Mi-mianhae" kamu menatap Yoongi dengan senyum malu, benar-benar menggemaskan, pikir Yoongi
"Baiklah kita berpisah disini, nanti kalau kau sudah selesai hubungi aku ya" Yoongi mengusak suraimu gemas, lalu dia pergi menuju kelasnya
Kamu menghela nafas, berusaha menetralkan degup jantung mu yang kini berdetak tak karuan, ini pertama kalinya ada yang mencium mu, ah tidak ini bukan yang pertama tapi kedua
Yah~ yang pertama adalah Hoseok, tapi ciuman nya benar-benar beda, Yoongi begitu lembut dan penuh perasaan, kamu tersenyum
"Cih, kalau kau suka dengan Yoongi kenapa tak menikah dengan nya!" kamu menoleh kearah sumber suara
"Haera" gumam mu
"Bagaimana kalau aku beritahu kan pada appa Hoseok? Mungkin pernikahan kalian akan batal" Haera tersenyum, sembari memperlihatkan fotomu yang sedang bersama Yoongi
Kamu menatap Haera "kami hanya teman" ucap mu
"Jangan-jangan itu anak Yoongi bukan Hoseok" sarkasnya
"Apa maksutmu? Ini anak Hoseok!" serumu tak terima dengan ucapannya
"Yah karena kau jalang!" seru Haera dengan senyum bak iblis nya
Kamu menatap Haera nyalang "jaga ucapan mu!" serumu sembari melayangkan tangan mu hendak menamparnya tapi cengkraman tangan yang menghentikan mu, membuat mu tertegun
"Satu luka saja yang kau buat pada kekasihku, aku akan membalas nya dengan banyak luka" ucap namja di samping Haera dengan tatapan mata tajam yang membuat mu terdiam
*tbc*
Annyeong~
Apa kabar~
Maaf ya lama update nya
Sebelumnya minal aidzin wal Faizin mohon maag lahir dan batin, buat teman-teman yang merayakan idul fitri
Tetap jaga kesehatan ya kalian
Gak ngerti lahi aku tuhh sama ni orang😭😭😭 beneran bikin sesak nafas dia mahhhh, ehbdhdjsjshsn udah gak bisa berkata2 lagi aku
Jangan lupa bintang nya ya! Lanjut komen!