Incident 2003

De SalsaYasmine9

3.3K 2K 592

Karna waktu, kebahagiaan itu ada Karna waktu, terciptalah kenangan indah Dan Karna waktu rasa sakit itu ada... Mais

Prolog&visual
01
02
03
04
05
06
08
09
10
11
12
13
14 (Tahap Revisi)
15 (Tahap revisi)
16 [Spesial Part]
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Part 28
29

07

140 106 26
De SalsaYasmine9

Didalam rumah, Alsha duduk di sofa panjang sambil melemaskan tangan dan kaki nya yang sedikit kesakitan

Melihat cucunya kelelahan Sang Nenek langsung memijat kaki Alsha yang rada bengkak itu "Kenapa kamu ga hati hati toh nduk? jadinya jatuh kan?" Tanya nya sembari memijat kaki cucu nya itu

"Kenapa Nenek salahin Alsha sih? cowok ngeselin itu Nek yang membuat Alsha seperti ini," Dan seketika ia pun tiba tiba teringat saat Aska menggengam tangannya dengan erat lalu menggendongnya ala bridal style yang ia yakini muka nya sekarang pasti merah seperti tomat.

Membuat pipi Alsha seketika memanas. Sang Nenek yang menangkap reaksi cucu nya itu pun tersenyum sumringah "Ngeselin apa ngangenin nih?" Tanya nya yang sengaja ingin menggoda cucunya

Alsha yang terkejut itu langsung saja mengarahkan pandangan nya menghadap Neneknya, "Ihh Nenek kan, goda Alsha lagi." Jawab nya sambil memanyunkan bibirnya, gila aja kan? kangen sama cowo ngeselin bin sombong itu. bagi Alsha kangen sama cowo itu HAL YANG MUSTAHIL.

"Yaudah kamu istirahat gih, nanti Nenek buatkan sup merah dan jangan mandi dulu, besok aja mandinya kan besok masih libur." Alsha pun mengangguk pelan mendengarkan Neneknya yang mulai cerewet, setelah itu ia pun di tuntun Neneknya menuju ke kamar

***

Sesampainya dirumah, Aska langsung pergi menuju pintu berwarna putih. Ruangan dengan nuansa silver blue yang di desain sendiri bertemakan simple, dan dilengkapi beberapa furniture modern.

(Kamar Aska dengan model minimalis, author mah liatnya betah, gamau keluar dari situ wkwkwk)

Lalu ia pun duduk ditepian ranjang dan melepaskan alas kaki nya. Dan tiba tiba saja memori tadi muncul saat Alsha tidak sengaja memeluknya dari belakang, saat dia menggendong nya hingga melihat muka marahnya yang membuat cewe itu jadi lucu.

Seakan sadar apa yang diingat sontak ia pun menggelengkan kepala "SADAR ASKA, cewe itu bahaya!" Dengan megingat kata-kata Randi waktu itu

Flashback on

Waktu jam istirahat tiba, Seperti biasa Aska dan Randi dikelas menggunakan waktu itu untuk memainkan game hp nya,

"Woy ka, mati in dah tuh cewe main nyosor aja mau bunuh kita." ucap Randi dengan muka serius menatap layar handphone

''Dia cewe bro, kasian." jawab Aska begitu saja.

Dan jawaban yang tak asing didengar Randi itu pun keluar lagi, "YA! ini kan game, udahlah bunuh aja!" kesal nya karna Aska ini sangat polos dan lemah soal perempuan, Walaupun Aska ia tidak pernah pacaran, bukan berarti ia tidak menghormati perempuan. Disaat Aska mau membunuhnya , tiba tiba saja sang musuh sudah membunuhnya duluan

Dan

Game over

"Kan jadi kalah, dasar kau nih." Emosi Randi pun tak tertahan, karna sudah beberapa kali ia harus menerima kekalahan yang disebabkan ulah sahabatnya

Tapi Aska, tidak merasa bersalah sama sekali "Ya mau gimana lagi." dan disaat itu Aska tidak sengaja melihat Bella gadis yang dulu penah deket dengan Randi itu, sekarang bergandeng tangan mesra dengan cowo dikoridor kelas.

"Cewe itu?" Tanya nya yang tidak percaya apa dilihatnya itu

Randi pun menghentikan aktivitas nya dan mengikuti arah pandangan mata Aska "Bella?" Tanya nya dingin, seperti biasa saja lebih tepatnya cuek. Randi yang dulunya sangat posesif dan tergila gila sama Bella yang selalu tidak bisa jauh dari gadis itu, tapi sekarang? seperti orang asing yang tidak saling kenal

"Kok bisa sama cowo?Bukannya-"

"-Ya gitu dah cewe, dia yang membuat kita jatuh cinta dan dia juga yang ninggalin kita saat udah nemuin yang jauh lebih sempurna pasti dah dideketin, mereka tidak ingat bagaimana pengorbanan si cowo yang yang sudah berjuang keras mendapatkannya, yang sangat mencintai nya tapi malah jadian sama cowo terhitz disekolah ini." kata Randi panjang lebar

Dan benar saja dugaan Aska, hal ini pun akan terjadi, karna sesuatu yang berlebihan tidak baik bukan? dan itu juga alasan Aska tidak pernah dekat dengan namanya cewe, pasti ini hasilnya, hanya luka yang akan di dapat "Siapa cowo itu?" Tanya nya lagi

"Buset dah Ka , berapa bulan sekolah disini? Yakali nama seorang Angga tidak asing? , ketua osis yang mendapat rekor dari ciwi ciwi sebagai cowo tertampan di sekolah sini." ucap Randi yang mulai tersulut emosi itu.

"Ingat ka, jangan deket dengan cewe kalau nggak mau nasibmu seperti aku." Titah Randi memperingatkan Aska supaya tidak bernasib sama dengannya

Flashback off

"Jangan deket dengan cewe, apalagi cewe aneh itu!" Ucapnya dengan mengulangi kata kata Randi waktu itu, dan ia hanya bisa menarik rambutnya sendiri

Saat dia sudah sadar dari pikirannya itu, langsung saja ia melepas jaket hitam miliknya dan menaruh nya dikursi.

Dan ia berniat untuk mandi lalu sholat. Tapi disaat itu juga ia tidak sengaja melihat benda berkilau dari jaketnya. Ia yang penasaran langsung saja mengambil benda itu disisi lengan kiri jaketnya.

"Anting? Kenapa ada di sini?" Ia pun mencoba mengingat ngingat, dan sontak ingatannya tertuju pada saat dia membantu gadis itu jalan, Ia pun seakan menarik kembali kata-katanya tadi, seakan takdir ingin menyatukan mereka bedua, dan nyatanya ia harus mengembalikan barang milik gadis itu kan?

Keesokan harinya...........

Seorang gadis sedang melihat bingkai foto masa kecilnya saat dia ulang tahun yang pertama.

"Andai saja waktu bisa diputar kembali, Alsha ingin berada dimasa itu...." Gumam seorang gadis dengan mengusap sebuah foto bingkai yang sedikit berdebu.

Disaat lain, derap langkah suara kaki terdengar mendekati pintu berwarna cokelat. "Al-" Sang Nenek yang berniat mengajak Alsha untuk sarapan terhenti, melihat Alsha yang menatap sebuah bingkai foto itu dengan sendu, mengurungkan niatnya untuk memiilih menyaksikan yang mungkin akan membuatnya pilu

"Rasanya Alsha ingin memutar waktu, dan berada pada masa yang dimana bersama mereka, masa yang penuh kebahagiaan." lanjut nya dengan air mata yang lolos terjatuh begitu deras, ia selalu berharap bahwa yang terjadi saat ini hanyalah mimpi semata, hingga suatu saat ia ingin bertemu dengan kedua orang tua nya. Ia membayangkan bagaimana rasanya dipeluk hangat dengan kedua orang tua nya yang selama ini ia tidak pernah rasakan sebelumnya.

Neneknya yang tidak sengaja mendengar ucapan Alsha barusan membuatnya menjauhkan tubuhnya dan berbalik, melangkah dengan tidak sanggup melihat situasi seperti ini.

Dirasa sudah legah, Alsha pun mengusap air mata nya, agar Neneknya tidak mengetahui. kemudiania menyelipkan sehelai rambutnya untuk diapit ditelinga nya. Saat itu juga ia merasakan keanehan, dengan tidak yakin, langsung saja ia mengarahkan muka nya menghadap kaca yang berada di meja belajarnya itu

Dan benar saja. barang berharga itu menghilang!

"lLOH! kemana anting Alsha, kok yang satu ga ada." Alsha pun langsung membongkar selimut, bantal dan guling, dab barang-barang yang ada disekitarnya. Tapi hasilnya NOL, benda itu tidak ada.

Disisi lain.........

"Suatu saat kamu akan paham Alsha, dan Nenek berharap kamu tidak akan berubah." Gumam sang Nenek dengan menatap jendela didapur dengan tatapan kosong dan pikiran yang kalut melihat Alsha harus menghadapi ini semua yang begitu berat.

"Nenek?"Ucap seseorang dari belakang

Sang Nenek yang terkejut pun membeku ketika karna suara Alsha yang tiba-tiba saja muncul. Karna ia takut Alsha tadi mendengarkan apa yang diucapkannya.

Ia pun berbalik dan melihat muka cucu nya yang kebingungan "A-ada apa sayang?" Tanya nya yang mencoba se-tenang mungkin agar cucu nya itu tidak tahu.

Dengan perasaan was was, Sang Nenek menanti jawaban dari Alsha,

"Nenek..," Memejamkan mata dan mungkin setelah ini ia akan pasrah dengan takdir

Alsha pun mendekat dan

"Tahu anting Alsha ndak?" tanya Alsha yang mulai gelisah

langsung saja Sang Nenek pun membuka mata dan menghela nafas dengan legah "Syukurlah Alsha tidak mendengarkan." dalam hati nenek

"Anting?"

"Iya Nek, anting Alsha, Alsha sudah cari kemana mana tapi ngga ada." Jelasnya dengan khawatir kalau memang anting itu hilang. bukan tentang harga tapi mengingat bagaimana keras nya perjuangan Sang Nenek membelikan nya itu.

"Coba kamu ingat ingat kamu lepas ngga kemarin?" Tanya Neneknya dengan suara lembut sambil mengusap rambut Alsha

Alsha pun mencoba mengingat kembali yang terjadi kemarin. Saat ia mau mengantarkan jahitan ke ruah Nyonya Yuni, ia yang terjatuh dari sepeda sampai terluka,


"Kemarin......" Alsha pun mencoba mengingat memorinya

"Cowo itu Nek!" akhirnya ia pun ingat saat Aska menolong nya didepan rumah itu yang pasti Anting menempel di jaket Aska

Dengan bingung Neneknya mengerutkan dahi "Cowo yang mana?"

"Iya Nek, cowok ngeselin itu. Pasti dia punya dendam Alsha. dan mungkin anting Alsha diju-"

"-Gaboleh suudzon gitu, mending besok kamu temui dia" Kata Neneknya

"APA nemuin cowo itu? Nek yang bener aja masa Alsha nemuin cowok ngeselin itu." Jangankan bertemu Alsha pun tidak sudi melihat muka cowo ngeselin itu dengan kata-kata sombong nya

"Daripada kamu pakai hanya sebelah aja. Ya kalau Nenek sih ngga mau, nanti disangka orang gila."


"Gamau ketemu, apa takut grogi nihh." lanjut Sang Nenek yang melihat perubahan ekspresi muka cucu nya itu yang membuat Nenek ingin mendekatkan mereka berdua

Sontak Alsha menatap Neneknya dengan cengiran ''G-gak mungkin Alsha grogi sama cowo itu, MUSTAHIL." Akhirnya Alsha memilih untuk makan aja, untuk urusan besok .itu bodo amat

Sang nenek yang melihat tingkah cucu nya itu hanya bisa tertawa dengan gelengan kepala.

Dikamar, Alsha pun hampir lupa dengan janji nya sama Naya kemarin, akhirnya ia membuka hp dan mencari kontak nama itu.

"Assalamualaikumm, ALSHHA kenapa baru sekarang nelpon sih? Darimana saja kamu? Kamu tidak ya kalau aku nunggu sampai-"

"Walaikumsalam, Nay maaf ya Alsha gabisa datang soalnya kaki Alsha habis jatuh." Alsha pun mmeotong pembicaraan cerewet dari sahabatnya itu

"APAA, kok bisa sih, gimana kejadiannya?" Tanya Naya dengan khawatir

"Tadi ada cowo yang tiba tiba nabrak Alsha."

"Wahh kurang ajar, siapa dia sha, sini aku gampar, berani buat kamu terluka."

"Alsha gapapa kok Nay, tenang aja, dia itu cowo ngeselin nya minta ampun, yaudah Alsha tutup ya. Mau bobo lagi." Ia yang ingin menyudai pembicaraan ini agar bisa istrahat dan menyiapkan mentalnya untuk berhadapan dengan cowo ngeselin besok

"Eh sha kamu belum nyritain, siapa cowo it-"

tut tut tut

"DASAR ALSHA."


Jangan lupa tinggalkan vote ya!

Continue lendo

Você também vai gostar

296K 14.6K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...
247K 23.5K 29
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
1.7M 77.5K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
ALZELVIN De Diazepam

Ficção Adolescente

5.7M 319K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...