Incident 2003

By SalsaYasmine9

3.3K 2K 592

Karna waktu, kebahagiaan itu ada Karna waktu, terciptalah kenangan indah Dan Karna waktu rasa sakit itu ada... More

Prolog&visual
01
02
03
04
05
07
08
09
10
11
12
13
14 (Tahap Revisi)
15 (Tahap revisi)
16 [Spesial Part]
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Part 28
29

06

144 113 39
By SalsaYasmine9


Beberapa detik dan menit pun berjalan begitu lambat, mereka pun semua hanya terdiam, dengan pikiran masing masing...

Dan Aska merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, sesuatu yang mampu menggetarkan hatinya saat ini "A-ada apa dengan semua ini?" Tanya nya dalam hati

"K-kenapa dengan pelukan ini, pelukan yang tidak sengaja tapi ingin selamanya, dan bukan hanya sementara." batin Alsha dengan pikiran yang tidak terkendali. karna tanpa sadar ia mengatakan sesuatu yang mungkin membuatnya akan terjebak,

"Terlihat kan, siapa yang mesum?" Tanya nya dengan menatap Alsha dibalik spion motor ninja nya itu

Dan langsung saja cewe dibelakangnya itu memundurkan tubuh agar bisa menjauh dari Aska

"Siapa juga yang mesum orang i-itu, itu ng-ga sengaja kok." Jawab Alsha sedikit gugup sembari menetralkan degupan jantungnya yang tidak bisa diajak kompromi itu

"Dengar, ini semua demi keselamatan kamu, kalau tiba tiba kamu jatuh, ya aku gamau tanggung jawab lagi. Dan lagi, kamu bukan termasuk tipeku jadi aku sama sekali tidak tertarik denganmu." Ucap Aska panjang lebar, yang sukses membuat Alsha melongo seketika

Dan Alsha rasanya ingin sekali menampol muka cowo ngeselin itu, Siapa juga yang teratik dengannya ITU TIDAK MUNGKIN! "Ih bodo amat, Siapa juga yang tertarik dengan cowo ngeselin dan sombong." oceh nya

Aska memang most wanted bagi kaum hawa di SMK NUSA, semua murid pasti tidak asing dengan namanya Alaska. Tapi tidak dengan Alsha karna ia malas tertarik dengan hal begitu

"Kenapa tidak? kadar ketampananku melebihi semua orang, bahkan tak ada yang bisa mengalahkannya." Jawab Aska penuh percaya diri, Alsha pun hanya diam memutar bola matanya malas.

*******

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka sudah sampai di kediaman Nyonya Yuni itu. Rumah megah yang bewarna abu abu putih, dengan desain minimalis membuat kesan jadi elegan.

"Wow bagus sekali rumahnya. rumah impian Alshaaa ini." Alsha pun turun dari motor dan melihat dengan takjub rumah Nyonya Yuni. Karna memang sedari kecil mempunyai impian jika ia dewasa nanti, Alsha akan membangun rumah megah nya sendiri dan akan mempersembahkan kepada Nenek tersayangnya itu.

"Lebay." celetuk Aska dari belakang sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan

Alsha yang tidak heran dengan Cowo dibelakangnya itu hanya ngedumel sendiri "Ya bagimu lebay,tapi ini sangat luar biasa," Kembali melihat keadaan sekitar dengan takjub lagi, Bagaimana tidak? rumah Nyonya Yuni itu seperti rumah dalam drakor.

Saat mau melangkahkan kaki nya, Alsha pun kembali tersadar akan keberadaan cowo dibelakangnya, kemudian ia membalikkan tubhnya ke belakang, "Terimakasih udah nganterin Alsha, kamu boleh pergi sekarang." ucap Alsha dengan mengusir Aska sedikit sopan. Tapi cowo itu tak bergeming ditempatnya sama sekali.


"Kenapa diam? bukankah Alsha sudah merepotkanmu, jadi Alsha meminta maaf dan kamu boleh pergi sekarang." Lanjutnya, sebab Alsha tidak ingin lagi berurusan dengan cowo ngeselin bin sombong itu

Aska pun hanya menatap Alsha dan lutut yang diperban itu secara bergantian "Bagaimana aku bisa meninggalkan seorang wanita yang terluka apalagi luka itu yang kuperbuat." SYOK! kalimat itu langsung membuat Alsha terenyuh dan membuat degupan itu kembali lagi.

"T-terserah." Tanpa berlama-lama lagi Alsha pun memutar tubuhnya ke depan dan kembali melangkah dengan sangat pelan sebab kaki nya masi sakit.

Aska yang melihat Alsha sedikit kesakitan langsung saja menyamakan langkah kaki gadis itu, "Bisa jalan? kalau ngga biar aku aja yang masuk," Aska pun menahan bahu cewe itu yang mau melangkah

"Eh, Ngga usah Alsha bisa sendiri, Alsha juga ga enak sudah banyak merepotkan kamu." dengan menekankan kata banyak itu

"Baru sadar." Gumam Aska

Setelah sampai dipagar, "Ting tong ting tong"

Seseorang dari dalam membuka pagar dan berjalan ke arah mereka

"Mau cari siapa ya?" ucap seorang ibu ibu rentah yang berpakain daster dengan kain serbet dibahunya

Dan Alsha yakin pasti itu ART nya "Permisi bu, apakah ini benar rumahnya Nyonya Yuni?" tanya Alsha sopan dengan memastikan

"Iya, dengan siapa ya? biar saya panggil kan Nyonya." ucap Si Bibi itu

"-Dengan CEWEK ANEH bu." Sahut Aska dengan seenaknya.

"Kamu bisa diem ga?" Tatap Alsha dengan melotot, mendapat sorotan tajam dari Aska justru tersenyum melihat ekspresi muka cewe itu, ternyata asyik juga menjaili gadis itu.

Ia pun menampol pelan muka Aska itu, karena sudah terlalu geram melihat cowo ngeselin itu "Hehehe maaf bu, benar saya Alsha bu mau mengantarkan sesuatu kepada Nyonya Yuni."

"Oh gitu, yaudah ayo masuk dulu," Mereka pun disuruh masuk dan duduk dikursi teras.

"Biar saya panggilkan Nyonya dulu ya," ucap Si bibi itu pergi dan meninggalkan mereka.

"Kalau kamu berkata yang aneh lagi, Alsha tampol nih!" Ancam Alsha. Bukannya takut Aska justru tersenyum melihat muka gadis itu marah,

Tidak lama kemudian Nyonya Yuni datang...

"Cucunya Nenek Ina ya?" tanya Nyonya Yuni dengan melihat Alsha

Sontak Alsha berdiri dan menganggukkan kepala "Iya Nyonya Yuni, saya Alsha. Mau mengantarkan jahitan dari Nenek," Jawab Alsha dengan menyodorkan papper bag itu.

Nyonya Yuni yang melihat papper bag dari Alsha langsung menerima, "Oke terimakasih ya, Uangnya sudah kan?" Tanya Nyonya Yuni memastikan, karna Nyonya Yuni itu orang yang mudah lupa

"Sudah Nyonya." Jawab Alsha dengan senyuman

Lalu pandangan Nyonya Yuni pun beralih ke arah Aska "Kamu? kok saya familiar ya dengan muka kamu?" Kata Nyonya Yuni dengan mengerutkan dahi sambil mengingat ingatannya.

Melihat itu Alsha pun diam menatap Nyonya Yuni dan cowo disampingnya ini secara bergantian.

Dirasa Memori nya agak kembali, "Ohh kamu Alaska, anaknya Tuan Damian kan?" tanya Nyonya Yuni sambil menunjuk Aska "Kok kamu di Surabaya?" tanya Nyonya Yuni lagi

"Saya sekarang tinggal di Surabaya." Aska tersenyum pun menjawabnya dengan singkat

Karna memang rasa penasaran itu, Nyonya Yuni pun bertanya satu hal lagi "Jadi kamu tinggal sendiri disini? Apa sama papa mu?" tanya Nyonya Yuni bertubi-tubi

Aska yang merasa tak nyaman dengan pertanyaan yang terus dilontarkan oleh Nyonya Yuni itu mencoba bersabar "Saya tinggal sendiri."

Alsha yang akhirnya tahu nama cowo itu hanya terdiam dan "Jadi nama cowo ngeselin ini Alaska, huh kenapa ga ngasih tau Alsha daritadi kek." Dalam hati Alsha

"Ayo silahkan masuk, kita berbincang bincang didalam-" ajak Nyonya Yuni itu dengan ramah.

"-Maaf bu, kami gabisa soalnya ada urusan mendadak," Aska langsung menarik lengan Alsha begitu saja.

Alsha yang tak tahu apapun hanya mengikuti Aska dimana ia membawanya, dan akhirnya "Eh, bentar lepasin tangan Alsha!" Alsha pun langsung melepaskan tangan Aska dan kembali minta maaf kepada Nyonya Yuni.

Setelah itu, Aska mengenggam tangan Alsha agar segera pergi dari rumah Nyonya Yuni.

"Ada apa sih, Nyonya Yuni dengan ramah menawari kita masuk tapi kamu menolaknya," bukannya menjawab, Aska memilih untuk diam dan jalan menuju motornya itu.

"Ihh lepasin tangan Alshaa!" Aska pun tetap hanya diam dan Alsha sudah mencoba meronta tapi lagi lagi tidak bisa karna genggaman Aska sungguh erat, Alsha yakin pasti pipinya merah sekarang.

"Huwaaa Nenekkk, Alsha ga kuat. Jantung Alsha seperti mau meledak ini!" dalam hati Alsha yang seperti pasar malam

Setelah sampai dimotor. Aska pun melepaskan genggaman itu,

"Dimana rumahmu biar ku antar, dan jangan menolak," Alsha yang hampir mau mengatakan itu tidak jadi sebab Aska saat ini sangat dingin tidak seperti tadi.sekarang seperti terlihat dingin mengerikan.

Alsha pun menjawab dengan pasrah, sebab ia tidak bisa menolak untuk kali ini, Lalu Aska menyuruhnya untuk langsung naik. Alsha yang bingung itu hanya bisa nurut pada Aska.

Didalam perjalanan....

Hening, sebab mereka tidak ada pertengkaran dan perdebatan seperti tadi, semenjak dari rumah Nyonya Yuni itu.

Setelah mereka sampai di depan rumah Alsha..

"Makasih." Alsha pun turun dari motor dengan dibantu Aska pelan pelan,

Seketika Nenek Alsha yang mendengar suara motor didepan rumahnya itu pun tidak sengaja melihat kejadian tadi lewat jendela. "Jadi itu cowo yang dimaksud Alsha semalam." Nenek bergumam sendiri kemudian melihat Alsha yang jalan terpincang pincang itu, langsung saja Sang Nenek lari membuka pintu dan keluar.

"Alsha, ini kenapa sayang? kok bisa gimana kejadian nya?" ucap Nenek yang khawatir bukan main, bagaimana tidak? Cucu satu-satu nya sekaligus kesayangannya itu terluka.

Sontak Alsha pun melepaskan tangan Aska dari bahunya. "Ehm ndak kok Nek, ini Cuma jatuh dijalan." dengan melirik sinis cowo disampingnya ini.

"Ini karna saya Nek, saya yang naik motor ngebut tadi dan membuat nya terjatuh, saya minta maaf Nek," kata Aska dengan penyesalan tulus kepada Nenek Alsha, seakan tahu bahwa Nenek Alsha gampang luluh karna pernyataan tulus seseorang,

"Yaudah gapapa toh sudah terjadi." ucap Nenek dengan tersenyum hangat.

Alsha yang sudah membayangkan bahwa Neneknya akan memarahi cowo itu pun sirna bagai desiran ombak, langsung saja ia tak terima pun berkata "Loh Nenek, ini semua perbuatan dia loh, lutut Alsha luka kayak gini gara gara dia, kok Nenek ndak marahin sih?"

"Siapa juga naik sepeda ontel ditengah jalan." celetuk Aska yang tidak mau kalah itu.

"Itu kan jalan umum, jadi semua nya boleh lewati jalan itu, jadi kamu ngga bisa salahin Alsha dong," Dan terjadilah perdebatan itu dimulai lagi

"SUDAH DIAM SEMUA." lerai Sang Nenek itu dan semuanya pun hening

"Yaudah, saya pamit dulu ya nek dan sekali lagi saya mohon maaf." ucap Aska dengan menjabat dan mencium tangan Nenek Alsha. Berbeda dengan muka Alsha yang mengerucutkan bibirnya tanda bahwa ia kesal.

"Loh gak mampir dulu?" tawar sang Nenek

"Nek!" Ucap Alsha dengan menyadarkan Neneknya, bisa bisa Neneknya terlihat ramah kepada si pelaku yang menabrak cucunya dan membuat terluka.

"Ehmm ndak Nek lain kali aja," Ia langsung memakai helm dan menstarter motornya

Tak lupa ia menaik turunkan alisnya menatap Alsha "Bye cewek aneh." Dan langsung Aska mengegas motornya dengan kencang menembus jalanan sepi

"DASAR COWOK NGESELIN." teriak Alsha menggema

"Sudah ayo masuk."

Nenek pun segera menuntun Alsha jalan masuk ke dalam rumah.


motornya  nya si cowo ngeselin nih

Jangan lupa tinggalkan vote ya!


Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.2M 221K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
312K 15.2K 32
Anna kaget saat dia membuka matanya, bukan nya berada disurga atau alam baka dan bertemu dengan ibu dan ayahnya yang telah meninggal, dia malah terba...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...