Syavarla

By Tiaramadani27

3.8K 1.6K 125

Follow sebelum baca:) (On going) #no plagiat! Tanpa ku sadari, kesenangan telah membuatku lupa,bahwa hidup ti... More

PROLOG
Part1
Part2
Part3
Part4
Part5
Part6
Part7
Part8
part9
part 10
part11
part 12
part 13
part14
part15
part17
part18
part19
part 20
part 21
part22

part 16

53 20 1
By Tiaramadani27

Kenapa lu datang disaat gue udah mulai lupa.

Cklek (suara pintu terbuka)
"pagi kak"sapa ketiga teman Reva bersamaan yaitu Zahra,Rina dan Relita.

Mereka bertiga selalu kompak datang untuk menjenguk Reva,sudah banyak barang barang yang mereka berikan untuk Reva,kini ketiganya membawa mahkota yang terbuat dari serangkaian bunga berwarna warni ,cantik sekali dilihat.

ketiga temannya mendekati Reva,dan Zahra yang memegang mahkota itu menaruhnya di atas kepala Reva.

"Yeayy Reva cantikk"teriakk Zahra senang.

"Cantik bangett kan Reva"lanjut Relita.

"Nah kan baguss,siapa dulu yang milih"gumam Rina.

Kak Reno yang melihatnya hanya bisa tersenyum dengan kelakuan tiga teman Reva itu.

"lucu sekali mereka"kata kak Reno yang masih duduk di sofa.

"Eh Rin bunga tadi mana"Zahra teringat sesuatu,setelah melihat bunga di samping Reva layu.

Rina langsung mengambil serangkaian bunga dari dalam tas nya.
"ehh ini Ra,ayo cepet ganti yang baru bunganya "

Zahra pun mengambil vas bunga disamping Reva dan menggantikan bunganya dengan yang baru.
Tak henti hentinya mereka melakukan seperti itu setiap hari,membawakannya bunga,ngajak ngobrol Reva,dan kadang mereka membawa makanan kesukaan Reva dan memakannya bersamaan disana.

"Reva ayo dong bangunn,masa tidur Mulu si"gumam Zahra.

"Iyaa ni gaseru ah Reva gitu"lanjut Rina sambil memegang tangan Reva.

"Iyaa kita bentar lagi ulangan va,kita mau lulus loh,bentar lagi kita SMA"gumam Relita.

"Tau ni,kalo lu ga bangun kita ga temanan lagi,ya kan Rin,Ta"

"Iyaa kita gabakal mau temanan sama Reva lagi ah"

Ketiga temannya terus mengoceh dengan Reva ,padahal ia tau Reva tidak mendengar perkataannya,namun itu sudah menjadi kebiasaan mereka bertiga.

Cklek(suara pintu)terbuka.

Ketiga teman Reva langsung tertuju pada siapa yang kini datang.

"Ehh argaa"kata Zahra.

"Sini sini "Zahra mengajak Arga untuk masuk.

Entah kenapa beberapa hari ini Arga sering sekali menjenguk Reva,ia juga sering membawakan Reva bunga.

"Andai lu bangun Reva"batin kak Reno yang melihat kedatangan Arga.

Arga mendekati Reva "ini bunga buat lu"Arga menaruh bunganya di samping Reva.

"Cieee"teriak ketiga temannya yang membuat Arga salah tingkah.

"Eh eh kenapa dah"
Kata Arga salting kali ini.

Ketiga temannya tersenyum melihat Arga seperti itu.

Tiba tiba saja jari jari Reva sedikit bergerak,masih dengan mata tertutup,Arga yang melihatnya mencoba menyipitkan matanya.

"Eh eh liat tangan Reva bergerak"
Kak Reno langsung beranjak berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Reva,lalu memanggil dokter.

"Dokterr dokterr"teriak kak Reno dan berlalri keluar.

Tak lama dokter pun datang menghampiri Reva ,dan mengecek keadaan Reva.

"Bagaimana keadaan adik saya dok"

"Alhamdulillah Reva kini sudah sadarkan diri,tapi mungkin kepalanya masih sering pusing"jelas dokter.

"Baik terimakasih dok"
Dokter pun keluar meninggalkan ruangan.

Reva sedikit demi sedikit membuka mata. redup redup yang ia lihat,melihat ke kanan,kiri dan melihat orang orang yang ada di sekitarnya.

"Aduhh"Reva memegang kepalanya yang pusing.

"Reva gapapa?"tanya kak Reno dan memegang  pundak Reva.

Lalu Reva memegang serangkaian bunga di kepalanya"ini punya siapa"ketiga temannya tersenyum melihat Reva yang kini sudah sadarkan diri.

"itu dari kita Reva"kata Rina tersenyum senang.

Reva kini tersenyum dan ingin mengganti posisi tidurnya menjadi duduk,kak Reno yang melihat membantunya untuk duduk.

Kini mata Reva tertuju pada Arga. "Arga?"kata Reva pelan.

"Iya Reva"Arga pun menjawab dengan bibir tersenyum.

Reva bingung mengapa bisa ada Arga disini,apa yang ia lakukan,entahlah ia tidak tau apa yang sudah terjadi pada dirinya.

"Revaa kita kangen banget sama Lo"Zahra membuka suara sambil memeluk tubuh Reva.

"Guee jugaa ,akhirnya lu sadar ahh gue kangenn"dilanjut Rina iapun memeluk tubuh Reva.

"Ahh gue jugaa"lanjut Relita dan memeluk Reva lagi.

Ketiga temannya itu memeluk tubuh Reva dan Reva membalas pelukan mereka sambil tersenyum.

"Ahh kangenn jugaa"Arga sok ikut ikutan meniru gaya cewek cewek dihadapannya dan ingin memeluk tubuh Reva.

"Eh apaan Lo"Zahra menepis tangan Arga.

"Ahh aduh sakitt,galak banget lu"Arga memegang tangannya yang kesakitan.
Reva terkekeh melihatnya,entah sejak kapan Arga bersikap seperti itu,ia tidak tau,yang jelas ia senang disaat ia bisa membuka matanya,ia bisa melihat pemandangan seindah ini.

***
Reva kini sedang bersiap siap untuk pulang,sudah 4 Minggu ia disini,kemarin saat Reva baru saja tersadar,dokter belum mengijinkannya untuk pulang,masih harus di rawat,tapi setelah beberapa hari Reva memohon kepada kak Reno untuk membawanya pulang,untung saja keadaan Reva semakin hari semakin membaik dan dokter pun mengijinkan Reva untuk pulang hari ini.

Reva kini duduk menyamping di ranjangnya,dan mengambil mahkota  yang diberikan ketiga temannya,memasukannya ke dalam tas dan tak lupa membawa vas bunga berisi bunga yang katanya hampir tiap hari bunga itu diganti yang baru oleh teman temannya,lalu terlihat ada dua rangkaian bunga di sebelah nya yang satu tampaknya sudah layu dan kering,namun yang satu lagi seperti masih baru,Reva memegang keduanya "ini bunga dari siapa kak"

Kak Reno yang sedang menutup jendela kini melihat ke arah Reva
"Ohh itu dari Arga"

"Dua duanya?"
Reno menganggukan dagunya tanpa berkata.

Reva mengembangkan senyum di bibirnya.ia merasa tak apa ia sakit selamanya jika balasannya seperti ini.

Orang tua Reva belum menjenguknya semenjak ia membuka mata,namun Reno sudah memberitahu lewat telepon bahwa Reva sudah diperbolehkan untuk pulang hari ini,keduanya hanya merasa senang diseberang sana,tanpa ada niatan untuk menemuinya,semenjak Reva sakit ia datang hanya sesekali,terakhir mereka datang hanya membuat keributan antara Reno dan Nata kemarin,mereka hanya sibuk bekerja bahkan pernah mereka seminggu tak pulang,mereka memang bekerja satu perusahaan.

ayahnya sebagai direktur di sebuah perusahaan ternama dan ibunya merupakan sekretaris ayahnya,awalnya Dania hanya seorang pegawai negeri biasa,dan Toni selaku direktur sekaligus ayah dari Billy mengakat nya menjadi sekretaris,dan melihat ia yang sudah tua,ia pun memberi jabatannya kepada anaknya Billy,selang beberapa tahun mereka merasa mempunyai kecocokan satu sama lain dan memutuskan untuk menikah.

Namun meskipun begitu mereka selalu mengerti kedua orang tuanya,mereka bekerja pun untuk membiayai anak anaknya belum lagi kak Reno sebentar lagi akan kuliah,dan Reva memasuki SMA,pasti banyak sekali pengeluaran,namun mereka tetap menyanyagi satu sama lain.

***

Kini Reva sedang berbaring di ranjang kamarnya mencari cari ponsel miliknya,rasanya sudah lama ia tak menggunakan benda itu.

Tringg
Satu notif terlihat dilayar ponsel Reva.

Hah serius??
Ngapain dia chat gue?

.
.
.

.

.
.
Next??

Jangan lupa vote nya sayang❤️

Continue Reading

You'll Also Like

466K 50.6K 22
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
3.1M 155K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 313K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
494K 37.6K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...