Udah sepuluh menit Aldy menunggu Qila belum datang juga, ntah berapa lama Qila mengganti baju
"Segitu lamanya ya ganti pakaian doang?"
"Gk Al, tadi Bunda gue nelpon pas gue lagi ganti pakain"
"Bunda lo bilang apa aja?"
"Ihh kepo ya Al"
"Bukan kepo, gue kn hanya nanyak sama lo, kalau gk mau jawab yaudah"
"Iya deh gue jawab, lagian lo kn teman gue"
"Yaudah jawab lh"
"Tadi tuh Bunda gue nanyak udah sampe tujuan apa belum"
"Oh, terus lo jawab apa?"
"Ya gue jawab udah lh, iya kali gue jawab belum"
"Ya kn bisa aja"
"Lo kira gue suka bohong"
"Ya gk gitu juga Qil, kn banyak anak zaman sekarang suka bohong sama nyokapnya hanya untuk bertemu pacar tersayang"
"Iya gue tau Al, tapi gue gk kek gitu, gue mah terang-terangan sama Bunda, mala Bunda udah tau kalau gue jalan sama lo"
"Lo bohong"
"Bohong apanya, gue serius, mala kata Bunda pacar, padahal hanya teman"
"Kenapa gk lo bilang aja iya"
"Emangnya lo pacar gue, lo aja gk ada nembak gue"
"Kalau lo gue tembak entar mati" ucap Aldy yang melece
"Ih Aldy, lo mah canda mulu sih"
"Nanti kalau gk canda mala serius"
"Ya kn lebih enak serius"
"Lo mau yang serius?"
"Iya lh"
"Yakin serius" tanya Aldy lagi sama Qila yang mulai mendekatkan tubuhnya ke Qila
"Iyaa"
"Kalau lo emang mau serius, gue bakal serius"
"Serius kemana?"
"Serius, lo mau gk jadi pacar gue?" tanya Aldy yang menyentuh pipi Qila
"Al jangan dekat kali, gk enak dilihati banyak orang" jawab Qila yang mencari alasan biar terhindar dari pertanyaan Aldy
"Gue mau lo jawab bukan basa basi, lo mau gk jadi pacar gue?"
"Al gue bukannya gk mau, tapi gue butuh waktu untuk menjawab" jawab Qila yang terbata-bata
Aldy perlahan menahan tawanya supaya gk terlihat sama Qila
"Hhh, sumpah gue lawak kali lihat wajah lo yang seperti orang gilak Qil" ucap Aldy yang terus tertawa karena wajahnya
"Lo tadi hanya becanda?"
"Jadi mau lo gue harus serius"
"Gk lucu Al, gue gk suka sama canda lo"
"Yaudah maaf ya Qil, gue kn hanya bercanda"
"Iya gue tau Al, tapi canda lo keterlaluan"
"Qil maafin gue ya?"
"Yaudah iya gue maafin, tapi lain kali jangan diulangi lagi ya?"
"Iya Qila, yaudah yok berenang, gue mau segarkan tubuh dulu dengan air
"All"
"Ya Qil, ada apa?"
"Gue gk pande renang Al" ucap Qila dengan wajah yang sedih
"Lo serius gk pande renang?"
"Iya Al gue serius, lo ajarin gue renang ya?"
"Yaudah gue akan ajarin lo renang, tapi dengan satu syarat"
"Lo kok ada syaratnya, itu sama aja lo minta bayaran sama gue"
"Dengarin dulu Qil, gue kn belum siap ngomong"
"Yaudah apaan syaratnya?"
"Lo harus nyanyiin satu lagu buat gue"
"Suara gue kn gk bagus, gue gk kek lo Al"
"Kn gk masalah kalau dicoba dulu"
"Tapi Al"
"Gk pake tapi-tapian Qil"
"Oke gue mau, tapi harus diiringi sama gitar lo, gimana lo mau kn main gitar?"
"Tapi gue gk bawa gitar"
"Yaudah kalau gitu besok aja"
"Oke, besok pulang sekolah gue ke kelas lo dan kita langsung ambil gitarnya"
"Oke gue setuju"
"Yaudah sini biar gue ajarin renang"
Qila perlahan memasuki kolam renang dan memgang tangan kanan Aldy
"Oke, lo bakal gue ajarin renang, yang pertama gue ajarin lo gaya bebas"
"Caranya cem mana?"
Aldy perlahan memegang tangan Qila dan meletakkan tangannya di tepi kolom berenang yang keramik
"Sekarang lo pegangan disini dan gue akan ajarin cara mendayung kaki" Aldy mulai menerangkan satu persatu dengan benar dan teliti
Aldy memegang kaki Qila dan mendayungkan kakinya ke atas bawah
"Pertama dayung kaki lo seperti ini" ucap Aldy yang memperaktekannya langsung
"Terus setelah itu kek mana lagi?"
"latih dulu dong kaki lo baru ketahap yang baru"
"Iya ini udah gue latih kok"
Qila terus melatik kakinya dan berhasil untuk tahap pertama
"Al udah lincah nih gue"
"Oke, sekarang latihan tangan ya"
Aldy memegang tangan Qila dan meluruskan tubuhnya yang berbalik badan di kolam berenang
Aldy mengajarinnya sampai bisa dan Qila berhasil di tahap kedua
"Sekarang masuk ke tahap ke tiga Al"
"Tahap ketiga lo atur napas, kalau gue sih 6 detik sekaligus, tapi itu lo yang nentukannya, ntar ya biar gue contohkan dan lo lihat dengan teliti"
Aldy berenang dengan gaya seperti cowok yang cool dan Qila melihatnya tanpa kedip, sampai-sampai Qila gk sadar bahwa Aldy udah siap memperaktekannya
"Qil" panggil Aldy yang melambaikan tangannya di depan wajah Qila "Qilaaa!"
"Ehh ada apa?"
"Lo mala melamun sih"
"Gue gk melamun, gue dari tadi lihatin lo kok"
"Terus tadi apa kalau gk melamun?"
"Gue takjub sama lo"
"Takjub kenapa?"
"Lo cool bangat"
"Lo mah jujur kali"
"Jujur lebih baik lh"
"Yaudah deh terserah lo nya aja"
"Yaudah sekarang kita masuk ke tahap empat"
"Qila ini hanya tiga tahap dan sampai empat tahap"
"Kok gitu?"
"Iya lh, dengarin ya,
Tahap 1 : kelincahan kaki
Tahap 2 : kelincahan tangan
Tahap 3 : mengatur pernapasan
Udah cuman itu saja Qil"
"Oh gitu yaa, terus yang gaya kupu-kupu itu cem mana Al?"
"Gaya kupu-kupu hampir sama seperti gaya bebas"
"Kok bisa sama?"
"Lo banyak tanyak ya, kek udah wartawan aja"
"Kn gue mau belajar Al"
"Iya deh"
"Yaudah jelasin"
"Gaya kupu-kupu hampir sama seperti gaya bebas, yang berbeda hanya di tangan, kalau di kaki tetap sama, lo hanya mengubah gaya tangan"
"Caranya gimana?"
Aldy memegang tangan Qila dan memperaktekkannya
"Oh jadi gini ya gaya kupu-kupu"
"Iya Qila sayang"
"Ih lo genit amat sih manggil-manggil sayang"
"Emang gk boleh ya manggil sayang?"
"Gk boleh lh, lo kira kita pacaran apa"
"Kata sayang itu gk hanya untuk orang berpacaran, bisa juga untuk adik atau kakak, atau sahabat"
"Tapi sama aja lo tetap genit"
"Yaudah deh serah lo Qil"
"Nah gitu lh Al"
Aldy mulai merasa lelah dengan Qila, dia itu seperti wartawan banyak tanyak dan ngeluhnya juga
"Lo mau kemana Al?"
"Mau istirahat, lo latihan aja"
"Gk mau ah, ntar nanti gue dikira orang gilak, gue juga mau istirahat deh"
Qila mengikuti Aldy yang duduk di tempat berteduh dan diantara mereka hanya ada senyap
Kesenyapan itu hilang karena Aldy yang memulai percakapan
"Qil semenjak lo putus ada gk sih yang nembak lo lagi?"
"Ada" jawab Qila singkat dan tepat
"Terus kenapa gk lo terima"
"Karena dia bukan tipe gue dan gue gk suka sama dia"
"Tapi kn menjalin hubungan gk harus suka sama suka, bisa saja lo perlahan menyukainya"
"Aldy, setiap orang itu berbeda, kalau gue suka sama dia gue bakal kejar dia dan harus memilikinya dan kalau gue gk suka sama dia yaudah gue mah biasa aja"
"Oh jadi gitu ya, terus ada gk cowok yang lo suka sekarang ini?"
"Ada"
"Siapa?"
"Eloh"
"Lo bohong ya"
"Gue gk bohong, gue serius"
"Berarti lo mau miliki gue seutuhnya dong"
"Iya, tapi gue belum pala mengenal lo, makanya mulai sekarang gue akan mencari tau hal-hal tentang lo"
Aldy kaget karena jarang sekali ada cewek yang terus terang sama omongannya dan kata hatinya
"Lo kok diam?" tanya Qila sama Aldy yang lagi melamun
"Gk papa, gue hanya berpikir aja"
"Berpikir soal apa?"
"Ada deh"
"Kasih tau gue lh Al"
"Nanti gue kasih tau"
"Sekarang"
"Nanti"
"Sekarang!"
"Ogah, gue nya lagi gk mood dan gk mau" ucap Aldy yang meninggalkan Qila sendirian
"Aldy kasih tau sama gue" ucap Qila yang mengejar Aldy
Mereka dua terus berdebat satu sama lain dan gk ada hentinya, semua orang melihat mereka seperti pacaran yang udah tiga tahun