The Cat Girl ✶Completed✶

Af mutiams53

23.4K 2.1K 37

【DILARANG PELAGIAT DALAM BENTUK APAPUN】 #thecatgirl Sebuah cerita tentang seorang gadis yang terkena kutukan... Mere

...✶PROLOG✶...
...✶Capter 1✶...
...✶Capter 2✶...
...✶Capter 3✶...
...✶Capter 4✶...
...✶Capter 5✶...
...✶Capter 6✶...
...✶Capter 7✶...
...✶Capter 8✶...
...✶Capter 9✶...
...✶Capter 10✶...
...✶Capter 11✶...
...✶Capter 12✶...
...✶Capter 13✶...
...✶Capter 14✶...
...✶Capter 15✶...
...✶Capter 16✶...
...✶Capter 17✶...
...✶Capter 18✶...
...✶Capter 19✶...
...✶Capter 20✶...
...✶Capter 22✶...
...✶Capter 23✶...
...✶Capter 24✶...
...✶Capter 25✶...
...✶Capter 26✶...
...✶Capter 27✶...
...✶Chapter 28✶...
...✶Chapter 29✶...
...✶Chapter 30✶...
...✶Chapter 31✶...
...✶Chapter 32✶...
...✶Chapter 33✶...
...✶Chapter 34✶...
...✶Chapter 35✶...
...✶Chapter 36✶...
...✶Chapter 37✶...
...✶EPILOG✶...
♡Thanks♡
Di Baca Yo

...✶Capter 21✶...

353 41 0
Af mutiams53

      Arsha membuka pintu setelah mendengar ketukan di luar, tampaklah sosok Evan yang tengah menahan rasa sakit di perutnya Arsha terkejut dan segera memapah nya masuk

"Apa yang terjadi?" tanya Arsha  dan mengambil kotak P3K lalu membersihkan luka di wajah cowok itu, dan memberikan obat sakit perut padanya

"Papah sama Ibu kemana?" tanya Evan merasakan rumah yang nampak sepi.

"Mereka pergi keluar" jawab Arsha merapikan kotak P3K.

"Lo udah bilang sama mereka bahwa lo akan menerima tawaran nya?" tanya Evan.

Arsha menoleh, dan mengangguk pelan "Ini demi kebaikan lo, jangan takut lo akan baik-baik aja" kata Evan tersenyum hangat.

Arsha membalas senyumnya ia kini tau kasih sayang seorang kakak pada adik nya satu hal yang ia tau, Evan tak sedingin kata orang orang di sekolah

"Gue masuk dulu ya, jangan tidur malem-malem" kata Evan menepuk kepalanya, yang segera di angguki oleh Arsha

Arsha kembali menyimpan Kotak P3K ke dalam laci, ia segera masuk kedalam kamarnya dan membaringkan dirinya di kasur ia sungguh memikirkan pembicaraan nya dengan keluarganya tempo hari

Flasback on time

Arsha keluar dari kamarnya saat sebuah ketukan membuatnya bangkit dari meja belajarnya, di balik pintu muncul Evan dengan senyum khas nya

"Fokus banget belajarnya, ayo makan malam dulu semuanya udah nunggu ada hal penting juga yang harus di omongin" kata Evan dan berjalan mendahuluinya

Arsha pun mengikutinya dan duduk bergabung di meja makan, semuanya tampak harmonis dan hangat

"Ayo makan yang banyak yah" kata Tika ibunya Arsha dan Evan

"Oh ya setelah kenaikan kelas  Papah berencana akan memindahkan sekolah kalian ke luar negeri" kata Wahyu memulai pembicaraan membuat kedua anaknya menoleh heran

"Kenapa? Pah?" tanya Evan penasaran.

"Biar Arsha dapat pengobatan, kutukan itu harus segera di hilangkan ada saudara teman Papah yang bisa menghilangkannya tenang aja itu pasti aman, gak pakai guna-guna kok" jawab Wahyu panjang lebar.

"Itu demi kebaikan Arsha dan kamu juga, disana kalian akan bersekolah di tempat yang elit dan lebih bagus" kata Ibu tersenyum.

"Jadi bagaimana? Kalian mau?" tanya Papah.

"Kalau Evan sih gimana Arsha aja, Evan pasti ikut" jawab Evan melirik Arsha.

"Akan aku pikirkan dulu" kata Arsha melahap makannya.

"Ya tentu saja itu perlu pemikiran" seru Ibu tertawa kecil.

Flasback off time

✦✦✦

Arsha keluar dari mobilnya di ikuti Evan keduanya melangkah memasuki koridor, Evan tampak malas beberapa tempat di wajhnya masih membiru dan terdapat Handshaplas

"Kenapa harus dateng pagi lagi sih? Masih ngantuk tau" keluh Evan dan tetap melangkah.

"Kamu bisa tidur di UKS" kata Arsha dan memasuki kelas nya membuat Evan sumringah dan berbelok ke UKS, biasanya Arsha melarangnya tidur pagi di UKS karena Arsha sangat mementingkan kesehatan, tidur di awal pagi bukan hal yang baik

Tapi kali ini Arsha tengah jengah dan membiarkannya, pasalnya Evan selalu mengeluh setiap dirinya mengajak datang pagi ke sekolah

Arsha menyimpan tas nya, kelas masih lengang Tina pun belum datang, hanya ada beberapa orang dan geng nya Rintan yang baru saja datang

"Katanya study tour di tiadakan tahun sekarang" kata Salsa pada teman temannya.

"Yaah padahal gue pengen pergi" seru Rintan.

"Gak asik" timpal Anna.

Arsha tau masalah itu, pasti karena papahnya yang sedikit egois Arsha pernah bertanya tentang itu tapi alasannya karena Arsha dan Evan akan keluar negeri jadi tidak bisa ikut otomatis siswa lain juga tidak di boleh kan, egois bukan?

Ia berjalan keluar kelas dan menyusuri koridor akhir akhir ini ia heran kenapa Ghea dan Prilly tidak mengganggu nya padahal kemarin kemarin dua cewek itu selalu mengganggunya atau sekedar mencibir nya dari tempat duduk nya

Ada apa dengan dua orang itu? Dan lagi mereka jarang bersama apa mereka sedang bermusuhan? Entahlah Arsha tak tau pikiran dan pertanyaan itu kenapa menghampiri otaknya

Baru saja ia memikirkan hal itu tiba tiba Ghea menabraknya sampai jatuh, Arsha cepat bangun dan berdiri tegak

"Bisa jalan gak sih? Jangan ngelamun dong" kata Ghea dengan dingin dan berjalan melewatinya dengan menubruk bahunya

"Ada apa sih sama dia?" gumam Arsha dan menepuk-nepuk baju nya yang agak berdebu akibat jatuh tadi

Arsha menuruni tangga dan berjalan ke arah taman, udara pagi ini terasa sejuk dan damai ia menyukainya akhir akhir ini dia juga merindukan pergi ke supermarket bersama Diray menikmati udara malam dan bintang yang bertaburan, Arsha melihat Diray yang berjalan beriringan dengan Rayen keduanya tampak akrab dan bercanda tawa, Apa yang aku lewatkan?

"Arsha"seru Rayen menghampiri dan di balas senyuman oleh Arsha.

"Ngapain disini? Kok gak di kelas?"tanya Rayen heran.

"Lagi cari udara segar" jawab Asrha ramah.

"Kalian udah baikan? Wajah kalian kenapa?" tanya Arsha menatap keduanya bergantian.

"Kita...-?"

"Kita gakpapa" ucap Diray memotong pembicaraan Rayen.

"Oh, Diray aku ingin bicara dengan mu sebentar" kata Arsha mengalihkan tatapan padanya.

Rayen mengerti dan menepuk bahu Diray lalu pergi berlalu memberi ruang pada keduanya

"Ngomong apa?" tanya Diray acuh dan bersandar di tiang.

"Aku...-, aku tak bisa kamu menghindari ku" kata Arsha akhirnya ia dapat mengucapkan kata kata itu membuat Diray terdiam

"Terus?" tanya Diray acuh.

"Aku tak tahu harus apa, aku juga tak tau apa kesalahan ku, hingga kamu menghindariku aku hanya tak mau...., aku hanya mau bilang kalau setelah kenaikan kelas aku akan pindah sekolah" jawab Arsha panjang lebar dan menatapnya.

Diray menoleh sejenak dan menghela nafas gusar "Bukannya itu yang lo mau? Lo bahagiakan bisa bertemu dengan orang tua lo? Jadi lo gak akan butuh gue lagi" ucapnya tanpa ekspresi apapun.

"Tidak, aku tidak menginginkan jauh dari mu, aku memang bertemu dengan mereka tapi aku tidak bahagia karena terus terpikir oleh mu" kata Arsha meyakinkan.

"Kalau gitu, jangan pikirin gue" seru Diray dan berlalu meninggalkannya, Arsha menghela nafas berat ia menatap langit dan memjamkan matanya perlahan butiran air mata itu jatuh ia tak pernah secengeng ini.

✦✦✦

Diray menyimpan tasnya dan berjalan keluar diikuti Rayen dan Vino yang baru datang, mereka berjalan menuju kantin dan memesan makanan

"Pagi-pagi dah ke kantin kalian gak sarapan?"tanya Vino heran dan duduk di samping Rayen.

"Udah kok gue cuman nau soda" jawab Diray di angguki Rayen yang ikut mengambil soda di kemari es

"Adik kakak memang mempunyai selera yang sama" komentar Vino dan memakan permen karetnya

Diray melirik Rayen yang hanya cengengesan, Diray tak peduli dan meneguk sodanya

"Kalian kemarin berantem sama Evan?"tanya Vino penasaran pasalnya ia hanya mendengar dari bigos koridor saja

"Dianya aja yang lemah" kata Diray menunjuk Rayen dengan dagu nya.

Rayen melotot dan memasang wajah tak bersahabat, "Apaan? Kalau penyakit lambung gue gak kambuh pasti gue habisin dia" kata Rayen tak terima

"Alasan klise"

"Emang bener kok, lo nya aja gak tau"

"Ya gue gak tau lah, emang gue bokap lo"

"Ya seenggak nya gitu lo ngerti situasi"

"Y y" cibir Diray sebal membuat Rayen mendengus kesal, Vino hanya melongo melihat keduanya yang banyak perubahan membuat Vino tersenyum

"Nah gitu dong, adik kakak akur" komentar Vino membuat Diray dan Rayen menoleh melemparkan tatapan tajam membuat Vino cengengesan dan berlari cepat

"Jangan lupa bayar permen gue" seru Vino sebelum menghilang dari kantin.

Diray segera menyusulnya, "Soda gue juga" sahut Diray meninggalkan Rayen yang tampak kesal.

"Woy! Bayar sendiri" seru Rayen dan meraih sodanya lalu meneguknya dengan frustasi lalu ia pergi membayar dan meninggalkan kantin.

✦✦✦

Pulang sekolah dengan malas Diray menunggu Rayen di parkiran karena ia mengajaknya bermain ke pasar malam begitu juga Vino yang mencegahnya menolak idenya ini

Beberapa menit Rayen muncul bersama Arsha,Tina, dan juga Alan membuat Diray menghela nafas malas

"Ayo berangkat kita naik bus aja motor biarin aja disini" kata Alan dengan semangat.

"Di tinggalin lagi?!" keluh Diray malas, Rayen pun menepuk pundaknya.

"Udah ikut aja" kata Rayen, Akhirnya merekapun berangkat dan berjalan menuju halte bus, tak lama bus pun datang  Diray mendadak gugup menaiki bus teringat kembali saat ia pergi piknik bersama Sadina beberapa bulan lalu

Arsha menggenggam tangannya membuatnya menoleh, "Semua akan baik-baik aja" kata Arsha, lalu mengikuti yang lainnya memasuki bus di dalam bus Arsha melepaskan genggaman nya

Mereka bercanda tawa di sepanjang perjalanan membuat mereka semakin akrab dan membuat Diray kembali terbiasa bersama mereka terutama dengan Arsha kini keduanya sudah tidak canggung lagi karena terbawa suasana

Beberapa menit bus pun berhenti, mereka turun dari bus dan menyebrang jalan lalu memasuki area pasar malam, ini kedua kalinya bagi Arsha datang ke sini dulu ia bersama Diray pergi kesini dan sekarang bersama mereka sungguh menyenang kan

Mereka berjalan dengan riang dan banyak sekali permainan yang ingin mereka naiki
Pertama mereka menaiki mangkuk putar mereka mengambil posisi duduk nya dan memakai sabuk pengaman dengan erat

"Woah gue gak percaya gue naik ini" kata Vino dan di tanggapi tawa oleh mereka mereka saling menggenggam erat begitu pun dengan pengunjung lainnya

"Kalian sudah siap?" seru seorang penjaga sebagai Mc Mangkuk putar di depan mic nya.

"Ya!" Seru semuanya dengan semangat.

"Oke ayo kita mulai, berpegangan erat lah wahai anak muda nikmati lah" kata Mc itu Mangkuk putar mulai bergerak berputar perlahan dan semakin cepat mengguncangkan para pengunjung yang menaiki nya berbagai teriakan mereka keluarkan dengan bebas yang paling keras teriakan dari Alan dan Vino yang memicu tawa pengunjung lain.

Setelah menaiki mangkuk putar mereka kembali mencoba permainan lainnya, berbagai permainan mereka coba dengan penuh semangat.

♡✴✴♡

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

280K 5.9K 33
WATTPAD BOOKS EDITION You do magic once, and it sticks to you like glitter glue... When Johnny and his best friend, Alison, pass their summer holid...