CHAVANA [Tahap Revisi]

By Rainbuff

4.5K 1.5K 264

"Berjuang mendapatkan cinta lo itu emang gak mudah, semuanya emang gak bakal berjalan mulus saat kita berjuan... More

PROLOG
01.CHAVANA
02. CHAVANA
03. CHAVANA
04. CHAVANA
05. CHAVANA
06. CHAVANA
07. CHAVANA
08. CHAVANA
09. CHAVANA
10. CHAVANA
11. CHAVANA
12. CHAVANA
13. CHAVANA
14. CHAVANA
16. CHAVANA
17. CHAVANA
18. CHAVANA
19. CHAVANA
20. CHAVANA
21. CHAVANA
22. CHAVANA
23. CHAVANA
24. CHAVANA
25. CHAVANA
26. CHAVANA

15. CHAVANA

104 34 5
By Rainbuff

[JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMEN,HAPPY READING!]

' Semua perlakuanmu tanpa sadar menimbulkan sebuah rasa namun hati masih tak menentu, dan bertanya rasa apa itu sebenarnya '

💞

Bel istirahat telah berbunyi, kini siswa/siswi berhamburan keluar kelas dan langsung menyerbu kantin. Alhasil kantin kini padat akan murid-murid yang kelaparan bahkan tempat duduk pun tak tersisa. Chavana dan kedua sahabatnya sedang asik melahap makanan mereka masing-masing, namun kedamaian makan mereka terusik ketika ada seseorang yang mengebrak meja tempat mereka bertiga duduk hingga membuat mereka bertiga sedikit tersedak karna kaget.

BRAKK

"Kenapa sihhh? Lo gak liat apa orang lagi makan!? Mata lo dimana sih gak puas banget lo gangguin kita-kita!"desis Chavana tajam ia tak habis pikir dengan Nara, gadis itu benar-benar keterlaluan untung saja dirinya cepat-cepat minum. Kini mereka menjadi sorotan dikantin, banyak pasang mata melihat kejadian itu dengan saksama

"Kenapa gak suka lo?"

Farlhea yang muak pun berdiri mengebrakkan meja menatap tak suka kearah Nara dkk, hal itu membuat Nara tersenyum devil berhasil memancing amarah mereka.

"Lo gak usah cari masalah deh! Hidup lo datar banget ya? Sampe gabut bener pengen cari masalah terus sama orang-orang"

"Jaga ya mulut lo! Lo bertiga tuh gak jauh dari kata cabe tau nggak, Mau jadi jagoan lo sok-sok ngelindungin sahabat lo yang malang itu"

"Cih bahkan lo gak jauh dari saudara dugong"ucap Chavana menyahut lalu ia menyeruput minumannya dengam santai dan menganggap keberadaan Nara dkk seolah tidak ada dihadapannya saat ini

"LO TUH YA GAK SADAR DIRI BANGET SIH, NGACA DONG!"

Chavana meringis ia menutup telinganya ketika suara toa milik Nara keluar, ia menatap gadis itu dengan sinis. "Gak usah teriak-teriak bisa? Gue kasihan nanti sama lo kalau ada berita pita suara lo putus"

"Sialan lo!!" Nara muak ia menjambak rambut Chavana membuat gadis itu meringis bukan main, Nabila dan Farlhea langsung saja mendorong-dorong tak terima kearah Nara

"Eh apaan sih lo"kesal Nabila dan Farlhea yang mendorong-dorong Nara

"AWASSSS!! GUYS TAHAN MEREKA BERDUA"ucap Nara memberi arahan pada teman-temannya, ia mendorong Chavana hingga gadis itu terjatuh dilantai kantin yang dingin. Kantin riuh bukan main, sedangkan Nabila dan Farlhea mencoba mendorong para dayang yang mencoba menahan mereka berdua

Chavana meringis kesakitan, kepalanya sedikit pusing akibat jambakan cukup kuat dari Nara ia mencoba bangkit dan menatap tak suka kearah Nara yang tersenyum menang. Gadis itu kembali melancarkan aksinya ia kembali mendorong Chavana ke lantai dan menjambak rambutnya lalu melayangkan tamparan sedikit kuat.

PLAK.

"Udah berapa kali gue ingetin lo untuk jauhin Abzas?, ini akibatnya kalau masih nggak denger perkataan gue! Gue gak bakal main-main dengan ucapan gue, ngerti kan lo!?"teriak Nara tepat diwajah Chavana karna kesal gadis itu mendorong Nara hingga punggungnya terbentur akan kursi tempat mereka duduk tadi

"Mau lo apa sih? Gue udah berusaha sabar ya hadapin elo"

Chavana bangkit berdiri ia mengibas-ngibaskan roknya, dirinya langsung saja menutup wajahnya dengan tangannya ketika tau Nara ingin menyiramnya dengan jus. Kantin yang tadinya riuh kini menjadi hening, Chavana bingung kenapa tidak ada tanda-tanda dirinya disiram oleh Nara.

Gadis itu membuka matanya ia mendapati tubuh jangkung dihadapannya, ia mengenal tubuh tegap ini dan aroma tubuh ini. Tunggu-tunggu ia merasa ada yang tidak beres dengan ini semua, ada perasaan aneh pada dirinya.

"Mm-maaf Zas ak-u gak sengaja"

Chavana melebarkan matanya mulutnya terbuka, apa terjadi sesuatu pada lelaki itu!?. Chavana langsung melihat keadaan lelaki disampingnya, betapa terkejutnya ia saat mendapati wajah Abzas juga bajunya yang sudah dipenuhi oleh jus.

Tadi Abzas memasuki kantin yang riuh setelah ia lihat dirinya mendapatkan Nara dan Chavana sedang berkelahi hatinya tentu was-was dan terguncang hebat apalagi melihat gadisnya ditampar dan dijambak. Hawa kantin panas ketika Abzas berlari mendekati Nara yang hendak menyiram jus kearah gadisnya dengan cepat lelaki itu berlari dan berdiri tepat didepan Chavana lalu memejamkan matanya ketika sebuah jus menghampiri wajah dan bajunya, ia diam dan mengusap kasar wajahnya.

"Zas aku-"

"Belum puas hm? Mau siram gue lagi atau bagaimana? Lakuin aja! Sepuas lo!"ucap Abzas dingin membuat orang-orang disana merinding kini kantin menjadi terkesan menyeramkan, Chavana menatap kasihan kearah lelaki itu

"Aku minta-"

"Pergi! Dan setelah istirahat Bu Siska bakal tungguin lo diruang BK"

Nara dkk langsung menatap ketakutan kearah Abzas dan segera berlari pergi sedangkan Chavana ia mengambil beberapa tisu dimeja kantin dan mengelap wajah lelaki yang menyelematkan dirinya dari tindakan kejahatan Nara.

Abzas terkejut ketika mendapati sentuhan tisu diwajahnya, ia tersenyum tipis kini hatinya menghangat ketika tau Chavana mengelap wajahnya. Gadis itu meringis melihat keadaan Abzas saat ini.

Orang dikantin yang melihat drama ini langsung heboh bukan main ada yang baper, kesal juga iri. Karna malas mendengar celotehan tidak jelas dari siswi-siswi gadis itu menarik Abzas hingga ke taman belakang.

[CHAVANA]

"Baju lo juga kena ya?"tanya Chavana dengan raut bersalahnya, lelaki itu hanya mengangguk dan menatap lamat-lamat kearah gadis yang membersihkan wajah dan bajunya

"Gue beliin dikoperasi ya?"

"Gaperlu Van, gue pake baju kaos ini aja"ucap Abzas menunjukkan kaos oblong yang ia pakai sebelum seragam sekolah, dirinya tersenyum menandakan ia baik-baik saja

"Gue baik-baik aja gak usah khawatir gitu"

Chavana memutar bola matanya lalu berdehem terlihat sekali ya dirinya khawatir kepada lelaki itu?. Abzas hanya terkekeh melihat kelakuan gadis disampingnya ini.

"Makasih udah nolongin gue tadi.."

"Kan udah kewajiban gue ngelindungin lo? Oh ya apa lo ada yang luka?"

"Nggak kok hanya kepala gue sedikit pusing aja dijambak saudara monyet tadi!"dengus Chavana sebal, Abzas tertawa lalu mengelus lembut kepala gadisnya berkali-kali dan membawa gadis itu kedalam dekapannya

Ia menaruh dagunya ke kepala Chavana, "Kalau masih pusing minum obat aja"

"Kok gue deg-degan sih!"batin Chavana

"Iyaa.."

Chavana menyembunyikan wajahnya didada lelaki itu, sebegitu perhatiannya Abzas kepada dirinya bahkan ia malu sendiri ketika masih bersikap jahat kepada lelaki itu. Apa lelaki itu benar-benar menyayanginya? Kalau iya, dirinya akan berusaha untuk menyayanginya kembali.

"Maaf.."

Setelah 2 menit lamanya mereka diam-diaman akhirnya gadis itu membuka suara, namun perkataannya membuat lelaki itu bingung. "Buat apa?"

"Buat semua perlakuan buruk gue ke elo"ucap gadis itu pelan membuat ukiran diwajah lelaki itu, dengan gemas Abzas mengacak rambut Chavana

"Lo kenapa sih baik sama gue? Padahal gue sering jahatin lo dengan kata-kata kasar gue,"

"Semua orang pantas diperlakukan dengan baik apalagi diri lo, itu juga menantang gue untuk taklukin hati lo yang keras itu" Abzas menaik-naikkan alisnya sambil tersenyum miring

"Dih!"

"Gemes banget sih!"geram Abzas yang mencubit pipi gadisnya sontak membuat kemerahan dipipi gadis itu

"Ih sakit tau Zas"

Vivan yang sedang berjalan-jalan melihat Abzas dan Chavana asik berduaan pun langsung mencibir dan meneriaki kedua manusia itu, "BUMI SERASA MILIK BERDUA AJA TUH, AWAS YANG KETIGANNYA SETAN!"

Abzas dan Chavana menoleh, lalu lelaki itu ikut berteriak kearah temannya satu itu. "ELO YANG SETANNYA"

"ENAK AJA LO SEMPAKNYA FIR'AUN!"dengus Vivan sebal lalu meninggalkan kedua manusia itu yang kini sibuk melanjutkan kegiatannya masing-masing

💞


Continue Reading

You'll Also Like

918K 67.5K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1.6M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
20.1K 1.1K 13
Kehidupan seorang Tia yang bisa di bilang miris, kedua orangtuanya telah meninggal dunia punya satu Abang yang tak menyayangi nya sama sekali Tia jug...