Keysheva [SUDAH TERBIT]

By Keyla_NH

7.7M 502K 29.9K

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Ini kisah Keysheva, seorang dokter muda cantik yang sangat menyukai lelaki bernama Angkasa, teman... More

Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
Maaf :(
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40 [END]
Epilog
Extra Part
SEQUEL
Batal Terbit ?
Promosi😀
Promosi😊
COMING SOON TERBIT!!!
VOTE COVER YUKK!!!
H - 1 PRE ORDER KEYSHEVA
OPEN PO NOVEL KEYSHEVA!!!
OPINION ABOUT KEYSHEVA❓
TANYA APAPUN⁉️‼️‼️
LAST DAY PRE-ORDER

20

159K 9.8K 101
By Keyla_NH

2 bulan kemudian...

Kandungan Keysheva kurang kebih sudah dua bulan. Angkasa pun semakin posesif dengan Keysheva.

Keysheva pun memutuskan untuk tetap lanjut bekerja, Angkasa pun menyetujuinya, ya walaupun Angkasa sempat tak menyetujui namun Keysheva terus membujuk Angkasa. Karena jika tidak bekerja, Keysheva sangat bosan dirumah.

Angkasa mengantarkan Keysheva sampai ke Rumah Sakit tempat dimana Keysheva bekerja. Ia menatap istri cantiknya itu, lalu ia tersenyum tipis.

"Nanti jangan lupa makan siang ya."

"Iya."

"Jangan kecapean, kalau ada apa-apa cepat hubungi aku. Kalau pusing istirahat, jangan dipaksain."

Keysheva menghembuskan nafasnya pelan, "Iya."

"Nanti aku jemput, kalau aku belum jemput dan kamu udah selesai telpon ya, atau minta antar sama temen kamu yang namanya Clara Clara itu."

Keysheva mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Ya udah aku ke Kantor dulu ya, inget kalau ada apa-apa hubungi aku."

"Iya iya Sa."

Angkasa tersenyum tipis, "Bye sayang."

🏀🏀🏀

"Cieee hamil..."

Sedari tadi, Clara selalu menggoda Keysheva, sedangkan Keysheva tidak meresponnya sama sekali.

"Key—"

"Clar, bukannya lo harus ngecek keadaan pasien yang di gedung Paviliun kamar 45 ya?."

Clara menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa, "Oh iya! Asisten gue kemana sih, kok gak ngingetin."

"Nah mending lo kesana dulu." Keysheva tersenyum kearah Clara.

Clara mengangguk lalu ia pergi meninggalkan Keysheva. Keysheva menghela nafas lega saat melihat Clara pergi, adanya kehadiran Clara membuat kepalanya pusing.

"Dok..."

"Iya?" Keysheva menatap kearah Tika.

"Saya hanya mau mengingatkan, setelah makan siang nanti ada jadwal operasi."

Keysheva mengangguk, "Iya saya ingat, terima kasih."

"Sama-sama Dok, dan satu lagi—"

"Apa?" Keysheva menaikkan sebelah alisnya.

"Didepan ada yang mencari Dokter Keysheva."

"Hah? Nyari saya? Siapa? Laki-laki atau perempuan?," tanya Keysheva tanpa jeda.

"Laki-laki Dok."

Keysheva terdiam sejenak, siapa yang mencarinya? Sepertinya tidak mungkin kalau Angkasa, pasti Tika mengenalnya jika Angkasa yang datang.

"Kamu lanjutkan pekerjaan kamu aja, saya mau temui dia dulu, terima kasih ya."

"Iya Dok sama-sama, permisi."

Setelah Tika pergi, Keysheva pun keluar dari ruangan tersebut untuk menemui seseorang yang mencarinya tadi.

"Zidan? Ada perlu apa lo kesini?" tanya Keysheva sembari menatap lawan bicaranya itu dengan tatapan datar.

"Key lo gak seneng gue balik?" tanya lelaki bernama Zidan itu.

Zidan Erlangga atau kerap disapa Zidan, lelaki ini dulunya satu SMA dengan Keysheva, namun berbeda kelas. Bisa dikatakan, Zidan sangat dekat dengan Keysheva, sampai akhirnya Zidan memutuskan untuk kuliah di luar negeri, Keysheva pun menudukung apapun keputusan Zidan.

Dan Zidan juga berjanji, setelah ia pulang nanti, ia akan melamar Keysheva. Keysheva menunggu lelaki itu, namun Zidan tak kunjung datang, dan suatu hari ia mendapat kabar bahwa Zidan sudah memiliki kekasih disana.

Hati Keysheva sakit saat mengetahui hal itu, ia pun berusaha untuk melupakan Zidan, Keysheva mencoba untuk fokus dengan karirnya, dan akhirnya ia berhasil, ia berhasil melupakan lelaki itu.

"Ngapain lo balik?" tanya Keysheva dingin.

"Kan gue mau ketemu sama lo—"

"Gue udah tau semuanya Dan, lo punya pacar kan disana?"

Zidan diam, tak menjawab ucapan Keysheva, mungkin ia bingung harus menjawab apa.

"Kenapa diem?"

"Key, lo salah paham, gue gak pacaran—"

"Gue gak larang lo kok pacaran sama siapapun, kan status kita cuman temen dekat. Ya gue cuman kecewa aja pas tau lo pacaran, kan lo pernah bilang kalau lo bakal lamar gue, tapi ya udahlah, salah gue juga terlalu percaya sama lo."

"Key, gue kesini mau nepatin janji gue."

Keysheva tertawa pelan, "Nepatin janji lo?"

Zidan mengangguk, ia memegang kedua tangan Keysheva, Keysheva pun melepaskan kedua tangannya yang dipegang oleh Zidan.

"Gak ada janji yang perlu lo tepatin, karena lo udah terlambat."

"Maksud lo?"

Keysheva menunjukkan cicin pernikahannya dengan Angkasa sembari tersenyum kecil, "Gue udah nikah, gue harap lo bisa dapat wanita yang lebih baik dari gue ya."

Zidan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Gak! Lo gak mungkin udah nikah! Lo bohong kan sama gue?!"

"Buat apa gue bohong?"

"Siapa?"

"Siapa apanya?"

"Siapa laki-laki yang nikahin lo?"

Keysheva menghela nafasnya, "Angkasa, gue yakin lo pasti kenal sama dia."

"Angkasa? Siapa?" bingung Zidan.

"Angkasa Gavriel Antares."

Zidan berpikir sejenak, "Namanya gak asing."

"Iya, dia dulu satu SMA sama kita."

"Cowok itu cowok yang sering lo ceritain sama gue kan? Lo dari dulu jadi pengagum cowok itu kan?" tanya Zidan dan Keysheva membalasnya dengan anggukan kepala.

"Key tapi gue suka sama lo—"

"Gue gak yakin. Dari dulu lo sering ngomong itu ke gue, tapi apa? Lo gak pernah buktiin."

"Kali ini gue buktiin kalau gue serius sama lo."

Keysheva menghela nafasnya lalu ia tersenyum kecil, "Dan, gue udah punya suami, jadi lo mendingan cari wanita lain—"

"Gak! Gue gak mau! Gue maunya lo!"

"Gak bisa Dan!" bentak Keysheva.

Zidan memegang kedua tangan Keysheva, "Key, gue yakin lo juga punya rasa kan sama gue," ucapnya pelan namun terdengar jelas di indra pendengaran Keysheva.

"Awalnya memang gue sempat punya rasa sama lo, gue sempat suka sama lo. Tapi—" Keysheva melepaskan tangan Zidan yang memegang kedua tangannya, "Tapi setelah gue tau lo udah punya pacar di luar negeri sana, gue udah lupain lo, gue gak suka lagi sama lo."

"Untungnya saat itu gue belum jatuh terlalu dalam, jadi gak terlalu sulit untuk lupain lo."

"Jadi gue mau lo lupain gue, gue aja bisa lupain lo, masa lo gak bisa lupain gue?." Keysheva tersenyum tipis.

"Gue gak bisa lupain lo—"

"Bisa!," tegas Keysheva, "Lo pasti bisa."

"Mana perempuan yang katanya pacar lo itu?," tanya Keysheva.

"Gue gak pacaran sama dia—"

"Terus apa?" potong Keysheva cepat.

Zidan menghembuskan nafasnya kasar, "Iyaiya gue sempet pacaran sama dia." Akhirnya Zidan mengaku.

"Tapi gue gak suka sama dia Key, gue pacaran sama dia—"

"Oh maksud lo dia cuman jadi mainan lo? Semudah itu lo mempermainkan hati seorang wanita?" Keysheva menatap Zidan tak habis pikir.

"Astaga gak gitu—"

"Kepala gue pusing, lo pergi dari sini sebelum gue panggil satpam," usir Keysheva.

"Dengerin gue dulu—"

"Pergi!."

Zidan menghela nafasnya, "Oke, nanti gue bakal temuin lo lagi."

"Jangan temuin gue lagi."

"Key, lo bahagia sama Angaksa?," tanya Zidan tiba-tiba.

Keysheva bingung, untuk apa Zidan bertanya hal seperti itu, kalau tidak bahagia ia tidak mungkin menikah dengan Angkasa.

"Ya iyalah gue bahagia!"

Zidan tersenyum kecut, "Gue pergi dulu, nanti gue temuin lagi, gue bakal cari sendiri alamat rumah lo." Setelah itu Zidan pergi meninggalkan Keysheva.

Keysheva memijat pelan pelipisnya, "Tuh cowok gak jelas banget sih," gumamnya pelan.

















Gimana part ini?

Jangan lupa vote commentnya guys!!! Hehehe.
Oh iya follow instagram aku ya @keylsz 👉👈, thank you:)

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 15.5K 6
PINDAH LAPAK KE INNOVEL/DREAME FOLLOW SEBELUM MEMBACA BELUM DI REVISI Mengandung adegan-adegan receh tiap part-nya jadi kalo nggak mau ketawa-ketawa...
1K 92 51
Cinta Membuat ku berubah- . . . My first story! I hope you like it and don't forget to vote & add this story to your library! Thank you!
122K 6.8K 50
Diharapkan Follow Author terlebih dahulu, ya! ❤ [16+] WARNING: Cerita ini dapat menyebabkan senyum-senyum sendiri. SUDAH TAMAT. CHAPTER MASIH LENGK...
1M 78.7K 51
Happy reading ✨✨✨ Cerita ini tentang pernikahan kontrak antara sepasang remaja. Apakah mereka akan bisa melewatinya sampai akhir? Atau apakah mereka...