Plakk
"Ara!!"
Semua pasang mata mengarah pada Ara. Ada yang merasa kasihan kepada Ara dan ada juga yang senang.
Nafas Ara memburu, namun sebisa mungkin dia bersikap biasa saja, Ara tersenyum sinis melihat Amel "Wow kuat juga tenaga lo" kata Ara santai sambil memegangi pipinya yang terkena tampar oleh Amel
Ya pada saat Amel akan menampar Keyra, Ara menarik Keyra kebelakang tubuhnya dan alhasil yang terkena tampar itu ara, penghuni kantin tiba tiba menjadi hening gara gara pertengkaran Amel dan Ara
Ada yang sibuk merekam video dan ada juga yang sibuk berbisik bisik dan ada juga yang biasa aja
"Ar Lo gapapa??" Tanya Dira
"Heh kalok mau mau maen kasar bilang, maksud Lo apa nampar Ara!!! Punya nyawa berapa Lo berani buat masalah sama kita hah!!! DASAR BITCH!!" kata Dira sambil mendorong kasar tubuh amel, kalau saja tidak ada temannya di belakang pasti dia terhuyung kebelakang
"Uda dir ngapain lo lawani BITCH kayak dia" kata Ara masih dengan nada datarnya sambil menekan kata bitch di depan wajah Amel
"Hehh punya mulut tuh dijaga, berani banget lo sama kakak kelas!!" Kata Amel sambil mendorong tubuh Ara
Ara sudah kehabisan kesabaran, dia berjalan mendekat kearah Amel, mengikis jarak diantara keduanya.
Dia membisikkan sesuatu ketelinga Amel, membuat sang empu menegang
Ara menutup mulutnya menggunakan tangan kanannya agar orang lain tidak mendengar pembicaraan mereka dan membisikkan ketelinga kanan Amel
Ara tersenyum sinis "Lo mau sampai anak anak tau kalok lo uda enggak perawan atau lo pergi sekarang dihadapan gue?"
Amel mendorong kuat tubuh Ara "Gak usah sok tau lo ya!!! Gue masih perawan!! Mungkin aja elo ngomong gitu karena Lo yang udah nggak perawan, iya kan!!!"
Ara mengambil iPhonenya dari saku roknya dan mengutak atik sebentar hp nya dan kemudian dia menunjukkan foto Amel yang sedang berpelukan dengan seorang lelaki dewasa disebuah club yang ada di daerah Bandung
Amel menatap nyalang kearah Ara, dan dia hendak mengambil hp yang dipegang oleh Ara, namun dengan cepat Ara, menarik tangan dan menyimpan kembali hpnya kedalam saku roknya.
Amel yang sudah kelewat marah langsung menjambak rambut Ara
"Lo jangan fitnah anjin*" kata Amel dan terus menambah kekuatan ditangannya
Keyra dan Dira yang melihat itu langsung ingin melawan Amel, namun langsung ditahan oleh Ara dengan tangannya, Ara memberi isyarat mata kepada kedua temannya dengan maksud kalau saat ini adalah gilirannya melawan
"Gue harap Lo nggak nyesel ngelakuin ini sama gue" kata Ara, Ara langsung menendang perut Amel hingga Amel tersungkur dilantai
Ara mendekat dan menjambak rambut Amel dengan sekuat tenaganya. Ara menekan rahang Amel hingga kuku tajamnya menusuk pipi mulus Amel
"Gue uda peringati lo agar lo jangan nyari masalah sama gue!! Tapi lo ngeyel sihhh!!" Kata Ara sedikit berteriak
"Akhhh"
" Kenapa? Sakit ya, uyuyuy, lo liat saat Lo kesusahan aja teman lo nggak ada yang mau bantuin lo, kek gitu Lo sebut sahabat??" Tanya Amel sambil melepaskan tangannya dari pipi Amel
"Sekali lagi gue liat Lo nyari masalah sama gue dan temen gue," Ara menjeda kalimatnya kemudian tersenyum sinis "gue pastiin foto yang ada di hp gue bakal kesebar diseluruh sekolah ini, PAHAM LO!!!" kata Ara sambil menginjak pergelangan kaki Amel
"I-iya"
"Pergi Lo!!"
Awas aja lo, gue bakal bales perbuatannya Lo!!! -batin Amel
Amel dan antek-anteknya langsung pergi keluar area kantin
"Ngapain lo semua liat liat hahh!!" Teriak Ara yang membuat semua pengunjung kantin langsung membubarkan diri
"Cabut aja yok, nggak niat lagi gue masuk kekelas," kata Ara sambil memainkan kukunya
"Kuy lah, uda lama juga gue nggak cabut" jawab Dira
"Iya gue juga, tapi tas kita gimana?" Tanya Keyra
"Uda biar aja, nanti pulang sekolah kita balik lagi baru ngambil tas" kata Ara
" Oh yauda dehh"
Ara dan sahabat nya pergi lewat tembok pembatas antara sekolah dan jalan raya, mereka melompati tembok tersebut dan langsung naik taksi untuk menuju tongkrongan mereka
"Ar gilak kali tadi ahh, nggak nyangka gue lo berani ngelawan si Amel itu" kata Dira sambil melepaskan sepatu nya dan mengangkat kaki nya keatas tempat duduk taksi
"Biasa aja, uda kelewat batas juga dianya kok," jawab Ara sambil melihat kearah luar jendela, lalu lalang kendaraan bermotor membuat nya teringat pada seseorang yang selama ini selalu ditunggunya
Kalok aja ada lo disini, pasti nggak ada yang berani sama gue. Lo dimana sih, gue kangen banget sama Lo, kita juga belum ada kata putus saat Lo pergi ninggalin gue...
Plis gue mohon, kembali lahh.. gue membutuhkan Lo Rey, emang Lo kangen sama gue...
Ara tersenyum mengingat semua kenangan manisnya dengan dia, saat semua orang menjauhi dirinya dia datang membawakan permen kapas..
Flashback on
Ara smp berjalan kearah kantin untuk membeli minuman dingin, setelah dia membeli sebotol minuman, dia kembali lagi menuju kelasnya namun belum saat berjalan menuju kelasnya ada seseorang yang menarik paksa tangannya dam membawa Ara kedalam gudang sekolah mereka
"Aw, Lo kenapa sih!!" Tanya ara sambil mengusap pergelangan tangannya
"Lo ada hubungan apa sama Reyhan?!!! Gue nggak suka liat Lo deket sama pacar gue!!! Lo kira gue nggak tau kalo Lo tiap hari jumpaan sama Reyhan di danau!!! Lo ingat gue baik baik, dia cuma milik gue, gue nggak sukak liat Lo dekat sama dia, PAHAM LO!!!" Kata orang yang menarik tangan Ara
Ara memberanikan diri melihat siapa yang ada didepannya ternyata dia adalah Tiara. Tiara adalah kakel nya sekaligus juga teman Reyhan, Tiara terus terusan mengejar Reyhan walaupun Reyhan hanya menganggap Tiara sebagai teman.
" Gue nggak ada hubungan apa apa sama Rey, dia cuma temen gue" kata Ara sambil membersihkan baju nya yang terkena dinding gudang
"Lo pikir gue bodoh!! gue liat kalau lo tiap hari ditemeni sama Reyhan di danau!!" kata Tiara sambil menjambak rambut Ara
"Aww" Ara sudah tidak tahan lagi, nafasnya memburu, ingin menerkam siapa saja ayang ada didekatnya
"Kenapa?? sakit hah!! Gue lebih sakit, gue selalu berjuang buat dapetin Reyhan tapi dengan enaknya Lo ngerebut dia dari gue!!" Kata tiara teriak sambil menatap Ara dengan tatapan membunuh
"Gue nggak pernah rebut dia dari lo!!" dengan satu hentakan tangan Tiara lepas dari jembakan rambut Ara
"Jadi kenapa setiap hari lo selalu dijemput sama dia hah!! gue tiap hari nahan cemburu semua itu karna Lo!! Karna Lo bangsat!!!" Kata Tiara yang sudah tersulut emosi
Ara sudah tidak tahan, matanya memerah menandakan kali dia sedang menahan amarahnya yang kapan saja siap untuk meledak
Ara mencengkeram rahang Tiara, dia membelai pelan pipi tiara, dan langsung menjambak rambut Tiara
" Gue nggak ada hubungan apa apa sama rey, jadi kalau lo mau," Ara menjeda kalimatnya kemudian tersenyum sinis "silahkan lo ambil"
"Kita lihat siapa yang akan dipilih oleh rey" kata Ara sambil keluar dari gudang tersebut meninggalkan Tiara yang masih tersenyum senang karena Ara terbawa emosi
Tanpa sepengetahuan ara, ternyata Tiara lah yang merencanakan ini semua, diluar gudang sudah ada temannya yang merekam saat kejadian itu, ini semua rencana Tiara untuk mendapatkan Reyhan.
Tiara langsung mengirimkan potongan Vidio itu pada saat Ara menjambak rambutnya, dan bagian saat dia melukai Ara tidak ada
Tringg
Bunyi ponsel Tiara menandakan ada pesan masuk
Reyhan💕
Pulang sekolah jumpai aku
sekalian ajak Ara
Tiaratyy
Ara nggak bakal mau kalau aku ajak han
Reyhan💕
yaudah aku aja yang ajak Ara
Tiaratyy
okeh 😘
Tiara tersenyum kemenangan melihat reaksi Reyhan, pasti Reyhan sudah melihat vidio itu, dan pasti Reyhan marah besar sama ara, pasti ituuu
Kringg
"Cinta gue pulang luan ya... dada" pamit Ara kepada sahabatnya, cinta.
"Iya hati hati" bales cinta sambil melambai-lambaikan tangannya
Ara berjalan keluar kelas dan jalan menuju danau tempat biasa ia istirahat jika dia sedang ada masalah, namun ini hal berbeda, dia kesini karna Rey menyuruhnya untuk datang ke danau setelah pulang sekolah
Ara melihat bangku yang ada ditepi danau itu atau bisa juga disebut bangkunya karna bangku itu dia lah yang buatnya sendiri, disana sudaha ada dua orang
Ara menyipitkan matanya, apa dia tidak salah liat, bagaimana bisa laki laki yang mencintainya bisa kesini dengan seorang wanita selain dirinya
Hingga sampai dibelakang ke bangku itu dia hanya tetap menatap kedua insan itu tanpa sepengetahuan mereka
Ara melihat jika Reyhan sedang mengelus rambut Tiara, Ara sudah tidak tahan lagi, seminggu yang lalu Rey mengatakan kalau dia mencintai dirinya, namun kini dia malah asik berduaan
Ara berdeham membuat kedua insan itu langsung menoleh kebelakang dan berdiri menghadap Ara
"Mau ngapain kesini?" Tanya Ara to the Point
"Ara aku mau nanyak, apa yang kamu lakuin sama Tiara? Kenapa kamu jambak Tiara Ara?" Tanya Reyhan dengan nada lembut
"Aku nggak ngapa-ngapain dia kok Rey" jawab Ara lirih sambil menundukkan kepalanya
"Aku nggak suka kamu bohong Ara" kata Reyhan sambil mengangkat dagu Ara untuk menatap matanya
"Dia luan Rey yang ganggu aku, dia ngata ngatain aku yang nggak bener, aku awalnya diem aja saat dia jambak aku dan kelamaan aku nggak tahan diem aja Rey, jadi aku bales Rey" jawab Ara lirih
"Heh mana ada gue jambak lo!! Lo yang jambak gue kok malah nuduh gue!!" bela tiara karena dia tidak ingin menjadi tersangka
"Apa apaan Lo hah, gosah merasa jadi korban deh loo!!! disini itu Lo yang tersangka, waktu lo jambak gue, gue diem tapi lo uda kelewat bat.."
"Diam!" seru Reyhan menatap tajam kearah Ara "lo masik mau bohong hah! Disini itu Lo yang salah, Tiara nggak ada jambak lo!! Lo yang jambak tiara, dan apa yang lo lakuin sama Tiara itu buat kepercayaan gue hilang dari Lo Ara!!" Kata Rey dengan nada tinggi membuat Ara menegang ditempat
Ini pertama kalinya Rey membentak Ara, dana Ra juga dibuat terpaku mendengar penuturan Rey, dia memanggil Ara dengan sebutan 'lo - gue' sungguh hati Ara sakit sekali mendengar yang diucapkan oleh Rey
Ara mencoba membendung air matanya agar tidak keluar, sekali kedipan saja membuat air mata Ara mengalir deras, namun sekuat tenaga Ara menahannya
Ara menghembuskan nafasnya pelan " kamu nggak percaya sama aku Rey?" Tanya Ara dengan nada yang sangat lembut
"Vidio itu membuat gue lebih percaya daripada penjelasan lo!!" Kata Reyhan
"Vidio apa rey??" Tanya Ara dengan nada serak menandakan dia sedang menahan tangisnya
"Vidio apa kata lo, cihh Lo liat sendiri!" Jawab Rey sambil mengarahkan handphonenya nya kearah Ara
Ara melotot kan matanya, bagaimana bisa Rey percaya dengan Vidio itu, jelas jelas sebelum adegan itu pasti ada kejadian sebelumnya, namun Ara percaya bahwa dia telah dijebak oleh Tiara
Ara memberanikan diri menatap mata tajam Reyhan "iya itu semua GUE yang lakuin, kenapa emangnya hahh!!! Lo lebih percaya sama dia kan dari pada sama gue? Fikss gue bakal pergi!!" jawab Ara sambil menyeka air matanya yang sudah membasahi pipinya yang mulus, dia bejalan mundur dan mulai pergi dari hadapan keduanya
"Ara jangan pergi" panggil Reyhan sambil mengambil tasnya ingin mengejar Ara, namun sebuah tangan menghentikan langkahnya.
" Udah lah han, gausah dikejar cewek kasar kek dia" kata Tiara sambil bergelayut manja di lengan Reyhan
Reyhan menepis tangan Tiara dan berlari mengejar Ara, sampai di jalan raya Reyhan sudah tidak menemukan Ara lagi
Dia berjalan gontai menuju rumahnya, dia menyesal telah berkata kasar kepada gadis yang dicintainya
Dia berharap besok Ara akan memaafkan dirinya.
Namun sepertinya tuhan tak berkehendak kepadanya, esoknya dia datang kerumah Ara namun sang pembantu bilang kalau Ara sudah pergi dibawa oleh kedua orangtuanya. Sejak saat itu dua tidak pernah lagi berjumpa dengan gadisnya
Flashback off
Kenapa Lo nggak cari gue Rey? Kenapaaa???
Gue bingung Rey, saat kita jumpa lagi, apa gue masih bisa memaafkan Lo atau nggak, kalok Lo belum bisa mempercayai gue, gue harap jangan pernah kembali Rey, gue sangat rindu Rey, rindu banget reyyy...
Tak terasa Ara menitihkan air matanya, ia segera menghapus air matanya agar kedua sahabatnya tidak mengetahui kali dia nangis
Hatinya denyut kala mengingat kejadian itu lagi
" Ar, are you okey??" Tanya Keyra, Keyra melihat ada sedari tadi hanya diam tak bergeming, biasanya Ara lah yang paling heboh menertawai orang orang yang ada dijalanan
Ara tersenyum kecil melihat kedua sahabatnya "im fine, thanks ya Uda mau jadi temen gue" kata Ara sambil tersenyum manis
"Hehh kita bukan temenan lagi, tapi Uda sahabatan, jadi kalau salah satu dari kita ada yang punya masalah harus cerita, okeyy?" Kata Keyra bijak
"Okey!!" Jawab mereka serempak
" Mbak uda sampai mbak" kata supir taksi itu
"Wahh berasa di dunia sendiri kita yaa, bapak dari tadi dengerin cerita kita pak?" Tanya Dira
" Eh iya mbak, gapapa kok mbak hehe" kata supir taksi
" Oh iya iya pak, ni pak uangnya, kembaliannya buat bapak aja pak" ujar Ara sambil memberikan uang seratus selembar
"Makasih banyak mbak"
"Iya sama sama pak" bales Ara, kemudian mereka keluar dari taksi dan berjalan kedalam mall
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama didalam mall, mereka pun memutuskan untuk kembali kesekolah, setelah mengambil tas masing masing Keyra pun mengantarkan temannya kerumah masing masing
Saat mengantarkan Ara kerumahnya, Ara bingung kenapa ada mobil milik ayahnya dan mobil abangnya yang berada diluar rumah, biasanya mobilnya selalu disimpan didalam garasi
Ara berjalan perlahan masuk kedalam rumahnya, dia bingung saat melihat ada 3 koper yang terletak ditengah ruangan keluarga itu
Ara melihat mami dan papinya yang sepertinya akan pergi, entah kemana dia pun tidak tau, dan juga ada abangnya-valdo yang sudah menggeret satu koper
"Mami mau kemana?? Ini koper siapa mi??" Tanya Ara beruntun
Hana-mami Ara berjalan mendekat kearah anaknya "bang valdo mau ke Inggris Ar,"
Deg
"Hiks.. nanti aku sama siapa dirumah?" Tanya Ara dengan lirihnya
"Sayang, Reyhan sudah tau kita berada disini"
"Rey?"
°
°
°
°
Segitu dulu ya ceritanya
Kasih pendapat dong, gimana ceritanya, enak atau enggak???
Kalok nggak enak biar aku unpublish aja nii
Tapi kalok enak aku lanjut part selanjutnya
Okey next time
Salam manis
Nikitadehan
04 Mei 2020