FILTER

By ranchani

10K 1.1K 168

Hana sudah matian-matian menghilangkan perasaannya untuk Jimin tapi dia kembali bertemu dengan Jimin, mampuka... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 08
Bab 09
Bab 10
Bab 11
Karakter
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Bab 17
Bab 18

Bab 3

463 62 13
By ranchani

Jimin kembali keperusahaan setelah setelah selesai makan dengan Sungwoon, lelaki itu terus mendumel karena Sungwoon tidak mau memberi tau siapa gadis yang disukainya sekeras apapun Jimin menanyakanya.

"Eoh noona kau akan mulai cuti?"

Jimin melihat Yumi salah satu staff BTS yang membawa beberapa barang.

"Iya, mulai besok aku tidak akan berekerja Jimin-ah."

"Benarkah? Aah aku akan merindukan noona..."

"Semoga persalinannya dan berjalan lancar dan bayinya sehat."

"Nee, gomawo Jimin-ah."

"Tapi siapa yang akan menggantikan noona?"

"Itu aku kurang tau, Ah aku dengar BigHit sudah merekrut beberapa pekerja baru. Mungkin salah satu dari mereka akan menggantikan ku."

"Aah itu tidak menyenangkan, sangat susah terbiasa dengan orang baru."

Yumi tertawa mendengar Jimin.

"Eoh tapi aku dengar posisi itu akan dibiarkan kosong atau diisi oleh staff BTS yang sudah ada."

"Aku berharap staff lama yang akan mengisinya."

"Jimin-ah noona pergi dulu." Yumi pergi setelah mendapat telpon dari suaminya.

Jimin merasa sedikit canggung karena Yumi cuti, Yumi adalah staff yang dekat dengannya karena sikapnya yang keibu-ibuan, dia seperti ibu semua member BTS.

Jimin berpapasan dengan Hoseok.

"Eoh hyung kau mau kemana?"

"Jimin-ah kebetulan sekali, temani ke apartemen Yoongi hyung."

"Sekarang? Untuk apa? Bukankah Yoongi hyung masih di Daegu?"

"Meminjam flashdisk, tidak Sejin hyung bilang dia sudah berangkat dari tadi pagi..." Hoseok melirik jam tangannya.

"Aku rasa sebentar lagi dia sampai."

"Kalau begitu kajja... Yang lain kemana hyung."

"Mereka didalam."

"Tapi hyung kau sudah menghubungi Yoongi hyung, kalau kita akan kerumahnya."

"Sudah tapi tidak dijawab."

Mereka sampai di apartemen Yoongi, Hoseok sudah memencet bel tapi ada respon.

"Sepertinya Yoongi hyung belum sampai hyung."

"Kau benar Jimin-ah kita tunggu sebentar lagi."

"Baiklah."

Tak lama setelah itu Yoongi datang bersama seorang wanita yang mengekor dibelakangnya, Yoongi terlihat terkejut melihat mereka.

.

Yoongi memberikan flashdisk setelah itu ia lansung mengusir mereka.

"Wahh ternyata sepupu Yoongi hyung cantik," ucap Jimin.

"Hei Park Jimin jangan coba-coba mengincar Nami juga."

"Kenapa?"

"Dia sepupu Yoongi hyung. Kau tidak mau bertengkar dengan Yoongi hyung karena mempermainkan sepupunya bukan? Dan kau sedang dekat degan Yuna sekarang belajarlah untuk serius dalam sebuah hubungan Jim-ah."

"Nee nee hyung, aku memang akan serius dengan Yuna."

"Kenapa selama ini kau selalu memutuskan gadis-gadis yang kau kencani tanpa alasan yang jelas?"

"....." Jimin hanya diam.

"Kau mengencani mereka bukan karena suka bukan? Kau mengencani mereka hanya karena tidak mau mengecewakan gadis-gadis itu?"

"Anieyo."

"Eiy jujur saja Jim, hyung tau kau bohong."

"Aku tidak bohong. Hyung jangan sok tau."

"Kalau begitu tatap mataku?"

"Aku tidak mau."

"Lihat kau bahkan tidak mau menatap mataku. Akui saja kau bohong."

"Baik aku mengaku. Hyung benar aku mengencani mereka karena tidak mau melihat mereka kecewa, mereka sudah melihatkan perasaan mereka sscara terang-terangan."

"Mereka akan lebih kecewa karena kau mengakhiri hubungan tanpa alasan yang jelas."

"Mau bagaimana lagi hyung. Aku sudah mencoba menjalani hubungan dengan harapan aku bisa menyukai mereka juga tapi ternyata tidak bisa, karena itulah aku memilih mengakhiri hubungan."

"Mungkinkah..." Hoseok menyipitkan matanya.

"Selama ini kau menyukai gadis lain tapi gadis itu tidak menyukaimu."

"Hyung aku tidak salah dengar? Selama ini tidak ada perempuan yang tidak menyukaiku," Jimin tertawa.

"Wah lihat dirimu sangat percaya diri. Coba pikirkan lagi, Apa kau yakin dengan ucapanmu?"

Jimin terdiam tiba-tiba ia teringat Hana.

"Mungkin ada seseorang."

"Benarkah siapa dia? Siapa dia aku sangat penasaran. Aku pernah beretemu dengannya?"

"Tidak."

"Aku sangat penasaran dengan orang itu. Yang pasti aku salut padanya bisa tidak tertarik pada pria manis sejuta pesona sepertimu, yang membuat banyak wanita jatuh hati."

"Dia orang yang..." Jimin teringat segala hal tentang sahabatnya itu.

"Yang apa?"

"Pokoknya dia orang yang berbeda..."

"Aah hyung aku jadi malu, kau memujimu seperti itu kau terlalu berlebihan hyung."

"Lihat dirimu. Jangan membuatku menyesal mengatakan itu."

***

Hana dan Sohee sampai di apartemen setelah seharian mereka jalan-jalan, sebenarnya tempat tinggal Hana bukan apartemen lebih tepatnya rumah atap.

"Dah..."

Mereka melambaikan tangan pada Siwoo.

"Aku juga akan pulang," ucap Sohee.

"Ya kau bilang akan tidur disini..."
Hana menahan tangan.

"Kau sudah janji, kenapa tiba-tiba kau ingin pulang? Kau marah padaku?"

"Eoh aku marah, kau tau aku sangat ingin bertemu Jimin..." Sohee menatap Hana.

"Aku tidak akan marah lagi jika kau mau berjanji satu hal."

"Janji apa?"

"Kaukan bekerja di BigHit. Untuk menebus kesalahanmu hari ini kau harus pertemukan aku dengan Jimin atau member Bangtan yang lain."

"Yak Han Sohee aku bahkan belum tau dimana penempatanku."

"Aku akan terus berdoa semoga kau ditempatkan sebagai staff BTS."

"Sohee-ah walaupun aku ditempatkan sebagai staff BTS, aku tidak akan bisa melakukannya. Karena kau seorang Army pasti tau penjagaan BigHit terhadap artis mereka sangat ketat."

"Aku tau, kau tidak perlu membawa mereka bertemu denganku, kau hanya perlu memberitau mereka sedang dimana dan aku akan kesana."

"Yak kau ingin aku dipecat? Aku sudah menanda tangani kontrak dengan mereka, dan hal itu merupakan pelanggaran..." Hana menyipitkan mata menatap Sohee.

"Kau yakin bukan saesang?"

"Bukan."

"Kalau begitu jangan terlalu berlebihan."

Hana berjalan menaiki tangga, Sohee menatap sahabatnya itu dan mengekorinya.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 23:00 tapi Hana belum tidur karena memikirkan besok dia akan mulai bekerja, sebenarnya bukan karena itu  tapi gadis itu masih belum siap untuk bertemu Jimin.

Hana menghela nafas "Hana BigHit itu besar jadi kemungkinan untuk bertemu dia sangat kecil."

"Bertemu siapa?"

Hana terkejut mendengar suara Sohee.

"Eoh...Bukankah kau sudah tidur?"

"Kau terus bergerak, aku jadi tidak bisa tidur. Kau tidak mau bertemu siapa?"

"Nee? Bukan siapa-siapa."

"Aku mendengarmu, mungkinkah dia seseorang dimasa lalu yang membuatmu terus bersedih? Apa dia juga bekerja di BigHit?"

"Eoh aku dengar iya, tapi belum pasti." bohong Hana.

"Waahhh aku harap kau juga tidak akan bertemu dia, sekarang tidurlah jangan terlalu dipikirkan. Besok kau harus bangun pagi."

***

Hana bangun pagi sekali, gadis itu sudah rapi dan bersiap untuk pergi bekerja Hana menatap pantulan dirinya dicermin.

"Semangat Hana, lupakan Jimin belum tentu dia masih mengingatmu."

Hana menghela nafas berat karena dia ingat artikel yang baru dibacanya mengenai Jimin dan Yuna yang terlihat memakai benda couple, tapi agensi mereka membantah kalau mereka berkencan.

Sohee mengantar Hana ke BigHit.
"Semangattt Hana, semiga hari pertamamu berjalan lancar."

"Semoga saja."

"Sekarang masuklah."

Hana menatap gedung besar dihadapannya yang bertuliskan BigHit Entertaiment gadis itu menghela nafas dan berjalan masuk.

"Kenapa dia begitu gugup... Bahkan lebih gugup dari pada saat wawancara," gumam Sohee.

Ketika sudah memasuki gedung Hana langsunh disuguhi pemandangan foto artis BigHit, gadis itu menatap layar didepannya yang menampilkan foto artis BigHit secara bergantian.

"Maaf ada yang bisa saya bantu." ucap seorang wanita sepertinya resepsionis.

"Aah Nee, Aku karyawan baru."

"Kalau begitu mari ikut saya."

Hana mengikuti resepsionis itu, semua bagian gedung yang dilewati tak luput dari perhatian Hana. Resepsionis wanita itu mengetuk pintu sebuah ruangan dan mereka di persilahkan masuk.

"Dia karyawan baru."

"Eoh silahkan masuk."

Hana duduk dikursi yang telah disediakan.

"Sebelum aku memberi tau dimana kalian akan ditempatkan, aku ingin mengucapkan selamat bergabung di BigHit..."

"Aku harap kalian tidak nelanggar kontrak yang telah kalian setujui."

Beberapa karyawan yang sama dengan Hana telah dipanggil dan ditentukan dimana mereka bekerja, satu persatu karyawan sudah pergi dan sekarang hanya tinggal Hana.

"Oh Hana benar?"

"Nee."

Hana cemas karena dari lima rekan yang telah ditentukan penempatannya belum ada yang ditempatkan sebagai staff BTS.

"Aah semua posisi yang dibutuhkan sudah terisi..." gumam wanita yang Hana tau bernama Minkyung.

"Tunggu sebentar." ucap wanita itu meninggalkan ruanga.

"Semua posisi telah terisi penuh? Lalu bagaimana denganku," gumam Hana.

"Tenang Hana tidak mungkin mereka mengusirmu, jelas-jelas mereka sudah menerimaku dan aku juga sudah menekan kontrak."

Pintu ruangan terbuka Minkyung kembali masuk.

"Sebelumnya aku minta maaf, sepertinya ada sedikit kesalahan kami hanya membutuhkan lima pekerja tapi aku tidak tau kenapa mereka menerima enam pekerja baru."

"Jadi maksudmu aku tidak bisa bekerja disini?"

"Sebenarnya tidak, tapi karena kau sudah menandatangi kontrak itu berarti kau sudah jadi karyawan disini."

Hana menghela bafas lega, dia tidak harus bersusah payah mencari pekerjaan baru.

"Tapi penempatanmu belum pasti, untuk sekarang kau bekerja sebagai Staff..."

Drrt Drrt...

Tunggu sebentar, Minkyung langsung menjawab telpon.

Hana kembali cemas karena ucapan Minkyung yang gantung apakah mungkin staff BTS, Hana berharap tidak karena dia tidak mau patah lagi.

Mingkyung kembali setelah selesai menerima telpon.

"Maaf membuatmu menunggu... Jadi kau akan bekerja sebagai staff TXT..." Hana menghela nafas lega.

"Awalnya aku akan menempatkanmu sebagai staff BTS karena seorang coordi disana sedang cuti, tapi barusan manajer TXT menelpon dia membutuhkan seseorang."

"Aah Nee terima kasih."

"Pekerjaanmu sebagai staff TXT juga belum pasti, kau bisa saja coordi atau Pemegang kamera untuk merekam segala kagiatan TXT."

"Aah Nee aku mempelajari kedua bagian itu dengan baik."

"Kau terlihat begitu bersemangat...Sekarang ayo kuantar keruangan Staff TXT."

Hana mengekori Minkyung.
"Siapa namamu tadi?"

"Oh Hana."

"Sepertinya kau masih sangat muda, diantara karyawan baru aku lihat kau yang paling muda..."

"Aku harap kau bekerja dengan baik."

"Aku akan berusaha sebaik mungkin Sajangnim."

Mingkyung tertawa "Panggil saja eonni, tidak ada yang memanggilku sajangnim."

"Aah nee eonni."

Mata Hana tertuju pada sebuah ruangan yang baru saja mereka lewati, dipintu ruangan itu tertulis 'Bangtan Room' mungkinkah Jimin berada disana pikir Hana.

"Minkyung eonni..." panggil seorang wanita.

Hana dan Minkyung menoleh, wanita yang baru saja keluar dari Bangtan Room menghampiri merea.

"Eoh Adora."

"Dia siapa eonni, sepertinya aku baru kali ini melihatnya."

"Dia karyawan baru, staff TXT."

"Annyeonghaseyo." sapa Hana membungkung, adora juga membungkuk.

"Waah aku kira dia trainee baru."

"Aku pikir juga begitu sebelumnya karena dia masih muda... Kau dari Bangtan Room?"

"Iya, aku menemui Yoongi, aah eonni aku harus pergi." adora melirik jam tangannya.

Adora langsung pergi sepertinya ada pekerjaan.

"Kau kenal dia?" tanya Minkyung.

"Tidak, apa dia artis disini?"

"Bukan dia produser, aku kira kau Army."

"Nee?"

"Aku lihat tadi kau mentap Bangtan Room sangat lama aku berpikir kau seorang Army, tapi ternyata tidak. Rata-rata semua Army kenal Adora."

"Aku Bukan Army tapi Aku tau BTS."

"Hampir semua orang tau BTS, karena popularitas mereka sudah mendunia."

Hana tersenyum tiba-tiba ia ingat ucapan Jimin dulu "Aku ingin jadi seorang penyanyi yang dikenal seluruh dunia, jika itu terjadi kau adalah orang pertama yang akan aku temui."

Sekarang impian Jimin telah tercapai, Hana senang ketika mengetahui impian Sahabatnya tercapai.

.

.

.

.

TBC...

Continue Reading

You'll Also Like

63.2K 5.6K 14
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
271K 22.2K 65
Salmira membenci Ronan. Lelaki itu pernah menorehkan luka dalam hatinya di masa lalu. Sayangnya takdir mempertemukan mereka kembali, padahal Salmira...
253K 34.8K 24
Sederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni mengingi...
141K 12.1K 72
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...