[M] LOVE CORP. // JJK. (On Go...

By geanatyas

53.9K 5.1K 1.1K

Persaingan dua perusahaan kosmetik terbesar di Korea Selatan membawa Kim Hayoon ke lubang setan Jung Jeonggo... More

Introduction;
1. Mr. Jung
2. Propose
3. Way Out.
4. Just say yes.
5. Bad day.
6. Distraction.
7. Agreements
8. Confused.
9. Smells like home
11. Go Away!
12. Alfonso & Memories
13. Crazy Calls 🌚
14. Swatches
15. Dolcherro
16. Don't play around
17.Are you Crazy?
18. Not Today
19.Noona Date
Preview
20. Jaymin's Corner
21.Wedding gown.
22. Two Years
23. You Won
24. You on my lap.
Preview
25. The day before
26. Start of the plan
27. Red carpet ready

10. New Launch Drama

1.3K 166 63
By geanatyas

Author Notes:
Lagi rajin akutu,
semoga gak pusing baca part ini ya:(

Disclaimer: Photo aku ambil dari pinterest dan diedit lagi using photoshop. Maafkan poster ala-ala ini.

Bagi yang mau tau mood brandnya Hayoon, aku kasih bannernya di bawah, (oh Iya, aku mengganti nama Brandnya, dari Renee jadi Bijou)

Mudah-mudahan suka ya part ini wkwk jam 3:24 am banget updatenya 😂 lanjut gak nih?

BORAHAE💜💜
___

Hayoon memesan beberapa box makanan untuk seluruh karyawannya. Dalam rangka ulang tahunnya kemarin, Hayoon akan memberi makan siang secara cuma-cuma.

Jam menunjukkan pukul 11, sudah saatnya dia bergegas ke ruang meeting, semua pasti sudah menunggunya di situ. Perempuan itu memasuki ruang meeting, benar sekali, mereka semua sudah hadir di kursinya masing-masing, menyisakan satu kursi untuk Hayoon. Saat dia masuk, semua mata menatap ke arahnya, membuatnya mempercepat langkah, seraya melarikan jari-jari mungilnya pada rambut yang tertata tapi dengan bando bludru berwarna biru tua. Hayoon duduk di kursi paling ujung agar dengan mudah menghadap semua karyawan di ruangannya.

"Selamat siang semuanya"
"Meeting hari ini akan membahas Product Existing dan Upcoming new shade."

"Seperti kalian tahu, beberapa shades baru akan diluncurkan bulan Juni tahun ini, atau akhir Mei jika produksi sudah selesai" ujar Hayoon memulai rapat mereka.

"Bagaimana Jiyu? Apakah kau sudah menghubungi pabrik kapan produk kita bisa selesai?" Hayoon memalingkan wajahnya, menatap perempuan berambut hijau terang yang berada tepat di seberangnya.

"Mei bu, akhir Mei sepertinya kalau cepat, Bapak Hejung sangat susah dihubungi" jawabnya.
"Selain itu, pengiriman memakan waktu 3 hari" ujarnya lagi.

"Oke, berarti kira - kira kita bisa launching pertengahan Juni, ya?"

Semua mata tertuju padanya.

"Bagaimana?"
"Bisa kan?" Hayoon mengulang pertanyaannya.

Mereka mengangguk takut. Seperti ini kalau Hayoon sudah menegaskan suaranya, tak ada yang berani menjawabnya. Hayoon memang terkenal tegas, dia selalu berbicara apa adanya. To the point. Tidak suka basa basi.

"Jiyu, kamu pastikan semua kelengkapan barcode, qr code produk, ingredients, stample boleh edar, sticker nomor daftar produk, serta shade yang tertera pada box semua sudah benar ya?"

"Sudah bu" Jiyu mengangguk. Dasom menyikut perempuan berambut pink itu. Diikuti kekehan kecil darinya. Jiyu lupa kalau Hayoon benci dipanggil dengan sebutan Ibu. Hayoon merasa tua dengan panggilan itu.

"Mina..." Hayoon membuka agendanya yang penuh dengan catatan-catatan yang bertumpuk, tumpang tindih satu dengan yang lainnya.

"Saya mau semua produk existing dicantumkan warna shade di bagian kiri box, nanti pabrik akan kirimkan artwork untuk desain, setelah itu saya tunggu revisi desainnya minggu depan" ujarnya.

"Baik bu Hayoon" Mina mengangguk.
"Tapi semua produk existing sudah Pre Order tiga bulan lalu dan barangnya baru datang sebulan lalu bu Hayoon.." ujarnya.
"Apakah desainnya akan diproduksi untuk Pre order selanjutnya?"

"Oh, Sudah ya?" Hayoon membolak balik kertas laporannya.

"Sudah bu, sudah datang barangnya, masih banyak sekali" Jiyu menimpali.

Bodoh, Hayoon dan kebiasaannya mengambil keputusan terburu-buru dengan memesan 12.000 piece per sku sekarang harus memutar otaknya untuk menghabiskan stok yang sedang slow moving itu.

"Hmmm" Hayoon menghela napas. Keadaan ruangan sunyi seketika, hanya gerakan kursi dan pena yang ditekan-dilepas dan Hayoon yang bergumam pada dirinya sendiri.

"Mina.." Dia memanggil nama perempuan itu lagi.

"Ya bu?" Perempuan berambut abu-abu sebahu itu mendongakkan kepalanya.

"Kalau begitu, kau ganti semua saja dulu, nanti saya akan kirim daftar beberapa produk yang akan di discontinue"

"Discontinue?" Dasom menaikkan alisnya spontan.

"Iya Dasom" ujar Hayoon lembut.

"Maaf nona Hayoon, kenapa di discontinue?" Jiyu menyikut Dasom lagi. Melihat temannya itu berbicara terlalu banyak.

Hayoon menghela napas. Terlalu banyak masalah dipikirannya itu. Terkadang jika banyak pikiran di kepalanya dia jadi susah untuk berbicara. Barisan kata seperti tertumpahkan acak begitu saja tetapi dia tidak bisa menyatukannya.

Hayoon sudah berlatih tadi pagi dengan kaca di ruangannya, Namun tetap saja semua itu hilang bersama dengan ingatannya yang lain. Otaknya sedang overload. Terlalu banyak muatan. Hayoon hampir mabuk sendiri dibuatnya.

"Beberapa sku produk yang sangat slow moving harus kita discontinue, Dasom" ujar Hayoon menjelaskan.

"Beberapa sku sudah saya ikutkan dalam campaign tahun ini bu.., saran saya, kalau mau melakukan discontinue baru dapat dilaksanakan akhir tahun, hingga habis semua stok dan campaignnya yang mengikatnya" ujar Dasom lagi.

"Begitu ya? Memangnya semua campaign sudah saya approve?"

"Sudah nona Hayoon"

Hayoon memejamkan matanya frustasi. Lagi-lagi dia mengambil keputusan tanpa berpikir panjang. Memang tipikal Hayoon kalau sedang diburu waktu.

"Jae, tolong laporkan saya stock produk" Dia memulai. "Semuanya ya" ujarnya lagi.

Laki-laki berkacamata itu mengetik cepat pada laptop hitam di hadapannya itu. "Stock di gudang saja, bu?"

"Store dan gudang ya" Hayoon menggigit bibir dalamnya. Kalau salah satu langkah saja, semua bisa berantakkan, dan Hayoon tidak mau itu terjadi.

Dia tahu, Jeonggo akan membantunya meringankan sedikit beban mengurusi perusahaannya sampai benar-benar sehat, setidaknya dia bisa mengambil keuntungan atas pria sialan itu.

"Tolong diskusikan dengan Dasom ya, Jae. Beberapa produk akan dikirimkan sebagai goodie bag dalam acara peluncuran koleksi baru milik brand BALBINA" ujar Hayoon lagi.

"Baik bu" Jae dan Dasom menjawab bersamaan.

"Tolong jelaskan pada saya Dasom, bagaimana isi dari proposal itu" ujar Hayoon.

Dasom membuka laptopnya, menyambungkannya pada proyektor dan menjelaskan presentasi yang dia buat. Hayoon menatap kosong kearah presentasi dengan logo BALBINA terpampang besar pada layar proyektor, membuat pandangannya berkabut, hilang fokus sehingga dia tidak memperhatikan satupun kalimat yang dilontarkan oleh Dasom.

"Bagaimana menurut nona Hayoon?" Dasom mematikan layarnya, memecahkan lamunan Hayoon.

"Ya, saya setuju" Dia mengangguk pelan, merasa malu karena dia tidak mengetahui apapun yang dikatakan selama 5 menit sebelumnya.
"Tolong dicetak dan bawa ke ruangan saya, untuk saya tandatangani" ujar Hayoon.

"Baik bu.." Dasom menutup mulutnya tatkala dia tidak sengaja memanggil bosnya dengan sebutan "Ibu" sama seperti rekannya yang lain.

Layarnya kembali cerah, berganti dengan presentasi Dasom yang lain, menunjukan beberapa desain poster dan warna shade baru yang akan diluncurkan bulan Juni mendatang. Bijou cosmetic memang selalu unggul untuk desain dan warna shade. Mereka sengaja memilih warna yang bisa cocok diaplikasikan pada berbagai warna kulit, warna yang bisa dibawa di kancah internasional, tidak hanya di Korea Selatan.

Konsentrasi Hayoon mulai penuh, dia menegakkan sandaran kursinya menatap layar proyektor sambil membuka lembaran kosong buku catatannya.

"Jadi kita akan meluncurkan 4 shade baru" ujar Dasom dari kursinya. Dia mulai menjelaskan beberapa deskripsi produk kepada karyawan yang lain. Beberapa diantara mereka membuka buku catatannya.

"Bagaimana dengan exclusive launch campaign kita Dasom?" Hayoon mengangkat dagunya.

"Jadi, pada tanggal peluncuran, akan diadakan ada promo dalam bentuk potongan 30% khusus pembelian website, dan 40% untuk store" jawabnya.

"Oke, " Hayoon mengangguk.
"Tolong semua dipersiapkan dengan baik sebelum barang datang, space untuk barang di gudang, semua data untuk penjualan online, harus sudah lengkap 3 hari sebelum launching"

"Mengerti?"

"Mengerti bu" mereka mengangguk bersamaan.

Hayoon mengatupkan rahangnya, dengan sesekali menggoyangkan kursinya ke kiri dan ke kanan. Dia gelisah sekali. Otaknya penuh, semua berisi tentang peluncuran warna baru, tentang produknya yang slow moving, tentang event BALBINA dan tentang pernikahan gilanya dengan Jung Jeonggo.

"Nona Hayoon..." Dasom mengangkat tangannya.

"Ya?" jawabnya dingin.

"Saya sudah hubungi Hoseok-ssi untuk sesi photoshoot produk baru ini, namun saya belum memastikan tanggalnya bu.." ujarnya lagi.

"5-6 Juni bagaimana?" tanya Hayoon.

Jiyu dan Dasom bertukar pandangan. Kakinya menyentuh satu sama lain, berharap ada salah satu dari antara mereka yang menjawab pertanyaan bos cantik mereka itu. Disaat hening seperti ini Yeri justru berbisik minta ijin untuk pergi ke toilet lalu meninggalkan ruangan meeting.

"Apa tidak terlalu dekat bu jaraknya dengan tanggal peluncuran bu?" Jiyu bertanya lirih memelas, berharap bosnya itu berubah pikiran.

"Tidak sih, " jawabnya dingin.

Jiyu menghela napas panjang, dia benar-benar putus asa kalau sampai semua tidak berjalan sesuai timeline, bosnya itu akan meledak dan satu kantor jadi sasarannya

"4-5 Juni bagaimana bu?" Jiyu membujuk sekali lagi.

Hayoon mengerutkan keningnya, menimbang-nimbang perhitungan dalam ingatannya. Segala kondisi dan segala kemungkinan yang dapat terjadi.

"Oke" ujar Hayoon.

"Baik bu." Jiyu tersenyum senang sambil mencatat beberapa rincian pada buku catatannya.

Lagi-lagi Hayoon hilang konsentrasi, semua pikiran itu berputar dalam otaknya, datang dan pergi semaunya saja.

"Ya sudah, meeting hari ini cukup sampai di-"

Yeri datang membawa kue besar berwarna biru muda dengan ucapan "Selamat Ulang tahun" diatasnya.

"Happy Birthday Bu Hayoon!" mereka berdiri bersamaan, bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Rombongan karyawan lain langsung masuk lewat pintu yang dibuka tepat dibelakang Yeri. Ada yang membawa bunga dan kue lain di tangannya.

"Bu, ini kue dari kami semua" Yeri memulai.

Mata Hayoon berbinar. Dia menyayangi perusahaannya itu. Walaupun terkadang galak, tegas dan keras kepala, Hayoon merupakan Boss yang baik hati.

Dia tak akan melepas Hayoon Company untuk apapun. Apapun itu.

"Terimakasih semuanya!" Dia beranjak dari kursinya, meniup lilin yang dinyalakan Yeri, diikuti tepuk tangan meriah seluruh karyawannya.

"Semua bunga dari rekanan diletakkan di depan lobby masuk ya bu.." Yeri menjelaskan.

"Benarkah?"

Yeri mengangguk. Hayoon membelalakkan matanya, tadi pagi dia terlalu lelah sehingga dia tak menyadari keadaan disekelilingnya, ataupun rangkaian bunga ucapan selamat ulang tahun yang berjajar tepat di lobby masuk.

"Hari ini semua tidak usah beli makan ya, saya akan siapkan makan siang, tolong umumkan untuk karyawan di lantai lain" ujarnya sambil tersenyum.

"Terima kasih bu!" Serentak mereka berujar gembira, tidak sabar menikmati makan siang pemberian bossnya itu.

"Kenapa kalian membeli dua kue?" Hayoon bertanya pada Yeri menatap kue berwarna merah muda yang dipegang oleh seseorang di belakangnya.

"Oh, ini kiriman dari Jung & Co. bu" ujarnya.

Wajahnya berubah masam lagi. Sepertinya lelaki itu tidak lelah untuk mengikutinya. Dari mengirim karangan bunga ke rumahnya, mendatangi rumahnya pukul 6 pagi, dan sekarang mengirimkan kue berwarna merah muda hampir setinggi kue pernikahan ke kantornya. Hayoon sudah muak.

"Kalian bagi-bagi saja ya kuenya" ujar Hayoon tak peduli. "Sekarang sudah jam 12, waktunya istirahat, makanan akan datang sebentar lagi" Hayoon menjelaskan.

"Baik bu." mereka membungkuk, memberikan senyum dan salam lalu bergegas kembali ke ruangan masing-masing, diikuti dengan Hayoon yang juga kembali ke ruangannya.

Ada dua panggilan tak terjawab dari Hwa-soon. Mungkin sahabatnya itu ingin menyampaikan sesuatu yang penting. Dirinya yang sedang hamil membuat Hayoon terus menerus cemas akan keadaannya.

"Halo, Hwa-soon?" Hayoon menyapa sesaat setelah nada sambung terhenti.

"Ya, Hayoon? Aku mencoba meneleponmu beberapa kali" ujarnya.

"Aku sedang meeting, ada apa?" nada pada suaranya terdengar cemas.

"Oh, I didn't know that, I'm sorry" ujar Hwa-soon.
"Aku hanya ingin mengabari bahwa besok aku akan sampai di Seoul." ujarnya.

"Can't wait!" Hayoon memekik senang.

"Kau sudah terima Invitation Card dari BALBINA kan?"

"Invitation card?" gumamnya dalam hati. Hayoon membuka email dari BALBINA yang dilewatinya pagi ini. Dia tertegun ketika dia melihat lokasinya. Pun dengan segala memori yang menyerangnya, membuat Hayoon terlarut lagi di dalamnya.

"Hayoon?" Hwa-soon memanggil Hayoon yang sedang ternggelam dengan ombak memorinya.

"Uh, Ya, Apa?"

"Kau sudah terima Invitation Cardnya lewat email kan?"
"Seharusnya sudah Hardcopynya sudah sampai di kantormu hari ini" ujarnya.

"Ya, aku sudah terima emailnya, namun aku belum terima hardcopynya Hwa-soon" jawab Hayoon mencari di sela-sela tumpukkan barang yang tumpang tindih pada mejanya. "Tidak ada" ulangnya lagi.

"Benarkah?" tanya calon ibu muda itu.

Pintu diketuk,

"Tunggu sebentar ya," Hayoon berkata lirih pada Hwa-soon.
"Masuk.." Dia menjawab lembut.

Yeri datang membawa sebuah kotak hitam. "Nona Hayoon, ada kiriman.." ujarnya.

"Terima kasih Yeri." Hayoon tersenyum menerima kotak itu di tangannya dan mempersilakan Yeri untuk kembali istirahat.

"Aku menerimanya" ujar Hayoon pada Hwa-soon.

"Oh ya?"

"Iya, ini kotaknya baru sampai" ujar Hayoon senang. Kotak hitam dengan logo BALBINA itu ada pada genggamannya. Di dalamnya terdapat kartu undangan yang dimasukkan ke dalam pouch holografik.

"Waaaah Hwa-soon, ini cantik sekali!" Hayoon memperhatikan kartu undangan itu.

"Aku senang kau menyukainya, aku tidak sabar untuk bertemu denganmu, Hayoon, Aku yakin kau jadi orang tercantik di sana. You and Your gorgeous skin, lips and everything" ujar Hwa-soon memuji.

"Kau terlalu berlebihan, aku yakin temanku satu ini jauh lebih cantik, apalagi dengan Clement junior di perutnya" Hayoon terkekeh.

"Clement junior sudah bertambah besar setiap hari, berat sekali" Keluh Hwa-soon.

"Hahah, aku sudah tidak sabar melihatmu!"

Mereka berbincang selama beberapa Jam, dan sekarang yang ingin dia lakukan adalah mencari gaun yang pas untuk acara peluncuran koleksi baru BALBINA. Sepertinya takdir ingin mengajaknya bercanda. Fakta bahwa Jeonggo akan datang di acara yang sama dengannya membuat perutnya terasa mual. Semua dapat berlangsung salah atau baik tergantung keadaannya nanti. Takdir memang sedang menguji Hayoon saat ini.

Continue Reading

You'll Also Like

36.4K 3.9K 16
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
36.9K 3.4K 20
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
103K 9K 21
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
53.4K 6.6K 29
Setelah kepergian jennie yang menghilang begitu saja menyebabkan lisa harus merawat putranya seorang diri... dimanakah jennie berada? Mampukah lisa m...