Sudah satu minggu berlalu setelah kejadian itu. Dan selama 168 jam gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu di kamar, beruntung saat ini sedang liburan sebelum menuju ujian
Taehyung mengerti perasaan Jennie. Ia pasti trauma, jika mengingat kejadian malam itu
Jennie hanya akan keluar kamar saat ia ingin mengisi perut, setelah itu dia akan menghabiskan waktu di kamar seharian
Taehyung juga tidak bisa terus menerus memantau Jennie. Karena Taehyung juga punya kesibukan sendiri. Setiap hari jadwal nya selalu padat, bahkan untuk makan saja Taehyung tidak sempat
Walau begitu Taehyung tetap sering mengirim pesan pada Jennie, untuk mengingatkan agar gadis itu tidak lupa makan. Bahkan jika ada waktu senggang Taehyung akan menelepon Jennie, ya walau hanya beberapa detik
Ckrek...
Taehyung memasuki kamarnya
Tepat di hadapan nya, bisa ia lihat Jennie tengah sibuk dengan buku²nya. Jennie mengurung diri dan menghabiskan waktu dengan belajar
Taehyung bahkan sempat khawatir saat ia bangun di pagi hari, Jennie masih duduk di meja belajarnya seperti semalam
Ia mencoba melupakan kejadian itu, dengan menyiksa dirinya sendiri
Taehyung berjalan mendekati Jennie, dari belakang pria itu menatap punggung Jennie khawatir
"jangan terlalu memaksakan diri Jennie" ucap Taehyung
Namun Jennie tidak meresponnya
"Jennie..." Taehyung menghentikan tangan Jennie yang tak henti²nya menulis
Bisa Taehyung rasakan, tangan Jennie yang bergetar saat ia menggenggamnya
"berhenti menyiksa diri mu sendiri, Jennie... " melihat Jennie yang seperti ini, membuat hati Taehyung sakit
Taehyung juga tidak mengerti kenapa. Apa ia hanya kasihan, atau khawatir saja?. Yang pasti keadaan gadis ini berhasil membuat hati Taehyung serasa tercubit
Ah, ya soal liburan nya dengan Jimin. Jennie sudah membatalkan nya, dengan alasan ia harus fokus pada ujian
Tentu Jimin tidak bisa menolak. Karena ia juga harus belajar untuk menghadapi ujian kenaikan kelas
"maaf" ucap Jennie pelan
Taehyung berjongkok untuk menyamakan tinggi nya dengan Jennie yang tengah duduk. Pria itu mengenggam tangan Jennie dengan kedua tangan nya yang hangat
"kenapa kau minta maaf?" tanya Taehyung lembut
"aku selalu membuat mu marah, menyulitkan mu, dan aku sudah melukai mu" ucap Jennie seraya menundukkan kepala nya
"kau bilang, kau hanya ingin aku belajar saja kan?. Akan aku lakukan. Akan aku lakukan apapun agar kau memaafkan aku"
Jadi selama ini, Jennie belajar bukan untuk menghilangkan trauma nya. Dari pada itu, ia lebih merasa bersalah pada Taehyung
"kau tidak melakukan kesalahan apapun, jadi kau tidak perlu minta maaf. Dan lagi, ini bukan kesalahan mu. Jangan menyalahkan dirimu. Jika kau benar² merasa bersalah pada ku. Aku memohon pada mu, jangan membuat dirimu sendiri menderita"
"tapi wajah mu..."
"aku tidak apa². Lihat luka nya juga sudah lebih baik"
Keduanya pun terdiam sejenak
"baiklah, aku mengizinkan mu pergi dengan Jimin" lanjut Taehyung
Jennie membulatkan mata nya terkejut sekaligus senang
"k-kau serius?!" seru Jennie semangat
"hm" Taehyung mengangguk kecil. Tak ada cara lain, untuk menghibur nya
Taehyung tau Jennie 'sangat' menyukai Jimin. Biasanya hanya orang yang kita sukai lah yang bisa mengubah mood kita, benar kan?
"kapan kalian akan pergi?"
"lusa!" benar kan, hanya orang yang kita sukai lah yang dapat mengubah mood kita. Bahkan kini Taehyung bisa melihat wajah Jennie yang lebih bersinar
Ya walau rasanya sedikit berat untuk Taehyung. Tapi jika Jennie sesenang itu, ia bisa apa...
ΦΦΦ
Hari itu pun datang
Jennie benar² pergi dengan Jimin ke pantai Haeundae
Bahkan Jennie sudah memboking 'satu' kamar untuk mereka
Benar, mereka akan tidur bersama :)
"huwaaaa~" seru Jennie lega, saat memasuki kamar hotel mereka
Kamar yang benar² sempurna dengan pemandangan yang langsung ke arah laut
Jimin pun menaruh dua tas milik nya dan Jennie, di atas sofa kecil yang berada di samping ranjang
"wah, jauh lebih indah dari yang di foto. Ya, kan?" ujar Jimin seraya memandangi laut dari atas balkon
Jennie mengangguk semangat, menjawab ucapan Jimin
"ngomong² kenapa tiba² kau mau kesini?. Bukan awalnya kau bilang mau fokus ujian?" tanya Jimin
"tentu saja aku berpikir, akan sangat menyenangkan jika merayakan ulang tahun bersama" jawab Jennie seraya tersenyum, menampilkan gummy smile nya
Jimin membalas senyuman Jennie, ia pun menarik gadis itu kedalam pelukkan nya dan mencium kening Jennie sekilas
ΦΦΦ
Tak!
Pria itu menaruh gelas wine nya. Entah sudah yang kebarapa kali ia menuangkan cairan berwarna merah itu kedalam gelas nya
Dan pria lain yang duduk berhadapan dengan nya, hanya bisa menatap miris sang teman
"kalau gelisah begitu. Lebih baik telepon saja dia" ucap Jungkook
Taehyung menatap Jungkook dengan mata sayup dan wajah pria itu yang memerah. Jelas sekali, jika kini Taehyung sudah mabuk
"kalau aku menelepon nya, dia pasti akan sedih lagi~"
"tapi sekarang kau yang jauh kelihatan menyedihkan" sambung Jungkook dengan tatapan malas, pria 'Jeon' itu meneguk cairan serupa yang di minum Taehyung
Beberapa menit yang lalu. Taehyung tiba² mengajak nya ke club, untuk menemani nya minum. Dan di sinilah mereka di sebuah club VVIP
"kau menyukai Jennie kan?" ucap Jungkook tiba², membuat Taehyung seketika menghentikan tangan nya yang ingin menuangkan wine ke gelas lagi
Taehyung terkekeh kecil
"suka? Hahah... Yang benar saja, aku hanya mengkhawatirkan nya~" setelah itu Taehyung kembali menungan wine, dan meneguk nya dalam sekali tegukan
"kenapa kau khawatir? Mereka kan pacaran. Kalau ada hal lain yang terjadi nanti malam, itu bukan urusan mu kan?"
Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan sinis. Ia sangat kesal dengan ucap Jungkook tadi
"dia itu istri ku, sialan. Itu juga urusan ku"
"bukan nya kau bilang, kalian hanya menikah kontrak?. Kalau sudah tau kontrak, seharus nya tidak ada perasaan peduli beginikan?" Jungkook mengambil rokok dan korek milik nya
Pria 'Jeon' itu menghembuskan asap rokok dari mulut nya. Ia menoleh pada Taehyung yang sedari tadi diam tak menjawab ucapan nya tadi
"agh, sial" Jungkook mengrutu, saat melihat Taehyung sudah menjatuhkan kepalanya di atas meja bar, tak sadar kan diri karena terlalu banyak minum
ΦΦΦ
00.00
"saeng il chuk ha ham ni da, saeng il chuk ha ham ni da sarang ha neun Jiminiee
saeng il chuk ha ham ni da... Yeyyy!" setelah selesai menyanyikan lagu, Jimin pun meniup lilin lalu di sambung tepuk tangan dari Jennie
Jennie menarik tengkuk Jimin dan mencium pria itu sekilas
"selamat ulang tahun, sayang~"
"terima kasih"
Mereka merayakan ulang tahun Jimin tepat di balkon, dengan beberapa lampu hias yang Jennie siap kan dan kue bulat yang Jennie beli diam²
"ah, kado nya..." baru saja Jennie bangkit, namun Jimin sudah menarik gadis itu hingga Jennie terduduk di pangkuan Jimin
Jennie sedikit tersentak saat Jimin tiba² menarik nya
"aku menginginkan hadiah yang ada di depan mata ku" ucap Jimin, sebelum pria itu menarik tengkuk Jennie dan menciumnya dalam
Jennie tidak menolak ciuman Jimin, ia mengalungkan kedua tangan nya pada tengkuk Jimin
Suasana malam yang dingin, dan suara ombak dari laut yang menenangkan
Membuat kedua insan itu semakin hanyut dalam suasana. Ciuman mereka berlahan berubah menjadi lebih panas, jadi Jimin menggendong Jennie tanpa melepaskan tautan mereka
Bruk...
Ia membanting tubuh Jennie ke atas ranjang, lalu melanjutkan kegiatan mereka dengan tubuh nya yang berada di atas tubuh Jennie
Malam dingin yang, perlahan berubah menjadi panas karena kegiatan mereka
Decak²an nista dari mulut mereka memenuhi ruangan hening itu
Jimin melepaskan ciuman nya dan beralih pada leher jenjang Jennie. Jimin menciumi leher gadis itu dengan seksama
"j-jangan meninggalkan t-tanda" ujar Jennie di sela desahan nya, saat ia merasa suhu tubuhnya terasa lebih panas
Jimin menghentikan aktivitas nya, ia menatap Jennie yang berada di bawah tubuh nya dengan tatap sayup
"apa boleh aku melakukan nya?"
-TBC-
Lanjoot nda nih?
Vomment