House of Cards✓

By dydtedi

8.5K 1.3K 788

Even if you say you see the end Even if you say it will collapse again Even if you say its a useless dream Ju... More

Prolog
1st Card
2nd Card
3rd Card
4th Card
5th Card
6th Card
7th Card
8th Card
9th Card
10th Card
11th Card
13th Card
14th Card
15th Card
16th Card
17th Card
18th Card
Secret Card
19th Card
20th Card
21st Card
22nd Card
23rd Card
24th card
25th Card
26th Card
27th Card
Epilog
Author's Card

12th Card

243 40 18
By dydtedi

Jika ada yang bertanya pada Jihye apakah dia bahagia selama ini tinggal bersama Hoseok, mungkin perempuan itu perlu berpikir beberapa saat untuk menjawab. Dikatakan bahagia … Jihye merasa tidak, tapi jika dikatakan tidak bahagia pun, Jihye merasa baik-baik saja. Entah. Sedikit sulit untuk menjabarkan kehidupannya bersama Hoseok. Namun jika ada yang bertanya pada Jihye apakah dia bahagia selama dia tinggal di rumah orangtua Hoseok, dia akan dengan yakin menjawab, “Tentu saja!”

Dua minggu tinggal di rumah orangtua Hoseok, Jihye menyadari jika sebenarnya Hoseok dibesarkan di tengah keluarga yang hangat. Nyonya Jung adalah sosok ibu yang penyayang , terlihat dari bagaimana caranya memperlakukan Hoseok juga Jihye. Meski terkesan cerewet layaknya ibu-ibu pada umumnya,tapi nasihat-nasihat yang yang diberikan membuat Jihye merasa disayangi. Sementara Tuan Jung, meski terlihat kaku dan kolot, Jihye bisa merasakan begitu besar perhatian dan kasih sayang yang dimiliki pria itu untuk anak-anaknya. Meski Jihye cukup menyadari, jika Hoseok tidak begitu nyaman selama mereka tinggal di rumah ini.

Bagi Jihye pribadi, rumah orangtua Hoseok mungkin akan menjadi tempat favorit kedua setelah rumah ibunya sendiri. Ibu Hoseok tidak pernah memperlakukannya dengan tidak baik, begitu juga Ayah Hoseok. Pemandangan Hoseok yang kerap diceramahi ibunya juga masih menjadi hiburan tersendiri bagi Jihye. Belakangan, dia sering melihatnya.

Tidak pernah ada hal khusus yang Jihye lakukan selama tinggal di rumah ini. Dia selalu dilarang melakukan pekerjaan yang dianggap Nyonya Jung tidak ringan. Seperti mencuci piring, mengepel lantai atau membantu memasak untuk makan malam bersama. Nyonya Jung selalu beralasan jika Jihye dilarang kelelahan. Padahal kegiatan-kegiatan tersebut adalah apa yang biasa Jihye lakukan di rumah. Untuk perihal yang ini mungkin Jihye sedikit kesal karena dia tipe perempuan yang mudah bosan jika tidak melakukan apa-apa. Salah satu cara untuknya bisa mengusir kebosanan adalah  menelepon Jungkook.

“Noona! Apa kabar keponakanku? Kenapa kau jadi semakin mirip babi!” ledek Jungkook terbahak, tepat beberapa detik ketika wajahnya baru saja muncul di layar ponsel Jihye. Jihye memberengut mendengar itu, dia bahkan belum mengatakan apa-apa. Mendadak dia malas bicara dengan Jungkook. Namun saat akan memutus panggilan, Jungkook menyahut cepat, “Ey! Ey! Noona jangan ditutup! Iya iya maaf aku hanya bercanda!”

“Bercandamu tidak lucu!” ketus Jihye membuat Jungkook di seberang sana terkekeh. Dilihat dari latar belakangnya Jungkook tampak sedang ada di kamarnya. Mungkin efek hari Minggu. Pemuda itu pasti malas keluar rumah.

“Iya iya maaf. Kau tetap cantik meski perutmu buncit,” ucapnya mengalah. “Memangnya Hoseok Hyung tidak pernah bilang begitu?”

Jihye memutar bola mata jengah. Tidak mungkin. Hoseok memuji Jihye cantik? Bisa mendadak botak mungkin dia! “Kapan muka panjang itu pernah bilang aku cantik?”

Jungkook tak kuasa menahan tawa. “Oh jadi kau ingin dipuji Hyung cantik?” komentarnya, mengabaikan Jihye yang menatapnya datar.

“Tentu saja tidak!” sanggah perempuan itu. Tidak dipuji Hoseok juga dia masih tetap hidup. Dia tidak ingin pujian. Dia hanya menginginkan sesuatu yang lain. “Kook, kau ingat kan saat di rumahku, kau bilang orang hamil suka menginginkan sesuatu yang aneh-aneh?”

Jungkook tampak berpikir, “Tidak ingat, tapi memang seperti itu kenyataannya. Memangnya kenapa?”

“Sepertinya, aku sedang mengalami hal itu sekarang.”

“Wah wah jangan aneh-aneh, Noona. Aku ingat bagian kau tidak akan menyuruhku apa pun jika sedang mengidam.”

“Siapa yang mau menyuruhmu? Aku mau menyuruh Hoseok.”

“Syukurlah aku selamat.” Jungkook pura-pura bernapas lega. “Memangnya kau sedang ingin apa?”

“Ingin dia memenuhi keinginanku.” Sebenarnya Jihye tidak ingin manja pada Hoseok. Demi Tuhan. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia sangat ingin mengerjai Hoseok saat ini.

“Jangan berbelit-belit! Kau ingin apa?”

“Entah, belum kupikirkan. Coba beri aku ide.”

“Maksudnya bagaimana, Noona?” Jungkook gemas sendiri dibuatnya. “Kurasa kau belum periksa kandungan bulan ini. Cepat periksa, siapa tahu otakmu ada yang salah.”

“Mulutmu! Jangan banyak bicara, cepat beri ide!”

Pemuda tampan itu tampak menyibak rambut bagian depannya yang sedikit panjang. “Ide apa? Kan aku belum pernah hamil. Jadi tidak tahu orang hamil biasanya ingin apa.”

Jihye tanpa sadar menghela napas lelah. Benar juga kata Jungkook, tapi dia ingin sekali menyuruh Hoseok melakukan yang aneh-aneh. Tapi apa?

“Jihye?” Jihye yang sedang sendiri di kamar sedikit terkejut kala Hoseok memanggilnya. Dilihatnya pria itu telah berpakain rapih, menggunakan setelan kemeja hitam dan celana jeans. Serasi dengan tinggi badan dan posturnya yang ideal. Kenapa Hoseok tiba-tiba bisa terlihat begitu tampan?

Sebenarnya sejak awal Jihye sudah mengakui jika Hoseok memang tampan. Hanya saja dia yang tidak begitu tertarik. Alasan pernikahannya dengan Hoseok membuatnya tidak ingin berpikir macam-macam.

“Hyung!” seruan Jungkook menarik perhatian Hoseok. Laki-laki itu mendekat ke arah Jihye. Melihat layar ponsel perempuan itu yang tengah menampakkan wajah Jungkook.

“Hai, Kook!” sapanya ramah. “Apa kabar?”

“Aku baik, tapii sepertinya Noona tidak.” Hoseok mengernyit mendengar ucapan pemuda yang lebih muda beberapa tahun di bawahnya itu. Lantas dia memandang Jihye yang sibuk melemparkan tatapan mengancam pada sepupunya.

“Kau sakit?” tanyanya yang dibalas gelengan Jihye. “Tapi Jungkook bilang―”

“Aku baik-baik saja.”

“Noona bilang ingin jalan-jalan denganmu, Hyung!” lanjut Jungkook, membuat Hoseok semakin heran. “Kau ini bagaimana? Seperti itu saja tidak peka.”

“Benar, Jihye? Tapi aku sedang akan ke restoran. Ada sesuatu yang harus aku urus. Kau mau ikut aku?”Hoseok serius dengan tawarannya, mengingat Jihye juga akan sendirian di rumah karena ayah dan ibunya sedang pergi dengan Jiwoo. Lagipula Jihye juga belum pernah tahu restoran keluarga Hoseok.

“Ikut saja, Noona. Katamu kau ingin berduaan dengan Hyung!”

“Ya! Jeon Jungkook! Kapan aku pernah mengataka― Hei! Yak! Dasar anak marmut! Kenapa malah dimatikan?”

“Jihye?” Jihye memandang Hoseok dengan ekspresi masih kesal. Apalagi melihat Hoseok yang tampak menahan tawa seakan mengejek dirinya. Menyebalkan!

“Jangan besar kepala! Jungkook hanya membual.”

“Iya aku tahu.” Laki-laki itu mengalah. Namun Jihye malah membuang pandangan. “Jadi kau tidak ingin ikut?”

“Ikut!” ujarnya tanpa menoleh “Sebentar aku ganti baju.” Perlahan Jihye beranjak pergi menuju kamar mandi. Tanpa melirik sedikit pun pada suaminya. Melihat itu Hoseok tak kuasa untuk tidak tertawa. Kenapa Jihye tiba-tiba bisa terlihat menggemaskan?

*

Kali pertama turun dari mobil pemandangan yang menyapa pengelihatan Jihye adalah bangunan restoran dua lantai dengan nuansa warna coklat yang kental. Dari luar Jihye bisa menilai betapa nyamannya jika menikmari santapan makan siang di sana. Bangunannya cukup luas, dengan pilihan tempat duduk di dalam dan di teras restoran yang ditata apik. Jihye tidak menyangka jika restoran keluarga Hoseok akan sekeren ini. Sebelumnya dia memang beberapa kali diajak Nyonya Jung berkunjung. Namun dia selalu menolak dengan alasan jadwal yang sibuk.

“Ayo?” ucap Hoseok bertanya sekaligus mengajak. Tebakan Jihye tidak salah ketika dia memasuki restoran tersebut. Suasananya, entah mengapa terasa nyaman.

“Kau mau lihat dapurnya?” tawar Hoseok, menyadari Jihye menikmati kunjungan ini. “Mungkin akan terlihat begitu sibuk karena saat akhir pekan memang lebih banyak pengunjung dari hari biasa, tapi mungkin saja kau tertarik.”

“Boleh?”

“Tentu saja.”

Hoseok mengantar Jihye menuju dapur yang terletak dekat dengan ruang pribadinya. Membuka pintu dapur, Jihye melihat setidaknya ada delapan karyawan yang bekerja dan sebagian besar di antaranya adalah laki-laki tampan. Laki-laki tampan, coba garis bawahi itu. Salah satu dari mereka menyadari kehadiran Hoseok dan menghampirinya.

“Hai Bos!”sapanya santai, seperti pada temannya sendiri. Jihye diam-diam mengagumi visual dari laki-laki di depannya. Wajar perempuan. Apalagi laki-laki di hadapannya ini tampak lebih tampan dari Hoseok, menurut Jihye.

“Semua aman, Hyung?” tanya Hoseok menanyakan keadaan restoran.

“Sejauh ini aman.” Laki-laki yang memakai apron itu tersenyum. Memamerkan ketampanannya yang bertambah berkali-kali lipat. “Kalau boleh tahu siapa perempuan cantik di sampingmu ini, Bos?”

“Jangan merayunya! Dia istriku.” Mendengar itu Seokjin tertawa, lantas mengulurkan tangan pada Jihye.

“Kim Seokjin, yang paling tampan di restoran ini,” ujarnya, mengedipkan sebelah mata. Jihye meringis geli, tapi tidak menyangkal hal itu. Perempuan itu  menjabat tangan Seokjin sejenak dan menyebutkan namanya.

“Pantas saja kau tidak pernah membawa istrimu ke sini, Seok. Kalau secantik ini aku juga mau.” Sayang sekali mulut Seokjin tidak ada remnya.

“Mau kupotong gajimu?”Hoseok menjawab datar.

“Dasar posesif!”

Hoseok mengabaikan gerutuan Seokjin dan beralih pada Jihye. “Ada sesuatu yang ingin kau makan?” 

Jihye berpikir sejenak. Mengingat-ingat papan menu yang sekilas dilihatnya tadi. “Ada bingsu, kan?” tanyanya.

“Ada. Kau mau?” Jihye mengangguk. “Hyung, tolong buatkan―”

“Hoseok,” sela Jihye cepat. Terima kasih pada Jungkook yang membuatnya bisa ikut ke restoran hari ini. Secara tidak langsung dia punya kesempatan menyuruh Hoseok aneh-aneh. Hehe. “Aku mau kau yang buatkan untukku.”

"Hah?"
 

Sesaat Hoseok mematung bingung.

Kalian ada yang mau bantu Hoseok?

xxxxx
Terima kasih sudah sampai sini 🙏
Boleh ditulis kritik, saran, komentarnya Gaes 😙😙

Bingsu gaes 😊😊

Dydte, 30 April 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.7K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
730 159 13
[SHORT STORY • END] Karena alur cerita yang kamu inginkan sebenarnya ada, keindahan itu benar-benar eksis, hanya saja kamu belum melihatnya.
500K 5.4K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
274 99 29
REAKSI IV (Republik Anak Sosial IV), itulah nama yang diusulkan ketua kelas kami. Meski sang wakil ketua kelas-hingga sekarang-masih lebih suka nama...