Be(a)st [END]

By lathifaokta

11.1K 1.7K 642

Wajah menjadi kebanggaan seorang Bayu Darmawangsa. Berwajah tampan khas asia, suara merdu mampu memikat kaum... More

Say Hi!
๐ŸŒปPROLOG๐ŸŒป
1| Bayu Darmawangsa
2| Sepihak
3| Beast
4| Tenang?
5| Sisi Lain?
6 | Sebuah Niatan
7| Menangis
8| Bertemu Keluarga
9 | Perasaan yang Sama
10 | Dilema
11 | Menjenguk Badai
12 | Kalendra
13 | Semuanya
15 | Angket Cerita
16 | Permainan
17 | Kucing dan Siomay
18 | Rumah Kasih
19 | Cindy Primata
20| Cerita Sederhana
21| Fakta baru
22| Berbeda
23| Masalah
24| Beauty and the beast
25| Harapan Terakhir
Kangen, cek!
Something

14| Berulangkali

230 49 15
By lathifaokta

Sepulang dari cafe LDR, Sabina menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah dan sekolah. Pikirannya sejak tadi tidak bisa fokus.

Batinnya seperti tergores oleh parang dan mengucurkan darah, tidak berhenti di sana ada taburan garam yang menambah rasa perih.

Seperti itulah perumpamaan ucapan Bayu yang membingungkan. Ia sudah di bawa ke awan lalu dijatuhkan begitu saja sama seperti hujan. Sekarang kembali lagi diangkat dan ia yakin itu sementara.

Apa sebenarnya yang dipikirkan cowok itu? Setelah mengungkapkan rasa suka dia menyuruh menjauhi, tapi di depan teman-temannya ia berkata bahwa Sabina adalah kekasihnya.

Ingin sekali ia tampar waktu itu, cowok brengsek yang sayangnya sudah membuat seorang Sabina dilanda kebimbangan.

"Kamu gak ganti baju, Nak?" tanya Nanang duduk di kedai menemani Sabina yang membaca buku.

"Enggak Yah, ngapain juga. Orang bukan presiden yang datang."

Nanang terkekeh. "Iya, iya. Terserah kamu saja. Nanti sambut dengan baik ya, teman ayah."

"Siap pak Bos!"

Di saat yang  bersamaan terdengar mesin mobil mendekat. Sabina dan Nanang keluar kedai.

Wajah pria itu bersinar terang melihat sosok sahabat lama yang menyambanginya.

"Kalendra!"

Pria yang memakai kaos bewarna putih itu menoleh dan tersenyum lebar. Ia mendekat ke arah Nanang merangkul akbrab.

"Ini Bina, ya? Udah besar makin cantik aja," puji Kalendra pada Sabina di samping Nanang.

Sabina hanya tersenyum memunculkan lesung pipit di sebelah kanan. Mereka bertiga menatap ke arah sosok pemuda yang baru keluar dari mobil.

"Sule, sini Nak."

Bingung di kepala menatap ke arah Sule dan Kalendra bergantian. Tidak ada kemiripan sedikit pun di antara keduanya.

Sabina pernah bertemu Kalendra waktu kecil, tapi tidak ada keberadaan anak satu pun.

"Kamu sudah kenal anak Om, ini kan? Dia satu sekolah sama kamu."

"Sule sih, kenal Pa. Gak tahu kalau Bina. Dia, kan sibuk sama buku doang," sambar Sule dengan nada jenaka.

Sabina mengepalkan tangan. Ia tahu cowok ini secara tidak langsung mengejeknya, 'anak anti sosial mana tahu sama gue yang terkenal'.

Dasar sama saja dia dengan Bayu, sombong dan suka seenaknya sendiri.

"Kamu rajin banget, kapan-kapan ajarin Sule biar pinter kayak kamu," puji Kalendra disambut senyum bangga dari Nanang.

"Ayo, masuk. Maaf, tempatnya kecil."

Dua pria itu berbincang hangat mengenang masa lalu, sementara Sule berhenti sebentar dan mendekat ke arah Sabina.

"Halo, ketemu sama cogan nomor dua setelah Bayu." Senyumannya memang manis, hanya saja minus kelakuan dengan wajah baik ini.

Sabina yakin semua sahabat Bayu tidak ada yang benar. Mereka semua anak orang kaya yang suka menindas kaum lemah.

Sambil membahas tentang berbagai macam topik, Kalendra dan Sule makan siomay yang sudah disajikan.

"Ini tetap enak sama kayak dulu." Kalendra lahap memakannya.

"Oh, jadi Om udah dari dulu jualan siomay?" Nadanya kalem meski ada nada ejekan di dalamnya.

Nanang tersenyum seperti tidak menyadari apapun. "Iya, saya sudah nyaman jualan ini. Mau membuka kedai lebih besar sayang uangnya mending buat Bina kuliah."

"Gak usah mikirin biaya, nanti biar aku yang bayarin. Toh, Sabina sudah aku anggap anak sendiri," tutur Kalendra perlahan. Ia tidak mau menyinggung sahabat lamanya ini.

"Betul Om, uang papa gak akan habis. Justru makin berkah dibagiin. Orang kaya kayak papa emang baik."

"Sule!" tegur Kalendra sambil menendang kaki putranya.

"Apa sih, Pa? Sule ngomong bener. Gak semua orang kaya itu jahat."

"Memang papa kamu sejak dulu selalu baik." Nanang menanggapi dengan senyuman hangat. Ia beruntung mengenal Kalendra.

Berbeda dengan Sabina yang menguatkan hatinya agar emosi tidak meledak sekarang. Tangannya sudah gatal menggaruk wajah Sule yang ada di depannya.

"Lo anak ekskul futsal?" tanya Sabina sebagai bentuk pengalih emosi. Jika memang cowok ini anak futsal ia bisa memanfaatkannya.

Alis Sule naik, matanya mengerling. "Kok tahu sih, lo stalker gue, ya?"

"Nggak gue tahu aja lo sering main bola di kelas," jawab Sabina jujur membuat Sule mengulum senyum.

Menarik.

"Iya sih, itu hobi gue sama Bayu." Sule berbinar saat membicarakan sahabatnya.

Sabina tak tahu mau membalas apa untuk itulah ia diam. Sudah muak mendengar nama cowok itu, seolah tubuhnya akan rusak seperti vas yang pecah.

"Lo cinta banget, ya sama dia?"

Ia menoleh cepat ke arah Sule, dan mendengus. "Sejak kapan gue cinta sama dia?"

"Kalau lo gak cinta mana mau lo nerima kutukan Bayu?"

Kutukan yang dibicarakan Sule yang tak lain memiliki arti ketika Bayu menetapkan seorang cewek sebagai pacarnya.

Sudah tak terhitung jumlahnya korban dari kutukan itu.

"Dia sendiri yang tiba-tiba dateng ke kelas gue waktu itu," desis Sabina tak terima.

Beruntung Kalendra dan Nanang sudah sibuk di gerobak entah apa yang akan mereka lakukan.

"Gue tahu kan, waktu itu nonton secara live."

Sabina benar-benar kesal sekarang. Sule menganggap kejadian itu seperti tontonan menarik padahal tidak ada adegan apapun yang termasuk 'menarik' waktu itu.

Apa moto keempat sahabat itu mempermalukan oranglain adalah hal menarik?

"Lo tahu mantan Bayu berapa?"

Cewek itu menatap Sule datar tak menarik sekali bahasannya. Melihat tak ada respon ia terus menyerocos.

"Bayu emang ganteng, eh, tunggu dulu jangan sangka gue gak normal." Sule bergidik. "Cowok itu sejak dulu punya pesona yang buat cewek-cewek murahan deketin dia."

Jadi, secara gak langsung dia nyumpahin gue cewek murahan? Kurang ajar!

"Mantan dia udah  berapa ya, seratus sembilan puluh sembilan." Jarinya digunakan untuk menghitung dan mulutnya bergerak-gerak seperti mengusir makhluk halus.

"Terus urusan sama gue apa?"

Sabina tak paham jalan pikiran cowok ini.

"Cuman ngasih tahu aja sih, mungkin lo jadi ke dua ratus mantan Pangeran." Sule menyebut Bayu pangeran dengan bangga.

"Bilangin sama sahabat lo itu, gue gak mau jadi mantannya!" Refleks Sabina berteriak membuat Kalendra dan Nanang menoleh padanya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Kalendra mengernyitkan alis.

"Nggak apa-apa Om," jawab Sabina kikuk.

Setelah dua orang itu berbalik memunggungi ia menatap ke arah Sule yang kini sibuk bermain ponsel.

Tiba-tiba dia mendongak dan memperlihatkan roomchat di sana.
Grup pembasmi cinta, namanya.

Sabina melihat anggota di sana adalah keempat sahabat itu, cocok sekali dengan ketidakjelasan mereka.

"Gak perlu repot-repot udah gue kirim suara lo sama Bayu."

Ia melotot dan benar ada VN yang dikirim Sule. Cowok itu sengaja memutar kembali.

"Bilangin sama sahabat lo itu, gue gak mau jadi mantannya!"

"Nah, udah kan, tinggal ditunggu jawaban aja." Sule tersenyum tidak berdosa.

"Eh, dibales, dong. Bentar gue gedein volume biar lo denger." Sule menekan layar dan mendekatkan ke arah Sabina.

"Bilangin juga sama dia, gak bakalan jadi mantan, kok. Bayu bakal jadiin dia masa depan."

Sule terkikik geli, sementara Sabina melongo.

"Emang Pangeran bisa aja gombalnya, tapi—" Sule sengaja menahan ucapannya dan mendekatkan tubuh pada Sabina. Seperti sebuah rahasia kecil.

"Hati-hati sama sifat labilnya. Dia bisa aja bohong sama ucapan dan kita gak bakal tahu dia kapan jujur dan enggak. Ya, dia emang sebrengsek itu."

***


A/n : Hemm, Sulee usilnya bikin Okta pingin nyekek.
Kalian ada gak yang fans Sule? Hati-hati dilabrak Bayu (dia gak terima) 🤣

See you next chapter

May, 8'20

Big Love
Okta

Continue Reading

You'll Also Like

891K 32.9K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
789 129 64
Sebuah petualangan seringkali akan membawa kita kepada hal-hal yang seru dan mengasyikkan. Petualangan Juan dan para sahabatnya membawa Juan kepada s...
2.3K 313 78
Semenjak peperangan itu pecah, Keturunan kerajaan Sendang Rani menjadi target orang-orang kerajaan Jayakarsa. Mereka mengincar Keturunan dari Raja Na...
5.7M 379K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAโš ๏ธ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...