Kakak Kelas

By kalabiru01

71.6K 7K 778

Aku tidak pandai menulis namun malam ini aku akan mencobanya dengan sebaik mungkin. Karena aku akan menulis c... More

Bagian Penghantar
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 48
Bagian 49
Bagian 50
Bagian 51
Bagian 52
Bagian 53
Bagian 54
Bagian 55

Bagian 5

2K 224 18
By kalabiru01

KEESOKAN paginya, aku datang terlambat. Upacara sudah dimulai dan aku menunggu diluar gerbang bersama para siswa yang telat juga. Alasanku telat? Tidak ada. Aku hanya malas saja datang pagi-pagi.

Kuteguk air dari dalam botol yang kubawa dari rumah. Aku menjauh dari gerbang untuk duduk di bawah pohon mangga yang ada di samping gerbang. Teman-temanku tidak ada yang telat. Tumben. Mereka datang tepat waktu sebelum upacara dimulai.

Tidak lama, terdengar suara knalpot motor yang sangat nyaring. Motor itu berhenti di parkiran khusus murid sekolahku, di seberang gerbang sekolah, di dalam stadion mini tempat biasa aku mengikuti pelajaran Olahraga.

Berisik sekali. Aku sampai harus menutup telinga. Beberapa menit kemudian, Samudra keluar dari gerbang stadion. Menyeberangi jalanan lalu menghampiriku. Ya. Menghampiriku.

"Alaskaaa..." sapanya ceria seperi biasa.

"Iyaa?"

"Kok telat?"

"Macet." jawabku.

Samudra berjongkok untuk setara denganku, namun tetap saja karena dia tinggi, dalam posisi aku duduk bersandar dan dia berjongkok juga tetap dia lebih tinggi dariku.

"Harusnya Alaska berangkat bareng Samudra," katanya. "Supaya nggak telat."

"Samudra kan telat juga." sahutku.

"Eh iya yaa." Samudra tertawa, matanya tak berhenti menatapku. "Alaska nanti pulang sama naik apa?"

Aku menegakkan punggung, mulai tidak nyaman berhadapan langsung dengannya sedekat ini. "Naik angkot kaya biasa."

"Mau dianterin?"

"Nggak usah," tolakku. "Makasih."

"Oke. Sama-sama."

Aku tersenyum lalu buang muka. Di dalam hati aku berdoa supaya Samudra segera menjauh, namun hingga beberapa menit kedepan, dia tetap berjongkok disitu.

"Mau ikut nggak?"

"Kemana?" tanyaku.

"Makan bubur. Yuk?"

"Nggak deh. Udah makan tadi dirumah. Makasih." kataku berbohong. Aku belum makan apa-apa bahkan dari semalam.

Samudra bangkit, kemudian mencubit pipiku sebelum pergi entah kemana. Sepertinya dia tidak benar-benar ingin makan bubur karena kulihat dia malah belok ke samping sekolah, dan mengeluarkan rokok dari saku celananya.

Sambil menunggu gerbang dibuka, aku membaca novelku yang sisa beberapa lembar lagi. Makin siang makin banyak siswa yang datang, beberapa diantara mereka merupakan teman sekelasku namun aku tidak begitu dekat dengan mereka.

"Alaska.." Samudra menghampiriku yang sedang siap-siap karena pintu gerbang sudah dibuka. "Mau masuk?"

"Iya. Samudra juga?"

Samudra menggeleng. "Samudra mau pulang. Ngantuk."

"Kemana?"

"Ke rumahlah!" Dia tertawa.

"Oooh."

"Masuk sana. Belajar yang bener ya."

Aku melangkah masuk kedalam sekolah. Sebelum masuk ke dalam kelas, aku dihukum dulu dengan jalan jongkok dua putaran lapangan sekolahku. Kemudian melewati hariku di sekolah seperti biasa. Hingga kembali ke rumah, aku tidak melihat Samudra lagi.[]

Continue Reading

You'll Also Like

4.4M 258K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
80.4K 3.3K 38
[Cerita ini sudah selesai dan akan segera direvisi] Dalam diam ku memandang mu dan bertanya "apakah diriku pantas untu mu?" -Aurelya Aurelya... Gadis...
118K 5.8K 45
"Tersenyumlah, itu perintah." Bercerita tentang bodyguard dan nonanya yang sudah menjadi teman sejak kecil. *** Sudah lama saya hidup dalam pemahama...
480K 95.4K 51
(WATTYS WINNER 2021 Kategori YOUNG ADULT) Tersasar ke Jurusan Otomotif di SMK membuat Haryan berbaur hingga gaya pakaiannya disebut seperti anak kolo...