PSYCHO ||NoMin|| ✔️

By ia_jenojaem

597K 57.6K 3.1K

[COMPLETED] Karena cinta, obsesi, dan kegilaan itu hanya berbeda tipis. =================================== ⚠... More

Main Cast
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
NOTE!!!
WARNING!!!
DUAAARRR!!!

24 (END)

22.5K 1.6K 68
By ia_jenojaem

⚠️⚠️⚠️
Sebelum membaca part ini, dimohon untuk bijak! Kalo gak suka, silakan di skip!
.
.
.
Typo bertebaran~
Happy reading!

.
.
.

"Halo, Renjun-ah. Kau sudah sampai di rumah?". Jaemin mengapit ponselnya di antara telinga dan bahu kanannya karena dia sedang sibuk menyajikan beberapa cangkir teh di pantry dapur.

"Ya, aku baru saja sampai. Kau tahu? Pamanku kembali mengomel karena kau tiba-tiba akan berhenti bekerja di Cafe-nya. Ah, tidak! Tapi, kalian semua akan berhenti bekerja! Astaga!". Terdengar celotehan dan dengusan di seberang sana.

"Ya mau bagaimana lagi? Jeno melarangku bekerja setelah kita resmi menikah", kata Jaemin sambil memanyunkan bibirnya.

"Ah, sialan! Si kacamata itu terlalu posesif! Aku benar-benar ingin memenggal kepalanya!".

"Jangan begitu, Renjun-ah... Sekarang dia adalah suamiku". Jaemin semakin cemberut.

"Baiklah, terserah... Tapi, kenapa dia, Mark, dan Haechan juga ingin berhenti bekerja?", tanya Renjun kemudian.

"Ah, itu... Aku akan menceritakan detailnya kapan-kapan. Tapi, yang jelas mereka sudah menemukan pekerjaan yang lebih cocok, sepertinya".

Renjun kembali mendengus, tidak puas akan jawaban Jaemin. "Baiklah, aku akan menunggumu menceritakan detailnya kapan-kapan. Bye..."

Setelahnya, sambungan telepon pun terputus. Jaemin menghela napasnya sejenak sebelum membawa senampan teh itu ke ruang tamu.

Di sana, sudah ada Jeno, Jisung, Chenle, Mark, dan Haechan yang baru saja mengantarkan pasangan pengantin baru ini setelah mereka selesai menggelar resepsi pernikahan.

"Sepertinya, kami harus mencari tempat tinggal baru agar tidak mengganggu kalian", ucap Haechan setelah menyesap tehnya.

"Ah, hyung benar. Kita tidak mungkin mengganggu pasangan pengantin baru ini", celetuk Jisung jenaka yang justru mendapatkan jeweran manis dari Jaemin yang tampak malu-malu. Sontak hal itu pun mengundang tawa dari seluruh pasang mata yang melihatnya.

Jaemin hanya menggeleng-gelengkan kepala. Sungguh, dia tidak tahu bahwa bocah yang dia selamatkan dulu adalah sosok yang cukup menyebalkan.

"Baiklah. Sepertinya kalian harus segera beristirahat. Selamat malam, Tuan Jeno, Tuan Jaemin". Mark mengakhiri obrolan mereka dengan beranjak dari tempatnya diikuti oleh Haechan yang sedari tadi bergelayut manja di salah satu lengan kekarnya.

"Tunggu dulu!", ucap Jeno yang sontak membuat pasangan Mark-Haechan dan Jisung-Chenle menghentikan langkah mereka menuju pintu utama. Mereka pun menoleh dan menatap Jeno dengan sebelah alis terangkat.

"Semoga kalian segera menyusulku dan Jaemin", ucap Jeno disertai senyuman tulus. Mark dan Haechan hanya tersenyum tipis. Sedangkan Chenle sudah berteriak protes.

"Hyung! Aku masih terlalu muda untuk menikah dengan Jisung! Bisa-bisa aku akan cepat tua jika segera menikah dengannya!", sungut Chenle yang mengundang protesan dari Jisung. Dimulailah perdebatan absurd mereka hingga menghilang di balik pintu utama.

Malam semakin larut. Rembulan menggantung indah di atas sana. Cahaya keemasannya menerpa gelapnya malam yang semakin sunyi. Namun, tidak menyurutkan untaian cinta bagi sepasang pengantin baru tersebut.

Kedua belahan kenyal itu saling beradu di tengah temaramnya kamar yang dipenuhi oleh aromaterapi. Kecipak basah menggema di seluruh penjuru ruangan.

Jaemin hanya mampu mendesah lirih tatkala benda lunak tak bertulang itu menyapu area sensitifnya. Dari belakang telinga menuju pipi, leher, tulang selangka. Semuanya tak luput dari jejak basah dan lumatan lembut dari Jeno.

"Nghh.. Jen..."

Jaemin meremat sprei yang sudah tidak berbentuk lagi. Mendongak nikmat tatkala lidah Jeno sampai pada kedua titik sensitif di dadanya, membuat ujung-ujung putingnya mengeras.

"Ahh... Jeno..."

Jaemin mendesah semakin keras akan rangsangan tersebut. Kakinya mulai bergerak gelisah ketika Jeno mulai menggesekkan area selatan mereka dengan intens. Sengaja membuat Jaemin terbang ke langit ke tujuh.

Jejak lidah Jeno semakin turun dan turun menuju pusar Jaemin. Bermain-main sebentar di sana hingga rasa menggelitik itu semakin besar dan berkumpul di area selatan Jaemin. Semakin lama semakin ingin meledak rasanya.

"Ohh... Jeno, apa yang kau- nghh... Ti-dak..."

Jaemin melemparkan kepalanya ke belakang sambil menggeleng frustrasi ketika Jeno berhasil melebarkan kakinya dan menemukan kejantanan kecilnya. Lelaki tampan itu mengecup kejantanan di hadapannya lalu meraupnya dalam lumatan basah. Semakin lama, lumatan itu semakin membuat Jaemin nikmat hingga dengan refleks Jaemin meremas rambut kelam milik Jeno yang sudah lepek.

Jeno tampak puas melihat penampilan Jaemin yang sudah berantakan seperti itu. Maka sembari memuaskan pasangannya, Jeno membelai lubang surgawi milik Jaemin dan bermain-main di pintu masuknya. Jaemin semakin mendesah tak karuan dibuatnya.

"Jeno... Jangan... Aku... Aku- AHH!"

Jaemin membusungkan dadanya sembari membelalak hingga matanya memutih. Cairan sperma miliknya memenuhi mulut Jeno dan ditelan baik oleh lelaki itu. Napas Jaemin terengah-engah dengan mata yang terpejam. Tenaganya seolah terkuras habis pasca orgasme.

PLAK!

"Ahh..."

Jaemin mengerang tatkala Jeno menepuk pipi pantatnya.

"Kita bahkan belum memasuki permainan intinya, sayang. Kau tidak boleh tidur dulu", ucap Jeno lembut di samping telinga Jaemin.

"Tapi, aku lelah..." Jaemin merengut sambil mencebikkan bibirnya, membuat Jeno gemas untuk mencuri kecupan dari bibir si manis.

"Bertahanlah sebentar, ok? Ini tidak akan sampai pagi", kata Jeno. Jaemin pun akhirnya hanya mengangguk pasrah.

Merasa mendapatkan lampu hijau, maka Jeno segera mempersiapkan lubang Jaemin dengan jari-jari panjangnya terlebih dahulu.

Jaemin awalnya merasa aneh dan sedikit kesakitan ketika lubangnya dimasuki oleh jari-jari panjang milik Jeno. Namun, lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat ketika Jeno berhasil menemukan sweetspot-nya.

"Ahh, J-Jeno... Mghhh..."

Jaemin hanya mampu menggeleng-geleng, tak kuasa menahan nikmat yang menderanya berkali-kali.

"NGAAHHH..." Jaemin menjerit ketika pelepasan keduanya datang. Kali ini, cairan miliknya mengalir lebih deras. Sungguh, Jaemin merasa sangat lemas seperti jelly.

"Aku akan mulai", ucap Jeno yang tidak memberikan Jaemin kesempatan untuk bernapas. Jeno langsung memasukkan kejantanannya yang lebih besar itu ke lubang hangat milik Jaemin. Dia memberikan hujaman dengan tempo yang teratur di awal hingga semakin lama semakin cepat. Jaemin hanya mampu mengalungkan tangannyake leher Jeno dan tak henti-hentinya mendesah.

"Damn! You're so tight, sweetheart. Lubangmu menelan milikku dengan sangat baik", ucap Jeno yang semakin membakar gairah Jaemin.

"Aghh... A-ku... akan ke-luarh... lagihh..."

"Together, mine", bisik Jeno yang kembali membuat Jaemin semakin terbang ke langit ke tujuh. Dan pada akhirnya, mereka berdua mencapai pelepasan bersama-sama.

Jeno ambruk di samping lelaki cantik yang sudah terlelap itu. Permainan panas mereka berlangsung selama berjam-jam dan saat ini sudah hampir pagi. Jeno pun mengecup dahi Jaemin sekilas.

"I really really love you, sweetheart. You're mine forever". Setelahnya Jeno jatuh terlelap mengarungi mimpi menyusul Jaemin.

Jaemin mengerjabkan matanya tatkala sinar mentari mencoba menembus kelopak matanya. Dia mengerang kecil sebelum benar-benar mengumpulkan kesadarannya.

Jaemin mencoba bangun dan duduk di atas ranjang. Namun, seketika dia menyesalinya. Rasa sakit dan nyeri menjalari punggung hingga area bawahnya, memaksa Jaemin untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam.

Jaemin meneguk ludahnya kasar dan menoleh ke bawah dengan gerakan pelan. Jaemin ingat sekarang! Keperawanannya telah direnggut oleh Jeno! Suaminya yang brengsek itu!

"LEE JENO SIALAN! DI MANA KAU?!", jerit Jaemin ketika menyadari bahwa sang pelaku tidak ada di dalam kamarnya ditemani rasa lengket yang mulai mengalir di paha dalam Jaemin. Demi apapun! Itu adalah jejak sperma yang cukup banyak bercampur sedikit bercak darah dari lubangnya yang telah dibobol!

"SHIT!", umpat Jaemin. Bagaimana dia akan turun dari ranjang untuk membersihkan dirinya?

Di sisi lain, Jeno hampir saja menjatuhkan gelas kopi miliknya di meja makan. Syukurlah, para pelayannya sudah berlari tergopoh-gopoh menuju kamarnya di lantai atas. Biarlah Jeno menikmati kopi paginya sebelum kembali menggempur Jaemin setelah ini.

.
.
.
END

Aing nulis apaan nih? 🙃 Dah lah, capek mikirin part terakhir ini. Panas dingin sendiri jadinya. Oh iya, jangan dibandingin sama yang udah pro lah ya...

Btw, barusan aku udah mau update. Tapi gara-gara foto teaser dreamies muncul, aku auto nyebut berkali-kali. Duh, seketika pening.



Au ah, bye~

Jangan lupa tinggalkan jejak :D

Nay 💚💚
19 April, 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 65.4K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
1.5M 155K 71
❝From now, You're my Baby Boy❞ ⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙ Season 1 ✔️ Start : Jan 3, 2019 End : July 3, 2019 Season 2 ✔️ Start : Feb 8, 2020 End : Jun 8...
55.3K 6.8K 25
Dalam dunia mafia, tiada jalan lain untuk bertahan hidup selain mengeliminasi apapun yang menghalangimu dari mendapatkan kemenangan manis. Jaehyun su...
152K 11.6K 86
AREA DILUAR ASTEROID🔞🔞🔞 Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...