History Influence [Terbit]

By mousvra

39.2K 4.4K 2.4K

OPEN PO 27 NOV-18 DES 2021 Tentang Karin yang menyukai Gerald, kembaran Gerry, cowok yang diduga menjadi peny... More

Preview
Role Player
Prolog
C1 - Pertemuan Itu
C2 - Ada Apa dengan Rean?
C3 - Raja Ratu Matematika
C4 - Kenapa Kau Kembali?
C5 - Apakah Kau Merasakan Hal yang Sama?
C6 - Orang-orang Baru
C7 - Kamu Ada Dimana?
C8 - Dengan Caraku
C9 - Kenapa Kamu Semarah Itu?
C10 - Terlambat
C11 - Adik Laknat
C12 - Siapa Reza?
C13 - Gerald Cemburu
C14 - Gerry Rakaza
C15 - Selena Kembali
C16 - Kelamnya Masa Lalu
C17 - Salah Langkah
C19 - Alasan Aku Peduli
C20 - Salahkah Mengutarakan Rasa?
C21 - Tentang Gerry
C22 - Cerita dari masa lalu
C23 - Seharusnya Kita Tak Pernah Bertemu
C24 - Hati yang Sulit Menerima
C25 - Resah
C26 - Sebuah Usaha Menyatukan Kepingan Masa Lalu
C27 - Selamat Tinggal atau Sampai Jumpa?
Epilog
Extra Chapter
Puisi untuk Gerald
Trailer History Influence
TERBITIN GAK NIH???
INFO TERBIT!!!
Blurb Baru versi cetak
OPEN PRE ORDER

C18 - Tatapan Merendahkan

660 73 24
By mousvra

Malam besoknya, Selena memutuskan untuk tidak masuk sekolah dulu karena ia ingin menenangkan dulu fisik dan batinnya. Pak Hardito juga izin untuk tidak masuk sekolah karena ia ingin menceritakan semua latar belakang seorang Selena Angeline Helsy.

Sebenarnya Selena sudah tahu siapa orang tua aslinya. Tetapi malam itu, Pak Hardito tetap menceritakan itu dan juga menceritakan mengapa ia mau menerima Selena.

"Sebelumnya Papah minta maaf Sel sama kamu, karena Papah baru bisa jujur sekarang," ucap Pak Hardito sambil melepas kacamatanya dan mengucek-ngucek matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Langsung aja Pah to the point," ucap Selena ketus.

"Jadi dulu tuh Papah sama Almarhumah Mamah kamu udah nikah bertahun-tahun. Tapi, kami belum dikaruniai anak. Bertahun-tahun kami konsultasi ke dokter. Kami bahagia, saat Mamah kamu positif hamil. Tapi, bayi dalam kandungannya tidak bertahan lama. Sudah 3 kali Almarhumah hamil tetapi akhirnya selalu diambil lagi Sang Pencipta. Hingga, suatu hari datang seorang bayi kecil dibawa oleh Restu, pamanmu. Iya, itu kamu, Nak. Bayi tak berdosa datang menjadi malaikat kecil di rumah ini," ucap Papahnya yang sudah tak kuat menahan tangis.

"Terus gimana lagi, Pah?" tanya Selena dengan suara melembut.

"Restu menceritakan asal usul kamu. Dia juga memberikan Papah suat dari ayah kandungmu dulu. Mamahmu yang langsung jatuh cinta padamu ingin sekali merawatmu. Mamah terlihat bahagia dengan kehadiran kamu. Hingga saat kamu berusaha tujuh tahun, Mamah mulai sakit-sakitan dan tak lama ia divonis mengidap kanker Rahim,"

"Hah? Jadi Mamah meninggal bukan karena penyakit biasa?" tanya Selena tak percaya. Ia langsung menangis tersedu-sedu.

"Iya. Dua tahun Mamahmu berjuang melawan penyakitnya. Tetapi naas, nyawa Mamahmu tidak terselamatkan," lanjut Pak Hardito.

"Terus.. terus kenapa Papah gak nikah lagi kalau Papah ingin punya anak?"

Pak Hardito tersenyum lalu menjawab, "untuk apa Papah menikah lagi jika kehadiran kamu di sini saja sudah cukup membahagiakan Papah?"

Selena sungguh terharu dengan ucapan-ucapan Pak Hardito yang jelas-jelas sangat menyayanginya. Ia pun penasaran dengan kakek neneknya dari Papah Herman.

"Terus, kakek dan nenek Selena dari Papah Herman kemana? Mereka gak pernah datengin Selena sampe sekarang?" tanya Selena yang masih penasaran dengan masa lalunya.

"Waktu Papah mencoba ke rumahnya pun mereka sudah tidak ada. Tetangganya bilang kalau kakek nenekmu langsung pindah ke luar negeri semenjak meninggalnya Papah kamu, Nak," jawab Pak Hardito tak kuasa menceritakan itu semua pada Selena.

"Mereka jahat, Pah," teriak Selena dengan bercucuran air mata.

"Sudah lah Sel, sebaiknya kamu masuk kamar cepat tidur, besok kamu kan sekolah!" perintah Pak Hardito.

"Tapi, Pah mereka jahat, egois, gak peduli sama Selena!" teriak Selena histeris sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Pak Hardito pun memeluk Selena dan menenangkan anak angkatnya itu.

🌃

Hingga keesokan harinya, Selena berangkat sekolah tidak seperti biasanya. Kini ia berangkat sekolah menggunakan angkot karena mobilnya sedang diperbaiki. Seperti Karin saat itu , kini ia juga susah dapat angkot. Hingga beberapa menit kemudian, ada Arkan yang lagi-lagi kebetulan melihat Selena.

"Sel! Naik!" ucap Arkan setelah memberhentikan motornya depan Selena.

Selena mengeryitkan dahinya. Ia tampak tidak asing dengan lelaki di depannya itu.

"Kak Arkan?" tanya Selena sambil menunjukkan jari telunjuknya ke depan Arkan.

"Iya, cepet naik nanti lo kesiangan!" jawab Arkan cepat.

Selena pun tersenyum bahagia. Tanpa berpikir panjang ia langsung naik ke motornya Arkan.

Mereka pun sampai di parkiran motor. Belum tiga ribu enam ratus detik Selena menginjakkan kakinya di sekolah hari ini, ia sudah mendapat tatapan tidak mengenakkan dari orang-orang.

"Ngapain lo liatin gue?" teriak Selena pada orang-orang.

"Kenapa? Baru liat orang cantik lo?" lanjutnya semakin sinis.

Orang-orang tetap saja memandang Selena dengan tatapan merendahkan dan tidak mengubris ucapan Selena. Akhirnya, Selena pun bertanya pada Arkan yang tampak cuek dengan sekitar.

"Kak, kenapa sih orang-orang liatin aku gitu banget?" tanya Selena pada Arkan.

"Gatau," jawab Arkan singkat.

"Ihh kenapa sih?" tanya Selena lagi pada Arkan sambil berlari kecil menyusul Arkan yang sudah berjalan duluan meninggalkan dirinya yang terus bertanya-tanya.

"Tanya aja sama mereka," jawab Arkan cuek.

Sebenarnya Arkan tahu penyebab orang-orang menatap Selena rendah. Jelas ia tahu, karena video dan foto-foto Arkan saat membantu Selena sudah tersebar luas di sekolah ini. Tetapi, yang disudutkan dalam gosip ini hanya tertuju pada Selena. Pandangan mereka pada Arkan tetap baik juga karena Arkan orangnya cuek dengan omongan orang. Dan, sampai sekarang Selena belum mengetahui karena sejak malam itu ia tidak membuka-buka hpnya.

Hingga, Selena pun sampai di kelasnya. Ketika ia masuk kelas pun, fokus anak-anak langsung mengarah pada dirinya.

"Jadi anak pungut aja bangga!"

"Songong banget si lu!"

"Hahahha."

"Dasar sampah, untung ada yang pungut juga eh ini malah gak tau diuntung!"

"Jijik gue liatnya!

"Pak Hardito mau aja sih mungut bayi haram!"

Selena heran dengan ucapan orang-orang seperti memojokkan dirinya.

"Maksud kalian apa hah?" teriak Selena menantang mereka.

"Kalian nyindir gue?" lanjutnya.

"Haha emang, lo peka banget sih! jawab Rania.

Selena berteriak lagi, "jaga ucapan kalian!"

"Jaga akhlak lo, bukannya malu-maluin Pak Hardito!" balas Zizah membalikkan omongan Selena.

"Bangsat semua!" ucap Selena emosi sambil mengepalkan jari-jari tangannya.

Lalu, ia mencari Fiza dan Winda supaya mereka menceritakan ada apa sebenarnya.

"Fiz, Win ada apa sih kok orang-orang natap gue sinis banget?" tanya Selena pada sahabatnya itu.

Fiza menjawab singkat tak menatap wajah Selena, "coba buka deh hp loh!"

Selena hanya mengeryitkan dahi.

Winda langsung berkata, "kenapa? Gaada kuota?"

"Ohiya gue lupa, lo kan miskin sekarang!"lanjut Winda sambil tertawa menghina.

"Lo bukan lagi anak Kepala Sekolah yang selalu lo bangga-banggain dan lo salah gunain buat tameng lo!" ucap Fiza ketika Selena sedang membuka handphonenya.

Handphone Selena penuh dengan pesan siaran dan video-video dirinya ketika mabuk dan ditolong Arkan.

"Brengsek siapa yang nyebarin ini!" gumam Selena langsung keluar kelas mencari seseorang.

Fiza dan Winda hanya tersenyum licik. Karena, sebenarnya merekalah yang merekam dan menyebar video itu. Mereka malam itu sedang jalan-jalan. Kebetulan juga mereka melihat Arkan dan Selena yang sedang di depan tempat hiburan malam itu. Mereka pun merekam dan memfoto mereka. Lalu, mereka mengikuti mobil Arkan sampai ke rumah Selena dan menguping pembicaraan Arkan dan Pak Hardito di depan jendela rumah itu.

Plak!

Selena menampar Arkan yang sedang di depan ruang OSIS.

"Lo kenapa sih?" ucap Arkan emosi sambil mengusap pipinya yang perih.

"Lo udah tau masalahnya kenapa lo nyantai aja?" jawab Selena tak kalah emosi.

"Kenapa lo gak bilang sama gue!" lanjutnya

"Ya, ngapain juga gue ngurusin itu. Gak penting banget!" jawab Arkan dengan santainya.

"Lo bilang itu gak penting?" tanya Selena dengan gigi bergetar karena saking emosinya.

"Gak usah ditanggapin aja, bisa?" jawab Arkan begitu tegas.

"Gue bukan lo yang cuek dengan omongan orang tapi di lain waktu so peduli sama orang," ucap Selena dengan pelan tapi menusuk.

"Maksud lo?" tanya Arkan heran.

"Lo ini anggap gue apa sih?" teriak Selena keras dan membuat Arkan terdiam.

"Inget ya, gue bukan sampah yang bisa lo pungut dan abaikan sesuka hati lo!" ucap Selena sambil menunjuk keras jari telunjuknya ke depan wajah Arkan.

Setelah itu Selena pun pergi meninggalkan Arkan. Tetapi, Arkan memegang lengan Selena sambil berkata, "gue bisa jelasin, Sel!"

Langkah Selena terhenti dan kembali membalikkan wajah ke arah Arkan.

"Udah lah Kak, gak perlu. Semuanya udah telat. Makasih waktu itu udah nolongin gue anak yang gak tau malu dan gak tau diri ini," jawab Selena dengan nada melemah karena ia mengurungkan niatnya untuk bertanya pada Arkan. Dia sangat malu menjadi pusat perhatian satu sekolah. Ia pun kembali ke dalam kelasnya sambil mengusap air matanya dengan kasar. Kali ini ia harus menjadi seorang yang cuek dengan keadaan seperti Arkan.

"Sel!" teriak Arkan tetapi diabaikan oleh Selena yang tetap melangkahkan kakinya menjauhi kerumunan orang itu. Murid-murid yang melihat adegan itu pun ada yang merekamnya. Siap-siap, Selena harus kebal dengan situasi saat ini.

Arkan tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Tapi, jujur ia kasihan dengan nasib Selena. Tapi, kalau ia mengatakan yang sejujurnya, ia takut menyakiti hatinya. Akhirnya, ia pun lebih memilih untuk diam.
Sementara itu, Karin dan Rean sudah bisa menebak kondisi Selena akhir-akhir ini seperti tidak baik-baik saja dan terlihat memprihatinkan dari perubahan fisiknya. Sedepresinya Selena dengan kenyataan yang menampar dirinya hingga membuat dirinya berubah.

Juga Fiza dan Winda yang mengkhianati. Dari awal niat mereka memang jahat. Mereka hanya ingin uang Selena dan ingin ikut populer dengan Selena. Tetapi, setelah mengetahui kenyataan bahwa Selena adalah anak yang tidak diinginkan, mereka pun mulai menjauhi Selena. Bahkan mempermalukan Selena dengan menyebarkan foto dan video tidak jelas itu.

Akhirnya, Karin dan Rean pun memutuskan untuk ke rumah Selena pulang sekolah.

🌃

Yang kangen sama Gerald dan Karin tunggu dulu ya😙

Kalau kalian jadi Selena kalian bakalan ngapain?

Continue Reading

You'll Also Like

14M 1.2M 68
[Pre Order pertama 06-26 Agustus 2021] [Pre Order kedua 30 November - 07 Desember 2021] @Official.coconutbooks (PRIVAT ACAK. FOLLOW DULU SEBELUM BACA...
15.6K 486 37
"Terimakasih telah membawaku sejauh ini, memberikan cinta yang tak pernah mereka beri, menerbangkanku tanpa menjatuhkan sedikitpun , kekonyolan yang...
6.4M 271K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
625K 83.3K 9
Antares Sebastian Aldevaro seperti angan. Sang Ketua Calderioz yang begitu tampan dan adikara dengan latar belakang keluarga, kepintaran, sahabat, ju...