Another World : Hanako kun Fa...

By MokkeChan_

13.4K 942 852

Dunia yang berbeda. Dimana kehidupan anak remaja pada umumnya. Dengan sedikit bumbu something... Fanfict Jiba... More

🍬Candy Note🍬
Si kembar Yugi
Teman(?)
Menunggu
#Stay Home!
Ngerusuh dimall
Aku bisa melihat Yokai!
#Thanks for 1k viewers
Penjelasan dari Tsukasa
Tekanan gosip sekolah

Salah Sasaran

785 69 87
By MokkeChan_

Amane memikirkan Tsukasa yang tampak berbeda setelah kembali dari perpustakaan. Tingkah lakunya sedikit lebih pendiam dari biasanya.

Saat ingin memasuki kelasnya Amane menyuruh Nene untuk masuk duluan.

"Hei Tsukasa kamu kenapa?" Tanya Amane to the poin.

Tsukasa memiringkan kepala. "Hmm. Ga kenapa kenapa tuh." Sahutnya.

"Beneran?" Tanya Amane lagi.

"Beneran wahai kakak ku yang tsundare." Ucap Tsukasa langsung ngacir masuk ke kelas nya.

"Woi! astaga anak itu." Ucap Amane sambil menggelengkan kepala. Punya adik jailnya ga tertolong. ya gini lah nasibnya.

"Entah kenapa perasaan ku tidak enak ya?" Guman Amane lalu masuk ke kelasnya.

***

Saat jam istirahat tiba. Tsukasa yang biasa mendatangi ke kelas Amane kali ini tidak ada. Membuat Amane bingung.

Akhirnya Amane memutuskan untuk mendatangi kelas Tsukasa.

Sesampainya dikelas sebelahnya. Amane menengok kedalam. Dia tidak menemukan kembarannya itu.

"Hei, kamu liat Tsukasa ga?" Tanya Amane saat salah satu siswi teman sekelas Tsukasa keluar dari kelas.

Gadis itu tampak bergeming sesaat. "Ahh kamu Amane san ya. Tsukasa san tadi langsung pergi saat bel istirahat berbunyi." Terangnya.

"Aree kemana perginya dia. Kalo begitu terimakasih ya." Ucap Amane lalu pergi dari sana.

Amane segaja berjalan memutar menyusuri koridor. Mungkin saja Amane menemukan Tsukasa yang nyempil di kelas orang lain.

Hingga Amane berjalan sampai kantin pun seujung hidungnya saja Tsukasa tidak tampak.

"Kemana sih anak itu?" Guman Amane sambil mengaruk belakang kepalanya.

Hingga sebuah suara cempreng dan tepuk di pundaknya membuat Amane menjingkrak kaget.

"Duar ayam!" Teriak orang itu

"Ayam!" Petik Amane kaget sambil membalikan badan nya.

"Disini mana ada ayam Amane~" Ucapnya sambil ketawa.

Langsung saja Amane mencubit pipi orang itu ganas. "Kamu aku cariin dari tadi malah bikin kaget!"

"Kemana aja kamu Tsukasa!" Lanjutnya sambil menambah kekuatan cubitannya.

"Saw kit, Aw maw ne" Ucap Tsukasa sambil menepuk-nepuk tangan Amane di pipinya.

Tsukasa mengelus pipinya yang memerah akibat cubitan Kakaknya itu.

"Hei jawab pertanyaan ku tadi." Kata Amane sambil melipat tangannya didada.

"Sebaiknya kita makan dulu yuk. Aku laper Amane~" Alih Tsukasa sambil mendorong punggung Amane

"Oii!"

"Aku akan jawab pertanyaan mu. Tapi tidak disini Amane." Bisik Tsukasa pelan disamping telinga Amane.

Amane pun mengerti maksud Tsukasa.

"Ya udah kita makan dulu. Ditempat biasa ya." Ucap Amane sambil mendengus kesal.

"Asikkk" Ucap Tsukasa sambil mempercepat jalannya. Membuat Amane sedikit kewalahan didorong adiknya itu.

Setelah membeli makanan yang mereka mau. Mereka berjalan ke atap sekolah. Saat dijalan Tsukasa terus melirik tajam diarah belakang nya.

"Tsukasa" Panggil Amane mengegam tangan adiknya itu kuat.

"Iya Amane aku ga akan melakukannya kok~" Sahut Tsukasa mengerti kode yang diberikan kakaknya itu.

Sesampainya dipintu atap. Amane langsung menutup pintu itu. Mereka berdua dengan cepat menaiki bagian atas yang biasa digunakan untuk menaruh tower pemancar. (Bahaya gais jangan ditiru). Mereka berdua memposisikan dirinya tiarap.

Tempat ini sangat berguna untuk bersembunyi karena dari bawah tidak tampak.

"Tsukasa mereka itu siapa? Lalu kenapa pipi mu itu agak bengkak sebelum aku cubit tadi." Tanya Amane berturut-turut sambil berbisik sepelan mungkin.

"Sepertinya mereka anak SMA Amane. Tadi saat aku mau kelas Amane aku melihat mereka menunggu aku keluar, lantas aku dikejar mereka hingga belakang sekolah. Sepanjang jalan di berteriak 'tunggu kau Yugi Amane sialan'. Kayanya mereka salah sasaran."

"Mereka menyerang aku bersamaan dan aku terus menghidar. Mereka berhasil menojok pipi ku saat aku lengah melihat Amane lewat berjalan menuju kantin. Tentu saja aku balas menonjok mereka. Mungkin didalam mulutnya itu terluka, aku sempat melihat darah keluar dari mulutnya." Terang Tsukasa panjang kali lebar.

"Oh gitu." Dijawab dengan singkat oleh kakaknya.

"Bertarung boleh untuk menjaga diri. Asal kamu bisa menahan emosi mu itu Tsukasa." Ucap Amane sambil menepuk-nepuk kepala adiknya itu.

"Haik Amane~" Jawabannya Tsukasa senang.

Lalu orang yang mengikuti mereka memasuki atap. Orang itu berjumlah 2 orang laki laki dari lengan bet sekolah bertanda anak kelas 11. Mereka menengok kanan kiri sepi tidak ada orang.

"Sial kemana kedua bocah itu. Kamu yakin mereka berjalan kesini? " Ucap salah satunya

"Aku yakin sekali melihat mereka memasuki atap ini." Tegas satunya.

"Dia telah melakukan hal buruk tapi mereka tidak sadar." Geram orang pertama.

"Mereka harus menerima akibat." Sahut orang kedua.

"Ya lain kali, aku tidak akan melepaskan mu Yugi Amane." Ucap orang pertama sambil berjalan keluar atap.

Amane sedikit bergetar. "T-tsukasa memangnya aku punya salah apa?" Tanyanya takut.

Tsukasa mengegam tangan Amane yang terasa dingin. "Amane tenang saja. Tsukasa selalu melindungi Amane." Sambil tersenyum.

Amane menganggukan kepala sambil mengegam tangan Tsukasa kuat. "Kamu ga boleh lepas kendali, ingat itu. "

"Whehe aku ga janji Amane." Kekehnya membuat genggaman tangan Amane menguat membuatnya kesakitan.

"Ampun Amane, iya iya aku janji ga berlebihan." Tsukasa meminta ampun dengan muka memelas.

"Hah, aku ga mau kejadian dulu terulang lagi." Ucap Amane menghela nafas.

"Ga akan kok. Aku kan sudah berjanji ke Amane ga akan seperti itu lagi." Ucap Tsukasa sambil tersenyum lebar.

"Nah gitu dong." Kata Amane sambil tersenyum menepuk-nepuk kepala Tsukasa pelan.

'Gomen nee Amane. Aku ga janji bakal tahan emosi bila liat Amane disakiti lagi.' batin TsukasaTsukasa sambil tersenyum kecil.

🍬🍬🍬

Selama pelajaran Matematika Amane sama sekali tidak mendengar kan yang diajarkan gurunya. Toh dia sudah paham pelajaran yang diajar gurunya itu.

(Wadidaw anak pinter mah beda!)

Matanya menatap keluar jendela memikirkan kejadian siang tadi. Semakin lama memikirkannya Amane semakin tidak paham kenapa dirinya dicari hingga seperti itu.

'Perasaan ku tidak berbuat macam macam deh. Apa aku melakukan sesuatu tanpa sadar membuat orang itu dendam kepada ku?' pikir Amane.

'Tapi aku melakukan apa hingga di cari seperti itu. Aku yakin saat pulang sekolah mereka akan melakukan hal itu lagi. Dan aku yakin kakak kelas itu salah orang lagi.' lanjut sweetdrop.

"Amane san coba maju kedepan dan kerjakan soal didepan ini." Perintah gurunya.

"Haik sensei." Jawab Amane sambil maju kedepan.

Hanya beberapa saat Amane telah mengerjakan soal itu dengan benar. Membuat para siswa disana melongo. Lalu Amane kembali ke bangkunya.

'Itu kan soal yang sulit!' batin siswa dikelas itu.

Sedangkan Akane yang notabene anak pintar pun serasa tercerahkan setelah melihat metode cara pengerjaan Amane.

'Nanti aku ajak Amane san belajar bersama. Tentu saja Ao-chan akan aku ajak juga.' batin Akane

Amane yang ngelamun itu tersadar saat bel pulang berbunyi. Setelah salam ke guru dia buru buru membereskan bukunya dan pergi keluar kelas.

Dan sesuai perkiraan Amane. Dia melihat Tsukasa berlari kencang menjauhi kakak kelas yang tadi siang mengikuti mereka.

Sontak membuat Amane ikut berlari menyusul mereka. Amane sedikit kehilangan jejak mereka. Dia bertanya ke para Mokke yang kebetulan melihat arah Tsukasa berlari

Dan disini lah Amane menemukan mereka. Yang berada di belakang sekolah yang jarang dilewati siswa. Dalam keadaan sudah tumbang.

Keadaan kedua kakak kelas itu sudah jatuh terkapar dibawah kaki Tsukasa yang berdiri tegak. Ralat beberapa luka memar di wajahnya. Sorot matanya pun sedikit redup. Senyum yang biasa menghiasi wajahnya pun hilang.

Tangan Tsukasa membentuk sebuah cakar bersiap menerkam leher salah satu kakak kelas itu.

"Yamero Tsukasa!" Teriak Amane kencang sambil berlari menghampiri adiknya itu.

Matanya mulai menunjukkan cahaya setelah mendengar suara Amane. "A-amane?"

Amane langsung membawa Tsukasa kedalam pelukan. "Tsukasa sudah cukup jangan lakukan lebih jauh lagi."

"Amane gomen nee" Ucap Tsukasa.

"Aku sedikit kelepasan tadi." Lanjut memeluk balik kakaknya. Tangannya sedikit bergetar.

Amane mengelus punggung adiknya itu pelan. Lalu matanya beralih ke kedua kakak kelas itu.

"Maafkan perbuatan adik kembar ku ini dan aku bila punya salah sama Senpai semua. Sebenarnya orang yang Snepai cari itu Aku bukan Adik ku. Houto nii gomenasai. (Aku benar-benar minta maaf.)" Kata Amane sedikit menundukkan kepala nya.

"Y-ya kami sudah maafkan. K-kami berjanji tidak akan mengusik kalian lagi." Ucap salah satu orang itu. Setelah itu mereka langsung saja pergi dari sana.

Amane beralih ke adiknya itu yang masih setia memeluknya.

"Pokoknya aku harus tau kejadian selama beberapa menit sebelum aku sampai sini. Paham Tsukasa?" Kata Amane. Tsukasa menganggukkan kepalanya yang disembunyikan didada sang kakak.

"Ya udah sekarang lepas peluknya. Gimana kita mau pulang kalo gini terus. Ditambah kalo ada yang liat ambigu sekali kita." Kata Amane sweetdrop.

Tsukasa melepaskan pelukannya. Sedikit cemberut. "Padahal enak peluk peluk Amane tuh. Nanti dapat--"

Plak sebuah sentilan didahinya. "Sentilan cintah dari Amane~"

"Dasar masokis. Ayo aku ada jadwal interogasi sama obatin lebam kamu tuh." Kata Amane sambil berjalan.

"Haik Amane~" Ucap Tsukasa sambil tersenyum seperti biasanya.

🍬🍬🍬

[Author Note]

Avv besok up keknya bahas pov Tsukasa yandare mode deh.

Mokke mulai mikir keras bagian actionnya takut garing kruyuk ('°̥̥̥̥̥̥̥̥ω°̥̥̥̥̥̥̥̥`)

Selamat menunaikan ibadah puasa semua. (Bagi yang menjalankan)

Lancar puasanya? Semoga lolos sampai lebaran ya.

Mokke puasa colong permen dong.
Alih job jadi colong Takjil whahahaha. 🍬

Terakhir nih Wujud MokkeChan. Kalian tebak MokkeChan itu Cewek apa cowok wkwk

Sekian Terima Takjil 🍬

Continue Reading

You'll Also Like

39.5K 3.7K 21
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
313K 3.6K 79
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
52.6K 11.5K 131
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
112K 9.9K 22
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...