Eccedentesiast

By ArunikaRinjani15

5.7K 472 3

Orang yang menyembunyikan tentang banyak hal dengan senyumannya, entah itu rasa sedih, trumatis atau bahkan d... More

ASING
Beku
Tiga Sekawan
Hangat di Sisimu
Illusi
Akad
Attention !!!
Family Time
My Crazy Brother
Irisa Day
Siapa Kamu di Hatiku?
Benci Dengan Perasaan Ini
Matahariku
Broken Home Story
Ragu
Bestie
Pengumuman
Perasaan Yang Rumit
Jera
Terkapar
Penyesalan
Koma
Cinta Pertama
Hampa
Pulang kemana lagi?
Ego
Benci
ATTENTION
Arti Rasa
Persamaan
Menolak Terjatuh
Luka Lama
Intermittent explosive disorder
Keindahan hatimu
Psikoterapi
De Javu
Kobaran api cemburu
Hal Kecil
Peresmian
Kembali lagi
Tugas akhir dan Kejutan
Keresahan
Pesan bunda
Melepaskan
Akankah pupus?
ATTENTION
Tragedi penculikan
Pencarian Hari Pertama
Pencarian Hari Kedua
Pencarian Hari Ketiga
ATTENTION !!!
Pencarian Hari keempat
Pencarian Hari kelima
Ledakan Amarah
Flashback
Rindu akan temu
Perubahan
Post Traumatic Stress Disorders
Tenang Tapi Sepi
Tongkrongan Baru & Konspirasi Dunia
Artis Dadakan
Pernyataan yang menyakitkan
Hampir kelewat Batas
Sengaja Menghilang
Masih Sama
Penantian
Sunset
Pagi Hari yang Cerah
Akhir dari Perjuangan
Rencana Kedepan
Impian bersama
LDR
Sunset Sanur Beach
H-4
Sosok Ayah
Hari Bahagia
Tak pantaskah untuk bahagia?
Inilah Hidupku yang Berantakan
Pergi
Akhir Rasa Sakit
ATTENTION

Seseorang Sepertimu

69 10 0
By ArunikaRinjani15

Hari terus berputar, tak terasa kalau besok sudah masuk kuliah lagi. Devina mengerjakan tugas di meja belajarnya. Karena besok ada praktek gitar. Dia harus membuat kunci gitar dan mencari lagu apa yang harus di bawakan nanti.

"Halo kenapa kak?".

"Lagi ngapain dev?".

"Ngerjain tugas buat besok".

"Ganggu ya?".

"Enggak kak".

"Besok pulang kuliah lo ada acara gak?".

"Enggak, kenapa?".

"Ikut gue bentar yuk".

"Kemana?".

"Pokoknya besok lo bakal tau sendiri".

"Kenapa sih suka bikin kepo".

"Lah, elo juga kenapa bikin gue baper".

"Kok baper".

"Gak tau bawaanya pengen ketemu lo terus dev".

"Dih apaan sih".

"Lah emang, lo tau gak bedanya bintang sama kamu?".

"Apa tuh?".

"Gak ada bedanya, sama - sama indah saat dipandang".

"A elahhhhh". Devina terkekeh mendengar gombalan receh andrian. Yang setiap malam sering menelfon devina saat lagi gabut dan membuat mood devina kembali membaik.

"Yaudah sono gih lanjutin lagi tugasnya".

"Gak mau".

"Kalo masih kangen besok kan ketemu".

"Tanya gak ya soal tadi siang siapa". Batin devina masih penasaran dengan cewek yang di bonceng andrian tadi siang.

"Halo dev? Kok diem".

"Kak mau nanya".

"Apa? Nanya aja kali".

"Tadi siang kakak boncengin siapa ya?".

"Oh.. ta.. tadi siang ya?".

"Iya".

"Itu.. itu tadi temen gue. Kebetulan satu arah sama gue".

"Katanya tadi sendiri. Terus temen kakak ke mall naik apa kok pulang minta di anterin".

"Iya sendiri dev. Dia ke mall naik taxi soalnya mobilnya lagi di bengkel katanya".

"Owh gitu".

"Kenapa cemburu ya?".

"Ih ya enggak lah. Yaudah gue mau lanjut lagi nugasnya".

"Yaudah semangatttt. Bye sampai jumpa besok".

Devina pun merasa lega setelah andrian memberikan penjelasan. Dia kembali melanjutkan tugas kembali.

Keesokan harinya devina meminta rio untuk mengantarnya ke kampus. Karena dia ingin nantinya pulang dengan andrian.

"Bang. Buruan gih". Ujar devina sambil membangunan rio yang masih tidur di kamarnya.

"Apa sih dev. Berangkat sendiri ajalah. Ngantuk gue".

"Ayolah bang. Kali ini aja".

"Sama angga aja. Gue masih ngantuk".

"Gak mau. Bang angga juga mau ke kampus".

"A elahhhh. Ribet amat sih lu. Ntar gue cuci muka dulu". Akhirnya rio bangun dan segera mengantar devina ke kampusnya.

"Tumben amat lu minta gue anterin". Tanya rio di sepanjang perjalanan.

"Gak tau lagi pengen aja lo anterin. Lumayan jadi supir".

"Rese lo".

"Makanya lo cari supir ri, sekalian pembantu. Biar lo ada temennya waktu gue sama bang angga ngampus. Ditambah lagi bunda 2 minggu di luar kota".

"Yang mau gaji siapa?".

"Minta papa lah".

"Papa lagi, papa lagi. Kenapa sih lu selalu nyangkut - nyangkutin papa terus heran gue".

"Kan dia punya banyak duit tu. Kenapa lo gak minta banyak".

"Duit gak ngejamin buat bahagia dev".

"Nyatanya lo sama papa bahagia".

"Siapa bilang. Selama ini lo gak tau aja. Kenapa alasan gue balik lagi ke indo dan gak mau ngelanjutin study gue di melbourne".

"Kenapa?".

"Dah lah. Lo gak perlu tau. Gue cuma pengen lo gak kepikiran lagi sama papa. Gue pengen lo bahagia".

"Gue udah bahagia kok bang".

"Bo'ong. Selama ini gue liat lo tu cuma pura - pura bahagia. Kek gue gak tau aja". Devina terdiam dan menatap jalanan dengan mata yang berkaca - kaca.

"Angga selalu bilang, lo selalu nangis waktu malem. Dan pagi - pagi di tanya kenapa mata lo gede - gede jawab lo cuma insom gak bisa tidur. Angga mah gak bisa lo bohongin. Soalnya dia udah tau lo banget sejak lo masih kecil. Udah gak usah nangis. Cowok kok nangis".

"Apasih bang. Siapa juga yang nangis". Devina pun mencoba untuk menahan air matanya agar tidak jatuh. Dia cuma gak ingin menangis dihadapan orang lain.

Sesampainya di kampus. Devina papasan dengan arsen dan juga irisa yang sepertinya dia berangkat bareng pagi ini.

"Dev, baru dateng?". Tanya irisa.

"Iya. Lo bareng sama tu cowok". Devina enggan menatap arsen.

"Iya gue bareng arsen".

"Ris gue ke kelas duluan ya. Ntar ketemu lagi di kantin".

"Iya beb". Arsen pun meninggalakan mereka dan berjalan menuju kelas.

"Beb??? Lo jadian sama arsen?".

"Nggak juga sih. Udah kebiasaan manggil kek gitu".

"Oh PDKT nih ceritanya".

"Ya gitu deh". Mereka pun masuk ke kelasnya masing - masing.

"Kan. Emanv bener irisa PDKT sama si arnes".

"Arsen devina".

"Iya itu. Emang iya?".

"Iya mereka akhir - akhir ini deket banget. Orang beberapa kali irisa dibawa kerumahnya arsen".

"Serius lo?".

"Iya. Dan katanya arsen sih curhat ke gue cuma irisa yang udah bikin nyaman dia selama ini".

"Oh gitu".

"Cemburu lo?".

"Gaklah gila lo gue cemburu. Minat aja kagak gue".

"Oh iya lo kan minatnya sama kak ian ya".

"Oh iya ntar pulang kuliah gue diajak kak ian loh".

"Kemana".

"Ya gak tau. Gak di kasih tau sih".

"Mau di tembak lo".

"Mati dong".

"Mati ditempat perasaan lo ntar. Pilihannya jawab ya atau tidak".

"Iya lah".

"Serius lo?".

"Kagak tau sih".

"Geblek lo. Eh. Pak marsell dateng". Kelas pun mulai hening seketika dosen sudah memasuki kelas. Pelajaran pun di mulai.

"Lo udah nyiapin lagu apa dev?". Tanya wikan.

"Yang terdalam akordnga udah gue bikin sesimple mungkin. Lo apa?".

"Hanya ingin kau tempe".

"Ha? Lagunya siapa tuh".

"Repvblik".

"Anjir. Hanga ingin kau tempe". Seketika para mahasiswa telah bergiliran untuk paktek. Kini saatnya devina yang maju kedepan. Disana sudah ada gitar akustik yang di bawa dosen.

"Sudah siap dev?". Tanya marsell.

"Udah".

"Yaudah mulai".

"Kulepas semua yang ku inginkan.
Tak akan ku ulangi.
Maafkan jika kau ku sayangi.
Dan bila ku menanti.
Mungkinkah jika aku bermimpi.
Salah kah tuk menanti.

Takkan lelah aku menanti.
Takkan hilang cintaku ini.
Hingga saat kau tak kembali.
Kan ku kenang di hati saja.

Kau telah tinggalkn hati yang terdalam.
Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa".

Devina pun mendapat tepuk tangan dari teman - teman kelasnya dan juga pak marsell.

"Suara lo kek jalan tol tau gak".

"Kenapa?".

"Alus, lurus pisan".

"Biasa aja lo sep".

"Beneran dev". Ujar asep orang bandung yang kuliah di jakarta.

Waktunya istirahat tiba. Seperti biasa wikan dan devina duduk di meja favorit dekat jendela.

"Irisa mana ya".

"Ntar juga nongol dev".

"Eh buset ni anak - anak pada ngapain masang gue paktek tadi di story". Ujar devina shock saat membuka story - story whatsaapnya teman - teman kelasnya yang tiba - tiba banyak yang membuat postingan tentang dirinya.

"Biar lo jadi duta musik tahu ini dev".

"Apaan kagak - kagak. Kagak mau gue. Lo juga ngepost gue kan. Gila lo hapus gak".

"Gak mau. Biar 24 jam dulu".

"Ah rese lo pada".

Jam pulang pun telah tiba. Devina sudah menunggu andrian di taman depan kampus.

"Dev, udah nungguin lama ya?". Ujar andrian yang baru saja datang.

"Eh, enggak kak".

"Yuk naik".

Mereka pun berjalan meninggalkan gerbang kampus. Tak terasa di perjalanan andrianpun memberhentikan motornya di sebuah toko bunga.

"Kok berhenti disini kak? Mau ziarah ya?". Ujar devina dengan polos.

"Enggk lah. Yuk masuk dulu".

"Lo suka bunga apa dev?". Ujar andrian kepada devina.

"Apa aja suka, asal bukan bukan bangkai".

"Elo nih bikin gue greget lama - lama. Coba deh lo pilih".

"Mau beliin?".

"Ya lo mau kagak?".

"Ya mau lah".

Devina pun mengambil bunga mawar putih kesukaannya. Dan beberapa kali mencium harumnya yang khas.

"Satu aja?". Tanya andrian.

"Sama mawaar merah boleh?".

"Pilih aja dev sesuka lo. Tapi jangan satu dua. 10 kalo bisa biar bisa dirangkai".

Devina pun mengambil 5 mawar putih dan 5 mawar merah. Lalu di berikannya kepada penjual toko bunga tersebut dan dirangkai menjadi cantik.

"Kaka beli bunga krisan ini?".

"Iya dev".

"Buat siapa?".

"Buat mama di rumah".

"So sweet banget sih".

"Iya soalnya mama suka banget sama bunga krisan".

"Makasih ya kak bunganya".

"Lo suka?".

"Banget".

"Yaudah yuk pulang".

Andrian pun mengantar pulang devina sampai rumahnya. Sesampainya di rumah. Rio sudah stay di ruang tamh sambil main PS sendirian.

"Bang lihat deh bagus gak?". Ujar devina sambil memperlihatkan bunganya ke rio.

"Bunga dari siapa tuh?". Tanya rio yang masih fokus pada PS nya.

"Ada deh kepo banget".

"Andrian??".

"Kok tau".

"Anjir mati kan". Rio pun menyudahi game tersebut dan menatap wajah devina.

"Siapa tadi? Andrian?".

"Iya emang kenapa?".

"Buang gak".

"Ih apaan sih. Gak mau lah".

"Lo itu dibilangin jangan deket - deket dia malah makin deket aja sih".

"Kok lo sirik banget sih. Terserah gue dong mau deket sama siapa".

"Mau gue aduin bang angga".

"Aduin aja ntar bang angga juga bela gue".

"Awas aja ntar kalo bang angga pulang gue aduin lo".

"Aduin aja wleeee". Devina meledek rio dan masuk ke kamarnya.

Siang ini tak terlalu panas, namun langit nampak cerah hari ini. Arsen dan irisa masih berada di toko buku. Sebab tadi irisa yang mengajak arsen ke toko buku tersebut.

"Sen, udah nemu nih bukunya".

"Yakin yang ini?".

"Iya sen. Yuk". Mereka pun menuju kasir untuk membayar buku tersebut.

"Ini aja mbak". Arsen memberikan uang seratus ribu mepada mbak kasir tersebut. Dan setelah itu mereka keluar dari toko buku tersebut dan minum es cendol yang berada diseberang toko buku.

"Harusnya lo gak perlu baik banget gini ke gue sen". Ujar irisa sambil meminum es dawetnya di meja.

"Kenapa emang? Lo gak suka?".

"Bukannya gitu. Lo itu terlalu baik".

"Terus maunya gue jadi jahat gitu sama lo?".

"Enggak gitu juga".

"Gue orangnya kalo udah sayang sama orang gak bisa jahat sa. Kalo gue udah nyaman sama satu orang gue bakal cuekin banyak orang. Gue orangnya susah buat sayang sama orang kecuali nyokap sama adek gue". Irisa pun sedikit tertegun dengan jawaban arsen barusan. Karena orang yang selama ini ia sayangi juga menyayangi irisa.

"Iya tapi gue gak terlalu baik buat lo".

"Lo gak ada rasa sedikitpun sama gue?".

"Setiap hari kita video callan, chattingan, telfonan, maen kesana kemari bareng apa itu bukan sebuah jawaban sih sen?".

"Jawaban kalo lo juga suka sama gue?". Irisa pun hanya terdiam melihat kebawah. Entahlah apa yang ada di dalam pikirannya. Ternyata arsen sebaik ini dengannya.

"Kok diem? Apa gue yang harus mulai dulu? Apa gue yang harus nyatain duluan kalo gue suka sama lo".

"Gue gak tau sen. Gue bingung sama perasaan gue sendiri ke elo".

"Yaudahlah sa, gue juga gak terlalu butuh jawaban dari lo secepetnya yang gue tunggu kesiapan lo buat nerima gue kedepannya. Yuk pulang". Arsen pun kemudian mengajak irisa pulang.

Tak seharusnya cinta mesti harus serumit ini.
Perasaan yang menggebu ingin bertemu saat terasa jauh.
Perasaan yang bosan ketika setiap hari bertemu.
Namun kepercayaan yang telah dibangun akan selalu tumbuh dengan adanya kasih sayang yang tulus. Dan akan hancur saat kepercayaan itu mulai runtuh dan hati akan menemukan tempat baru untuk merasakan terluka dan sakit. Sebab jatuh cinta hanya untuk manusia yang kuat. Semua yang siap jatuh cinta harus siap juga untuk terluka.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 153K 50
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
UTARA By dree

Teen Fiction

11.9K 1.9K 40
Utara Adzkia. Perempuan yang memiliki rambut dan tubuh yang pendek, serta sifatnya yang benar-benar lucu, mendapati kakak kelas yang menarik perhatia...
12.6M 494K 29
Sudah di terbitkan oleh penerbit Cloudbookpublishing (FOLLOW SEBELUM BACA) TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) Sebagian...
1.7K 528 10
Orang baik akan pergi saat di sepelekan, tapi orang tulus tidak akan pergi sesakit apapun itu Dipublikasi: 29 Des 2023. Ending cerita: ------