The Crown Prince's Fiancee (T...

By Viellaris_Morgen

1.9M 281K 12.8K

(Series 1 Easter : Season 1 dan 2 sampai Ending) // SUDAH TERBIT Tersedia juga di Aplikasi ® Fizzo ® Hinovel... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28 (Crazy Update)
Chapter 29 (Crazy Update)
Chapter 30 (Crazy Update)
Chapter 31 (Crazy Update)
Chapter 32 (Crazy Update)
Chapter 33 (Crazy Update)
Chapter 34 (Crazy update)
Chapter 35 (Crazy Update)
Chapter 36 (Crazy Update)
Chapter 37 (Crazy Update)
Chapter 38 (Special for Readers)
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Hay Gengs!!
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50 (Crazy Update 2)
Chpater 51 (Crazy Update 2)
chapter 52 (Crazy Update 2)
Chapter 53 (Crazy Update 2)
Chapter 54 (Crazy Update 2)
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Kemunculan Misterius (Part Bonus - Edisi Kemerdekaan)
Chapter 63
Chapter 64 (End Season 1)
Daftar Isi Ekstra Chapter
Pengumuman TCPF
Chapter 65 (Season 2)
Chapter 66 (Season 2)
Chapter 67 (Season 2)
Chapter 68 (Season 2)
Chapter 69 (Season 2)
Rapat Character
Attention Please!
Chapter 70 (Season 2)
Q&A (Wawancara Karakter)
Chapter 71 (Season 2)
Chapter 72 (Season 2)
Chapter 73 (Season 2)
Chapter 74 (Season 2)
Chapter 75 (Season 2)
(Eps Spesial) Yang Merayakan Pergantian Tahun
Chapter 76 (Season 2)
PO TCPF season 1
Chapter 77 (Season 2) EDICTED
Chapter 78 (Season 2)
Chapter 79 (Season 2)
Chapter 80 (Season 2)
Chapter 81 (Season 2)
Chapter 82 (Season 2)
Chapter 83 (Season 2)
Chapter 84 (Season 2)
Chapter 85 (Season 2)
Chapter 86 (Season 2)
Chapter 87 (Season 2)
Chapter 88 (Season 2)
Chapter 89 (Season 2)
Chapter 90 (Season 2)
Chapter 91 (Season 2)
Chapter 92 (Season 2)
Chapter 93 (Season 2)
Chapter 94 (Season 2)
Chapter 95 (Season 2)
Chapter 96 (Season 2)
Chapter 97 (Season 2)
Chapter 98 (Season 2)
Chapter 99 (Season 3)
Chapter 100 (Season 2)
Chapter 101 (Season 2)
Chapter 102 (Season 2)
Chapter 103 (Season 2)
PAMER
Chapter 104 (Season 2) CU 1
Chapter 105 (Season 2) CU 1
Chapter 106 (Season 2) CU 1
Chapter 107 (Season 2) CU 1
Chapter 108 (Season 2)
Chapter 109 (Season 2)
Chapter 110 (Season 2)
Chapter 111 (Season 2)
Chapter 112 (Season 2)
Chapter 113 (Season 2)
Chapter 114 (Season 2)
Chapter 115 (Season 2)
Chapter 116 (Season 2)
Chapter 117 (Season 2)
Chapter 118 (Season 2)
Chapter 119 (Season 2)
Chapter 120 (Season 2)
Chapter 121 (Season 2)
Chapter 122 (Season 2)
Chapter 123 (Season 2)
Chapter 124 (Season 2)
Chapter 125 (Season 2)
Chapter 126 (Season 2)
Chapter 127 (Season 2)
Chapter 128 (Season 2)
Chapter 129 (Season 2)
Chapter 130 (Season 2)
Chapter 131 (Season 2)
Chapter 132 (Season 2) TAMAT
Epilog
EKTRA CHAPTER 6 SEASON 2
PO Perdana Season 2 TCPF
Pamer Season 2
Open Pre-Order perdana The Marquess' Promise
Donasi untuk Author Misqueen
TOLONG
Ekstra Chapter season 1
GIVE AWAY ALERT!!!

Chapter 11

26.6K 3.9K 40
By Viellaris_Morgen

Raeli berpikir akan sedikit menyenangkan berkumpul seperti ini untuk pesta minum teh. Tetapi siapa sangka bahwa sekarang Raeli hanya berpikir bagimana caranya menyiram Vivian Rossent dengan teh tanpa mendapat hukuman.

Sebenarnya Raeli sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang mengatur tempat duduk ini. Kenapa ia harus duduk berhadapan dengan Vivain Rossent tanpa alasan? Gadis itu membuat matanya sakit. Bahkan kali ini penampilannya juga sangat mencolok.

Belum lagi ia harus mengurus kepercayaan diri dari orang di sebelahnya, Roseline. Gadis itu menunduk sejak tadi. Lagipula ia mengerti dengan perasaan rendah diri. Orang biasa harus duduk bersama kumpulan putri bangsawan kalangan atas.

Raeli menghela napas pelan. Kemarin sore ia sudah mengirimkan surat pribadi pada Putri Liliane tentang ia akan membawa Rose. Tentu saja putri dengan senang hati menjawab: Jika itu kenalan Raeliana, maka tidak masalah.

Tara!

Di sinilah ia berada. Dalam keadaan paling menyebalkan bersama Vivian Rossent.

“Sungguh tarian yang indah, bukan?” kata Vivian sambil melirik Raeli yang menyesap teh tanpa peduli. “Yang Mulia Ein dan Lady Servant.”

Uhuk!

Raeli tersedak minumannya dan seketika itu merasa ada usapan di punggungnya yang dilakukan oleh Rose. Gadis itu tampak cemas. Raeli langsung mendongak pada Vivian yang memberikan senyum penuh kemenangan. Tidak bisakah gadis itu mengangkat dagunya lebih tinggi?

Putri Liliane tertawa kecil. “Aku juga berpikir begitu. Pangeran saja belum pernah menggendongku sambil menari.”

Raeli melirik putri, melihat gadis itu tersenyum cerah. Penuh dengan bangga. Ada apa dengannya? Oh, Tuhan. Raeli ingin menangis saja.

“Terlihat sangat cocok, bukan?”

Raeli melihat ke ujung meja. Seingatnya saat perkenalan tadi, itu adalah putri Viscount Rathe. Demi seluruh dewa yang mendiami dataran Easter, Raeli merasa dirinya terbakar karena malu.

“Nona, Anda baik-baik saja?” tanya Rose dengan sebuah bisikan.

Raeli sudah benar-benar menangis dalam hatinya. Coba lihat baik-baik dirinya. Apakah ia terlihat baik-baik saja? Ini gara-gara bedebah Ein itu.

“Apakah sebentar lagi akan ada pertunangan?” Vivian kembali menyerang.

Sementara Liliane hanya tersenyum dengan manis. Seakan menyimpan sesuatu.

“Apakah akan ada pertunangan, Lady Raeliana?”

Raeli memberikan senyum manis. Semoga saja perasaannya tidak tergambar di sana. “Ah, aku tidak bisa memastikannya. Bukankah Yang Mulia sedang melakukan ekspedisi?”

“Tetapi kalangan atas tahu kalau Duke Servant adalah teman baik kaisar. Anda dan Yang Mulia Ein dan tuan putri sudah mengenal sejak kecil.”

Apakah anak Viscount Rathe sudah bersekongkol dengan Vivian untuk menyerangnya? Ah, benar. Mereka adalah musuh bagi Roseline di novel.

“Ya, kami rasa akan ada yang pindah ke istana sebentar lagi.”

Siapa? Raeli akan pindah ke istana dan bertemu dengan Pangeran Ein setiap hari? Omong kosong. Itu tidak akan terjadi. Benar, kan?

Apa Raeli terlihat cemas sekarang?

***

“Apa pestanya sudah selesai?”

Raeli yang kebetulan hanya tinggal bertiga dengan putri dan Rose langsung melihat pada orang yang mengajukan pertanyaan. Sekelebat rasa menyesal membanjiri Reali. Kenapa ia tidak segera meninggalkan istana sebelum orang lain?

Raeli rasa setelah sampai ke dunia ini, ia mendadak jadi orang yang paling sial sedaratan. Seharusnya ia kabur sebelum bertemu dengan bajingan menyebalkan ini. Tetapi ini juga salah satu alasan kenapa ia membawa Rose bersamanya.

Jadi, mau tidak mau Raeli harus menghadapinya. Menghadapi Ein De Alger Easter.

Raeli dan Rose segera berdiri dan membungkuk untuk memberikan hormat.

“Berkat Easter bersama Anda, Yang Mulia.”

Raeli melihat ada rasa tidak suka tersirat di wajah Pangeran Ein. Apa masalahnya? Semestinya Raeli yang mengajukan tatapan seperti itu. Kenapa dalam 3 hari Pangeran sudah kembali? Bukannya butuh beberapa minggu untuk mengatasi invansi di utara itu?

“Kau kembali lebih cepat, Kak,” kata Putri Liliane saat berdiri menyambut Pangeran Ein.

“Carry mengatasi masalah jauh lebih cepat dan segera mengirimkan pesan bahwa aku tidak perlu datang.”

Pangeran Ein melirik pada Raeli.

Oh, benar sekali. Itulah pertanyaan yang ingin Raeli ajukan. Ternyata kakaknya Carry bisa diandalkan. Tetapi berkat itu juga ia jadi bertemu dengan Pangeran Ein.

“Akhirnya kau memutuskan untuk datang ke jamuan, Nona Raeliana.”

Raeli memberikan senyum pura-puranya. Ia pernah melihat sendiri senyumnya di cermin. Si Raeliana, pemeran pembantu yang malang ini punya wajah yang jauh lebih cantik dari Rose, hampir tidak ada celah kecuali sifatnya yang sangat lembek.

“Saya tidak bisa menolak undangan Tuan Putri Liliane,” jawab Raeli.

Omong kosong, sekalipun ini undangan dari permaisuri, Raeli bisa saja menolak datang. Tetapi tentu saja seseorang takkan membiarkannya melakukan hal itu.

Pangeran Ein melirik ke sisi Raeli. Bukan Raeli jika tidak segera menyadari hal itu. Pangeran mempertanyakan keberadaan Rose. Akhirnya, apakah pangeran bisa tertarik dengan tokoh utamanya?

“Ah, maafkan saya karena lupa memperkenalkan Nona Roseline.”

Pangeran Ein mengangkat dagunya dan menatap Rose.

Oh, itu tatapan seorang putra mahkota yang mengatakan derajatnya lebih tinggi. Tatapan yang selalu pria itu tunjukan pada Realiana di dalam novel. Sebuah sikap merendahkan.

Rose menunduk.

“Nona Roseline juga seharusnya melewati debut saat itu.” Raeli juga ikut mengangkat dagunya pada Pangeran Ein. Tentu saja ia tidak akan kalah dari pria itu.

“Apakah itu menjadi urusanku, Nona Raeliana?”

“Tidak, Yang Mulia. Tuan putri sudah mengizinkan Nona Roseline ikut jamuan. Jadi apakah itu menganggu Anda?”

Rose terkesiap mendengar ucapan Raeli. Ia bisa saja langsung dihukum sekarang di alun-alun istana dengan kesalahan sudah merendahkan putra mahkota. Raeli memberikan tatapan yang juga sama menantangnya untuk Pangeran Ein.

Kenapa? Pangeran akan mengusirku?

“Mooh.” Putri Liliane tertawa menengahi tatapan saling serang itu. “Jangan bertengkar seperti itu. Kak, Nona Roseline juga tamuku.”

Raeli melayangkan senyum bangga. Siapa yang kalah sekarang?

“Tidak ada gadis yang memiliki rambut sebagus Nona Roseline, Yang Mulia. Tidakkah dia menarik?” Raeli menyerang tepat pada apa yang ingin dilakukannya.

Hanya saja Raeli tidak yakin apakah bisa berhasil atau tidak. Semasa hidupnya ia tidak pernah menjodohkan seseorang. Jadi, ia tidak benar-benar tahu bagaimana caranya.

“Tidak,” jawab Pangeran Ein dengan tegas. “Rambutnya mengingatkanku dengan darah.”

Raeli tersentak. Menatap wajah Pangeran Ein yang sudah diliputi amarah. Raeli sudah berkali-kali berhadapan dengan pria itu sejak datang ke dunia ini. Tetapi ia bisa meyakinkan dirinya kalau sang putra mahkota benar-benar marah sekarang.

Raeli melirik Rose. Gadis itu mengenggam kuat gaunnya dan ketakutan. Bahkan dari jarak ini Raeli bisa melihat kalau Rose gemetaran. Seperti Raeliana di dalam novel.

Sepertinya Raeli harus membawa Rose pergi sekarang.

“Baiklah,” jawab Raeli. Lebih baik menghindarinya saja untuk saat ini. “Mungkin kami akan permisi saja. Terima kasih untuk jamuan tehnya, Tuan Putri.”

Putri Liliane tersenyum canggung. “Ah, ya. Tentu saja, Nona Raeliana. Sering-seringlah datang untuk mengunjungiku.”

Raeli membungkuk pada Panegran Ein bersama Rose. “Berkat Easter bersama Anda, Yang Mulia.”

Saat Raeli ingin melangkah membawa Rose, tiba-tiba Pangeran Ein menangkap tangannya dan menariknya. Mencegah Raeli untuk melarikan diri dari apa yang sudah ia mulai.

“Nona Raeliana?” panggil Rose.

“Tristan, antarkan gadis itu kembali,” perintah Pangeran Ein sambil menyeret Raeli.

“Baik, Yang Mulia.”

Raeli hanya bisa melihat pada mereka bertiga. Memberi tatapan dan permintaan tolong. Tetapi tidak satu dari mereka yang akan menolongnya. Bahkan Raeli bisa melihat Putri Liliane tersenyum sampai matanya menghilang dan melambai.

Ah, tidak!

Pria ini akan menguliti leher Raeliana!
.
.
Hai ... Hai .... 😁😁
Kemarin ada yang mintak update langsung 10 chapter 🤣🤣 tapi jangan deh. Kalo upload sekali banyak, terus cepet tamat. Nanti kita nggak ketemu lagi di Easter.
Kasian aku nggak ketemu kalian 😁😁

Dari pada kecewa, khusus hari ini aku posting 2 chapter deh...
Tapi 1 chapternya nanti malam, yaaa..

Jangan lupa vote dan komen 😁😁 biar ceritanya UP dan banyak yg baca. Trus aku semangat update....

See you guys...
Thank you ^^

Original story by Viellaris Morgen
Selasa (21 April 2020)



Continue Reading

You'll Also Like

91.7K 217 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
288K 18.8K 54
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
1.9M 99.3K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
202K 17.7K 18
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...