Ckrek...
Jennie memasuki mansion milik Taehyung, tak lupa di ikuti Jimin dari belakang
"wah, gila..." guam Jimin seraya kedua matanya menelusuri rumah Taehyung
"paman mu orang hebat ya" lanjut Jimin
Rumah dengan nuansa putih ini tertata dengan rapi, di tambah perpaduan furniture classy. Yang membuat tempat ini terlihat simple namun mewah
Taehyung memang bukan tipe orang yang terlalu suka tempat besar, jadi ia memilih membeli mansion dengan ukuran lebih kecil. Ya, walau tetap saja terlihat besar
"ya... Begitulah haha" jawab Jennie seadanya. Jimin mendudukkan bokong nya di salah satu sofa sembari menunggu Jennie yang tengah mengambil minuman di dapur
Jennie pun datang dengan dua kaleng cola di tangan nya. Jennie menaruh cola itu di atas meja lalu, ikut duduk di samping Jimin
"paman mu mana?" tanya Jimin
"dia sedang di kantor, tapi katanya sebentar lagi ia akan pulang" jawab Jennie. Wow, Kim Jennie cara berbohong mu semakin lancar ya
Sambil menunggu Taehyung. Jimin dan Jennie menghabiskan waktu dengan menonton film di laptop milik Jennie
Keduanya tampak sangat fokus dengan film yang mereka tonton. Film yang bertitle 'Bast of me' itu berhasil membawa Jennie dan Jimin terhanyut dalam film
Seperti kebanyakan film bergenre romantic, Jennie dan Jimin sama² terdiam saat melihat adegan ciuman panas dari kedua pemeran
Jimin melirik Jennie, yang ternyata juga melirik nya. Secara perlahan Jimin manarik tengkuk Jennie dan mendarat kan bibir tebal nya pada bibir gadis itu
Jennie menerima ciuman Jimin, jadi ia membuka sedikit mulutnya untuk mempermudah lidah Jimin mengakses mulutnya
Ciuman mereka tak kalah panas dari film itu, Jennie mulai melingkar kan dua tanyan nya pada tengkuk Jimin, sedangkan Jimin memeluk tubuh Jennie agar semakin dekat
Ckrek...
Seketika Jennie membuka matanya lebar, saat ia mendapati Taehyung yang berdiri di belakang Jimin dengan tatapan tajam
"ah, punggung ku tiba² terasa perih" - Jimin
Sontak Jennie langsung mendorong tubuh Jimin hingga membuat Jimin sedikit tersentak
"h-hey, ada ap-apa?" tanya Jimin
Jennie tidak menghiraukan Jimin. Ia masih menatap Taehyung terkejut, entah kenapa kini Jennie merasa seperti seorang istri yang tertangkap basah suami nya...
Jimin mengikuti arah pandang Jennie, jadi ia berbalik ke balakang. Sama seperti Jennie, Jimin juga terkejut sekaligus panik saat melihat Taehyung yang kini berdiri di belakang nya dan menatap nya tajam
Jimin sontak bangkit dari sofa, lalu membungkuk hormat pada Taehyung
"a-annyeong haseo!"
"cecunguk mana yang berani berciuman di rumah ku" ucap Taehyung dengan nada dingin
Deg...
Mau Jimin atau Jennie, keduanya membeku saat suara berat Taehyung berhasil membuat jantung mereka berdetak tak karuan
Bahkan Jimin tidak berani mengangkat kepala nya untuk menatap Taehyung
"a-ah, p-paman... Ini pacar ku, yang se-sering aku bicarakan pada mu" ucap Jennie, ia menyenggol lengan Jimin agar pria itu berdiri tegak
"pacar?. Apa pelajar jaman sekarang seliar ini, sampai berani membawa pacar nya ke tempat sepi"
Brrr...
Ugh, apa ini di kutub utara?, kenapa dingin sekali
"m-maaf kan saya..." Jimin kembali membungkuk hormat pada Taehyung. Bertatapan dengan Taehyung saja ia tidak berani
"sepertinya moodnya sedang tidak bagus" - Jennie
"paman, paman pasti lelah kan habis bekerja. Bagaimana jika paman istirahat saja, aku dan Jimin akan pergi keluar" Jennie mencoba mengalihkan pembicaraan
Gadis itu merangkul lengan Taehyung dan menarik Taehyung ke kamar
Setelah Jennie membawa Taehyung pergi. Seketika Jimin jatuh lemas ke sofa
Ia menghirup udara sebanyak banyak nya. Rasanya ia baru saja menahan nafas selama 10 menit
Di kamar
Jennie melepaskan genggaman nya
"kenapa kau membuat nya takut begitu sih" ujar Jennie
Taehyung menatap remeh ke Jimin yang terlihat dari sela pintu kamar yang tak tertutup rapat
"dia nya saja yang penakut" Taehyung beralih dan menatap Jennie dingin
"lagi pula, bagaimana bisa kau berkencan dengan anak cupu seperti itu"
Jenie menyengit tak suka
"hey, kau sedang menjelek jelekkan pacar ku"
"bukan menjelek jelekkan, tapi dia memang jelek. Selera mu parah sekali"
Jennie mendengus kesal dan menatap Taehyung tak percaya
"kau ini sebenarnya kenapa sih" kesal Jennie. Tak biasanya Taehyung bersikap kekanak kanakkan begini
Benar² menyebalkan
"aku hanya melihat sepertinya dia bukan anak baik²"
"memang nya tau apa kau tentang Jimin!" Jennie mulai meninggikan suaranya. Ia benar² di buat kesal oleh Taehyung
Tanpa mempedulikan Taehyung. Jennie langsung keluar dari kamar begitu saja dengan langkah kesal
"ayo kita pergi saja" Jennie menarik paksa tangan Jimin dan pergi meninggalkan mansions
Sedangkan Jimin yang di tarik secara tiba², hanya terdiam pasrah mengikuti Jennie
Taehyung tertawa sinis melihat Jennie yang pergi begitu saja dengan Jimin
Dan entah kenapa Taehyung merasa kesal...
ΦΦΦ
"maaf ya, paman ku memang memiliki temperamen yang sedikit buruk. Tapi sebenarnya dia orang yang baik kok" kini Jennie dan Jimin berada di kafe yang jarak nya cukup dekat dari rumah Taehyung
Setelah kejadian tadi, Jimin terus menunjukkan ekspresi canggung
"hahh, si gila itu habis salah makan apa sih! " - Jennie
"sepertinya paman mu tidak menyukai ku" ucap Jimin dengan wajah lemas
"t-tidak kok! Dia menyukai mu kok. Aku sering menceritakan mu pada paman ku, dan dia bilang dia cukup menyukai mu. Hanya saja tadi, sepertinya moodnya sedang buruk jadi tolong di maklumi" wah, kini gadis itu sudah bisa berbohong dengan lancar!
"huh, syukurlah. Lain kali sepertinya aku harus membawa sesuatu jika ke rumah paman mu lagi"
"tidak perlu~. Sudah jangan di pikiran lagi" Jennie mengusap tengan Jimin
"bulan depan ulang tahun mu kan. Kau mau apa dari ku?" tanya Jennie yang mengalihkan pembicaraan
"ah, ulang tahun. Ternyata kau ingat, aku terlalu sibuk belajar sampai tidak ingat ulang tahun ku sendiri" ujar Jimin yang di akhiri kekehan kecil
Jimin terdiam untuk berpikir sejenak
"bagaimana kalau kita liburan ke pantai Haeundae?"
"eoh, pantai Haeundae?!. Ok, biar nanti semua nya aku yang urus" seru Jennie antusias
Jimin hanya terkekeh kecil melihat ke antusiasan Jennie
Dan di sisi lain
Ddrdd... Ddrdd...
"halo?"
"kau dimana?"
"rumah"
"hahh, kau tidak lupa kan ini hari apa?"
"hari kamis"
"bagaimana bisa kau- agh, sudah lupakan!. Ini peringatan hari kematian Hwang Lisa..."
"a-ah... Dia..."
"cepat kesini"
Tutt...
ΦΦΦ
Seorang pria memasuki rumah mengkremasi, lengkap dengan pakaian serba hitam dan tak lupa sebuah buket bunga Lily di tangan nya
Dari belakang pria itu bisa melihat, pria lain yang berpakaian sama seperti nya berdiri di depan lemari penyimpanan abu
Tanpa bicara apapun Taehyung mendekati pria itu, lalu berdiri di samping nya
Ia meletakkan bunga Lily itu di depan salah satu rak, yang terdapat guci dan sebuah foto seorang gadis yang tengah tersenyum manis
Tak terasa 5 tahun sudah berlalu. Tahun itu, adalah tahun terberat untuk semua orang
Hwang Lisa, pergi untuk selama lamanya di usia 20 tahun akibat bunuh diri
Lisa sendiri adalah salah satu aktris muda dari Young Entertainment
Saat itu seluruh media korea di buat heboh dengan berita kepergian Lisa. Lisa memulai debut nya menjadi aktris cilik di usia nya yang ke 15 tahun
Semua orang menyukai Lisa karena kepribadian gadis itu yang ramah, ceria, baik, rendah hati dan cantik
Namun siapa sangka di balik wajah ceria nya, Lisa menyimpan banyak luka
Menurut kabar yang beredar, Lisa mengalami pelecehan dengan manajer nya selama 3 tahun lebih, tanpa sepengetahuan orang lain termasuk CEO Young Entertainment yang dulu masih di pegang oleh appa Taehyung
Tahun itu menjadi tahun terburuk untuk Young Entertainment. Karena mengalami penurunan saham secara drastis
Tak hanya itu. Taehyung dan Jungkook sangat dekat dengan Lisa, mereka selalu menghabiskan waktu bersama
Dan Lisa adalah cinta pertama Jungkook. Kepergian Lisa membuat luka besar untuk Jungkook sampai saat ini
"lagi² kau lupa" ujar Jungkook tanpa melepaskan mata nya dari foto gadis itu
"aku terlalu sibuk"
"kau sendiri mau sampai kapan begini"
"entah"
"dia itu hanya masalalu. Jadi jangan berlebihan" setelah mengatakan itu Taehyung pergi meninggalkan Jungkook
Jungkook menoleh, menatap kepergian Taehyung dengan tatapan dingin
"itu karena kau tidak pernah merasakannya, sialan"
-TBC-
Next ndaa?
Vomment