✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS...

بواسطة J_Ra21

144K 15K 2.4K

Kisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal ber... المزيد

Prologue : Min Yoongi
Prologue : Nara Jang
01. Jenga Game
02. Sketsa
03. B*tches!
04. Diarrhea
05. Transfer
06. Love Delivery
07. About Stories
08. Run & Hide
09. Nightmare
10. Drunk
11. Willkommen!
12. Neuer Freund
13. Ich Liebe Dich 🔞
14. Ich Liebe Dich Pt.2
15. Die Ex
16. Herzgebrochen
17. Der Streit
18. Das Treffen
19. Good Bye, Berlin!
20. Tired
21. New Parasite
22. Chimchim Park
23. Chimchim Park Pt.2
24. Meet Again
25. Ich Liebe Dich Pt.3
26. Saviour
27. Liar
28. Doubt
29. Move
30. Missing U
31. Mine
32. Gone Girl
Jamais vu Sequel
33. Little Girl
34. Drive Home
35. Find You
36. Find You Pt.2
37. Nara's Story
38. Permission
39. Rain In The Room
40. Kissing Bread
41. Going To Campsite
42. Happy Fish Day
43. Married?
44. Heartache
45. Arguing
47. Daddy?
48. Yoongi Stories
Cerita baru
49. Take You Back (End)

46. Surprise

2.2K 309 70
بواسطة J_Ra21

Yoora, gadis kecil yang selama tiga hari ini tak masuk sekolah karena sakit sudah nampak membaik. Terbukti dengan masuknya ia hari ini. Walaupun masih merasa tak enak badan tapi gadis kecil itu tetap memaksakan diri karena sudah bosan berdiam diri di rumah.

Setelah lelah belajar, ia membereskan seluruh peralatan belajarnya. Teman-temannya pun sudah meninggalkan kelas, tinggal dirinya sendiri yang masih betah berdiam diri di kelas. Seperti tak mau terburu-buru pergi meninggalkan sekolahnya.

Selagi berdiam diri, gadis kecil itu melirik ke arah pintu kelasnya. Memiringkan kepala kebingungan karena melihat sebuah boneka panda besar tiba-tiba duduk di depan pintu. Ia pun memakai tasnya, lalu menghampiri boneka panda tersebut. Meraihnya lalu memeluk tubuh boneka tersebut dengan senang.

"Yoora suka?"

Suara berat dari arah berlawanan membuatnya terkejut lalu menyimpan kembali bonekanya.

"Kenapa di simpan lagi? Paman sengaja membelikan boneka itu untuk Yoora."

Gadis kecil itu tak menjawab, ia justru menunjukkan wajah sedihnya dengan tangan yang terus mengelus kepala dari sang boneka.

Yoongi yang tak kunjung mendapat balasan hanya bisa membuang napas lemahnya. Ia tahu, gadis kecilnya itu pasti tengah bimbang untuk menerima atau menolak boneka pemberiannya.

"Yoora," Yoongi berjongkok, berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Yoora.

"Yoora marah pada Paman?"

Yoora menggeleng, masih tak mau menatap Yoongi walau sebentar.

"Ibu yang marah," ujarnya polos.

"Paman benar-benar minta maaf. Paman tak sengaja meninggalkanmu."

"Yoora tahu. Paman pergi bersama Saeron 'kan?"

Yoongi mendongak, tersenyum kecut karena ternyata gadis di depannya tahu.

"Maaf, ya. Waktu itu Saeron baru datang dari Seoul. Dia belum makan sama sekali, Paman khawatir. Jadi Paman buru-buru membawanya ke tempat makan. Pekerjaan Paman saja ditinggalkan. Paman benar-benar tidak bermaksud meninggalkan Yoora. Yoora mau bantu Paman untuk meminta maaf pada Ibu 'kan? Agar Paman bisa antar Yoora pulang lagi."

Yoora mendongak, menatap wajah Paman yang selama ini ia rindukan. Tak memungkiri jika ia juga sebenarnya kesal dengan Yoongi karena tempo hari meninggalkannya. Tapi ia tak memungkiri juga jika dirinya ingin Yoongi selalu bersamanya.

"Cukup membujuknya,"

Suara wanita dari arah gerbang sekolah begitu ketus menyapa keduanya yang masih terpaku saling menatap satu sama lain. Sebelum akhirnya Yoongi memejamkan mata dengan mengumpat dalam hati karena Nara terlalu cepat datang untuk menjemput Yoora.

"Ayo, Yoora. Kita pulang."

Gadis kecil itu hanya pasrah saat tangan ibunya meraih paksa lengannya tanpa aba-aba. Ia sedih, melihat paman dan ibunya kembali bertengkar padahal beberapa hari sebelumnya, hubungan ibu dan Paman arsiteknya itu semakin menghangat.

Yoongi bergeming, ia hanya bisa melihat punggung kedua gadisnya itu dari belakang. Ia menunduk beralih menatap boneka panda yang tidak Nara biarkan untuk Yoora bawa. Ia mengelusnya, seakan boneka itu adalah Yoora yang bisa ia sentuh.

"Tak bisakah kau memberikanku kesempatan lagi? Setidaknya untuk lima hari kedepan, sebelum aku pergi ke Seoul."

Tungkai Nara terhenti, walaupun suara Yoongi terdengar rendah tapi indera pendengaran Nara masih bisa mendengar dengan jelas begitu juga dengan nada kesedihan yang Yoongi lontarkan.

Hatinya tak bisa bohong. Ia begitu kecewa, kenapa disaat pria itu akan pergi keadaannya selalu seperti ini. Seakan-akan Tuhan mempermainkan perasaannya yang tak bisa dipungkiri masih menyimpan rasa yang begitu besar pada pria tersebut.

Yoongi menghampiri Nara juga Yoora dengan membawa boneka panda. kemudian berlutut di depan Yoora, tersenyum sekilas dan memberikan bonekanya. "Asal Yoora tahu. Paman sangat menyangimu."

"Ayah!"

Yoongi menengok, begitu juga Yoora dan Nara. Untuk pertama kalinya, Nara melihat gadis kecil yang sering Yoora ceritakan sebagai anak dari Yoongi. Begitu pula wanita di sampingnya yang kini berdiri mematung seraya memegangi tangan gadis kecil itu. Sama sepertinya dengan Yoora sekarang. Wanita itu begitu cantik, tinggi semampai dengan rambut coklat bergelombang yang begitu indah, sangat jauh jika dibandingkan dengan dirinya.

Hatinya kembali di rundung awan hitam, sedih pun semakin mendominasi. Ia harus kembali menelan pil pahit bahwa faktanya Yoongi memang tak mungkin memaksanya untuk kembali.

.

.

.

Malam hari ini cukup membuat hati Nara galau, pasalnya ia terus mengingat perkataan Yoongi yang bilang akan pergi ke Seoul. Itu artinya lima hari lagi, hari-harinya akan kembali sepi. Hatinya yang mulai utuh itu kembali berserakan seperti tumpukan jenga yang sempat ia mainkan dulu dengan Yoongi. Ia membenci Yoongi. Tapi ia juga tak memungkiri masih merindukan pria berkulit pucat itu.

Wajah cantik dari wanita yang menyempatkan datang disela waktu perpisahan mereka membuat Nara semakin menyimpan perasaan cemburu.

Ya, cemburu.

Nara mengakui itu sekarang. Ia sepertinya sudah tak peduli dengan image masa bodonya. Ia hanya ingin mengakui, dirinya benar-benar cemburu dengan kedatangan wanita tersebut.

Ia merasa bodoh saat itu, seharusnya ia mengajak wanita itu berkenalan. Setidaknya minimal ia tahu nama wanita yang kini menjadi pemilik hati Yoongi. Tapi apa yang dia perbuat? Ia justru pergi begitu saja dengan segudang keingin tahuan.

Pengengecut, anggap saja seperti itu.

"Aku pulang~"

Suara dan dentuman pintu membuyarkan lamunan Nara dan mengembalikan fokusnya pada telur mata sapi yang hampir saja gosong.

"Kau memasak apa hari ini?" tanya Jungkook dengan senyum cerah.

"Di kulkas hanya ada telur. Jadi aku hanya memasak ini," ujarnya seraya menunjukkan beberapa telur mata sapi yang sempat ia masak, lalu berpindah menuju meja makan.

"Tenang saja, aku akan memakan apa pun yang kau masak hari ini." Masih dengan wajah penuh senyuman, Jungkook duduk di meja makan memandangi telur mata sapi buatan Nara.

Mata Nara menyipit, merasa aneh dengan tingkah Jungkook yang seperti memenangkan lotre. "Kenapa kau sebahagia itu? Kau sedang senang ya?"

"Benar! Coba tebak, apa yang membuatku senang?"

Nara bersidekap, memikirkan apa yang sekiranya bisa membuat hati kelinci berototnya itu bahagia.

"Kau ... menjual habis roti buatanmu?"

Jungkook menjentikkan jari, "Benar! Tapi masih ada lagi yang membuatku bahagia."

Nara kembali berpikir, "Kau sudah membeli kado ulang tahun untuk Yoora, ya?"

Senyuman Jungkook tetiba layu, "ah ... itu ... ulang tahun Yoora 'kan masih lima hari lagi. Aku akan membelinya lusa. Ayo tebak, apa lagi?" Jungkook begitu antusias kembali mendengar tebakan Nara.

"Apa? Aku tidak tahu." Akhirnya Nara pun menyerah, kepalanya sudah terlalu penuh oleh Yoongi dan keluarga kecilnya.

"Lamaranku diterima!" Dengan begitu senangnya Jungkook memeluk tubuh kecil Nara.

"Lamaran? Kau kerja?"

Jungkook berdecih, lalu melepas pelukannya dengan malas.

"Bukan lamaran kerja,"

"Lalu?"

"Lamaran pernikahan."

Wajah Nara datar, mencerna dua kata yang Jungkook lontarkan.

"Surprise! Kau pasti terkejut 'kan?"

Ya, Jungkook benar. Ini adalah kejutan kedua di hari yang sama. Pertama wanita dan gadis kecil di sekolah Yoora. Sekarang berita Jungkook yang tiba-tiba akan menikah padahal selama ini Jungkook tak pernah menunjukkan bahwa dirinya sedang dekat dengan seorang wanita.

"Siapa?"

"Yuna. Dia pegawai cafe di foresta. Aku sudah mengincarnya semenjak tiga bulan lalu. Kemudian mengajaknya berkencan sebulan setelahnya. Itulah kenapa aku sering telat pulang dan jarang menjemput Yoora. Tapi untungnya, Yoongi datang di waktu yang tepat." Jungkook tersenyum begitu manis lalu ia menggenggam kedua tangan Nara.

"Aku mendapatkan cintaku. Kau juga menemukan cintamu kembali. Bukankah semuanya akan bahagia setelah tahun-tahun kelam lalu?"

Nara bergeming, kali ini Jungkook salah. Dia tak akan pernah mendapatkan cintanya kembali.

"Nara, kau bahagia 'kan?"

Nara menatap Jungkook sembari menahan air mata. Kemudian menunjukkan senyuman yang ia buat seperti biasa.

"Aku bahagia melihatmu bahagia."

.
.
.
.
.

💕💕💕

J_Ra


واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

Red [end] بواسطة GEE

قصص الهواة

48.1K 3.3K 18
[COMPLETED] "Ini tidak akan berhasil," "Kita bisa. Kau harus percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja." Mungkin sedikit gila dan tidak masuk akal...
105K 5K 16
beberapa part di private yah dikarenakan banyak mengandung kata-kata vulgar :D Amazing Cover By SyarfinaArt cast - Jeon jungkook - Hana (o/c) other...
303K 22K 35
Di awal musim gugur, kehidupan baru mereka resmi dimulai. Mereka tahu jika cinta saja tidak cukup dalam menjalani kehidupan setelah menikah. Namun me...
5.9K 891 32
𝗦𝗲𝗷𝗮𝘂𝗵 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗵, 𝘀𝗲𝗸𝗲𝗻𝗰𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝗸𝗮𝘂 𝗯𝗲𝗿𝗹𝗮𝗿𝗶, 𝘀𝗲𝗹𝘂𝗮𝘀 𝗮𝗽𝗮𝗽𝘂𝗻 𝘀𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿�...