ANGKASA (END)

By auroraxxl

1.7M 109K 3.1K

Selamat membaca cerita Angkasa dan Raisa❤❤ Bercerita tentang. Angkasa Saputra Wiratama. Murid laki-laki palin... More

1. Razel dan Ketuanya
2. Anak baru
3. Angkasa dan Jabatan
4. Tauran ala anak Razel
5. Arti sebuah mimpi
6. Satu hari bersama dengan nya
7. Penasaran
8. Raisa punya gue!
9. Angkasa dan Raka
10. Ini tentang Raisa
11. Masa lalu Angkasa dengan rumah pohon
12. Kepergian Malaikatnya.
13. Hadirnya seseorang dari masa lalu
14. Pacaran atau Pelampiasan
15. Ketua OSIS dan ketua Razel
16. Duel antara Razel dan Harilla
18. Kenyataan pahit
19. Rumah sakit
20. Menjaganya
21. Rumah Angkasa
22. Dia yang marah
23. Angkringan malam
24. Antara nyaman atau baperan?
25. Aku terserah bukan menyerah
26. Terungkap
27. Pertunangan
28. Penyerangan.
29. Meninggalkan nya
30. TEKA-TEKI
31. MIMPI
32. PART BONUS
33. KEMBALINYA RAISA
34. TERBONGKARNYA RAHASIA
35. KELUMPUHAN?
36. MANSION WIRATAMA
37. BACK TO SCHOOL
38. DAVIN?
39. ANGKASA BALIK?
40. AKSA (ANGKASA RAISA)
41. AKHIR?
42. END
43. EXTRA PART
BUKAN UPDATE
NANYA
SEQUEL ANGKASA

17. Kerusuhan Razel di sekolah

31.9K 2.3K 21
By auroraxxl

Kevin seperti biasa mengantar Raisa ke sekolahnya menggunakan mobil milik keluarganya. Semenjak keluarga Raisa harus melakukan perjalanan bisnis keluar kota, Kevin yang selalu menjaga adiknya. Dari hal kecil, sampai mengantarnya sekolah. 

“Kepalanya masih sakit?” tanya Kevin melirik Raisa. “Masa sih kejedot pintu bisa sampai terluka gitu? Padahal terluka nya di belakang kepala, gimana bisa kejedot kayak gitu?” sahutnya penasaran. 

Kejadian semalam membuat Raisa harus menyembunyikan kejadian yang sebenarnya. Karena jika Kevin sampai tau, kalau Raisa terluka karena menyelamatkan Robi yang Tauran, bisa habis dia. Dan Raisa tidak akan bisa bertemu dengan Angkasa kembali. 

Kejadian semalam juga membuat Angkasa dan Raisa sedikit bertengkar, karena Angkasa tidak ingin Raisa berbohong kepada Kevin, tetapi Raisa memintanya untuk tetap bungkam dan tidak memberi tau Kevin, sebab itu semalam Angkasa pulang dalam keadaan kecewa. Sebagai laki-laki dia seperti tidak gentle mempertanggung jawabkan kesalahan nya. 

“Maaf ya, gara-gara uang cuci darah Abang pakai, hari ini kamu nggak bisa cuci darah lagi,” Kevin meraih tangan Raisa dan mengusapnya penuh kasih sayang. “Harusnya hari ini jadwal kamu ke rumah sakit untuk cuci darah. Tapi uang nya malah Abang pakai untuk beli buku kuliah.” 

“Gapapa, Bang. Raisa baik-baik aja,” kata Raisa. “Buktinya Raisa masih bisa sekolah dan disini, di samping Abang. Raisa masih kuat, nggak ada lemas-lemasnya sama sekali,” kata Raisa tersenyum lebar. 

Saat sampai di depan gerbang SMA Merah Putih, Raisa berpamitan masuk ke sekolah kepada Kevin. Tatapan nya meredup, ketika melihat Angkasa bersama dengan Clara melintasinya begitu saja menggunakan motor. Raisa tau bahwa itu adalah motor Angkasa, walaupun dia menggunakan helm full face yang menutup seluruh wajahnya. 

Rasanya Raisa ingin mencekik Clara saat itu juga, semalam hubungan nya dengan Angkasa baru membaik, sekarang sudah langsung bertengkar kembali hanya karena Clara. Tangan Clara juga terlihat memeluk pinggang Angkasa dari belakang, belum lagi paha dan betis itu terekspos indah, dan menjadi pusat perhatian para murid. 

“Sialan, Clara!!” geram Raisa dalam hati. 

Tanpa berlama-lama melihat kemesraan mereka, Raisa terburu langsung meninggalkan lapangan yang dekat dengan parkir motor anak murid. Saat dikelas, Raisa melempar tas sekolanya sembarangan, dan membanting dirinya di kursi. 

“Raisa, lo kenapa sih?!” ujar Kania terkejut saat Raisa langsung duduk disebelahnya. “Dateng-dateng langsung marah, kenapa sih lo?” tanyanya kembali. 

“Biasa, Doi nya sama Clara, berangkat bareng berduaan, udah gitu peluk-pelukan.” Riri langsung menimpali ucapan Kania di ambang pintu, tangan nya sibuk memutar pulpen. 

Kania terkekeh kecil mendengarnya. “Yaudah, Sa biarin. Kalau emang Angkasa suka sama lo, dia akan balik sama lo. Tapi kalau dia gak suka sama lo, yaudah biarin aja, banyak kali yang mau sama lo,” kata Kania. 

“ISHHHHHH!!!!” ujar Raisa kesal. 

Tiara memasuki kelas itu, dengan menyenggol badan Riri yang masih bersandar di ambang pintu. Hingga pulpen yang Riri putar, langsung terjatuh ke lantai. 

“Tiara!! Kalau jalan, mata dipakai!! Ada gue di sini!!” teriaknya menggema di ruang kelas. 

“Siapa suruh mejeng di pintu? Jauh jodoh lo!” sahut Tiara terkikik kecil, dan menempati kursinya yang berada tepat dihadapan Raisa. 

Riri mengeram kesal lalu ikut masuk kedalam kelasnya. Dia menempati kursi sebelah Tiara, yang berada di belakang Vina. “Butos, ada PR gak?” tanya Riri. 

Butos adalah istilah untuk Ibu Ketua OSIS. Vina memang salah satu anggota OSIS di sekolahnya. Termasuk murid pintar di kelasnya. 

“Riri, pulpen siapa lo colong lagi?” ujar Vina kesal. Di saat Riri membuka kotak pensilnya. Pasalnya dulu kotak pensil itu hanya ada beberapa pulpen, dan sekarang bisa sangat banyak. “Tunggu, inikan pulpen gue!!” ujar Vina menemukan beberapa  pulpen nya di dalam kotak pensil itu. 

“Ini juga pulpen gue!” Kania meraih pulpen nya yang berada di kotak pensil itu. “Sialan, Riri!! Ternyata selama ini Tuyul pulpen nya itu, lo?!” ujar Kania kesal. 

“Kebawa,” kata Riri ngeles. 

“Kebawa-kebawa! Udah jelas-jelas lo yang nyolong, pakai ngeles segala!!” sahut Tiara kesal. “Pulpen lari gue itu mahal!!” 

“Halah, cuma dua ribu doang!” kata Riri. “Pada pelit banget sih lo sama temen.” 

“Bukan nya pelit, Markonah!! Tapi lo kalau ngambil gak tau diri. Semua pulpen langsung diambil,” kata Kania kesal. “Udah tau cuma dua ribu doang, bukannya beli malah nyolong!!” 

*** 

Emosi yang tadi sedikit meredam, kini muncul kembali. Disaat pandangan mata Raisa melihat Angkasa tengah duduk berdampingan bersama Clara. Walaupun saat itu, Angkasa sibuk dengan ponselnya, tapi tetaap saja, Clara masih memeluk lengan Angkasa. 

“Sabar,” Vina menggenggam tangan Raisa dan membawanya memasuki kantin. Suasananya begitu ramai. 

“Terangkanlah... Terangkanlah, hati yang berkabut penuh dengan PHO.” Ujar Aan bernyanyi dengan nada yang sudah dipastikan tidak jelas. 

Karena mendengar suara nyanyi Aan, Angkasa mendongak menatap Raisa, yang ternyata kini sudah berada di hadapan nya dengan tatapan marah. Di sisi Aan, dia meneguk saliva nya, saat melihat lirikan tajam dari Raisa. 

“Kaga Bu Bos, kaga Pak Bos, kalau udah marah, berasa mau makan mangsa!” katanya merinding. Aan mengusap kedua bahu nya saat melihat lirikan tajam itu. 

Robi hanya menyeringai melihat mereka, dia masih berada di pojokan, dengan seputung rokok yang dia hisap, “Makanya, An. Jadi orang jangan dua-duanya di embat, satu-satu dulu. Kek orang kelaperan!” sindir Robi dari jauh. 

“Kok gue?” sahut Aan menunjuk dirinya. 

“Emang kamu, By.” Kata Riri menimpali Aan. 

Semenjak mereka dekat dengan anak Razel, hingga saling kenal lebih dalam. Mereka menjalin cinta bersama, seperti Riri dengan Aan, Kania dengan Robi, dan Erick yang masih berusaha untuk mengejar cinta Vina, yang sulit untuk didapatkan. 

“By, By, Babi kali!” sahut Erick. 

“BERISIK JOMBLO!!” sahut Erick dan Riri bersamaan. “Gak punya cewek diem, gak ada yang merhatiin aja belagu!” sahut Aan kesal. 

Angkasa melirik Robi tajam, dia tau bahwa Robi menyindirnya, bukan menyindir Aan. Angkasa menatap kesal Robi yang masih menyeringai dengan rokok itu. 

Dia berusaha melepaskan tangan Clara, yang memeluk lengan nya. Sebenarnya Angkasa memang risih, hanya saja dia tahan jika bukan karena permintaan Clara. Tetapi sekarang rasanya ingin dia lepas, karena melihat mata Raisa yang memerah. 

“Ca.” Angkasa menatap mata Raisa. Hingga saat Raisa menoleh, dia buru-buru mengalihkan nya dari Angkasa. “Lepas, Clar.” Kata Angkasa dingin. 

“Kenapa sih mau dilepas?” tanya Clara. “Kamu lupa kalau minggu depan kita mau tunangan?” tanyanya kembali. 

“Mimpi kali Neng?” sahut Tiara kesal. “Kalau emang demen, kaga usah gitu-gitu amat kali!!” ujar Tiara. 

“Gue gak mimpi, tapi ini beneran,” balas Clara menunjukan cincin yang dia pakai. “Ini Angkasa yang pilih sendiri, cincin nya. Angkasa suka sama cincin ini, jadi dia pilihin ini untuk gue.” 

“Clar,” Angkasa menatap Clara dingin. Dia masih mencoba untuk meredam emosinya, tidak ingin ribut dengan Clara yang akan membuat masalahnya semakin panjang. 

“Kenapa sih, Angkasa? Biarin mereka lihat cincin pertunangan kita. Ini kan pilihan kamu sendiri, Daddy udah siapin semua acaranya. Dan kita juga akan ngundang temen-temen kamu.”

Raisa mengeram kesal, dia menatap tajam Angkasa dan langsung bangkit meninggalkan mereka. Dengan sigap Angkasa langsung menepis tangan Clara dan bangkit mengejar Raisa terlebih dahulu. 

Continue Reading

You'll Also Like

827K 23.4K 55
Zanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya so...
29.4K 1.8K 57
(⚠WARNING⚠) • Cerita fiksi ini dibuat untuk hiburan saja, dan tidak ada sangkut pautnya dikehidupan nyata! • Alurnya masih acak dan banyak typo bert...
1M 33K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
202K 8.1K 32
'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawal...