AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]

By Mejikubillu

568K 40.1K 16.5K

[HARAP SIAPKAN HATI DAN PERASAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI] BAGIAN 2 AURORA BOREALIS Pernah memiliki sebuah ma... More

01. AB2 • KEBIMBANGAN
02. AB2 • DESIRAN
03. AB2 • IT'S BEGIN
05. AB2 • TANTANGAN TERBUKA
06. AB2 • (BU) KAN ANGEL ALGER
07. AB2 • FAULT
08. AB2 • PEMBALASAN
09. AB2 • TRUTH
10. AB2 • PERGI
11. AB2 • STRONGEST
12. AB2 • MALVIN
13. AB2 • SERPIHAN
14. AB2 • LET GO
15. AB2 • WILL CHANGE?
16. AB2 • BUNGA LOTUS
17. AB2 • DIFFERENT
18. AB2 • SEMUA ORANG LICIK
19. AB2 • LOVELY?
20. AB2 • NOTHING
21. AB2 • ALGER MERINDUKAN ANGELNYA
22. AB2 • KETULUSAN?
23. AB2 • MISUNDERSTANDING
24. AB2 • TENTANG KEHILANGAN
25. AB2 • ANOTHER PERSON
26. AB2 • SEBUAH RASA
27. AB2 • WHO IS IT, THEN?
28. AB2 • KESEMPATAN
29. AB2 • KERTAS LUSUH
30. AB2 • ISAK LUKA
WE BACK

04. AB2 • COMPLICATED

16.9K 1.1K 136
By Mejikubillu

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 4

Hening.

Tak terlontarkan sepatah duapatah kata diantara keduanya, bahkan ketika mendengar ringisan Borealis karena usapan kapas dan obat merah, tidak membuat Aurora membuka mulut.

"Maaf Ra," gumamnya, Aurora bisa mendengar, hanya saja dia lebih memilih diam.

"Gue bener-bener minta maaf, gue—"

"Kenapa?"

Aurora mendongak. Dan detik itu juga kedua maniknya bertemu dengan Borealis.

Borealis terdiam. Cowok itu seperti terhipnotis ditatap seperti ini oleh Aurora.

"Lo gila tau nggak!" ucap Aurora.

"Gue—"

"Lo bener-bener gila Borealis! Lo tau kan kalo gue udah berusaha mati-matian untuk sembunyiin ini dari semua orang! Dan lo! Dengan entengnya ngomong semua ini di depan Alaska dan yang lain! Otak lo dimana!"

"Ra gue—"

"Bahkan gue sembunyiin perjodohan kita dari lo! Karena gue udah nebak bakal kayak gimana nantinya kalo semua ini terbongkar!"

"Ya terus gue harus ngomong apa Ra? Gue harus ngomong kalo gue cuma mau nengokin lo karena kemarin lo udah menyelamatkan Edeline gitu?! Itu lebih nggak masuk akal."

"Tapi nggak dengan ngomong tentang perjodohan kita! Lo lupa, bahkan kita nggak bener-bener udah bertunangan, acara itu batal!"

Borealis meraih tangan kiri Aurora dan mengangkatnya tepat di depan wajah perempuan itu, "acara itu boleh batal Ra, tapi lo masih tetep jadi tunangan gue."

"Lo mempermasalahkan perihal cincin ini?"

Buru-buru Aurora melepas paksa cincin dari jari manisnya dan kemudian menghempaskannya ke lantai.

"Ra?!"

Aurora juga melepas paksa infus di punggung telapak tangannya dan kemudian menarik kerah baju Borealis dan menghempaskannya ke lantai.

Bugh!

Satu tinjuan cukup keras mengenai rahang Borealis. Dia yakin pasti tangan Aurora sudah membaik, bahkan sudut bibirnya yang tadi sudah diobati kini mengeluarkan darah lagi.

"Gue kasih tau sama lo ya! Jangan anggap sepele berurusan sama Alaska! Dia nggak bakal main-main sama ancaman dia!" sarkas Aurora—memandang geram Borealis di bawahnya.

Baru saja akan bangkit, Aurora sudah lebih cepat menjajakan kaki kanannya di dada Borealis.

"Lo itu udah memasukan anggota Kingston ke kandang ratusan singa tau nggak!"

Sambil menahan nyeri karena pijakan Aurora di dadanya, Borealis berusaha untuk menatap cewek bersurai panjang itu, "g–gue bakal menjaga apa yang harus gue jaga."

"Jangan bersikap seolah lo bisa pegang kendali atas semuanya Borealis! Anggota lo bukan cuma beberapa orang! Dan ucapan anggota Alger bukan cuma ancaman belaka!"

"Tanpa lo sadari, semua makin runyam karena kelakuan tolol lo sendiri! Banyak daftar masalah yang harus lo selesaiin! Lain kali berpikir sebelum bertindak!" ucap Aurora lagi.

🌈🌠

"PERGI!"

"JANGAN DEKET-DEKET GUE! JAUH SANA!!"

"JANGAN GANGGU GUE LAGI!"

Ruangan kamar itu benar-benar berantakan, semua benda yang semula tertata rapih kini sudah antah berantah.

"G–gue mohon, sini. Gue nggak bakal jahat sama lo."

Seorang cowok dengan peluh membasahi dahinya dan juga setetes air mata membahasi pipinya itu mencoba mendekat pada perempuan di hadapannya. Namun, bukan mendekat justru si perempuan semakin memojokan tubuhnya.

"JANGAN DEKET-DEKET! AKU NGGAK MAU DI SENTUH LAGI! NGGAK MAU!"

Lagi-lagi perempuan itu berteriak sambil terduduk meringkuk di pojok ruangan.

"Gue sayang sama lo, gue nggak mungkin nyakitin lo." tenang cowok itu.

Perempuan itu menggeleng ketakutan, tidak ingin siapapun mendekat dan menyentuhnya.

Cowok itu tetap bersikeras berjalan mendekatinya.

"JANGAN DEKET-DEKET! PERGI! PERGI!"

"Gue janji, gue nggak akan nyakitin lo. Gue bakal jagain lo."

"LO SIAPA! JAUHIN GUE! GUE MAU BOREALIS!"

Bugh!

"Bangsat lo! Kalo dia nggak mau jangan di paksa!"

"Lo ngapain kesini sih ha?! Jangan buat masalah tambah rumit Borealis!"

Perempuan itu tergelak, "Borealis?" segera setelahnya dia bangkit dan berlari menubruk dada bidang cowok itu—bahkan Borealis hampir terhuyung ke belakang.

"Rey, a–aku taakutt," gumamnya.

"Del! Dia itu udah jahatin lo!" teriakan itu tidak membuat Edeline melepaskan dekapannya.

"Keluar lo! Dia nggak suka di paksa! Camkan itu Galura Sean Hambali!"

Baru saja Sean akan mengucapkan sebuah kalimat, perempuan itu, Edeline sudah lebih cepat menyelanya, "PERGI!"

Mau tidak mau. Dengan berat hati Sean meninggalkan ruang kamar itu.

Sejak kejadian dimana Edeline diculik dan pertempuran besar-besaran yang membuat anggota geng Dalton kalah dan berakhir di penjara, Sean membawa Edeline ke rumah terapi ini. Edeline depresi, psikiater mengatakan bahwa kemungkinan Edeline hampir mengalami hal tidak senonoh. Dan Sean yakini itu adalah perbuatan Leon.

Namun Edeline sama sekali tidak ingin di dekati dan di sentuh oleh siapapun. Kecuali satu yang dia sebut setiap malam. Borealis Gareth Alison. Seorang yang masih menyandang status sebagai pacarnya.

Andai lo tau Del, kalo orang yang bener-bener mencintai lo itu hanya gue dan hanya gue, batin Sean.

Sean terus berjalan keluar, setelah menutup pintu dia melihat ada Alister di kursi tunggu depan kamar Edeline.

"Gimana?" tanya Alister.

"Dia udah lebih baik sama Borealis."

"Nggak seharusnya lo paksa dia, dia butuh waktu untuk kesembuhannya. Lo inget kan ucapan psikiater, kalo Edeline akan sembuh ketika dia berada diantara orang-orang yang dia harapkan."

"Tapi kenapa bukan gue?! Gue adalah orang yang selalu bersama dia dan ada untuk dia, bahkan tau apapun tentang dia. Kenapa harus Borealis?!"

"Kita nggak tau apa yang ngebuat Edeline kayak gitu Sean! Lo harusnya paham keadaan dia."

Sean mengacak rambutnya frustasi, "apa gue nggak pernah ada di mata dia Al? Apa gue nggak bisa menggantikan posisi Borealis, gue bahkan bisa jauh-jauh lebih baik dari dia."

Alister menepuk bahu Sean, "cara pandang seseorang yang sedang mencintai itu berbeda, mereka akan menganggap lebih apa yang sedang mereka puja."

Gue bisa ngomong kayak gini, karena kita ada diposisi yang sama, batin Alister.

🌈🌠

"Udah Del, dia udah pergi kok," tenang Borealis seraya mengusap surai panjang Edeline.

"Aku takut, kamu darimana aja?"

"Iya maaf, aku baru dateng sekarang."

Borealis mengajak Edeline duduk di brankar dan kemudian merapihkan surai dan baju Edeline yang berantakan.

"Dia dateng terus kesini, deket-deket aku. Aku takut Rey."

Borealis mengangguk, "iya, aku tau."

"Kamu janji bakal disini terus kan? Jagain aku?"

Deg!

Borealis tertegun.

Gue harus jawab apa Del? Disaat gue sudah menemukan kekasih masa kecil gue yang gue cari selama ini, kenapa justru gue ditempatkan dalam pilihan yang sulit?

"Jangan pergi Rey, aku nggak sanggup sendirian," pinta Edeline, tak terasa pipinya basah oleh air mata.

Borealis menatap Edeline, dia paling tidak bisa melihat orang menangis, apalagi seorang perempuan.

Gue harus jawab apa? Gue menyayangi lo tapi gue nggak bisa untuk terus bersama lo. Ada hati yang harus gue perbaiki dan gue jaga

Continue Reading

You'll Also Like

ARSE By fai

Teen Fiction

6.3K 2K 10
"Lo memang ga salah, tapi sikap lo yang membuat kita jadi serba salah"-Seira Relya Melody. "Maaf keputusan gue buat lo sama gue yang dulu jadi kita s...
2.8M 436K 50
your source of happiness
Perfection By na†a

Teen Fiction

14.5K 1.3K 4
[Kesempurnaan tidak selalu tentang cinta] *** Billivan Alvredo, cowok tampan keponakan pemilik Universitas Harapan. Tattoan, ketua dari geng Fire, ke...
7.3K 834 10
⚠️❗ WARNING ❗⚠️ cerita bromance / brothership ⛔ gak suka, skip aja, gak usah baca Haechan x nct 127 . Tertanda Sayap Kiri . "Di ujung perjalanan kkn...