Psikopat Analog [TAMAT]

By feraliakumbri

6.8K 661 251

"Jangan!! Jangan menggunakan perasaan yang bahkan tidak kamu punya. Itu ... menjijikkan!!" ucap Utari dingin... More

Victim 06
Mr. & Mrs. Ditama
-- Sister
- The Only Exception -
-- Evanesce
Reunion
-- The Call
Souvenirs
A Sign
Jealousy
--Stay
Don't Touch --
-- Another Death
Fear
-- Dismembered
Short Trip -- Healing
The Key (Part 1)
The Key (Part II)
-- Fake Protagonist
- Time To Remember
Dirty
Your Secret --
Fiction
FICTION ( BAGIAN DUA)
Reason
Unravel
-- Still Alive
Judgement
Analog

Kill it

162 19 4
By feraliakumbri

If you're going to do something, do it well and leave something witchy." Charles Manson

Awal tahun 2019

"Rafa akan menikah," ucapnya tenang. Wanita dan pria yang lebih tua darinya tampak sangat terkejut mendengar kalimat yang baru saja keluar darinya.

"Menikah? Dengan siapa, Nak? Mami kenal?" tanya wanita anggun yang duduk bersamanya di meja makan bundar.

"Mami nggak kenal, tapi Alfi mengenalnya. Utari Zanitha, mungkin tidak asing," ucapnya masih tenang.

"Siapa, Fi?" tanya wanita tersebut kepada putera sulungnya.

"Kasus pertama, Alfi. Kemenangan yang terasa seperti kekalahan telak."

***

"Mami mungkin setuju dengan semua keputusan yang akan lo ambil, begitu pun dengan gue. Tapi, jawab pertanyaan gue, Raf," ucap Alfi seusai makan siang. Saat itu Alfi mengajak adiknya, Arion untuk berbicara masalah pernikahannya yang dia rasakan sangat tiba-tiba itu. Arion hanya mengangguk menanggapi saudara laki-lakinya itu.

"Jika lo tahu wanita itu, Utari, adalah klien gue dulu. Artinya lo tahu untuk kasus apa dia gue bela?" tanyanya kemudian.

"Tentu aku tahu," ucapnya tanpa beban.

"And there is not hesitation? Sedikit pun?" tanya Alfi untuk meyakinkan.

"Yap. Tidak ada keraguan. Sudah aku putuskan sejak kami bertemu, bukan pertemuan yang pertama karena aku tidak menyangka akan bertemu dengan dia kembali setelah tahun-tahun berlalu. Yang pasti kali ini aku harus bisa memiliki dia." Tatapan lurus ke arah Alfi yang mendengarkan dengan seksama. Semua wanita yang dekat dengan adiknya tidak akan bertahan lama dalam hubungan yang mereka jalin. Dan biasanya Arion tidak menunjukan ketertarikan seperti itu, emosi yang baru pertama kali Alfi lihat dalam diri adiknya.

"Gue akan tetap mengawasi setiap gerak-gerik lo, tapi gue nggak akan ikut campur ,apa pun itu, kecuali atas permintaan lo sendiri. Paham?" Arion hanya mengangguk seraya menunjukkan senyum kepada Alfi.

Setelah Arion pulang, terlihat Alfi bergabung dengan ibunya.

"So?" tanyanya santai kepada sang Ibu yang terlihat sibuk dengan bacaannya.

"Mami akan suruh orang menyelidiki masa lalu wanita itu," ucapnya pendek.

"Tidak perlu, Alfi sudah punya semua. Nanti Alfi kirim."

"Menurut kamu, Nak. Kenapa wanita itu? Maksud Mami, kenapa Rafa memilihnya?" tanya wanita itu menghentikan aktifitas membacanya.

"Who knows, sejak kapan kita bisa membaca apa yang dia pikirkan, Mi."

Saat ini

Dengan bantuan tongkat, wanita itu tampak terburu-buru masuk ke dalam mobil berwarna putih miliknya. Tidak lupa dia memeriksa riasan wajahnya melalui layar ponselnya. Dia juga memeriksa isi tas selempang kecil miliknya. Setelah yakin semuanya sempurna, dia menghidupkan mesin mobil dan memulai perjalanannya.

Mobil putih berhenti di depan sebuah bangunan yang belum selesai. Dia turun dan berjalan masuk ke dalamnya dengan susah payah. Dia memiliki janji dengan seseorang sore hari itu.

Dengan sedikit kesulitan akhirnya wanita yang berjalan dibantu dengan tongkat itu berhasil naik hingga ke lantai tiga bangunan. Dari tempatnya berdiri dia dapat melihat langit yang sudah mulai berubah warna.

"Ah, apa aku terlambat?" tanyanya dengan wajah sumringah.

"Kenapa bertemu di tempat seperti ini? takut ketahuan?" tanyanya lagi tidak puas hanya dengan anggukan.

"Untuk apa ... balok ... itu?" Wanita itu mulai ragu. Seseorang yang dia ajak bicara mendekat kepadanya dengan perlahan. Sosok itu tersenyum.

"Lalu apa yang mau disampaikan?" tanyanya mulai merasa tidak nyaman. Tiba-tiba dia sadar posisinya saat itu. Sebelumnya dia tidak curiga apa pun.

"Gadis bodoh."

Kepalanya dihantam dengan kuat dengan sebuah balok kayu. Wanita itu pingsan. Kepalanya mengeluarkan darah akibat hantaman keras. Wanita itu diseret dengan kasar. Tubuhnya diangkat dan didudukkan pada sebuah kursi. Tali membelit tubuh kurusnya. Riasan pada wajah cantiknya kini bercampur dengan darah yang mengalir akibat luka menganga di kepala.

"Ampun .... Jangan lakukan itu ...," ucap wanita yang tengah terikat itu. Air matanya mengalir membuat wajahnya semakin berantakan.

"Waktumu lima menit, larilah ... jangan bertemu denganku ... Maaf Lila, kau harus melewati hal buruk ini. Semua salahmu. Seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan.

Ikatannya dilepaskan. Dengan tertatih-tatih sambil menahan sakit Kalila berjalan secepatnya. Tidak mungkin baginya berlari sekuat tenaga. Kaki yang cidera membuatnya sulit mempercepat langkah. Dia berpegangan kepada dinding bangunan itu dan perlahan menuruni anak tangga satu per satu.

Tidak pernah terlintas dalam benaknya, dia akan mengalami hal ini. Suara langkah bergema membuatnya semakin berusaha mempercepat langkahnya. Kepalanya pusing. Kakinya sakit. langkah terakhirnya tidak seimbang, membuatnya terjatuh. Susah payah dia menyeret tubuhnya menjauh.

Seringai itu telah berada tak jauh darinya. Keringat membasahi sekujur tubuhnya, napasnya memburu. Hanya satu yang dia rasakan, takut.

***

"Dari mana?" tanya Utari ketika keluar dari dalam kamar mendapati suaminya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Depan, ada paket nih buat kamu." Arion masuk memberikan sebuah kotak makanan dan amplop cokelat.

"Oh dari Fiandra. Soto betawi nih, buatan Tante Irene deh ini. Lalu, oh beberapa dokumen yang harus aku tanda tangani terkait pemberhentian aku, Raf," ucap Utari sibuk memindahkan soto betawi ke wadah yang lain.

"Mau makan sekarang? Aku lapar, nih," ucapnya lagi. Arion tersenyum, dia tahu istrinya tidak akan tahan jika ada sate atau soto betawi kesukaannya itu. Pria itu hanya mengangguk dan masuk ke dalam kamar.

"Loh, ke mana?" tanya Utari mendapati sang suami yang masuk ke kamar.

"Ganti baju, sayang," teriaknya dari dalam kamar.

Utari dan Arion menikmati makan malam mereka yang sudah cukup larut itu. Bercerita pengalaman mereka di Malang. Walau hanya beberapa hari meninggalkan Jakarta yang membuat lelah, bagi Utari perjalanan singkat itu sangat berharga. Bisa berdua menghabiskan waktu bersama suami, melayaninya seperti halnya seotang istri. Memberikan apa yang selama ini tidak mampu dia berikan padanya. Dan bertemu wanita yang sangat dia hormati. Wanita yang lemah lembut, wanita yang sangat mencintai Arion, suaminya.

"Mami ngobrol apa sih waktu itu sama kamu ?" tanya Arion seraya memakan suapan terakhir.

"Hmm, kasih tau nggak ya ..." goda Utari. Arion melipat kedua tangannya di atas meja seraya tersenyum.

"Nggak ada apa-apa sih. Kita di suruh bahagia sama Mami. Kamu bahagia sama aku?" tanya Utari kembali serius.

"Sangat!" Arion tersenyum lebar.

"Nanti akan tiba suatu hari, aku akan membuka semua tentang diriku sama kamu. Dan aku harap ketika hari itu tiba kamu nggak akan berubah." Sorot matanya mendadak sendu. Utari meraih tangan Arion dan menggemgamnya erat.

"Semua orang punya rahasia, Tar. Dan aku akan tetap sama, aku akan menunggu hingga kamu siap. Apa ... kamu juga akan sama? Suatu hari jika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita, maukah kamu tetap bersamaku?" Utari mengangguk, keduanya berkaca-kaca dan saling menggenggam erat. Mereka tidak ingin ditinggalkan atau meninggalkan.

"Aku pernah melewati hal terburuk dalam hidupku hingga rasanya kematian menjadi pilihan terbaik saat itu, tapi lihatlah, aku masih di sini bertemu kamu, bersama dengan kamu, ... dan jatuh cinta. Kamu membuat aku berani menghadapi perasaan yang sangat aku benci itu. I love you ... " Utari beranjak merengkuh tubuh Arion yang masih duduk di tempatnya. Pria tegar yang selalu mendampinginya itu merasa sangat bahagia.

Akhirnya wanita yang dia cintai menerima ketulusannya. Wanita yang telah memberikan hidupnya. Wanita yang membutuhkan dirinya.

=====================================

Part yang sulit.

Hiks, semoga bisa lebih baik lagi.

Chuu,

Bii

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 160K 57
[DITERBITKAN OLEH BUKUNE] Cover by: @Ariski Bagaimana jika kamu menjadi seperti Claire Watson, seorang 'budak' yang digunakan sebagai 'makanan' pange...
71.8K 6.5K 43
Delancy si Ratu Populer, kehilangan predikatnya setelah insiden memalukan menimpanya. Belum lagi, berkat sang Ayah, Nicolas, ia harus rela meninggalk...
1.7M 16.8K 18
[Follow dulu ya sebelum baca :)] Evelyn Blossom gadis itu kehilangan sebagian memori karena trauma berat. Hingga seseorang menemukannya. Lalu identi...
511K 32.8K 43
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...