HOLDER : Elsewhere (END)

By pockynop

368K 55.9K 3.2K

BOOK 2 after HOLDER : DOTW (Fantasy + Magic) Perjalanan Carina dengan rencana gilanya berlanjut saat dirinya... More

Prolog
BAB 1 - Penjara
BAB 2 - Rapat Besar
BAB 3 - Activating
BAB 4 - Siksaan
BAB 5 - Rencana Gila
BAB 6 - Ruang Bawah Tanah
BAB 7 - Penyerangan
BAB 8 - Finding Her
BAB 9 - Restart
BAB 10 - Kebenaran
BAB 11 - A Piece
BAB 12 - Hint
BAB 13 - Aku Menemukanmu
CAST!
BAB 14 - When They Meet
BAB 15 - Hatimu Masih Mengingatku
BAB 16 - Ingatan
BAB 17 - Dua Hati
BAB 18 - Kenangan yang Hilang
BAB 19 - Move On
BAB 20 - NAMA
BAB 21 - Keputusan
BAB 22 - Dia Kembali
BAB 23 - Terabaikan
BAB 24 - Kisahnya
BAB 25 - Ramalan Kuno
BAB 26 - Dua Belas Kunci
Bab 27 - Karena itu Kau...
Bab 28 - Extension
Bab 29 - Libra
Bab 30 - Jiho dan Sera
Bab 31 - Mexico & Canada
Bab 32 - Serangan
Bab 33 - Busan
Bab 34 - Track Finder
Bab 35 - Garis Depan
Bab 36 - Hilang Kendali
Bab 37 - The Last Key
Bab 38 - Golden Sword
Bab 39 - Kakak
Epilogue

Bab 40 - Heartache

3.8K 621 14
By pockynop

Alvis menggendong tubuh Arvis yang sudah tak bernyawa ke dalam hutan kabut. Sementara Carina berjalan terseok-seok di samping Alvis dengan wajah pucat dan penuh kesedihan, diikuti dengan Joshua dan yang lainnya di belakang. Milo membantu membawa jasad ayah Carina yang sebelumnya dipakai sebagai wadah Mephisto untuk bangkit.

Peperangan telah usai, sisa anggota Oracle yang masih hidup kini ditangkap oleh Holder yang dipimpin oleh ketiga Master.

Sera tak bisa berkata-kata setelah melihat apa yang terjadi pada Arvis, saat Carina yang lainnya sampai di hutan Sera tak bisa membendung lagi tangisnya dan langsung memeluk Carina erat.

"Carina..." Sera menangis kuat-kuat di pelukannya.

"Ashley mana?" tanya Carina bingung ketika tak melihat gadis itu.

Sera masih menangis menutupi wajahnya dan menggeleng sedih. Ia membaca pikiran Sera dan kembali terkejut mengetahui apa yang terjadi. Carina berjalan gontai ke arah suara tangis dan teriakan orang-orang yang berkumpul pada bagian hutan yang dipakai untuk menaruh jasad-jasad mereka yang sudah gugur, disana tubuh Ashley terbaring dengan darah yang masih belum mengering di pelipisnya. Brian juga tengah duduk meratapi wajah Ashley yang mulai membiru.

Tes.

Air mata Carina kembali mengalir saat melihat wajah Ashley yang terlihat seperti tidur, ia mendekati tubuh Ashley dan mengusap kepalanya dengan sayang, "B-bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Carina dengan suara bergetar.

"Ini salahku." Ujar Brian dengan suara parau. "Ia berusaha melindungiku yang terluka dari Oracle yang berhasil masuk ke hutan, padahal ia hanya manusia biasa."

"Ini juga salahku karena tak berada di sisi kalian." Ujar Charlie menunduk dalam-dalam, "Jika saja aku tak berada terlalu jauh dari tempat kalian, mungkin aku bisa membantu."

"Maafkan aku Carina, aku lengah dan tak bisa melindungi Ashley." Sera semakin terisak sesenggukan menyesali perbuatannya yang tak mampu menolong sahabatnya.

Carina terdiam, hatinya seperti teriris ribuan pisau mendengar kabar duka itu. Dalam satu hari, ia harus kehilangan kedua sahabatnya tepat di depan matanya. Ia bahkan tak sanggup untuk berkata-kata.

Srak!

"Jiho!" teriak Ram ketika Jiho kembali dengan luka di mata kanannya. "Kau baik-baik saja?"

"Sera!" seru Jiho mencari-cari gadis yang dikhawatirkannya. "Sera! Kau dimana?!"

"Ada apa?" tanya Sera panik dalam tangisnya. "Aku di sini!" jawabnya seraya menghampiri asal suara Jiho.

Grep!

Jiho langsung menarik Sera ke dalam pelukannya ketika ia berhasil menemukan gadis itu. "Kau baik-baik saja?" tanya Jiho ketakutan seraya mengabaikan luka di matanya.

Sera menggeleng terisak, "Ashley..." Sera tak sanggup meneruskan kata-katanya dan kembali menangis di pelukan Jiho.

"Bagaimana dengan Rio?" tanya Ram penasaran saat Jiho kembali dengan luka yang fatal di mata kanannya.

"Aku berhasil melukainya, tapi kemudian Elena membunuhnya saat Rio berusaha membunuhku menggunakan rohnya."

"Elena?" tanya Ram bingung. Ia tak mengenal nama itu.

"Ia adalah teman kami di asrama Gemini." Jelas Jiho ketika melihat ekspresi wajah Ram.

***

Kabar duka yang menimpa Arvis kini sudah tersebar ke telinga para Holder. Arvis, Master baru yang belum genap sebulan menyandang gelar tersebut kini harus meregang nyawa. Alvis memutuskan akan mengubur jasad kakak kembarnya di pulau itu bersama para Holder lainnya yang gugur.

Saat di prosesi pemakaman, Alvis hanya diam dan menatap jasad saudara kembarnya yang mulai dikubur. Carina berusaha untuk menguatkannya dengan menggenggam tangannya sepanjang waktu. Carina memang sangat sedih tas kepergian kedua sahabatnya yaitu, Arvis dan Ashley. Tapi dibandingkan dirinya yang kehilangan Arvis sebagai sahabat, pasti Alvis lah yang lebih merasa kehilangan Arvis sebagai saudara kandungnya. Karena itu Carina mencoba untuk menguatkan diri untuk tidak menangis di hadapan Alvis. Ia tak ingin membuat Alvis tambah merasa semakin sedih, dan terluka. Ia tak ingin merepotkan Alvis dan membuat Alvis harus khawatir pada dirinya.

Serajuga tak berhenti menangis saat Ashley di kuburkan, ia menangis sesenggukan di pelukan Jiho. Sepertinya hubungan mereka berjalan lancar di tengah-tengah situasi sulit ini. Dan Brian...

Brian sangat terpukul atas kematian kedua orang yang sangat dekat dengannya. Arvis yang sudah ia anggap seperti saudara sendiri dan juga Ashley, gadis yang mulai mengisi sebagian dari hatinya saat ini... tapi mereka berdua pergi meninggalkan Brian.

Sera bilang, Ashley meninggal dengan senyuman diwajahnya karena berhasil melindungi Brian. Ia sama sekali tidak menyesal telah melakukannya demi Brian. Tiffany adalah salah satu orang yang lumayan akrab dengan Brian di asrama, dan ia membantu Brian untuk tetap kuat menghadapinya. Carina sangat berterima kasih pada Tiffany karena mau menemani dan menghibur Brian karena ia sibuk dengan Alvis, dan Sera tak mungkin menghibur Brian saat dirinya juga sedang bersedih seperti itu.

Lalu Charlie, ia berubah menjadi pemurung karena kejadian ini. Ia terlalu menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Ashley. Untunglah Carina, Sera, Brian bahkan Alvis berusaha meyakinkan dirinya bahwa itu terjadi bukan karena dirinya atau siapa pun. Ashley adalah salah satu sahabat yang berharga untuk Charlie, karena ia, Ashley dan Sera bertemu di tempat dan saat yang sama, yaitu rumah sakit di tengah hutan belantara Canada tempat mereka dikurung dua tahun yang lalu.

Dan Carina sendiri, ia mencoba untuk tabah dan menjadi lebih kuat agar ia tak cengeng lagi. Meski ia sudah memutuskan akan begitu, tetap saja ia tak bisa menahan air matanya saat melihat prosesi pemakaman Arvis dan Ashley hampir selesai. Saat air matanya akan jatuh, ia langsung mengusapnya sampai tak berbekas. Diam-diam Alvis memperhatikannya, ia langsung merangkul gadis itu ke dalam dekapannya untuk membuat gadis itu dan dirinya merasa lebih baik.

Lalu, Master Will juga terluka parah. Ia mengundurkan diri dari posisi Masternya yang telah ia duduki selama lebih dari dua puluh tahun. Terjadi kekosongan besar di posisi Master saat ini karena ketiadaan Master Will dan juga... Arvis.

Master Roodie memimpin para Holder untuk membangun kembali pulau dengan bantuan dana dari Master Will tentunya, karena ialah orang yang selama ini yang membangun pulau serta sistemnya. Karena seluruh bangunan di kota rata dengan tanah, hanya pedesaan dan daerah pertanian saja yang tak disentuh oleh Oracle, mereka membangun tenda-tenda darurat di sekitar pinggir hutan yang tadinya berada di belakang setiap asrama. Tapi kini bangunan-bangunan tersebut rata dengan tanah. Jika mereka membangunnya manual tanpa kekuatan sihir, mungkin akan memakan aktu sampai bertahun-tahun lamanya untuk membangun kembali pulau itu. Tapi, dengan menggunakan sihir dan juga bantuan para roh suci mereka mungkin akan mampu membangunnya kembali dalam waktu beberapa minggu saja.

***

Tepat setelah prosesi pemakaman selesai, Alvis membantu Carina untuk pergi ke Indonesia, mengembalikan jasad ayah Carina ke dalam kuburannya. Tentu saja Milo menemani mereka, tapi tidak dengan wujud kucingnya. Ia kelelahan karena pertarungan sebelumnya, jadi ia sementara hanya akan muncul jika Carina memanggilnya, sama halnya seperti Shiro.

"Maaf, membuatmu repot." Ucap Carina saat ia berhasil kembali menaruh jasad Ayahnya pada makamnya yang tepat bersebelahan dengan makam ibunya. Tertulis nama Alexander Nelson pada batu nisan tersebut, yaitu nama lengkap ayah Carina.

"Jangan sungkan padaku." Alvis mengusap kepala Carina lembut, "Kau adalah segalanya bagiku."

Setelah itu Alvis menggenggam tangan Carina dalam diam dan membawanya ke suatu tempat yang tak pernah Carina kunjungi sebelumnya.

"Ini dimana?" tanya Carina memandang hamparan laut di hadapannya. "Indah sekali." Gumamnya takjub saat melihat matahari terbenam di ujung lautan.

"Ini masih di Negara kelahiranmu, Indonesia. Tepatnya di Bali." Alvis mulai duduk di atas pasir dan menepuk-nepuk tempat disebelahnya agar Carina ikut duduk.

"Kau sering kemari?"

"Hmm."

Carina menatap wajah sendu Alvis yang penuh kesedihan, dan tak tahan lagi karenanya. Alvis tak menangis lagi sesaat setelah Arvis menghembuskan nafas terakhirnya. Ia hanya menangis sekali, hanya pada saat sebelum saudaranya itu pergi meninggalkannya. Bahkan saat prosesi pemakaman pun ia tak menangis. Carina tahu Alvis menahan semuanya.

Dengan tiba-tiba Carina menarik kepala Alvis ke dalam dekapannya, "Jangan menahannya lagi." Gumam Carina lembut.

Beberapa saat kemudian, Carina bisa merasakan pundak Alvis berguncang, ia mulai menangis. Alvis menangis semakin keras saat Carina menepuk-nepuk punggungnya berusaha untuk membuatnya tenang. Tak pernah sekali pun Carina melihat Alvis yang serapuh ini. Laki-laki yang dulu selalu bersikap dingin, angkuh, dan keras kepala kini menangis sesenggukan seperti anak kecil lemah di pelukannya.

"Aku bahkan belum sempat berterima kasih dan minta maaf padanya..." ucap Alvis disela-sela tangisnya, membuat Carina semakin mengeratkan pelukannya pada Alvis.

"Perasaanmu pasti tersampaikan. Arvis pasti tahu itu, bahkan tanpa kau ucapkan sekali pun." Balas Carina yakin.

Carina menatap pada pemandangan indah di hadapannya, matahari sore yang mulai terbenam di ujung lautan. Entah mengapa ia seakan melihat bayangan wajah Arvis dan juga Ashley di sana. Matanya mulai berkaca-kaca, tapi ia kembali menekan perasaannya agar tak ikut menangis. Carina harus kembali merelakan orang terdekatnya pergi... lagi. Entah sudah berapa kali ia merasakan perasaan seperti ini, tapi tetap saja ia selalu tak terbiasa untuk menghadapinya.Selalu saja berakhir seperti itu...

Jika ada pertemuan, maka akan ada perpisahan.

Tapi kali ini agak berbeda karena kehadiran Alvis disisinya. Kini ia memiliki seseorang yang membuatnya merasa jika hidupnya sangat berharga dan berarti. Berbeda dari yang dulu...

Dulu... dulu sekali, saat ia kehilangan kedua orangtuanya ia merasa seakan-akan dunia ini telah berakhir. Ia bahkan tak menemukan alasan lagi untuk hidup di dunia ini, tapi untunglah ia memiliki seorang Paman dan Bibi yang mau menerimanya. Tapi lagi-lagi Carina kehilangan mereka. Karena hal ini pula Carina mulai menutup hatinya. Ia takut kehilangan lagi. Jika ia harus kehilangan lagi, lebih baik ia tak pernah memilikinya. Itu yang selalu ada dipikirannya selama ini... sebelum ia bertemu Alvis, Arvis, Jiho, Sera, Ashley, Charlie, Brian dan yang lainnya.

Setelah ia bertemu dengan berbagai macam orang, ia mulai belajar untuk memahami semuanya. Memahami arti hidup yang sesungguhnya, memahami untuk membuat ikatan baru dengan orang-orang baru, memahami perasaan untuk menyayangi seseorang, memahami jika semua yang terjadi selama ini adalah kenyataan, memahami mengapa orang-orang lebih memilih jalan pintas daripada jalan panjang, memahami jika orang jahat berasal dari orang baik yang tersakiti dan juga memahami jika yang ditinggalkanlah yang paling tersakiti.

***

9 Juni 2020

Continue Reading

You'll Also Like

355 50 17
Ganendra Langit samudra, seorang lelaki tampan dan tegas, Ia adalah pemimpi geng motor bernama cardion.Ia tak suka di usik di ganggu dan di atur atur...
104K 22.3K 46
[Epic Fantasy] Tanah telah rusak beratus-ratus tahun lalu. Manusia telah punah karena terjadinya perang antara umat manusia, makhluk supernatural, ma...
2.7K 398 18
Elle Walker, seorang wanita muda yang sedang bercosplay sebagai Elf dalam karakter game yang sedang ia promosikan, secara tiba-tiba berpindah tempat...
1.7K 217 12
#Seri kedua Elis Maxwell -------------------------- Di musim semi ini, seharusnya tahun kedua di Aelivory dimulai. Tapi Elis Maxwell masih belum mene...