AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]

بواسطة Mejikubillu

568K 40.1K 16.5K

[HARAP SIAPKAN HATI DAN PERASAAN UNTUK MEMBACA CERITA INI] BAGIAN 2 AURORA BOREALIS Pernah memiliki sebuah ma... المزيد

01. AB2 • KEBIMBANGAN
02. AB2 • DESIRAN
04. AB2 • COMPLICATED
05. AB2 • TANTANGAN TERBUKA
06. AB2 • (BU) KAN ANGEL ALGER
07. AB2 • FAULT
08. AB2 • PEMBALASAN
09. AB2 • TRUTH
10. AB2 • PERGI
11. AB2 • STRONGEST
12. AB2 • MALVIN
13. AB2 • SERPIHAN
14. AB2 • LET GO
15. AB2 • WILL CHANGE?
16. AB2 • BUNGA LOTUS
17. AB2 • DIFFERENT
18. AB2 • SEMUA ORANG LICIK
19. AB2 • LOVELY?
20. AB2 • NOTHING
21. AB2 • ALGER MERINDUKAN ANGELNYA
22. AB2 • KETULUSAN?
23. AB2 • MISUNDERSTANDING
24. AB2 • TENTANG KEHILANGAN
25. AB2 • ANOTHER PERSON
26. AB2 • SEBUAH RASA
27. AB2 • WHO IS IT, THEN?
28. AB2 • KESEMPATAN
29. AB2 • KERTAS LUSUH
30. AB2 • ISAK LUKA
WE BACK

03. AB2 • IT'S BEGIN

18.1K 1.2K 131
بواسطة Mejikubillu

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 3

"Gimana keadaan lo Ra?"

Suara bariton itu membuat Aurora yang tengah memandang luar jendela, menoleh ke arah pintu. Disana sudah berdiri seorang cowok berparas tampan mengenakan jaket kebanggaan geng nya. Dia Adimas Alaska Bagaskara.

"G—gue baik kok," ucap Aurora gugup .

Perempuan itu takut, belum siap memberikan penjelasan mengenai dia dan Borealis yang tiba-tiba baik-baik saja, bahkan pada pertempuran kemarin Borealis dan dia sempat saling berpelukan. Seingatnya hanya itu.

"L—lo! Enggak sekolah Ka?"

Alaska tersenyum. "Lo nggak mungkin lupa kan Ra, gue ketua Alger dan semua bisa gue kendalikan."

Sial! Kenapa Alaska bersikap seolah semua nggak terjadi apa-apa, apa dia bakal ngejauh dari gue setelah ini?

Alaska berjalan menuju brankar Aurora. Mengusap singkat surai panjang Angel Alger itu.

"Gue harap lo baik-baik aja, gue kangen lo," ucapnya, "boleh gue peluk lo?"

Aurora menatap Alaska aneh. Apa maksudnya?

Diamnya Aurora, membuat Alaska langsung memeluknya. Melingkarkan tangan kekarnya di tubuh perempuan itu.

"Gue merasa nggak becus banget waktu itu Ra, bahkan gue nggak melakukan apapun waktu lo pingsan," ucap Alaska lirih.

"Lo nggak salah kok Ka, itu kan kecelakaan. Lagian buktinya sekarang gue baik-baik aja kan."

"Tapi gue tetep merasa jadi orang paling tolol di dunia, gue selalu buat lo kecewa."

Aurora menggeleng dalam dekapan Alaska.

Jujur, memang perkataan Alaska benar adanya. Dari mulai yang berhubungan dengan Seina, sampai tentang Alger. Alaska lebih sering membuat hatinya terluka.

"Apa lo bakal maafin gue Ra?"

Aurora melepas pelukannya dan kemudian menatap lekat netra hitam milik sosok di hadapannya.

"Lo tau Ka, bahkan gue nggak pernah menuntut untuk lo minta maaf, karena kita sama-sama manusia. Tempatnya salah, jadi gue juga salah dalam hal ini," ucap Aurora.

"Tapi gue banyak melakukan kesalahan dalam hal ini Ra."

"Enggak Ka, lo liat buktinya gue baik-baik aja sekarang kan. Dan bahkan dokter bilang gue bakal pulang besok dan udah boleh berangkat sekolah."

"Lebih baik lo istirahat dulu aja Ra, keadaan lo belum bener-bener pulih."

"Enggak Ka, bosen tau disini."

Bruk!

'Eh anjing sialan'

'Babi!'

'Sakit pantat gue tolol'

'Minggir lo sana! Berat anjir'

'Ngaca lo juga berat! Kayak kenangan mantan'

Aurora dan Alaska menoleh. Dan mereka mendapati pintu yang terbuka dengan 4 cowok yang tengah tengkurap di lantai.

"Ngapain lo disitu! Malu-maluin aja," sarkas Alaska.

Keempat cowok itu buru-buru berdiri—berjalan mendekat.

Mereka adalah Aryan, Titan, Dafin dan juga Saga. Anggota Alger.

"Kalo tadi ada yang liat anggota Alger ngglosor kayak gitu, mau di taro di mana muka sangar Alger ha!" ketus Alaska.

"Ya maap Bos, orang tadi tuh sih Saga dorong-dorong," ucap Dafin.

"Lah lagian kalian ngintip nggak bagi-bagi," ucap Saga membela diri.

"Salah sendiri jalannya dibelakang, nggak gercep sih lo," timpal Titan.

"Gimana keadaan lo Ra?" tanya Aryan.

"Ah iya lupa tuh, gimana keadaan lo Ra?" tanya Dafin.

Aurora tersenyum menatap kelakuan anggota Alger itu. Ini yang dia rindukan, keluarganya.

"Gue kangen kalian."

Celetukan Aurora membuat kelima cowok berparas tampan itu menoleh.

"Gue kangen kalian," ucap Aurora lagi.

Setelahnya mereka mendekati Aurora dan merengkuhnya, menyalurkan kehangatan satu sama lain.

"Gue beruntung bisa kenal kalian," gumamnya.

Ceklek!

Suara kenop pintu yang terbuka membuat keenamnya menoleh, dan mereka mendapati keempat cowok berseragam putih abu-abu dengan jaket hitam berlogo Kingston melekat di tubuh tegapnya. Mereka Borealis, Alister, George dan Ganendra.

"Ngapain lo kesini?!" sarkas Alaska.

"Apa perlu alasan buat gue nengokin tunangan gue," jawab Borealis tak kalah sarkastik.

"Borealis!" sentak Aurora.

Kelima inti Alger terbelakak mendengar kalimat yang di lontarkan Borealis. Bahkan Alister, George dan Ganendra ikut memandang Borealis tidak percaya.

"Maksud lo?!"

Borealis menaikan alisnya, "perlu gue perjelas lagi?!"

Keduanya. Borealis dan Alaska. Kini berhadapan sempurna di ujung brankar Aurora.

Bugh!

"Bangsat lo!" sarkas Alaska.

"Lo yang bangsat! Ngapain lo tiba-tiba nyerang gitu ha! Lo nggak terima!"

"Bajingan lo!"

Terjadilah insiden baku hantam diantara keduanya.

"Bos udah!" lerai George, mencoba menarik tubuh tegap Borealis.

"Ka, udah!" lerai Aryan, karena ketika Alaska sedang mode on hanya Aryan yang berani melerainya.

"Borealis! Alaska!" teriak Aurora—berniat melepas infusnya, tapi sudah lebih dulu di cegat oleh Dafin dan Saga.

"Biarin Ra. Jangan buat lo tersiksa terus," ucap Dafin.

"Tapi mereka—"

"Udah tenang aja, gue yakin mereka bakal baik-baik aja."

"Lo nggak tau apa yang gue rasain brengsek!"

"Dan lo nggak tau apa yang sedang mereka rasakan Aurora."

Aurora mencoba membrontak lagi. Namun sia-sia kondisinya sedang tidak stabil.

Alaska menarik kerah baju Borealis dan membawanya keluar ruangan. Dan berakhirlah mereka di halaman depan yang dipenuhi rerumputan.

"Lo nggak usah macem-macem bangsat!"

"Siapa yang macem-macem anjing!"

Terjadilah baku hantam lagi diantara keduanya. Tidak memperdulikan mereka yang sudah benar-benar berantakan.

Aryan, Titan, George dan Ganendra mencoba untuk melerai keduanya. Namun bukannya telerai mereka justru terkena imbasnya.

"Eh mati, perut gue sialan!" aduh Ganendra ketika mendapat tinjuan tak sengaja dari Alaska.

"Babi! Gue baru aja makan bakso tadi," aduh Titan ketika terkena tinjuan dan perutnya mengenai pot besar disana.

Ketika berhasil di pisahkan mereka berdua masih sama-sama dengan nafas yang memburu.

"Gue peringatin sama lo ya! Mulai detik ini Alger akan buat Kingston hidupnya nggak tenang!" ancam Alaska.

Setelah mengatakan hal itu Alaska menyentakan tangan Aryan dari bahunya. Dan kemudian melenggang pergi.

"Bacot lo Alaska!" teriak Borealis—menyentakan tangan George dari lengan kekarnya.

Bugh!

"Bajingan lo Borealis!"

Dengan geramnya Alister meninju Borealis.

"Alister!" kaget George.

"Maksud lo apa bangsat!" geram Borealis sambil memegang sudutnya yang berdarah.

Alister menunjuk wajah Borealis dengan penuh emosi, "nggak becus lo jadi ketua! Lo nggak mikir apa! Secara nggak langsung lo udan mengibarkan bendera perang sama Alger!"

"Nggak usah tunjuk-tunjuk gue kayak gitu!" Borealis menepis tangan Alister.

"Lo pantes ditunjuk kayak gitu! Biar lo sadar bangsat!"

"Lo yang bangsat!"

"Alaska nggak pernah main-main sama ancaman dia! Kalo sampai terjadi hal-hal yang nggak diinginkan sama anak Kingston, lo adalah orang pertama yang bakal gue cari!"

Setelah itu Alister pergi.


واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

14.7K 2.5K 59
Awal yang buruk menjadi bagian dari ujian hidup yang begitu berat ia rasakan. Dervin yang dibesarkan disebuah keluarga yang tak sehat, hal itu tak me...
2.8M 436K 50
your source of happiness
27.4K 5.2K 65
Saturna Zervella tidak pernah menikmati dunia luar. Sehari-hari, jadwalnya hanya homeschooling dan main bersama anjing peliharaannya. Di usianya yang...
ARSE بواسطة fai

قصص المراهقين

6.3K 2K 10
"Lo memang ga salah, tapi sikap lo yang membuat kita jadi serba salah"-Seira Relya Melody. "Maaf keputusan gue buat lo sama gue yang dulu jadi kita s...