My Husband Is My Enemy 1 (TAM...

By kepojanganberlebihan

2.6M 17.9K 1.6K

TERSEDIA DI APLIKASI DREAME. Akun Dreame : Rahma Nida Rank #1 Badgirl/18.7k stories #1 Rania/370 stories #2 F... More

1
46
47
48
49
PENGUMUMAN
PENGUMUMAN
PENGUMUMAN

50

41.1K 1.9K 368
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASIH ATAS SUPPORTNYAA🖤

PERHATIAN!

GAK MAU SPOILER TAPI INI PART SEDIKIT ADULT/DEWASA.

YANG JIJIQ SILAHKEUN MUNDUR TERATURR AWOWKOWKW.

MAAFKEUN AING:')

SEKIAN, TERIMA KASIH

HAPPY READING!


BIOSKOP
Rania, Aldo, Bella, Dion, Fafa, dan Erlan melangkahkan kakinya menuju kursi paling atas bioskop.

"Ini lampunya belom dimatiin, kan?" ucap Rania waspada

"Belom lah, filmnya kan belom mau dimulai" ucap Bella

"Lo gak pernah nonton bisokop apa gimana, sih?" ucap Dion, "akh" gumamnya mengaduh kesakitan

Bella menyikut perut Dion, "Rania seumur-umur nonton bioskop baru dua kali, itu pun dipaksa dan harus bareng abangnya" ucapnya

"Lah, baru dua kali? Anjir" ucap Dion

"Kenapa, Ran? Gak suka nonton, ya?" ucap Fafa

Rania menyikut lengan Bella, "ngapain lo kasi tau, bego" bisiknya dengan jengkel

Bella hanya menampilkan gigi ratanya.

"Palingan gaada temen buat nonton, jadi ngajak abangnya" celetuk Erlan

Fafa melirik ke arah Erlan dengan tajam, dan Erlan hanya menghela nafasnya.

"Emang kenapa sih si Rania? Ya kali takut gelap, kan gak mungkin" ucap Dion, lagi.

Rania meneguk salivanya, "e.. ya gak mungkinlah gue takut gelap. Lo kali takut gelap" ucapnya mengelak

"Enak aja" ucap Dion

Aldo melirik ke arah Rania, "kalo tampang kek gini takut gelap, ya ketawain aja" ucapnya

Rania memelototi Aldo, "apa lo bilang?" ucapnya dengan pelan

Aldo melangkahkan kakinya mendahului teman-temannya.

Mereka telah duduk dikursi bagian pojok kanan, dengan Aldo duduk paling pojok, disebelahnya Rania, Bella, Dion, Fafa, dan Erlan.

Aldo memainkan handphonenya sembari menunggu film ditayangkan.

Rania meneguk salivanya, dia menjebak dirinya sendiri dalam ketakutannya.

Melihat lampu mulai redup, Aldo menoleh ke arah Rania.

Terlihat Rania tegang dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya yang mulai bergetar.

Lampu mati.

Aldo langsung menutup mulut Rania yang hampir berteriak, ia kemudian merangkul Rania dan menariknya dari samping.

Membuat Rania bersembunyi didalam dekapannya, "makanya gak usah so-so an, bego" bisik Aldo

Rania menghela nafas dengan cepat, dadanya terasa sesak. Seluruh anggota tubuh Rania bergetar hebat.

"Diem, deh!" bisik Rania berusaha mengendalikan dirinya

Aldo tersenyum mendengar ucapan Rania.

Film pun mulai ditayangkan.

"Noh udah terang" bisik Aldo

Rania mengintip dari sela-sela jarinya, memang benar sudah terang. Tapi, tidak seluruhnya.

Aldo melepaskan pelukannya, sedangkan Rania langsung memeluk Aldo dengan erat.

Aldo mengerutkan dahinya, "udah terang, bego" bisiknya

Rania menggelengkan kepalanya, "enggak, masih gelap!" bisiknya

Aldo menghela nafasnya, ia membiarkan Rania memeluknya erat-erat.

"Ni malem lo kesambet apaan, sih. Hobi banget meluk gue" bisik Aldo

Rania mengerutkan dahinya, ia kemudian menengadah dengan cepat.

"Akh!" gumam Rania dan Aldo saat kepala Rania menghantam dagu Aldo dengan kuat

Rania mengusap-usap kepalanya, sedangkan Aldo memegang dagunya.

Asli, sakit.

Rania kemudian melepaskan pelukannya, ia menatap Aldo dengan tajam.

"Gue meluk lo karna ada alesan yang penting, bukan karna ganjen kek fans fanatik lo itu" bisik Rania sembari memegangi kepalanya yang masih terasa sakit

Aldo mengangguk-nganggukan kepalanya sembari menekan-nekan dagunya yang masih sakit.

"Serah" bisik Aldo dan kembali duduk tegak dikursinya sembari mengetuk-ngetuk dagunya

Rania lalu kembali duduk tegak dikursinya, ia berusaha memberanikan dirinya.

Rania kemudian mengambil popcorn yang ia letakkan diatas kursinya tadi. Tepatnya disebelahnya.

Rania memakan popcorn nya, ia meneguk salivanya.

Tempatnya gelap, kelemahan Rania.

Ditambah, filmnya horror.

Rania benar-benar membunuh dirinya secara perlahan.

Dipertengahan film, hantu muncul.

Rata-rata penonton berteriak histeris.

Sedangkan Rania, ia memasukkan banyak popcorn ke dalam mulutnya agar ia tidak berteriak.

Saat suara filmnya mengejutkan, semua penonton kembali berteriak histeris.

Rania langsung menolehkan wajahnya ke arah lain, agar tak melihat hantunya muncul.

Rania kemudian mengerjapkan matanya saat melihat betapa romantis alias menjijikkannya perlakuan para bucin disebelahnya ini.

Dion merangkul Bella, sedangkan Bella bersandar pada Dion sembari menyuapkan popcorn kepada Dion.

Sedangkan Fafa dan Erlan duduk dengan tenang, dengan Fafa yang bersandar pada Erlan dan menggenggam tangan Erlan untuk menutup wajahnya. Dan sesekali Erlan memberikannya ucapan yang membuat Fafa tersenyum malu-malu.

Rania meneguk salivanya, pemandangan macam apa ini.

MENDING GUE LIAT HANTU, ANJIR.

IKHLAS GUE!

Tiba-tiba Aldo memegang bahu Rania, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya.

"Ran" ucap Aldo

Rania segera menoleh dan menyemburkan seluruh popcorn yang ada didalam mulutnya ke arah Aldo. Tepat mengenai bajunya.

Rania semakin membelalakkan kedua bola matanya, "anjir, sorry Do!" bisiknya dengan panik

Aldo menatap bajunya sembari menarik nafasnya dalam-dalam.

Rania segera membersihkan baju Aldo menggunakan kedua tangannya.

"Sumpah, gue gak sengaja Do!" bisik Rania dengan panik

Aldo memutar kedua bola matanya, "udah, biarin" bisiknya berusaha setenang mungkin

Rania menggelengkan kepalanya, "serius, sorry banget, anjir" bisiknya

"Udah gapapa, biarin aja" bisik Aldo sembari menjauhkan tangan Rania dari bajunya

"Gapapa, sini gue bersihin, bego" bisik Rania masih panik

"Udah, gapapa" bisik Aldo sembari menggenggam tangan Rania

Rania menatap Aldo, ia mengerutkan dahinya.

Aldo mengalihkan pandangannya, ia kemudian melepaskan genggamannya pada tangan Rania.

Rania kembali menatap layar lebar dihadapannya, ia meminum minumannya.

Aldo melirik ke arah minuman Rania, ia segera merampas minuman tersebut dari tangan Rania.

Rania membelalakkan kedua bola matanya, ia kembali merampas minumannya.

"Enak aja lu nyolong sembarangan" bisik Rania

"Seret, woy" bisik Aldo

"Punya lu mana, bego" bisik Rania

"Udah abis, bego. Kalo masih ada juga gue gak bakalan minta punya lu" bisik Aldo

"Minta apa nyolong" bisik Rania

Aldo menghela nafasnya, ia kembali menatap layar lebar dihadapannya.

"Ya udah, mau gak" bisik Rania menawarkan

Aldo tak menggubris ucapan Rania.

"Ya ilah, so-so an ngambek. Najis" bisik Rania

Aldo tak menghiraukan Rania.

Rania menaikkan kedua alisnya, "gue abisin, nih" bisiknya

Aldo hanya melirik ke arah Rania tanpa berbicara apapun.

Rania mengangkat kedua bahunya dengan acuh, kemudian ia meminum minumannya.

Aldo mengerutkan dahinya, ia kemudian menangkup dan menolehkan wajah Rania ke arahnya.

Rania mengerutkan dahinya.

"Gue aus" bisik Aldo dan langsung mencium bibir Rania dan menekan kedua pipi Rania, membuat minuman yang ada didalam mulut Rania masuk ke dalam mulutnya

//ASEK WOYYYY TOLONGLAH YANG MASIH POLOS HARAP MAKLUM YA:')

MAAFKEUN AING YANG MEMBUAT OTAK KALIAN TIDAK SUCI LAGI.

SEKALI-SEKALI GAPAPA, KAN?:'V

LANJUT..

Rania membelalakkan kedua bola matanya, ia mengerang menggunakan suara dalamnya.

Aldo meminum habis air yang ada didalam mulut Rania.

Rania berusaha menarik kepalanya, namun Aldo langsung menekan tengkuk Rania, membuat Rania bertahan pada posisinya.

Aldo sedikit menggigit bibir bawah Rania, membuat Rania memejamkan matanya merasakan geli dan nikmat dalam waktu yang bersamaan.

//TENANG, AUTHOR NGARANG. BUKAN PENGALAMAN:'V

Tangan Rania bertumpu pada lengan kursi, berusaha menahan tubuhnya dengan tangan yang bergetar hebat.

Mendapat respon baik dari Rania, Aldo semakin menjadi-jadi.

Aldo menarik tubuh Rania agar lebih dekat dengannya.

Rania dan Aldo hanya terhalang oleh lengan kursi mereka.

Hanya terdengar suara nafas dari kedua belah pihak.

Aldo melepaskan ciumannya, ia menurunkan kepalanya ke arah leher Rania.

Rania langsung menjauhkan lehernya dari Aldo sembari menggelengkan kepalanya, "enggak!" bisik Rania panik

Aldo mengerutkan dahinya.

"Ntar ada bekasnya, bego!" bisik Rania

Aldo menatap Rania dengan tajam, ia kemudian kembali mencium bibir Rania dengan cepat sebelum Rania berhasil menghindar.

Aldo semakin menekan tengkuk Rania, membuat Rania kembali dekat dengannya.

Aldo dan Rania kembali menikmati nikmat dunia tersebut sembari memejamkan matanya.

//GAPAPA, MEREKA DAH HALAL.

YANG BELOM HALAL JANGAN BER-EKSPERIMEN, YA!

LANJUT..

Tanpa mereka sadari, film telah selesai.

Lampu kembali dinyalakan, dan semua orang mulai bubar.

Aldo dan Rania membuka matanya, terang.

Mereka langsung melepaskan ciumannya dan saling menjauh.

Rania dan Aldo segera mengelap bibirnya menggunakan tangan mereka masing-masing.

Setelah 'bukti' tersebut hilang, Rania dan Aldo menoleh ke arah teman-temannya.

JENG JENG..

Tanpa disadari, teman-teman mereka telah menatap mereka dengan mata yang membulat sempurna dan mulut yang terbuka lebar.

Rania dan Aldo mengerjapkan matanya, "ekhem.. kalian, kenapa?" ucap mereka sedikit terbata-bata

"Perasaan kita gak nonton film romantis" ucap Bella masih dengan mata melotot sembari menggelengkan kepalanya

"Gue gak salah liat kan, Do?" ucap Dion masih tak percaya

"Do, lo masih sadar kan?" ucap Erlan tak percaya

Aldo dan Rania membelalakkan kedua bola matanya, mereka segera membuang muka.

TAMAT!

Fafa menarik nafasnya dalam-dalam, "ini judulnya benci jadi cinta, ya?" ucapnya tak menyangka

Rania meneguk salivanya, ia segera berjalan mendahului teman-temannya sembari menunduk.

"Gue cabut duluan" ucap Rania dengan sangat-sangat malu, ia menerobos teman-temannya

Aldo menghela nafasnya, ia akan terancam oleh sahabat-sahabatnya ini.

Siap-siap saja diintrogasi.

HAIHAIHAIII!

GIMANA WOYYYY?

DAPET GAK FEELNYA?:'V
WKWKWKWK

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

BACA JUGA DOSENKU SUAMIKU!><

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

842K 72.6K 46
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2.1M 114K 59
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
4.9M 371K 52
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
626K 65.3K 39
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...