Let's Staying at Home!

By urYoru

113K 7.1K 496

Just a collection of short fics about JaeDo while being quarantine. Warn!! Genderswitch/GS Mature Content!! D... More

Day 1
Day 2
Day 4
Day 5
Day 6
Day 7
Day 8
Day 9
Day 10
Day 11
Day 12
Uncounted Day 1
Test 1
Jerk
Test 2
Just kidding
Morning Sixness
1.1
1.2
Gyu's Wedding
dateee
New comer

Day 3

5.9K 361 17
By urYoru

Staying at home day 3

.









.

Hari ketiga keluarga kecil Doyoung dalam masa karantina, Jeno mulai bosan karena tidak bisa bermain bersama Haechan ataupun Mark dan adiknya Jaemin.

Bocah itu terus merengek untuk keluar rumah, sementara Jaehyun hanya menunjukkan wajah datar dengan mood jeleknya dari kemarin.

Doyoung kelimpungan, Jeno bahkan menolak makan jika tidak Doyoung bujuk, ia terus meneriaki nama teman-temannya.

"Makeu hyungi, ecan, jemmmin," rengek Jeno, Doyoung tahu putranya itu bosan setiap harinya menyusu dan tidur.

Padahal baru hari ke-tiga dan Jeno sudah seribut ini.

Biasanya Doyoung akan mengajak Jeno ke taman bermain ataupun daycare di mana dia bisa bertemu dengan teman-temannya itu.

"Sayang ayolah, satu suap lagi yah," bujuk Doyoung menyodorkan bubur sarapan Jeno.

Tapi si kecil terus memalingkan muka, sebelum Jaehyun berdiri dan menahan wajah Jeno, agar Doyoung bisa menyuapinya.

Tapi Jeno itu sama seperti Jaehyun, ia justru memuntahkan lagi bubur yang di suap Doyoung, Wanita itu ingin menangis sekarang, Jaehyun badmood dan putranya rewel, belum lagi perutnya sakit karena haidnya.

Jaehyun memarahi Jeno yang berbuat tidak sopan pada ibunya, dan kini menangis kencang, Doyoung yang sudah pusing hanya menahan Jaehyun untuk memarahi Jeno.

"Sudah Jae, Jeno sudah kenyang, aku yang memaksa," pinta Doyoung, wanita itu menunduk ke Jeno yang duduk di kursinya. Ia mengelap wajah si kecil yang berantakan karena muntahannya.

Jeno tidak biasanya serewel ini, dan Jaehyun tidak biasanya memarahi Jeno hanya karna hal-hal kecil.

"Sudah ya sayang, nanti kita telfon Haechan dan yang lainnya bagaimana?" Tawar Doyoung, Jeno mengangguk sesegukkan dan menatap Jaehyun takut.

"Jaehyun jangan menatapnya seperti itu, Jeno takut," rayu Doyoung, ia mengusap wajah tegas suaminya yang menunjukkan ekspresi datarnya.

"Ayo Jeno, ikut appa dulu, eomma akan membersihkan meja sebentar," Doyoung menyodorkan Jeno dari gendongannya pada Jaehyun, awalnya Jeno menolak tapi Jaehyun menariknya.

"Maafkan appa ya, apa pipi Jeno sakit?" Tanya Jaehyun menenangkan Jeno di pangkuannya.

Setakut apapun Jeno pada Jaehyun ia tetap memeluk leher sang ayah erat begitu Jaehyun berkata lembut padanya, Jeno lalu mencubit pipi ayahnya, "thakit thepelti ini,"* ucap Jeno cadel.

Jaehyun terkekeh ia mencium pipi anaknya gemas, sementara Doyoung bernafas lega karena Jaehyun dan Jeno tidak lagi bertingkah seperti tadi.

Setelah selesai membereskan meja dari sisa sarapannya, Doyoung menyusul Jaehyun dan Jeno yang bermain di dalam ruang kerja Jaehyun.

Jaehyun membuka laptop kerjanya agar Jeno bisa ber-video call ria bersama Haechan, Mark dan Jaemin.

Bahkan kini Jeno fokus dengan laptop sang ayah, berteriak girang pada Haechan, Mark dan Jaemin yang ada di dalam layar.

"Hyung kelual," pinta Jeno ke Mark dari balik layar.

Yang lebih tua menggeleng ,"tidak bisa, layarnya tidak muat," Jawab Mark lucu.

Jeno mencebik, tapi tetap tertawa begitu melihat Mark mencubit pipi Jaemin.

Doyoung terkekeh melihatnya, ia lalu duduk di atas pangkuan Jaehyun,  membiarkan putranya bermain dan berceloteh bersama teman-temannya.

Jaehyun memeluk pinggang Doyoung, menahan agar istri cantiknya itu tidak terjatuh.

"Kau kenapa Jae," tanya Doyoung, wanita itu mengelus surai Jaehyun yang lembut.

"Tidak sayang, aku baik," jawab Jaehyun, ia tidak mengalihkan pandangannya dari Jeno takut-takut si kecil melihat ke arah mereka.

"Tapi kau terlihat sangat badmood dari kemarin," Doyoung menarik wajah Jaehyun agar melihat ke arahnya dan berkata, "lihat aku Jae".

"Nanti Jeno melihat sayang," tolak Jaehyun, Doyoung yang sedang sensitif merasa tersinggung dengan penolakan Jaehyun.

"Yasudah kalau tidak mau," Doyoung hendak beranjak tapi Jaehyun langsung menahannya, pria itu terkekeh dengan tingkah sensitif istrinya.

"Kau marah-marah terus," goda Jaehyun

"Kau yang marah,"

"Aku tidak marah,"

"Tidak! Kau marah,"

"Aku tidak marah, istriku,"

"Lalu kenapa kau hanya diam sepanjang pagi ini," ucap Doyoung dengan mata berkaca-kaca, ia tidak tahu, rasanya ingin saja menangis pada Jaehyun.

"Aku hanya tidak ingin mengganggumu," jawab Jaehyun mengusap pipi Doyoung yang memerah menahan kesal.

"Tapi kau justru membuatku takut," ungkap Doyoung, Jaehyun menaikkan satu alisnya bingung, kenapa Doyoung harus takut padanya.

Doyoung lalu melanjutkan perkataannya lagi, "apalagi kau memaksa Jeno seperti tadi, aku benar-benar takut Jaehyun,"

"kau tahu ini kan hanya sampai tiga hari, paling lama lima hari jika sudah selesai, aku janji setelahnya kau bebas melakukannya kapan saja," bujuk Doyoung, ia tahu Jaehyun sangat tidak suka menahan diri ketika mereka bersama, tapi mau bagaimana lagi, Doyoung sedang mendapatkan fase bulanannya, mereka tidak mungkin bercinta dengan keadaan Doyoung yang berdarah, membayangkannya saja Doyoung jijik.

"Kau janji?" Tanya Jaehyun layaknya anak kecil, dan Doyoung mengangguk mengiyakan.

"Tapi jangan sering-sering,"  pinta Doyoung, ia tidak tahu bagaimana nasibnya setelah selesai fase bulanannya nanti.

"Aku tidak janji," jawab Jaehyun yang langsung menarik Doyoung untuk menciumnya.

Doyoung dan Jaehyun bergantian menghisap bibir satu sama lain, hanya Jaehyun yang sesekali menggigit Doyoung untuk membuka mulutnya.

Ia melesakkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Doyoung, menautkan lidah mereka, bahkan salivanya menetes di bibir Doyoung, ia tidak tahu apakah itu miliknya atau Doyoung.

Tapi yang pasti, Jaehyun menyukai ciumannya dan Doyoung yang terasa sangat memabukkan.

Sebelum Jeno berteriak histeris, "appaaaa , makeu hyungie hilangg," membuat Jaehyun dan Doyoung langsung melepas ciumannya dengan nafas terengah-engah.

Doyoung melempar pandangan pada Jaehyun yang mengusap bibirnya, ia lalu berdiri dari pangkuan Jaehyun sementara Jaehyun mendekat ke Jeno yang hendak meloncat dari meja kerjanya.

"Laptopnya mati sayang, nanti kita video call lagi, oke?" Tawar Jaehyun dan Jeno menggeleng imut dan menjawab, "thekalang appa,"

Jaehyun menghela nafas, yah setidaknya ia sudah mendapatkan dp Doyoung untuk beberapa hari kedepan.

•Day 3 done•

Kamusnya Baby Jeno
Th = s
Eg: thakit thepelti ini = sakit seperti ini

R = l
Eg : kelual = keluar

Mark was read and written Makeu in Korean (마크) #correct me if I'm wrong

I made this so u won't get lost and u can understand while reading my story lol ;_;

Continue Reading

You'll Also Like

73.6K 5.6K 20
[FINISHED] Ini cerita Jaehyun × Renjun. Bagi yang tidak suka kapalnya dan ingin merusuh dimohon untuk tidak menyampah di lapak saya, karena saya gant...
94.9K 11.6K 41
●Jaedo Kegemasan kisah Jeffrey dan Dhita yang tak pernah akur. ... Dhita yang membenci Jef di awal pertemuannya. Dan Jef yang perlahan menyukai gadis...
13.9K 2.9K 41
Dari album 1 of 5, nomor 1. Marshmallow Sudah cukup kalau Naruto Uzumaki dikenal paling manja hingga seperti anak kecil dalam satu komplotan kriminal...
981K 62.1K 37
SLOW UPDATE Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata lentik...