✔️ Swag Couple : YoonRa [BTS...

Oleh J_Ra21

144K 15K 2.4K

Kisah cinta antara Yoongi dan Nara, pasangan berzodiak lambang ikan. Berawal dari insiden, hingga tinggal ber... Lebih Banyak

Prologue : Min Yoongi
Prologue : Nara Jang
01. Jenga Game
02. Sketsa
03. B*tches!
04. Diarrhea
05. Transfer
06. Love Delivery
07. About Stories
08. Run & Hide
09. Nightmare
10. Drunk
11. Willkommen!
12. Neuer Freund
13. Ich Liebe Dich 🔞
14. Ich Liebe Dich Pt.2
15. Die Ex
16. Herzgebrochen
17. Der Streit
18. Das Treffen
19. Good Bye, Berlin!
20. Tired
21. New Parasite
22. Chimchim Park
23. Chimchim Park Pt.2
24. Meet Again
25. Ich Liebe Dich Pt.3
26. Saviour
27. Liar
28. Doubt
29. Move
30. Missing U
31. Mine
32. Gone Girl
Jamais vu Sequel
33. Little Girl
34. Drive Home
35. Find You
36. Find You Pt.2
37. Nara's Story
38. Permission
39. Rain In The Room
40. Kissing Bread
42. Happy Fish Day
43. Married?
44. Heartache
45. Arguing
46. Surprise
47. Daddy?
48. Yoongi Stories
Cerita baru
49. Take You Back (End)

41. Going To Campsite

2.4K 301 43
Oleh J_Ra21

"Ayolah, Bu. Kita pergi dengan Paman arsitek saja."

"Ibu bilang tidak ya tidak."

"Tapi 'kan tema kempingnya happy family." Yoora merengek di ambang pintu kamar sembari menghentak-hentakkan kakinya. Ia kesal karena Nara tak mau mengajak Yoongi untuk menggantikan Jungkook sebagai ayahnya di perkemahan besok. Jungkook sedang merasa tidak enak badan jadi pria itu memberikan ide cemerlang pada Yoora agar anaknya itu mengajak Yoongi ke perkemahannya besok.

"Ada Ibu. Memangnya masih kurang?"

"Kan, harus ada ayah juga."

"Yoora tahu ayah sedang sakit 'kan?" tanya Nara memastikan Yoora tahu jika Jungkook sedang masuk angin.

"Iya Yoora tahu, jadi kenapa tidak ajak Paman arsitek saja? Paman bisa menggantikan posisi ayah di sana."

Nara memejamkan matanya, ia menghela napas sebelum akhirnya menutup tas punggung yang sengaja ia siapkan untuk pergi berkemah besok.

"Tidak bisa seenaknya begitu. Kita tidak boleh merepotkan orang lain," ujarnya seraya keluar kamar menuju dapur.

"Aku yakin Yoongi tidak akan keberatan." Jungkook menjawab di balik meja makan sembari meminum air teh hangat racikannya sendiri.

"Benar, Bu. Pasti Paman arsitek mau di ajak pergi."

Nara hanya menggelengkan kepala, berusaha tak menggubris Yoora yang terus membujuknya dengan menarik-narik pakaiannya.

"Paman arsitek pasti sibuk, Yoora ...."

"Aku tidak sibuk." Suara berat dari arah pintu rumah menginterupsi.

"Paman!" Yoora yang melihat pun langsung saja berlari, terburu-buru untuk segera memeluk tubuh pria di pintu sana.

"Yoora pikir, Paman tidak akan ke rumah hari ini."

Yoongi tersenyum seraya menyeka rambut panjang Yoora yang bebas tergerai. "Paman tidak lihat Yoora hari ini di sekolah. Jadi Paman kemari untuk memastikan Yoora baik-baik saja."

Gadis kecil itu pun tersenyum malu karena sudah mendapat perhatian lebih dari Yoongi yang bahkan bukan siapa-siapanya. "Yoora hari ini libur sekolah, karena besok ada kegiatan berkemah."

"Benarkah?"

"Benar. Paman mau ikut 'kan?"

"Tidak!" sergah Nara buru-buru tak membiarkan celah sedikit pun untuk Yoongi berbicara.

Mendengar perkataan ibunya itu membuat Yoora mau tak mau menampakkan raut wajah sedih dan hal itu membuat Yoongi merasa tak enak.

"Paman bisa ikut?" tanya Yoongi membuat wajah Yoora yang awalnya masam kini terlihat sumringah, seakan mendapat secercah harapan.

"Kau tidak perlu ikut. Aku yang akan pergi dengan Yoora." Belum juga Yoora menjawab, Nara lagi-lagi menghentikan.

"Sudah ikut saja, tidak apa-apa."

Jelas Nara langsung memberikan tatapan mematikannya pada Jungkook yang lancang memberikan izin seenaknya tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu.

"Jeon-a, kau ini apa-apaan sih?"

"Sudahlah, Nara. Jangan meributkan hal yang tak perlu di ributkan. Yoora mau Yoongi ikut, Yoongi juga sepertinya tidak keberatan menggantikanku di perkemahan besok. Benarkan, Yoon?"

Yoongi pun mengangguk menyetujui perkataan Jungkook.

"Tapi ...."

"Ssstt," Jungkook buru-buru menempelkan telunjuk pada bibirnya, "sudah, masalahnya selesai. Aku mau tidur, jadi jangan meributkannya lagi. Oke?"

"Ya! Jeon-a, kau tidak bisa seperti itu!" Nara gemas hingga menghentakkan satu kakinya. Sedangkan Jungkook tak mau menggubris dan pergi ke arah kamar seraya menahan tawa karena melihat Nara yang begitu kesal karena ulahnya.

Lalu di sisi lain, Yoora tersenyum begitu senang. Begitu juga dengan Yoongi yang tak bisa menahan rasa gembiranya karena bisa menghabiskan waktu bersama Yoora. Terutama dengan Nara di perkemahan besok.

.
.
.
.

Yoongi, Nara dan Yoora terlihat begitu riang selama di perjalanan menuju perkemahan. Oh, mungkin hanya Yoongi dan Yoora. Nara yang duduk di kursi belakang hanya bisa cemberut seraya melihat kedua orang di depan bernyanyi-nyanyi dengan gembira.

Rupanya Nara masih belum sudi mengajak Yoongi untuk ikut serta kegiatan keluarganya. Apalagi sosoknya hadir untuk menggantikan Jungkook sebagai ayah dari Yoora. Walaupun kenyataan memang Yoongi lah ayah kandung anaknya. Tapi tetap saja, Nara masih belum bisa menerima itu semua.

Sesampainya mereka di parkiran perkemahan. Nara buru-buru keluar mengajak Yoora agar segera mencari tempat untuk memasang tenda mereka. Sedangkan Yoongi sibuk sendiri mengeluarkan tas juga barang-barang yang akan mereka bertiga pakai selama di perkemahan.

"Mau aku bantu?" Suara wanita di belakangnya menginterupsi, membuat Yoongi yang tengah mengeluarkan beberapa barang di bagasi pun menoleh.

"Kau sepertinya kesulitan," ujar wanita tersebut seraya membantu Yoongi mengeluarkan tas besar berisi peralatan kemah.

"Terima kasih," Yoongi menyambut bantuan dari wanita tersebut.

"Aku Jiwon, kau?" Wanita bernama Jiwon itu mengulurkan tangan.

"Yoongi, senang bisa berkenalan denganmu."

Wanita tersebut tersipu malu saat tangan besar Yoongi menyambut hangat uluran tangannya.

"Kau ikut berkemah di sini juga? Bukankah yang ikut acara ini hanya orang-orang yang sudah berkeluarga?" Pancing sang wanita.

Dahi Yoongi mengernyit, satu alisnya terangkat satu saking bingungnya dengan pertanyaan wanita yang ia rasa satu tahun lebih muda darinya.

"Memangnya kenapa? Kau juga di sini bersama anak dan suamimu, kan?"

Wanita itu menunduk, menggeleng sekilas sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Yoongi. "Aku datang dengan anakku saja. Aku ini janda. Kau sendiri?"

"Maksudmu?"

"Kau bersama istrimu? Atau jangan-jangan kau duda juga?" tebak sang wanita dengan mata penuh harap.

Tapi belum sempat Yoongi menjawab, suara deheman dari arah berlawanan memotong. Lalu Yoongi membawa pandangannya pada sosok wanita lain yang kini tengah menghampirinya dengan wajah galak.

"Kenapa kau lama sekali? Kau tidak lihat Yoora sudah mulai kepanasan? Mana tendanya?"

"Kau siapa?" tanya wanita yang baru Yoongi kenal itu dengan ketus.

"Kau sendiri siapa? Tak perlu ikut campur urusanku." celetuk Nara tak kalah ketus.

Yoongi yang melihat pemandangan tersebut hanya bisa memalingkan wajah dengan sedikit tersenyum karena gemas melihat Nara yang begitu peduli dengannya.

"Ya! Kau tidak lihat dia begitu kesusahan mengeluarkan barang-barang dari mobil? Jika kau istrinya, seharusnya kau membantu dia. Bukan justru marah-marah seperti ini."

Mata Nara terbelalak tak menyangka dirinya diberi nasihat dengan emosi oleh orang yang bahkan tak ia kenal.

"Ya! Siapa kau berani menceramahiku?"

"Sudah cukup, jangan membuat keributan di sini." Yoongi berusaha melerai.

"Jika aku bisa memilih, lebih baik aku pergi sendiri!"

"Nara, kumohon cukup," Yoongi buru-buru berdiri di hadapan Nara, mencoba menghalangi kedua wanita tersebut. Lalu menggiring tubuh Nara menuju lapangan utama perkemahan.

"Lepaskan aku. Aku belum selesai bicara dengannya."

"Apalagi yang mau kau bicarakan? Kau mau mempermalukan dirimu sendiri? Sudah, jangan kau dengarkan perkataannya."

Nara yang masih menekuk wajahnya itu mulai menenangkan diri, menarik napas dalam lewat hidung dan mengeluarkannya lewat mulut.

"Sudah merasa tenang?"

Nara membuka matanya, masih dengan tatapan kesal. "Sudah. Ayo buat tendanya sekarang. Matahari sudah naik, aku tidak mau Yoora kepanasan dan berujung sakit."

"Sebenarnya yang kepanasan itu siapa? Yoora? Atau kau sendiri?"

Yoongi pun melenggang pergi bersama beberapa tas bawaannya, meninggalkan Nara yang semakin kesal dengan perkataan Yoongi yang menyindirnya.

"Aku panas karena melihatmu berbincang dengan wanita lain? Dasar sinting."

.
.
.
.
.

Haiii aku balik dengan part gaje,, lama gak ketemu. Apa kabar kalian??

Jangan lupa jaga kesehatan ya semuaaaa...

Liburan di rumah ngapain aja nih?

Semoga kita selalu dilindungi.

Sampai bertemu di chapter selanjutnya 😘

💕💕💕

J_Ra

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

802K 73.2K 74
[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi m...
160K 15.8K 29
Cocol dulu, sape tau ketagihan (͡° ͜ʖ ͡°) ... *) demi apapun ini unfaeda, garing, ganyambung, absurd banget *) W E N G A detected ✂...
8.2K 237 31
Gimna coba nikah sama seorang dokter gigi , bahaya banget sama gw karna gw paling suka sama makanan ringan dan makanan manis bisa terancam makanan k...
286K 22.2K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...