✔️New Mama

By mujidin_

395K 45.4K 3.6K

Kesabaran Jongin dengan menghadapi ketiga anak tirinya yang belum menerima jika dirinya sebagai Ibu baru mere... More

mama-1
mama-2
mama-3
mama-4
mama-5
mama-6
mama-7
mama-8
mama-9
mama-11
mama-12
mama-13
mama-14
mama-15
mama-16
mama-17
mama-18
mama-19
mama!!
mama-20
mama-21
mama-22
mama-23
mama-24
mama-25
mama-26
mama-27
mama-28
mama-29
mama-30
mama-31
mama-32
mama-33
mama-34
mama-35
mama-36
mama-37
mama-38
mama-39
mama-40
mama-41
mama-42
mama-43
mama-44
mama-45
mama-46

mama-10

8.8K 1.1K 36
By mujidin_

Happy Reading!!!

__________




Minhee membuka pintu kamar Yeji dan setelah terbuka Minhee juga Jaemin saling menatap, Minhee mengangguk sedangkan Jaemin menghela nafas.

"Apa kau marah pada kami?" tanya Minhee dengan melangkah masuk kedalam diikuti Jaemin.

"Kenapa kalian kesini, pergi saja sana" usir Yeji.

Jaemin tersenyum lalu duduk disamping adiknya dan mengelus rambut yang berkuncir dua itu.

"Maafkan aku"
Belum sempat Minhee berucap Jaemin sudah mendahuluinya membuat Yeji menatapnya kesal.

"Mulut mu sangat pedas aku tidak suka"

"Apa bedanya dengan mu--"

"Jaemin" tegur Minhee membuat Jaemin diam menghela nafas.

"Kau terlalu halus hyung, itu lah kenapa dia menjadi kurang ajar--"

Perkataan Jaemin terhenti ketika tangan kanannya memegang bantal yang dilempar kan Yeji kearahnya.

"Sudah lah kalian berdua, Jaemin kita kemari ingin minta maaf bukan?!"

"Ya tapi aku sudah minta maaf padanya kan"

"Ya! Tapi aku tidak memaafkan mu" balas Yeji dengan menjulurkan lidahnya dan dengan cepat ia memeluk Minhee ketika Jaemin ingin melemparkan bantal yang ada ditangannya itu.

"Lalu kau ingin apa agar memaafkan kami?"

"Emm... Aku ingin Kim Jongin pergi dari sini, itu saja"
Minhee terdiam dan menatap Jaemin yang menggeleng samar.

"Mana mungkin bisa, kita tak bisa mengusirnya begitu saja dan lagi dia akan menikah dengan Daddy"

"Kalian kenapa terima begitu saja... Aku ingin Mommy"

"Mommy tidak sebaik yang kau kira" sahut Jaemin yang mendapat tatapan tajam dari sang adik.

"Hyung tau apa tentang Mommy, Hyung selalu pergi disaat Mommy datang dan Hyung juga--"

"Aku tau dia dari kecil sebelum kau lahir, asal kau tau dia memanfaatkan mu untuk mendapatkan uang Daddy... Bukan ahjumma Jongin yang mengusirnya tapi dia sendiri yang pergi setelah mendapatkan apa yang diingin kan"

"Tenangkan dirimu"
Mendengar itu Jaemin menghela nafas. Ia hanya tidak ingin adiknya itu salah mengira dengan kebaikan Mommy nya selama ini.

"Mommy menyayangi ku Hyung tak mungkin dia seperti itu"

"Untuk mu, tapi Dia sangat membenci ku"

Yeji terdiam mendengarnya, dan seketika ia teringat akan kejadian dimana Jaemin yang dimarahi habis-habisan oleh ibu kandungnya itu.

"Dengar, aku hanya ingin kau tau jika Mommy tak sebaik yang kau kira dan lagi ibu baru kita lebih memperhatikan kita terutama kau yang keras kepala ini" ucap Jaemin memelan, sedangkan Yeji menatap Minhee yang tersenyum.

"Tapi dia pria hyung, kalau wanita aku masih mau menerimanya" elak Yeji lagi, anak ini sungguh kepala.

"Jangan menilai dari gendernya, kita rasakan dulu baru menilai dia baik atau tidaknya.." ucapan sangat halus yang berbeda dengan Jaemin terkadang kasar dan datar.

Yeji masih menimang ucapan kedua hyungnya itu, dan lagi ia menatap Jaemin yang mengangguk. Seperti nya yang mereka ucapkan itu terdengar serius.

Dan mau tak mau Yeji pun menganggukki nya, mendapat senyum kemenangan dari kedua hyungnya.

"Itu baru adikku" gemas Jaemin mendekat lalu mengusak rambut Yeji membuat yang diusak itu kesal menepis tangannya kasar.

Jauh diluar kamar Yeji, Jongin bersandar ditembok dekat pintu dan tersenyum. Antar sedih dan senang ketika Yeji masih belum menerimanya juga Yeji yang mau menurut apa yang di katakan oleh kedua hyung nya.

Tak lama dari itu Jongin berlalu pergi untuk kembali kedapur agar ketiga anak remaja itu tidak mengira jika dirinya menguping pembicaraan nya.

"Sehun... Sudah pulang?" tanya Jongin ketika melihat Sehun yang ingin melangkah menuju kedapur.

"Ya, urusan dikantor sudah selesai, dimana anak-anak?" tanya Sehun setelah mengecup dahi Jongin itu.

"Mereka sedang ada dikamarnya... Kau sudah makan?" tanya Jongin dengan mengambil tas kerja juga jas yang dikenakan Sehun itu.

"Untuk saat ini belum, kau sendiri sudah makan?" tanya Sehun balik membuat Jongin tersenyum.

"Sama dengan mu... Kau mandi dulu aku akan menyiapkan makan untuk kita dan anak-anak.."

"Beri aku ciuman selamat datang" pinta Sehun dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Huh! Dasar" gemas Jongin yang kini menampar pipi Sehun pelan yang justru tersenyum itu.

Jongin mendekat lalu mengecup bibir tipis Sehun.

"Itu kecupan, yang ku minta ciuman" protes Sehun yang nampak kurang terima itu.

"Sama saja kan"

"Tidak, itu sangat berbeda"

"Lalu yang ciuman seperti apa yang kau minta hm?"

Mendengar itu Sehun menyeringai.

"Mendekatlah" pinta Sehun dan Jongin pun memajukan langkahnya mendekat dan mendongak menatap Sehun.

Sedangkan Sehun yang sudah melihat Jongin mendekat itu pun ia langsung menyambar bibir Jongin, mengecup bibir manis itu terlebih dahulu lalu melumatnya tak lupa Sehun pun menyesapinya.

"Emmpphh..." ronta Jongin ingin melepaskan diri itu pun dengan tambahan tangan kanannya digunakan untuk memukul bahu Sehun agar mau melepaskan ciumannya itu.

"Haaaahh... Dasar mesum" umpat Jongin kesal disela terengah nya itu. Sedangkan Sehun hanya tertawa melihat wajah Jongin yang merona itu.

"Kau sangat cantik" puji Sehun yang sukses membuat wajah Jongin semakin memanas itu.

"Aihh... Sudah sana mandi ish... Kau membuat ku malu" kesal Jongin lalu mendorong tubuh Sehun agar mau berjalan pergi menuju kekamarnya untuk mandi.

"Ahahaha... Baiklah-baiklah aku akan mandi sekarang" ucap Sehun lalu berjalan sendiri tanpa dorongan dari Jongin

Menggelengkan kepalanya, Jongin hendak melangkah pergi untuk meletakkan tas kerja juga jas milik Sehun itu pun terhenti ditempat ketika tanpa sengaja matanya menatap ketiga calon anak tirinya itu tengah memandangnya tanpa ekspresi terutama Yeji.

Tak mau memperkeruh keadaan Jongin lebih memilih pergi tanpa suara ketempat tujuan niatnya ingin pergi itu.

"Apa kau pernah melihat Daddy tersenyum seperti dia bersama Kim Jongin?" tanya Jaemin tanpa menoleh kearah dua saudaranya itu.

Minhee menghela nafas sebagai jawaban namun berbeda dengan Yeji yang berlalu pergi meninggalkan kedua kakaknya itu.

"Tenang saja dia masih perlu waktu" cegah Minhee ketika Jaemin ingin mengikuti sang adik itu yang berakhir helaan nafas mengangguk mengiyakan.






#############



"Bukannya aku sudah mengirim mu uang yang kau minta?"

Mendengar itu Jongin masuk kedalam kamar Sehun yang nampak tengah frustasi bicara ditelfon, Jongin yang tak mau mengganggu itu ia diam ditenpat serta menunggu telfonnya selesai.

"Baiklah terserah, aku akan mengirim nya untuk mu, jadi jangan mengancam ku dengan mengambil anak-anak" Sehun mematikan sambungan telfonnya itu langsung membanting ponselnya diranjang.

"Sehun... Ada apa?" Sehun mendekat, wajah yang tadinya tegang frustasi kini sedikit tenang ketika Jongin mendekat padanya.

"Sejeong meminta uang pada ku"

"Lagi?" Sehun mengangguk.

Jongin tak habis pikir dengan wanita itu, memanfaatkan anak-anak demi apa yang diinginkannya tak memikirkan apa reaksi ketiga minus Jaemin jika tau sifat ibu nya.

Jongin tersenyum lalu menarik dan mendudukkannya diranjang.

"Jangan terlalu berpikir, lihat lah dahi mu terlihat sekali kerutannya... Kau sudah tua" ucap Jongin dengan mengusap dahi Sehun menggunakan ibu jarinya beberapa kali lalu setelahnya ia mengecup dahi tersebut.

"Anak-anakku sudah besar jadi wajar jika aku sudah tua" balas Sehun dengan merangkul pinggang Jongin dan menariknya hingga duduk dipangkuannya itu.

"Setelah mereka lulus, aku akan pensiun dari kantor dan menggantikan Minhee disana"

"Aku tidak setuju"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau Minhee tua sebelum umurnya... Biarkan dia kuliah dulu"

"Kau terdengar menghinaku dengan kata tua itu Jongin" ucap Sehun yang terdengar kesal itu pun membuat Jongin tertawa dibuatnya.

"Aku bercanda tuan Oh" ucap Jongin lalu mengecup bibir Sehun sekilas.

"Ayo turun, anak-anak sudah menunggu mungkin"

Jongin turun dari duduknya itu lalu menarik Sehun agar berdiri dan mereka pun berjalan berdampingan turun menuju dapur.

Bahagia Sehun setelah bertemu dengan Jongin begitu pula dengan Jongin meski terhalang oleh anak yang masih tidak suka padanya itu.





















Tbc.


Halo udah update ya...

Maapkeun kalo lama ehe😁😁..

Continue Reading

You'll Also Like

45.9K 6.4K 21
Tentang Jennie Aruna, Si kakak kelas yang menyukai Alisa si adik kelas baru dengan brutal, ugal-ugalan, pokoknya trobos ajalah GXG
98.8K 11K 14
'Apa kau tahu Changwook-ah makna bunga kertas ini? Bunga yang bermakna begitu dalam. Suatu hari nanti kau akan tahu.' 'Seandainya kau tahu kenyataann...
31.2K 2.8K 7
perjuangan dan kisah cinta oh sehun dan Kim jongin
160K 10.6K 32
Di hari ayahnya di makamkan, pria manis itu di usir oleh sang ibu tiri yang ternyata hanya memanfaatkan sang ayah, bahkan wanita itu memiliki pria la...