When You Sulk [Knights X Read...

By akm_2813

16.8K 1.3K 432

Hanya sebuah cerita dimana kau merajuk pada para anggota Knights. Bagaimana cara mereka membuatmu tersenyum k... More

Tsukinaga Leo
Suou Tsukasa
Sena Izumi
Promote bentar
Sakuma Ritsu
Finish

Narukami Arashi

2.2K 203 35
By akm_2813

"Nee..(Name)-chan, lihatlah kearahku." pemuda bersurai blonde itu masih tak menyerah membujukmu.

"Iie iie iie, zettai iie." Kau mengendus sambil memanyunkan bibirmu dan masih tak mau melihatnya.

"Ini salahmu kan, lagian kenapa pula aku harus memanggilmu dengan sebutan 'Ara-nee'. Aku kan ingin memanggilmu dengan sebutan Arashi-kun."

"Eeee... Kan lebih manis kalau Ara-nee. Kenapa kau malah tidak mau?" Protes Arashi pelan. Ia sebenarnya tidak keberatan kau memanggilnya dengan sebutan apapun. Tapi panggilan 'nee' terdengar lucu ditelinganya apalagi saat kau yang mengucapkannya.

"Pokoknya aku tidak mau. Karena hal itu semua orang jadi salah paham kan. Ada yang bilang kita kakak adik atau bahkan ada yang bilang kau kau ini--" ucapanmu terputus. Kau tahu bahwa hal ini adalah sesuatu yang tidak perlu kau ragukan lagi. Tapi kenapa kau masih mendengarkan perkataan orang-orang.

Kau merasakan aura yang tidak enak di belakangmu. Tidak mungkin kan Arashi marah karena itu.
"(Name), aku ini apa?" tanya Arashi padamu. Nada dingin keluar dari ucapannya.

"Ara~ara~ jangan kaku begitu (Name)-chan." Dengan sangat cepat nada dingin itu berubah, nada suara Arashi kembali seperti biasanya.

"Nah supaya (Name)-chan tidak ngambek lagi, bagaimana kalau kita pergi berbelanja make up. Kebetulan make up ku hampir habis." Sambungnya.

"Hmmphhh... Aku ini nggak suka make up-an."

"Ara~ hmm...kalau berbelanja biasa bagaimana? Nanti biar aku yang traktir." Ucap Arashi sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kau yang mendengar itu langsung berbalik dan menghadap pria yang sedari tadi kau belakangi.

"Benarkah? Eh tapi apa tidak apa-apa?" Ucapmu sedikit ragu. Kau tidak ingin membebani Arashi.

"Daijoubu~ Aku sudah dapat gaji dari pemotretan kemarin, lagian (Name)-chan kan pacar ku. Bagaimana?"

Kau mengangguk mengiyakan.
"Aku ingin aksesoris couple." Ucapmu dengan mata yang berbinar-binar.

"Baiklah. Besok jam 10 akan ku jemput di rumahmu oke."

"Oke."

××××××××

Jam di smartphone mu sudah menunjukkan pukul 10. Dari kejauhan kau melihat Arashi yang datang menghampirimu. Gaya berpakainnya sangat modis, tentu saja hal itu tidak akan jauh dari pekerjaannya yang seorang model dan sekaligus salah satu member unit idol yang bernama Knight. Kadang jika kencan dengan nya kau sedikit merasa minder dengan penampilanmu. Tapi Arashi selalu mengatakan bahwa penampilan mu semakin hari semakin cantik. Karena ucapan kekasih mu ini lah rasa minder mu semakin berkurang.

"Ara~ (Name)-chan seperti biasa. Baju nya sangat cocok untuk mu. Kau jadi semakin cantik." Pujinya disusul dengan pelukan tiba-tiba.

"A-Ara-nee. Jangan memeluk ku tiba-tiba. Kan kaget, lagian malu kalau dilihat orang." protesmu.
"Gomen gomen." Cengirnya.

××××××××

Saat ini kalian berdua sudah sampai di sebuah mall langganan Arashi. Kau sudah tidak sabar untuk melihat-lihat dan memilih barangmu sendiri. Selain buku yang kau incar, kau juga ingin aksesoris couple dengan Arashi. Agar orang-orang tahu kalau kalian sepasang kekasih.

"Ara-nee, kita mau kemana dulu." Tanyamu pada pria yang sedari tadi disampingmu.

"Kemana ya? Aah... (Name)-chan ke toko kosmetik yuk."

"Ehh... Kenapa harus ke sana?" protesmu.

"Kan (name)-chan yang bertanya kita harus pergi kemana dulu. Lagian katanya di sana ada diskon. Lalu ada beberapa barang kosmetik baru. Ayo."
Kau tidak bisa protes karena Arashi sudah menarik tanganmu.

Kau tahu bahwa pacarmu sangat suka mengoleksi barang-barang yang berhubungan dengan make up. Bahkan saat kau pergi ke rumahnya, kau menemukan banyak make up di kamarnya. Kadang saat melihat itu kau mulai meragukan dirimu perempuan tulen atau tidak.

××××××××

Saat di toko kosmetik, kau hanya menonton arashi yang nyinyir dengan make upnya. Apapun yang dikatakan arashi, hanya 20% yang mencapai otakku. Kau masih saja berdiri sambil mengerucutkan bibirmu.

"(Name)-chan, coba lihat mereka juga menjual gelang couple." Arashi memperlihatkan penemuannya yang menjadi salah satu targetmu kesini. Tapi karena sangat badmood, wajahmu masih saja masam.

Arashi yang peka dengan kondisimu, lalu cepat-cepat memilih barang dan membayarnya ke kasir.
"(Name)-chan, aku sudah selesai. Sekarang (Name)-chan mau kemana?" Tanyanya padamu.

Kau tidak menanggapinya. Kau masih saja bermuka masam. Mood mu benar-benar hancur sekarang.
Arashi yang kebingungan dengan tingkahmu lalu mencoba mencari hal-hal yang sekira nya membuat mu senang. Matanya menelusuri penjuru mall. Ia melihat sebuah toko buku yang tak jauh dari tempat kalian berdiri.

"(Name)-chan, ada toko buku. Bagaimana kalau kita kesana?"
Kau masih mendiamkan Arashi. Saat ini apapun yang Arashi katakan tidak mampu membuatmu bergerak dari posisimu.

Setelah beberapa menit membiarkanmu, Arashi sudah tidak tahan lagi. Ia menarik tangan mu dan membawamu  ke suatu tempat. Tempat yang sepi, dimana sangat jarang ada orang yang lewat.

××××××××

Brakk

Tanpa sadar kau sudah di-kabedon Arashi. Ia menatapmu lekat-lekat yang mana hal itu mulai membuatmu salah tingkah.

"A-Ara-nee" cicit mu seakan ingin Arashi melepaskanmu.

"Kenapa (Name)? Bukannya kau ingin memanggil ku dengan sebutan Arashi-kun. Panggil saja sekarang. Siapa tau kan aku terbiasa dengan hal itu. Lagian kau ragu kan apa aku ini pria atau bukan."

Nada dingin dan tatapan tajam yang kau terima darinya. Sepertinya kau berhasil membuatnya kesal. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya padamu. Hal yang ada dipikiranmu sekarang adalah keluar dari posisi ini.

"A-aku minta maaf." Ucapmu gagap. Tapi hal itu tak mengurungkan niat Arashi untuk menyudahi kabedon nya padamu.

Arashi kemudian mendekatkan wajahnya padamu. Hal itu membuat mu refleks menutup mata.

Apa ini? Apa sebuah ciuman? Pikirmu dalam hati.

Kau bisa merasakan deru napas Arashi disekitar lehermu. Tubuhmu lemas, namun kau tetap memaksa nya untuk berdiri. Kau mencoba untuk mendorong Arashi. Tapi tak berhasil. Arashi malah menahan tanganmu.

Tangannya dengan bebas menyentuh telinga yang menjadi titik sensitifmu.
"A-Arashi, lepaskan." Kau masih memohon dengan suara ciut.
Wajahmu sudah sangat memanas, deru napasmu berat, dan jantung mu berdebar sangat keras. Sampai kapan hal ini akan berakhir.

Saat kau masih berharap, tiba-tiba kau sudah tidak merasakan arashi didekatmu. Kau bingung dan mencoba membuka matamu perlahan.

Arashi telah mengakhiri sesi kabedon-nya.

"Fufufu~(name)-chan ternyata sangat sensitif ya."

Ia nampak senang dengan melihat reaksimu saat di kabedon olehnya.
Kau tampak kebingungan dan seolah meminta penjelasan pada Arashi.
Seakan bisa membaca pikiranmu. Arashi menjelaskan hal yang ia lakukan tadi.

"Itu hukuman untuk (Name)-chan. Aku kan mau bersenang-senang dan melihat (Name)-chan tertawa. Tapi kau malah ngambek. Aku ajak ke toko buku juga tidak mau. Ya sudah ku ajak kesini. Bagaimana?" Arashi menatapmu dengan tatapan menggoda.

Kau yang sudah malu sejak tadi langsung merespon Arashi.
"Arashi mesum." Ucapmu setengah berteriak.
"La-lagian kenapa kau tadi menyentuh telingaku segala."

"Ara~ tunggu, aku ingin menebak sesuatu. Apa kau memikirkan tentang ciuman pertama tadi? Fufufu~(Name)-chan sudah besar ya"

Kau tidak bisa berkata apa-apa. Ucapan Arashi tepat pada sasaran. Wajahmu makin memerah karenanya. Arashi mengangkat dagu mu. Tatapan kalian saling bertemu.

Ada apa lagi ini. Pikirmu

"Sekarang sudah jelas kan kalau aku seorang pria. (Name)-chan tidak perlu meragukan nya lagi. Lagian kalau soal ciuman pertama aku ingin mengambil nya saat kita kencan romantis, bukan acara ngambek-ngambekan seperti ini."

Mendengar hal itu wajah mu tambah memerah.

"Lalu tentang telinga-" Arashi terdiam sejenak. Kemudian melanjutkan ucapannya "telinga (Name)-chan imut ya. Sekarang kita punya anting yang sama." Arashi tersenyum dan melepaskam tangannya dari dagumu.

Kau menyentuh telinga mu dan merasakan sebuah anting disana. Arashi memberikan sebuah cermin kecil padamu. Kau melihat pantulan dirimu dan juga anting tersebut. Kemudian pandangan beralih pada telinga Arashi. Ucapan Arashi benar, ia memasangkan anting pasangan padamu.

Arashi kemudian mengambil tanganmu dan memasangkan sebuah gelang disana.
"Aku juga membeli gelang couple yang tadi. Nah sekarang tidak akan ada orang yang mengatakan hal yang macam-macam lagi. Ini sudah seperti pasangan kan? Dan kalau kau tetap bersikukuh kau boleh memanggiku Arashi-kun."

Kau tidak tau harus bersikap apa. Ini di luar dugaan mu. Arashi sampai melakukan hal ini karena ucapanmu kemarin. Sebuah pelukan hangat diberikan Arashi padamu.
"Aku mencintai (Name)-chan. Kau adalah milikku." Bisiknya.
Hal itu membuat tangisan mu pecah. Walau Arashi adalah pria yang tidak bisa lepas dari make up, tapi ia adalah pria romantis yang pernah kau kenal.

××××××××

NANI KORE????

Sumpah aku malu banget nulis ini, tapi pengen nulisnya :") //slapp

Yo wes lah... Silahkan menikmati ff nya. Moga klian suka :")

Sebenarnya ff nya mau dipublish kemaren, pas ultah Arashi. Tapi karna sibuk ditunda melulu.༎ຶ‿༎ຶ

Maaf kalau ff nya rada" buriq di berbagai sisi.
Jangan hajar aku ya..ಥ╭╮ಥ

Jangan lupa vote and comment(。•̀ᴗ-)✧

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 19.6K 48
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
6.3K 740 7
"Suatu kisah liburanmu di musim panas." Knights pergi liburan sekaligus camping musim panas dalam rangka melatih unit mereka. Namun, ternyata di temp...
1.2K 149 4
Dibuat hanya untuk kesenangan semata. Summary: Bagaimana keseharian para Bad Side Moriarty saat diminta menjaga gadis kecil berusia 3 tahun yang amat...
1.2K 188 12
Tentang (Name) yang melalukan pendekatan terhadap lelaki jangkung tercinta. Another Universe. Start: 24 March, 2023 Finish: 4 May, 2023 ©Hirohiko Ar...