GATRA

By Bulanydwn

134K 7.5K 538

Gatra Bayu Sadewa, adalah CEO muda yang berusia 25 tahun. Gatra yang masih betah menyendiri, dengan alasan me... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38 (END)
EPILOG
📖CAST GATRA📖
INFO!
VOTE COVER!!!

PART 23

2.3K 133 8
By Bulanydwn

HAPPY READING 📖
_
_
_

Sandra jengkel, sedari tadi miss Agnes selalu mengikutinya untuk menanyakan apa yang di maksud Sandra atas perkataannya dulu.

Guru ini benar-benar menguras tenaga Sandra karena berlari menghindari guru itu tapi tetap saja miss Agnes menemukannya.

Sandra mengatur nafasnya yang memburu, dia mencari tempat duduk yang sepi. Miss Agnes juga ikut duduk di sebelah Sandra.

"Jadi?"

"Gatra udah punya calon istri!"

"Saya tau. Maksud saya itu siapa calon istri Pak Gatra."

"Manusia."

"Namanya, Sandra!"

"Iya."

"Hah?"

"Namanya Sandra."

"Nama calon istri Pak Gatra? Namanya Sandra?"

"Iya, Miss."

"Kamu--" Sandra mengangguk tegas. Sandra tidak lagi memikirkan risiko yang akan terjadi saat ia berkata seperti itu ke gurunya tersebut.

"Bagaimana bisa? Kamu masih sekolah! Kamu gak pantes buat Pak Gatra yang sudah dewasa!" jata-kata itu membuat Sandra naik pitam. Dia memang masih sekolah tapi dia pantas bersanding dengan Gatra! Sandra menatap guru itu sengit seakan siap mengibarkan bendera perang.

"Apa maksud Anda?"

"Iya. Kamu tidak pantas untuk Pak Gatra!"

"Lalu yang pantas siapa? Anda?" tanya Sandra remeh.

"Saya memang pantas untuk Pak Gatra!" jawab miss Agnes percaya diri.

"Cih! Mana mau Gatra sama Anda. Gatra sangat sangat mencintai saya, bahkan jika saya suruh ini itu pasti dia mau."

"Kamu mau saya laporkan kepada kepala sekolah karena kamu akan menikah?" ancam miss Agnes, dia tidak rela jika laki-laki yang ia cintai akan menikah dengan remaja yang tidak lain dan tidak bukan adalah muridnya sendiri.

"Oh, silahkan saja, saya tidak takut," tantang Sandra dengan berani. Dia tidak takut sama sekali dengan guru satu ini, lagi pula Gatra pasti akan menanganinya jika itu terjadi.

"Awas kamu. Saya tidak akan membiarkan kamu bahagia dengan Pak Gatra!" setelah mengucapkan itu miss Agnes pergi entah kemana. Sandra masih saja duduk di tempatnya tidak berpindah posisi. Kepala Sandra pusing, dia belum sarapan pagi ini karena dia sudah terlambat dan lagi dia juga mendapat hukuman karena keterlambatannya, lari lapangan 5 kali membuat tubuhnya lemas. Satu lagi, dia berlari tidak melihat arah karena ingin menghindari miss Agnes.

Matanya berkunang-kunang, pusing yang ia rasakan semakin lama semakin sakit membuat Sandra terjatuh di hamparan rumput. Dia pingsan.

– GATRA –

Gatra berlari di sepanjang koridor, dia langsung meninggalkan pekerjaannya setelah mendapat kabar bahwa Sandra pingsan di sekolahan.

Gatra dapat melihat kedua sahabat Sandra sedang duduk di depan UKS menunggu dokter keluar.

Kenapa Rara dan Anggun menelfon Gatra? Karena dulu Sandra pernah berpesan kepada mereka jika ada apa-apa dengan dirinya jangan menghubungi orang tuanya terlebih lagi mamanya. Sebab itulah mereka akhirnya menelfon Gatra melalui ponsel Sandra.

"Gimana keadaan Sandra?" tanya Gatra tidak sabaran.

"Belum tau, dokter juga belum keluar," jawab Anggun.

Gatra bersandar pada dinding, nafasnya masih belum teratur. Bayangkan saja, dia lari dari kantornya ke parkiran setelah itu lari lagi dari parkiran sekolahan Sandra hingga ruang UKSnya yang bisa di bilang lumayan jauh.

"Nih, Kak. Minum dulu" Anggun menyodorkan air mineral untuk Gatra. Dahinya mengerut, bertanya kapan perempuan itu pergi untuk membeli air.

"Thanks," balas Gatra singkat setelah mengambil air itu dari tangan Anggun. Gatra meneguknya hingga separuh. Kemudian dia melihat dokter keluar dari UKS, Gatra segera menghampiri dokter tersebut dan bertanya bagaimana keadaan Sandra sekarang.

"Anda tidak perlu khawatir, Sandra hanya kelelahan. Dia butuh asupan yang cukup, saya berani bertaruh bahwa dia tidak sarapan tadi pagi. Anda harus mengawasi pola makannya agar teratur," setelah mengatakan keadaan Sandra, dokter itu pergi.

Gatra masuk ke dalam. Rara dan Anggun tidak ikut masuk karena ingin memberikan waktu untuk mereka berdua.

Gatra melihat wajah Sandra yang sedikit pucat, dia duduk disamping kasur yang Sandra tempati. Mengusap lembut wajah gadisnya, menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah ayunya.

Mata Sandra terbuka perlahan akibat sentuhan Gatra. Dia terkejut, bagaimana bisa Gatra ada di sini? Itulah yang ada di pikiran Sandra.

Laki-laki itu menatapnya tajam, Sandra bingung harus berbuat apa. Mengapa laki-laki itu menatapnya seperti itu, seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup.

"Aku buat salah?" cicit Sandra pelan.

Yang diajak bicara hanya diam, tidak mau repot-repot mengeluarkan kata-kata.

"Gatra."

Tidak ada sahutan.

"Maaf."

Masih sama tidak ada jawaban dari calon suaminya.

"Gatra aku minta maaf," mata Sandra berkaca-kaca, dia takut jika Gatra mengeluarkan auranya yang menakutkan seperti ini.

"Tadi pagi sarapan?" di jawab gelengan dari Sandra.

"Kenapa?"

"Terlambat bangun," balas Sandra.

"Cuma lima menit ngehabisin roti gak bisa?!"

"Gak sempet," Sandra tidak bisa membendung air matanya lagi, ini memang salahnya. Dia lupa memasang alarm semalam, jadi ya seperti ini.

"Alasan! Apa susahnya bawa roti terus dimakan di jalan?!"

Sandra diam tidak menjawab.

"Sekarang kamu mau apa?" tanya Gatra lelah, sebenarnya dia tidak tega memarahi Sandra tapi jika tidak seperti itu dia akan mengulanginya lagi dan lagi.

"Maaf."

"Gatra maaf."

"Gatra kamu mau ngapain?" Sandra was-was saat Gatra mendial nomor di ponselnya.

"Telpon Papa kamu," balas Gatra tanpa melihat Sandra. Sandra menangis sambil mencoba meraih ponsel Gatra, dia tidak mau orang tuanya tau.

"Jangan hiks-- jangan telpon Papa. Aku minta maaf, aku janji gak akan ulangin lagi."

Terlambat. Sambungan telepon Gatra sudah di terima oleh papanya Sandra, Bagas.

"Halo, Pa."

"____"

"Bisa Papa datang ke sekolahanya Sandra?"

"____"

"Tidak. Sandra ingin berbicara dengan Papa di sini."

"____"

"Di UKS ya, Pa."

"____"

Gatra melirik Sandra yang masih sesenggukan. Gatra berjongkok untuk melihat wajah Sandra yang menunduk.

"Kamu jahat!" ucap gadis itu.

"Aku gak peduli jika itu bisa bikin kamu gak ulangin kesalahan yang kamu perbuat."

"Aku udah janji gak akan ulangin lagi tadi!"

"Aku gak percaya," Gatra memeluk tubuh Sandra, dia dapat merasakan pukulan kecil di bahunya. Bahkan jas kantor yang ia kenakan menjadi basah akibat air mata Sandra yang terus keluar.

"Aku janji hiks gak akan ulangin lagi."

"Oke. Yuk pulang!" seketika kepala Sandra mendongak menatap wajah Gatra yang sudah berdiri.

"Papa?"

"Bohongan," Gatra menggeret tangan mungil Sandra, mengajak gadis itu untuk pulang.

"GATRA AKU MARAH YA!!!"

"Bodo."

"Mau kemana?" tanya Sandra saat mereka melewati jalan pulang ke rumah Sandra, jalan ke rumah Gatra pun bukan.

"Cari makan dulu, perut kamu harus di isi," Sandra mengangguk menurut.

Sandra tidak membantah Gatra, dia takut dengan sikap Gatra yang sangat menyeramkan tadi. Dia tidak mau melihat itu lagi.

Di sepanjang jalan mereka berdua hanya berdiam, hanya terdengar suara mesin mobil saja.

Gatra menghentikan mobilnya saat sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Menggandeng tangan Sandra untuk masuk. Mata Sandra berbinar saat ia melihat soto ayam di hadapannya, soto memang salah satu makanan favoritnya. Sandra bisa menghabiskan 3 mangkuk yang berisi soto. Tapi kali ini dia tidak ingin makan soto banyak-banyak karena takut Gatra akan ilfil dengannya.

– TBC –

– GATRA –
By Bulanydwn.

Continue Reading

You'll Also Like

6.8K 646 29
Kehidupan Calestia Paradise, tempat dimana harapan dan bencana dunia antara berakhir atau tidak. Sejarah manusia yang bisa bertahan hidup. Tempat yan...
3.2M 25.1K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
6.3M 327K 59
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
16.9M 748K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...