[โœ”๏ธ ] Magic Portal; DRAMIONE

By hellabour

40.2K 6.2K 1.4K

[ END ] Draco Malfoy dan Hermione Granger dengan tiba-tiba memasuki portal ajaib. Mereka memasuki sebuah wila... More

1. Side by side
2. The mirror
Cast of Magic Portal
4. The handsome prince
5. Back to Hogwarts
6. A date(?)
7. Wait, Narnia??
8. Terbukanya Identitas
9. Coriakin Island
10. Hermione's Regret
11. Another Magic
12. Nightmare
13. Night kiss with Dragon Boy
14. The Jealous One
15. Ada apa dengan Eustace?
16. Vulcanic island and Dragon
17. Liliandil
18. Dark Island
19. Cie, Patah Tangan
20. The Real Goodbye
Check this out, baby

3. When we met

2.5K 450 104
By hellabour

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.

Hermione membuka matanya. Ia tidak
merasakan sakit apapun. Melainkan pijakan yang empuk. Hermione tersadar bahwa ia berada di sebuah pantai dengan laut yang sangat biru. Ia mencari-cari Draco Malfoy.

"Singkirkan tubuh kurusmu dari atasku, semak!"

Hermione menjerit tertahan, ketika tahu bahwa ia mendarat di atas tubuh Draco Malfoy. Lantas, Hermione berdiri dan membersihkan seragamnya. Mengedarkan pandangan. Sedangkan Draco, mencari-cari tongkatnya. Seketika ia bersyukur pada Merlin bahwa tongkatnya masih dalam keadaan utuh.

"Di mana tongkatmu?" Tanya Draco dan menyipitkan matanya saat sinar matahari keluar dari sisi bulu mata dan menyorot kelabu indahnya.

Hermione berseru panik. "Astaga tongkatku di mana!" Ia meraba seragamnya dan menghela napas ketika menemuka tongkat cantik dari dalam saku seragamnya.

Hermione kembali mengedarkan pandangannya. Sepertinya ia pernah melihat tempat ini. Tapi di mana? Hermione berpikir dengan keras, sampai suatu angin membuat pandangannya tertutup. Ketika angin itu mereda, Hermione melihat empat orang yang sama terkejutnya.

Salah satu dari mereka mengarahkan sebuah senter tepat pada mata Hermione. Sontak Hermione menjerit kecil dan menutup matanya menggunakan kedua tangan. Draco reflek melindungi gadis bersurai mahoni.

"Merlin shake, jauhkan senter bodohmu dari matanya. Kau bisa membuatnya buta!" Teriak Draco pada orang yang menyorot mata Hermione dengan senter.

Perempuan yang lebih dewasa namun tidak terlalu dewasa mengambil senter orang tersebut dan meminta maaf. "Maafkan adikku. Mungkin ia tidak sengaja." Selanjutnya perempuan itu mengulurkan tangannya. "Namaku Susan Pevensie. Dan siapa nama kalian?"

Karena tidak ada pergerakan dari Draco, akhirnya Hermione membalas uluran tangan tersebut. "Aku Hermione Granger dan dia," Hermione menunjuk Draco, "Namanya Draco Malfoy."

"Draco Malfoy? Namamu seperti Naga yang menjujung tinggi harga dirinya." Sahut seorang gadis yang paling muda. Ia tertawa setelah itu.

"Ah, manisnya. Tapi perempuan yang satu itu juga sangat cantik. Merlin, aku iri!" Batin Hermione menangis.

Orang yang menyinari Hermione dengan senter, sempat memandang Hermione beberapa detik. Tapi setelah melihat pemuda di samping gadis itu, ia langsung mendecih tidak suka. Hermione telah mengetahui nama mereka. Yang tertua bernama, Peter. Yang kedua bernama, Susan. Si cantik yang membuat Hermione iri. Yang ketiga bernama, Edmund. Pemuda itu sebelas-dua belas sifatnya seperti Draco Malfoy. Dan yang terakhir bernama, Lucy. Hermione menyukai anak perempuan yang satu ini.

Saat Hermione berbalik, ia menyadari sesuatu yang ganjal. Sangat amat ganjal. Keganjalan tentang, bagaimana mereka bisa sampai disini, nama-nama mereka berempat. Hermione menubruk Draco dengan histeris. Wajahnya seperti melihat ribuan dementor yang sedang menyedot ubun-ubun kepala platina tersebut.

"DRACO KITA DI NARNIA!"

••••

Di perjalanan Draco maupun Hermione saling berdiam diri. Tidak seperti ke empat Pevensie. Bila Hermione diam karena memikirkan bagaimana mereka bisa terperangkap dalam Narnia. Lain lagi dengan Draco yang memikirkan, bagaimana bisa Hermione bisa memanggilnya dengan nama depan. Argh... Draco lelah. Draco ingin pulang. Draco ingin rebahan. Dan terlebih lagi perut Draco sangat lapar.

Sekarang di atas Bukit, semuanya sedang menatap horror ke arah Hermione. Susan, gadis itu menaruh kedua tangannya di sisi pinggang. Peter sedang memandangnya sembari bersidekap. Sedangkan Lucy sedang mengamit lengan Edmund. Draco? Ah, Hermione menyesal kenapa harus musang melambung yang terseret dengannya. Kenapa tidak Harry? Setidaknya bila itu Harry. Dia dengan senang hati akan membantu Hermione dalam kondisi apapun.

"Hermione, katakan. Bagaimana kau bisa mengetahui bahwa ini Narnia?" Susan tengah menatapnya. Sungguh, Hermione benci di tatap dengan intimidasi berlebihan.

"Um.. anu itu.. kami." Hermione melotot ke arah Draco untuk meminta bantuan. Tapi pemuda itu malah membuang pandangannya ke lain arah. Sial, batinnya.

Hermione bersumpah, ia akan mengutuk Draco menjadi musang pirang untuk selama-lamanya. Atau haruskah ia mengcrucio pemuda tampan itu? Atau sekalian avada kedavra? Demi Merlin, Hermione pasti akan sangat gembira untuk yang satu itu.

"Kami apa?" Tanya Peter yang mulai mengintimidasi. Ia menyipitkan matanya. Membuatnya hanya segaris. Tapi tidak melunturkan ketampanannya.

"Kami pernah mendengar tentang Narnia sebelumnya." Sahut Draco tiba-tiba.

Lucy mengerutkan kening. "Who? Narnia adalah tempat tersembunyi."

Draco menatap gadis itu datar lalu mendekatinya. Mengusap surai cokelat Lucy. "Dunia ini luas, Lu. Kau tidak akan tahu apa yang sedang menantimu. Bahkan masa lalu pun bisa menghantuimu kapan dan di mana saja."

Tubuh Lucy bergetar takut mendengar perkataan Draco. Ia bersembunyi dibalik tubuh Edmund. Sedangkan Edmund, hanya memandang tidak suka pada pria di depannya.

"Menjauhlah dari adikku, naga sombong!" Edmund tidak berkata keras, melainkan pelan dan mengambang. Tapi siapapun pasti tahu bahwa nada bicaranya barusan mengandung ancaman dan peringatan.

Draco takut?

Rasa takut tidak ada di dalam kamus kehidupan sang Malfoy muda tersebut. Terkecuali, hantu. Untuk yang satu itu Draco sangat membencinya. Bahkan untuk berperang pun Draco sanggup. Ia masih mempunyai tongkatnya. Kalian lupa? Draco merupakan murid terpintar setelah Hermione.

"Wohoo Ed, berusahalah untuk tidak memancing keributan. Jaga kesopananmu." Sergah Peter dengan memegang bahu Edmund. "Yasudah, dunia ini luas. Siapa pun itu pasti ia mengetahui Narnia lebih dulu dibanding kita. Ingat reaksi paman ketika kita keluar dari dalam lemari?"

Ketiga Pevensie itu saling bertatap dan mengangguk. Peter membersihkan tenggorokannya yang terasa kering lalu melanjutkan. "Berarti Narnia sudah tidak asing lagi dengannya bukan?"

Semuanya hening. Hanya semilir angin sebagai pengiring keheningan mereka. Ketiga Pevensie itu tengah berpikir keras. Peter benar, dunia ini luas. Kelewat luas malah. Mungkin saja ada seseorang yang mengetahui Narnia lebih dulu dibanding mereka. Mengingat pamannya hanya memberikan ekspresi biasa-biasa saja, itu sudah menguatkan pikiran mereka akan orang lain yang mengetahui Narnia.

Lucy berjalan pelan meninggalkan mereka. Ia melihat beberapa runtuhan yang dirasa tidak asing. Ia berpikir keras dengan reruntuhan yang ada di depannya. Lucy berbalik dan berkata. "Susan, bukan kah ini Cair Paravel? And that, look! Itu singgasana kita!" Lucy menunjuk kepada reruntuhan paling ujung.

Hermione yang melihat ke ujung segera mendekat dan disusul oleh yang lain. Ia penasaran oleh apa yang dikatakan Lucy. Benarkah ini Cair Paravel? Setahu dia, Cair Paravel adalah kastil yang sangat megah. Salahkan matanya yang tidak kuat menahan kantuk saat ingin membaca seri kedua dari buku Narnia. Mungkin ini ada hubungannya.

Draco mendekati Hermione dan berbisik sesuatu. "Kau berhutang kepadaku, Granger."

Hermione memutarkan bola matanya bosan. Lagipula Ia juga tidak ingin tersesat di dalam buku dengan Draco. Lagi-lagi matanya bersibobrok dengan manik cokelat Pevensie ketiga. Hermione akui, Edmund jauh lebih tampan dibanding Draco dan di filmnya. Tapi Ia tidak merasakan adanya getaran saat pertama kali bertemu. Mungkin tidak sekarang, bisa saja nanti. Batinnya.


I'm soooooo soooo sorry. Jangan panggil aku 'thor' huhuhu 🥺

Started at MaRch, 2020
•jangan lupa vote dan comment
—woof u✨

Continue Reading

You'll Also Like

460K 4.8K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
239K 35.9K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
539K 43.7K 79
(JUST FANFICTION)โ— Dicsclaimer : Masashi Kishimoto Sasusaku Setelah kembali dari penebusan dosanya, Sasuke putuskan untuk kembali di tempat kelahir...
511 99 18
Berada di panti asuhan selama dua tahun dan kehilangan ingatan, Isabella dikejutkan oleh sebuah fakta bahwa dirinya merupakan seorang penyihir. Bukan...