Get Married ✓

By winniedepuh

12.1K 1.9K 283

#10ChaptersProject seri #3 Charina harus menerima fakta bahwa ia dijodohkan dengan seorang duda beranak satu... More

2. "Oh, Ternyata Kamu."
3. "Angkringan, Gimana?"
4. "Aku Juga Suka!"
5. "Ini Kado Terbaik."
6. "Aku Jadi Bingung."
7. "Hai, Anak Manis."
8. "Aku Separuh Takut"
9. "Assalamualaikum, Mas"
10. "Terimakasih"

1. "Aku Dijodohkan?"

2.5K 253 35
By winniedepuh

Charina Puspa Kuswari. Seorang wanita karir yang bekerja di salah satu bank terkenal di Indonesia. Pintar, tegas, multitalenta, serta ramah, merupakan sedikit perawakan akan dirinya. Perjalanan karirnya terbilang bagus. Berangkat dari seorang teller, Charina berhasil menjadi seorang analis kredit dengan gaji tidak main-main.

Perjalanan karirnya mulus sekali, tapi tidak dengan perjalanan cintanya. Usia Charina tahun ini sudah menginjak angka 29, tapi ia masih melajang. Hal ini yang sering dicemaskan oleh kedua orang tuanya.

Malam ini, Charina pulang sedikit terlambat setelah harus melaksanakan meeting terlebih dahulu. Brio hitamnya sudah terparkir rapi di garasi rumahnya.

"Mbak? Baru pulang?" tegur sang ibu pada anak gadisnya yang tampak kelelahan.

"Iya buk, ada meeting tadi di kantor," ujar Charina kemudian salim pada sang ibu.

"Duduk sini sebentar, mbak. Bapak sama ibuk mau bicara," ujar ibu menepuk sofa disebelahnya, Charina duduk disana. Sang ayah tampak sudah nyaman duduk sambil menyesap kopi hitamnya. Tanpa ditanya, Charina tahu apa yang akan mereka bahas.

Pernikahan.

"Kamu sudah umur berapa, mbak?" tanya sang ayah meletak cangkir kopinya diatas meja.

"Bulan depan aku 29, pak," jawab Charina pelan.

"Sudah berniat menikah belum?" tanya sang ayah lagi, Charina hanya meneguk ludahnya. Kelu sekali lidahnya untuk menjawab, "apa yang kamu harapkan dari Hilman? Dia gak akan kembali, dia sudah menikah dengan Salma," lanjut sang ayah. Charina meremas tangannya sendiri. Kepalanya tertunduk, tak bisa diangkat seolah ada batu besar yang menimpa lehernya.

"Ditanya bapakmu, mbak. Kok gak jawab?" ujar sang ibuk.

"Gak ada yang bisa diharapin, pak," jawab Charina sekenanya.

"Jadi bagaimana? Umur kami ini sudah tua lho, nak. Kami kepingin ketemu cucu dulu sebelum dijemput Gusti Allah. Kamu tidak ada niatan menikah?"

Ucapan ibuk benar-benar menohok Charina. Wajar saja rasanya orang tuanya menyuruhnya cepat-cepat menikah, semua perempuan seusianya bahkan sudah mempunyai anak dua, dan ia masih saja menyendiri.

"Charina tentu saja mau menikah, buk..." jawab Charina apa adanya.

"Trus, opo toh yang kamu tunggu?"

"Charina belum ketemu yang pas saja."

"Mau menunggu sampai kapan lagi, mbak?"

Bagaimana caranya? Charina tidak suka di desak begini. Belum lagi ia sangat lelah untuk berdebat saat ini.

"Ibuk punya temen, anaknya baru saja menduda. Ia seorang pengusaha, cuma punya anak satu, umurnya setahun," ujar sang ibu, dahi Charina berkerut bingung. Otak pintarnya tidak bisa mendeteksi arah pembicaraan ini kemana.

"Maksudnya bagaimana, buk?"

"Kamu mau ya ibuk jodohkan dengan dia?" sang ibu menatap Charina yang masih bingung sambil mengerutkan dahi.

"Aku dijodohkan?" tanya Charina bingung.

"Iya. Bagaimana, mbak?"

"Aku dijodohkan sama duda maksud ibuk?" tak tanggung-tanggung, nada bicara Charina sudah naik satu oktaf. Jelas ia terkejut.

"Anaknya tidak ada yang ngurusin, makanya mencari istri. Ibuk pikir kamu juga sudah cukup untuk mencari uang, adikmu juga sudah selesai kuliah. Bapak masih sanggup kerja. Seharusnya gak ada yang bikin kamu risau kan, mbak?" tutur sang ibu mencoba meyakinkan Charina.

"Tapi..."

"Bapak suka lihat anaknya, mbak. Dia sopan, terdidik, dan sangat mengayomi," ujar sang bapak, membuat Charina lagi-lagi melongo.

Charina terdiam. Ia mencoba berpikir rasional, tetapi tidak mampu. Bagimana bisa orang tuanya berpikir untuk menjodohkan dirinya dengan seorang duda anak satu? Tapi, Charina juga tak kuasa untuk menolak. Perkataan ibunya ada benarnya memang.

"Siapa namanya, buk?" tanya Charina setelah terdiam cukup lama, membuat mata sang ibu berbinar karena putrinya tampak tertarik.

"Namanyan Yuan. Yuanda Agung Haritama," jawab sang ibu cepat.

"Yuanda?"

"Iya. Pengusaha properti yang terkenal itu lho, mbak..."

"Alasan dia menduda kenapa, buk?"

"Istrinya meninggal karena kanker," jawab sang ibu. Mendadak hati Charina terenyuh. Tapi, bagaimana bisa ia menikahi pria yang ditinggal mati istrinya? Pasti ia akan menjadi bayang-bayang dari mantan istrinya kelak. Dan Charina tidak mau hal itu terjadi.

"Anaknya laki-laki, buk?"

"Tidak, anaknya perempuan. Jadi, jikalau besar kelak, dia tetap muhrim sama kamu," ujar sang ibu lagi. Charina diam. Ia perlu memikirkan ini semalaman.

"Aku putuskan besok, buk. Aku harus mikir lagi," jawab Charina segera bangkit.

"Bapak sangat senang jika kamu mau terima lamaran ini, mbak," ujar sang bapak membuat Charina lagi-lagi menunduk.

---

"Saran mas Fariz ya kamu terima saja, dek. Olivia juga bilang kalau Yuanda ini anaknya baik, kamu gak perlu khawatir. Lagi pula Dara sudah mulai kerja kan? Sudah bisa nyari duit sendiri dia," ujar suara dari seberang. Suara kembaran Charina.

"Tapi gimana seandainya dia belum move on dari mantan istrinya? Aku belum siap, mas," Charina mengeluarkan kekhawatirannya pada kakak kembarnya yang tinggal di luar kota ini.

"Gak perlu risau, Mbak. Aku yakin kok Mas Yuan gak begitu," kini suara berat Fariz terganti oleh suara lembut perempuan.

"Kamu, Liv? Mbak bingung banget sumpah," keluh Charina.

"Lagian siapa toh yang gak mau sama, Mbak? Lagi pula mbak pasti kenal sama mantan istrinya Mas Yuan ini," ujar Olivia atau istrinya Fariz dari seberang.

"Siapa?"

"Iku lho, mbak. Kakak kelasku yang bantuin mbak pas nyasar. Kak Gita," Oliv lanjut cerita.

"Hah? Serius? Jadi dia udah meninggal, Liv?"

"Iyo, mbak. Tahun kemaren opo, yo?"

"Yo wes lah. Aku pikir-pikir dulu semaleman ini," ujar Charina kemudian menutup telepon.

Pintu kamar Charina terketuk, kemudian terbuka. Menampilkan adiknya yang kini sudah tumbuh amat besar.

"Mbak?" panggil Dara.

"Iya, Dar?"

"Kepikiran sama ucapan ibuk, yo?"

"Ih, kok tahu? Cenayang ya kamu?"

"Aku udah ketemu sama calon mbak. Ganteng masnya trus anaknya juga lucu banget," ujar Dara.

"Kapan kalian ketemu?" tanya Charina penasaran.

"Tadi Mas Yuan kesini sama orang tuanya buat ketemu ibuk sama bapak," jelas Dara.

"Oh gitu..."

"Terima aja gak apa, mbak. Untuk urusan bapak sama ibuk, mbak gak perlu khawatir. Ada aku kok," Dara menatap kakaknya lamat-lamat, membuat hati Charina tersentuh.

---

"Kamu yakin, mbak?"

"Yakin, buk. Pun, siapa lagi yang mau menikah dengan perawan tua seperti aku ini?" Charina menambahkan kekehan diakhir kalimatnya.

"Alhamdulilah," sang ibuk langsung memeluk Charina erat.

Iya, akhirnya Charina memutuskan untuk menerima perjodohan ini. Ia hanya percaya bahwa pilihan orang tua memang tak pernah salah.

---



Main Cast:

Charina Puspa Kuswari.

Yuanda Agung Haritama.





---




selamat datang di #10ChaptersProject seri #3

YEAYYYYYYY

jangan lupa vomment ya teman-teman, trims 💚

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.7M 58.2K 26
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.6M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
2.4K 308 35
Pertemuan antara CEO dan gadis biasa yang secara tidak sengaja itu, membuat mereka menjadi saling mengenal. Walaupun setiap harinya harus di penuhi d...
307 68 5
elu bukan type gue, sampai kapanpun gue gak akan tertarik sama elu. kalau suatu saat nanti gue suka sama elu. coba elu bangun, gue yakin pasti itu m...