fvckboy ; junsang

By eibisinoona

62.1K 8.3K 508

[ COMPLETED STORY ] "Eunsang, jadi pacar gue ya?"-junho Most impressive ranking #1 in junsang More

Begin
chapter one ; meet a lot friend
chapter two ; whitevers group chat
chapter three ; eunsang and friend
chapter four ; late
hai
chapter five ; basket
chapter six ; wonjin
chapter seven ; insecurety
chapter eight ; junho and his absurd things
chapter nine ; basket part 2
chapter ten ; chaos
chapter eleven ; hyungjun the hero
chapter twelve ; be mine?
chapter thirteen ; misunderstanding
chapter fourteen ; under a shady tree
chapter fifteen ; chaerin got a slap
chapter sixteen ; best friend on his side
chapter seventeen : if you fallen, you lose
chapter eighteen : kim dongbin
chapter nineteen : whoever you are, i still choose you
chapter twenty ; banana milk for my cherrie
chapter twenty-one ; thats how eunsang feel upset
chapter twenty-two ; junho fault
chapter twenty-three; everything happen for a reason
chapter twenty-four; get well soon baby cherrie
chapter twenty-five; you play drama you get karma
chapter twenty-six; spending time and a keyring
chapter twenty-seven; second chances, should i?
chapter twenty-eight; sweet macaron
chapter thirty; officialy ending

chapter twenty-nine; spending time with junho

1.7K 211 5
By eibisinoona

Junho tengah bersantai diruangan whitevers sekolahnya. Ia sedang duduk di sofa dan mendengarkan lagu yang terputar dari komputer. Junho tidak sendiri, diujung sana ada tony yang sedang fokus dengan game di ponsel miliknya. Di kursi dekat jendela ada minkyu yang tengah duduk santai dengan sebuah komik di tangannya. Dibawah sofa ada hyungjun yang tertidur dengan jaket hitam yang menutupi wajahnya. Dan ada juga beberapa adik kelasnya yang sekedar duduk atau makan disana.

Hari ini tidak ada guru yang masuk dari awal karna tengah rapat bulanan. Maka dari itu mereka berkumpul seperti sekarang.

Tok tok tok

Semua orang yang berada didalam ruangan itu langsung menatap pintu yang diketuk. Jarang sekali atau bahkan tidak ada yang pernah mengetuk pintu itu, bahkan anak anak whitevers jika ingin masuk, tinggal masuk saja tak perlu mengetuk pintu.

Minkyu yang paling dekat dengan pintu berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu. Ia membukanya dan melihat punggung lebar dari seseorang yang tidak ia kenal. Orang itu berbalik, ia tersenyum tipis. "Gue mau bicara sama junho, orang nya ada?"

Tanpa menjawab, minkyu menoleh kebelakang. Ia bisa melihat semua orang yang disana tertuju kepadanya menatap nya seakan bertanya siapa kepada minkyu.

"Junho, dicariin" ujarnya.

Junho mengangkat alisnya, ia berdiri dari sofa lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan memasukan ke saku jas nya."siapa?" tanya nya sambil berjalan mendekati minkyu.

Yang ditanya mengangkat bahunya, tanda tidak mengenal siapa yang mencari junho. Junho maju melihat orang di depan pintu, ia menghela nafasnya saat tau siapa yang mencarinya. "Gue pergi sebentar" ujarnya lalu menutup pintu berwarna putih itu.

"Ikut gue" ujar junho datar.

Junho berjalan dan diikuti oleh orang yang mencarinya. Ia membawa orang itu ke rooftop sekolah.

"Kenapa nyari gue? Ada masalah sama gue?" junho bertanya dengan nada datar, raut wajahnya juga sangat datar.

"Gue cuma mau bicarain masalah eunsang" orang itu atau lebih tepatnya dongbin tersenyum tipis. Ia mengambil kursi di dekat dinding lalu mendudukan dirinya disana. "Kalau gue bilang gue suka sama eunsang, gimana?" sambungnya.

Junho tertawa kecil, "secara gak langsung, lo mau ngerebut eunsang dari gue?"

"Emang bisa di bilang ngerebut? Lo sama dia udah gak punya hubungan apa apa lagi bukan?"

Rahang junho mengeras, ia benar dengan feeling nya beberapa waktu lalu. Kalau orang di depannya ini berbahaya untuknya.

Namun, junho tiba tiba teringat dimana eunsang menatapnya penuh kecewa, dan saat eunsang bersama cowo di depannya eunsang menampilkan senyum manis miliknya. Tiba tiba dia merasa kecil hati, rasa tak pantas itu kembali lagi kedalam hatinya. "Kalau memang eunsang juga suka sama lo, gue relain dia" ucap junho tegas, walau ada sedikit ketidak relaan terdengar darinya.

Dongbin mengangkat sudut bibirnya, "sayang nya dia gak punya rasa yang sama kayak gue"

Junho melirik kakak kelasnya yang masih menatapnya. Entah apa yang harus ia katakan lagi, dan lebih milih berbalik mendekati dinding dan bersandar disana.

"Bagi eunsang, gue cuma kakak kelasnya gak lebih dari itu. Gue maunya dia liat gue sebagai seseorang yang sayang sama dia. Tapi gue kurang beruntung, sayangnya eunsang ke gue hanya sebatas adik kelas ke kakak kelasnya" dongbin berdiri dari duduknya, ia mendekati junho dan bersandar juga di dinding yang sama dengan jarak yang sedikit jauh.

Junho hanya diam, ia membiarkan kakak kelasnya itu bebicara panjang tentang eunsang. Ia hanya menikmati semilir angin yang berhembus pelan.

"Semua orang bisa lihat, kalau eunsang masih sayang sama lo junho. Kurang beruntung apa lagi sih lo, udah hidup sempurna dapat pacar sebaik eunsang. Bisa di bilang gue sedang iri sama lo"

"Junho, gue gak mau memaksa untuk eunsang suka sama gue. Gue gak sejahat itu untuk mengubah perasaan seseorang, terlebih itu eunsang. Gue mundur, karna di mata eunsang gue gak liat diri gue ada disana." dongbin berjalan mendekati junho, ia menepuk pelan bahu milik junho.

"Jadi gue mohon sama lo, tolong jangan sakitin eunsang lagi. Gue udah banyak berkorban buat dia tersenyum lagi sampai harus ngerelain dia buat orang lain. Jadi bayarannya, lo harus bahagiain dia. Sekali lagi lo nyakitin dia, gue gak segan segan ngerebut eunsang."

Dengan senyum kecut, dongbin berbalik berjalan menuju pintu keluar rooftop meninggalkan junho yang masih disana.

•••

Bel pulang sekolah berbunyi dan tepat setelah itu banyak siswa yang berhambur keluar dari kelasnya. Termasuk eunsang dan teman temannya. Eunsang berjalan keluar dengan wonjin dan dongpyo disampingnya. Mereka nampak tertawa ditengah koridor yang ramai dengan siswa yang berjalan menuju keluar dari sekolah.

Langkah ketiganya terhenti karna junho menghalangi jalan mereka. "Eunsang, pulang bareng gue mau?"

Eunsang mengangkat dahinya, lalu menatap kedua temannya bergantian meminta pendapat dari mereka.

"Yaudah, gih sana. Oh iya, jangan lo apa apain lagi eunsang. Atau gak gue jambak lo" ujar dongpyo sarkas.

"Lo boleh bunuh gue kalau gue nyakitin eunsang lagi."

"Hiperbola ew, udah yuk wonjin. Duluan ya eunsang dadahh"

Setelah dongpyo dan wonjin pergi, junho mengadahkan tangannya dan eunsang menatap junho dengan raut wajah yang bingung. Namun dengan cepat junho meraih tangan eunsang dan menggenggamnya, terasa pas ditangannya seakan akan hanya dirinya lah yang memang di takdirkan untuk menggenggam tangan milik eunsang  "Ayo, keburu sore"

Junho masih menggenggam tangan eunsang, keduanya berjalan ditengah koridor yang mulai sepi menuju parkiran. Junho membuka pintu mobil dan keduanya masuk lalu mulai meninggalkan area sekolah.

"Kita mau kemana junho?" tanya eunsang ketika ia tau junho bukan membawa dirinya pulang.

"Kita makan dulu baru main, mau?"

"Tapi, eunsang belum izin kak jinhyuk."

Lantas junho mengambil ponselnya, lalu mengutak atik sebentar dan memberikannya kepada eunsang. "Aku udah izin bawa kamu main. Diizinin nih" katanya.

Eunsang melihat pesan di ponsel milik junho, yang memperlihatkan junho yang meminta izin dan kakaknya yang mengizinkan junho. Sedikit lega karna kakaknya tidak akan khawatir dirinya akan pulang sedikit telat.

Junho memarkirkan mobilnya disalah satu gedung mall. Keduanya melepas seat belt lalu turun dari sana. Junho membawa eunsang ketempat permainan yang sering ia kunjungi dulu. Ia mengajak eunsang memainkan beberapa permainan seperti basket, dance floor dan lain lain.

Junho melihat eunsang yang fokus dengan bola basket di tangannya dan melempar ke ring yang agak jauh. Bola itu berkali kali meleset dan membuat eunsang menekuk wajahnya kesal. Ia terkekeh, lalu mengambil alih dan melemparkan dengan santai dan masuk dengan tepat sehingga menambah poin mereka berdua. "Pemain basket gitu lho" ujarnya dan eunsang memukul pelan pundak junho. "Sombong..."

Junho terkekeh pelan, kemudian mengalihkan pandangannya kesekitar mencari permainan lain yang menarik menurutnya. Tatapan junho tertuju kesebuah permainan yang menarik, memancing boneka. Dengan cepat ia mengajak eunsang kesana. "Kamu mau boneka apa?" tanya junho.

Eunsang berkeliling mesin itu melihat karakter karakter boneka yang berada didalam. Ia tertuju kepada suatu boneka berkarakter tikus favoritntya. Ia menunjuk boneka itu dengan semangat. "Itu juno, itu yang mickey mouse" ujarnya semangat.

Junho memasukan koin lalu menggerakan kemudi dan fokus agar pengait itu jatuh dan menangkap boneka tikus itu. Saat ia sudah yakin, junho menekan tombol merah dan melihat pengait itu mulai turun dan jatuh tepat menangkap bonekanya. Eunsang sudah tersenyum lebar, ia akan mempunyai boneka mickey mouse yang baru sebagai koleksinya. Junho juga ikut tersenyum, namun senyum keduanya luntur ketika boneka itu jatuh kembali karna pengaitnya tidak menjepit bonekanya kuat.

"Kita coba lagi ya"

Junho memasukan lagi koinnya, dan gagal lagi hingga ia muak karna gagal terus dan menatap jengkel mesin di depannya. "Mesin sialan, rugi gue" ujarnya.

Junho menatap eunsang yang disampingnya, bisa ia lihat eunsang juga sama kesalnya dengan mesin itu. Ia menggenggam tangan eunsang tiba tiba dan menarik nya pelan. "Kita beli aja, gak usah main. Mesinnya bikin jengkel"

Dan hari itu junho benar benar membelikan boneka mickey mouse sepasang dengan minnie mouse sekaligus. Keduanya menghabiskan waktu bersama hari ini. Setelah sekian lama junho tidak melihat senyum cerah eunsang, kali ini ia bisa melihat itu kembali dan tidak akan melupakan momen momen dimana eunsang begitu tersenyum lepas bersamanya.










*TBC*

Wah junho semakin di depan nih. Bakal berlayar kembali mungkin?

••

Aku mau tanya sama kalian, wattpad lagi error atau gimana? Aku gak bisa taruh gambar di book aku gak tau kenapa. Padahal aku punya banyak foto gemes yang mau di taro sekalian:"

Continue Reading

You'll Also Like

359K 5K 17
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
162K 25.2K 23
[complete] ft Minsung ❝ because no one else can see my wound ❞
379K 504 4
21+
921K 63.6K 49
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang sedikit terlibat dalam scene novel tersebut. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia novel...