Dispenser [SVT Local AU]

By iusernem

5.9K 610 271

Masnya itu kaya dispenser. Kadang anget, kadang panas banget, kadang sejuk, kadang dingin banget. Tapi kita t... More

Uwuuuus
Kal, Keju Vs Ale
Bukan Mitos
Ale Dan Cangkangnya
Kamu, Aku, Kita dan Lagu Cinta
What A Birthday
Ring The Bell
Your Boyfriend's Lil Sister 101
Happy Birthday Sadira
Guideline: Pacaran Sama Leo
Sneakpeek: How Does It Feel to be Aldot's Girl
Blurred Lines
Sadi's Little Secret
Kapan Nikah?
Suatu Hari-nya Warga Universe Tower
Dark Mode Nugi Activated
More Of Him
These Walls

Sadira Punya Pacar

1.7K 98 27
By iusernem



Di kantor, somewhere around june 2019

"Gaes pada laper nggak?" Tanya Daniel ke dua temannya yang masih sibuk dengan komputer mereka masing - masing.

"Kenapa? Lo mau traktir kita, Kang?" Yang jawabnya rada sewot ini namanya Aldi. Kalau dia lagi laper jangan dipancing, senggol bacok nanti.

"Tau nih! Kang Daniel nawarin mulu, no eksyen sama dengan hoax!" Balas Dino si bungsu di divisi design itu.

"Ya bukan gue atuh yang traktir." Daniel melirik satu - satunya perempuan yang ada di timnya. Namanya Sadira atau bisa dipanggil Sadi.

"Sad. . Jajanin dong! Kita laper nih!" Daniel menggeser kursinya ke sebelah Sadi.

"Lah? Kok jadi aku, Kang?" Sadi menatap Daniel horor, lalu dua pasang mata lainnya ikut menatap Sadi penasaran.

"Baru jadian jangan pelit - pelit, Sad. Zakat dulu atuh! Biar nggak kena azab indosiar." Sambung Daniel sambil menyunggingkan senyum yang membuat matanya hilang itu.

"Mana ada Kang! Ngaco ih!" Sadi menggelengkan kepalanya.

"Lah Sad? Lo jadian sama siapa? Kan gue belom ajakin balikan?" Sekarang giliran Aldi yang kaget sendiri. Fyi, Aldi sama Sadi pernah pacaran waktu SMA.

"Idih si Aldi apaan coba?" Cibir Sadi.

"Makanya Bang, jangan bacot mulu ngajak balikan keburu dipepet yang lain kan Mbak Sadinya?" Sebuah skakmat dari Dino sukses membuat mereka bertiga ngetawain si Aldi.

"Eh tapi lo tau darimana si Sadi jadian Kang? Wah. . Parah lo Sad! Masa gue nggak tau apa - apa?" Protes Aldi karena dia ngerasa dia yang paling deket sama Sadi di kantor.

"Lo sih! Pake dateng telat tadi pagi. Duuuh gue sampe sakit mata ngeliat dia sama pacarnya." Daniel menggelengkan kepalanya.

"Si Akang fitnah ih! Kan aku cuma dianterin sih!" Sanggah Sadi.

"Iya sih, lo cuma dianterin, tapi sesi tatap - tatapan abis itu bikin muntah!" Tandas Daniel lagi sementara Sadi cuma bisa menahan malu diroasting begitu. Resikonya sih jadi satu - satunya perempuan di timnya, abis dah jadi bahan ceng - cengan. Eh tapi gitu - gitu mereka baik kok.

"Lo beneran jadian sama penyiar di lantai 23 Sad?" Aldi kembali buka suara.

"Ya. . Gitu deh. . Hehe. ." Mbaknya senyum - senyum sendiri kan? Harap maklum lagi anget - angetnya gaes.

"Wah. . Parah sih lo Sad! Parah!" Timpal Aldi kemudian.

Sadi mengurungkan niatnya untuk membalas perkataan Aldi karena ponselnya keburu berbunyi. Sebuah panggilan dari Masnu menunggu untuk dijawab.

Buru - buru Sadi memilih opsi jawab dan mengucap salam.

"Kamu udah istirahat?" Tanya Nuginya yang sedang berada di studio lantai 23 itu.

"Udah Mas. Baru aja istirahat, kenapa Mas?"

"Makan siang yuk!"

"Boleh sih. . Tapi bareng sama temen - temen setim aku mau nggak Mas?"

"Panggilannya Mas dong gaes~" Daniel kompor asli.

"Uhuy Mbak Sadi~" Dino ikut - ikutan kan :')

"Nggak apa - apa Sad. Nanti kalau udah mau ke bawah kabarin aja aku." Jawab Nugi kemudian.

"Oke Mas."

Kemudian panggilan terputus.

"Pada mau makan nggak?"

Sadi kemudian bangkit dari bangkunya setelah mengambil dompetnya.

"Asooy dah~ terbaik emang si Sadi~ sering - sering aja jadian Sad!" Daniel langsung mengekor Sadi keluar dari ruangan mereka disusul Dino dan Aldi di belakangnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Masnu!" Sadi melambaikan tangannya saat mendapati Mas Pacar sudah berada di pintu masuk tempat mereka janjian untuk makan siang bersama.

"Eh kenalin dulu. . Temen setim aku Mas." Sadi kemudian memperkenalkan Daniel, Aldi dan Dino ke Masnu.

"Nugi." Masnu alias Nugi mengulurkan tangannya yang kemudian dijabat bergantian oleh ketiga teman Sadi itu.

"Udah pada mesen belom?" Tanya Nugi.

"Belom sih." Jawab Sadi mewakili yang lain.

"Ya udah. . Biar gue aja yang mesenin. Pada mau makan apa nih?" Nugi menoleh kearah Aldi, Daniel dan Dino yang duduk di hadapannya.

"Duh. . Jadi nggak enak nih Mas!" Dino  basa - basi.

"Santai aja. Temen Sadira temen gue juga." Ucap Nugi.

And with that cue, tentu saja mereka bertiga memanfaatkan tawaran Nugi dengan sebaik - baiknya. Jujur, Sadi sempet takut nih temen - temennya itu bakal kalap nggak kira - kira, tapi ternyata pesanan mereka masih reasonable lah, walaupun Aldi mesen burgernya sampe dua.

"Udah lama jadi penyiar Gi?" Aldi membuka obrolan.

"Lumayan kalo diitung dari jaman kuliah." Jawab Nugi seadanya.

Nugi tuh emang kaya gitu, jawab seperlunya, nanya seperlunya, walaupun kadang - kadang jawaban sama pertanyaan dia bikin yang denger nyaris kena serangan jantung.

"Gue lulus tes nggak nih?"

Tuh kan? Siapa yang nyangka Nugi bakal nanya kaya gitu? Keselek Sadi tuh!

"Pelan - pelan, Yang." Nugi senyum tipis - tipis sambil nyodorin minumnya ke Sadi.

Nggak cuma Sadi sih, Aldi, Dino sama Daniel juga kaget to be honest. But Aldi being Aldi seperti yang Sadi udah tau dari lama pasti bisa tek tokan dengan baik lah.

"Sabar bro, baru level satu." Balas Aldi.

"Tes apaan emangnya?" Tanya Sadi clueless. Nggak paham dia tuh boys code.

"Hus! Anak kecil diem!" Sekarang giliran Daniel yang ceng - cengin Sadi.

"Masnu nggak ada niat belain aku nih?" Sadi melirik Nugi yang masih senyam - senyum di sebelahnya.

"Sumpah! Gue kok geli liat si Sadi sok manis kaya gini ya?" Daniel menyerngitkan dahinya.

"Biarin aja Mas, mereka emang biasa kaya gitu." Dino buru - buru menengahi.

"Ku emang manis kok, tanya si Aldot kalo nggak percaya!"

Shit! Ngomong apa gue barusan ya Tuhan! Tolong gue pengen ditendang ke Antartika aja!

Komat - kamit Sadi dalam hati.

"Aldi?" Nugi ngomongnya sambil naikin sebelah alisnya gitu T,T horor tapi ganteng tapi horor tapi. . Gimana dong?


"Jadi. . Gini Mas. . Kita tuh. ." Belum selesai Sadi menjelaskan, Aldi udah nyamber duluan coy, parah sih emang.

"Kita pernah pacaran, tapi udah lama banget. Waktu SMA."

Mereka berempat auto hening seakan - akan menunggu apapun yang nanti yang keluar dari mulut Nugi.

"Oh. . Pantes kalian keliatannya deket." Daniel dan Sadi langsung menghela napas begitu mendengar jawaban Nugi yang terkesan nggak masalah sama sekali dengan status Sadi dan Aldi yang pernah mantanan.

"Bro, kita cabut duluan nggak apa - apa kan?" Daniel buru - buru mengambil alih sebelum mulut comberannya si Aldi nyosor lagi. Kadang - kadang suka rada - rada dia tuh!

"Loh, udahan nih?" Sadi mau ikutan berdiri juga, tapi keburu ditahan Daniel.

"Lo disini aja udah! Pacaran dulu!"

"Yah. . Tapi, Kang?"

"Gue titip si Sadi, tolong nanti dibalikin pas jam istirahat selesai bro!"

"Oke bro, nanti gue balikin." Nugi kemudian terkekeh pelan.

Sumpah! Kalau ini tuh lembaran shoujo manga ya, nyawa Sadi udah melayang keluar badannya bersamaan dengan kepalanya yang ditelungkupin ke meja sekarang. Gitu sih anaknya, mikirnya suka kejauhan. Panik sendiri kan jadinya?

"Sadira. ." Panggil Nugi.

"Aku nggak denger! Kuping aku kejepit!" Sadi masih belum mengangkat wajahnya. Malu dia tuuuh!

"Sadira. ." Ulang Nugi sambil ketawa.

"Masnuu kesel ya? Mau putus ya?"

"Ya kali aku mau putus gara - gara aku semeja sama mantan kamu doang."

Sadi langsung menoleh kearah Nugi yang sekarang tengah menatapnya dengan senyum manisnya.

"Aldi pernah ngajak kamu balikan nggak?"

Sadi mengerutkan dahinya kemudian berkata, "Not in a serious way. Tapi anaknya emang gitu mah, ampas."

"Hmm. . Pantes keliatannya nggak iklas banget kamu sama aku sekarang."

"Ih. . Nggak apa - apa Mas. . Kita beneran udah nggak ada apa - apa kok! Sumpah!" Sadi menggeleng kuat - kuat.

"Ya kalau dia cemburu sih nggak masalah. Kamu kan cantik, wajar dia nyesel lepasin kamu."

"MASNUUUUUUUUU!"

Gimana Sadi nggak kepelet gaes? Mulutnya micin bener kaya bungkusan ajinomoto :') bisa apa Sadi selain mesem - mesem sendiri :')

.
.
.
.
.
.
.
.

Gue kembali dengan utang baru lagi ketika utang lama belom kelar :') yaudah lah ya, cinta ini sama Wonwoo :( gans parah abisnya :( apa yang marganya Jeon itu manusia - manusia keren semua? Ya jadi ceritanya bakalan seputar suka-duka Sadi dan si Mbak satu lagi yang pacaran sama manusia setengah dispenser udah sih gitu aja :)

Terima kasih sudah mau membaca :)

Much love

Iusernem x Sadi

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 56.1K 38
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah...
206K 13.1K 58
Niat hati kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan duda anak 1 yang sialnya masih tampan itu, Herna malah harus terjebak menikahi pria k...
348K 40.7K 30
Plot Twist ; an unexpected shit Danisha ; the plot twist itself _________________________________________________ Danisha Mahiswa, Bussines Woman yan...
607K 85K 36
Mili sangat membenci kondisi ini. Di usianya yang baru 22 tahun, dia dikejar-kejar oleh Mamanya yang ingin menjodohkannya karena Mili harus menikah s...