ASYHILA(COMPLETED)

由 Niyahcomel

2.3M 143K 7.4K

Asyhila Ersya Arabell gadis manis dan lugu yang selalu terlihat ceria didepan semua orang. tetapi dibalik sem... 更多

🌼PROLOG🌼
🌼Asyhila🌼01
🌼Asyhila🌼02
🌼Asyhila🌼03
🌼Asyhila🌼04
🌼Asyhila🌼05
🌼Asyhila🌼06
🌼Asyhila🌼07
🌼Asyhila🌼08
🌼Asyhila🌼09
🌼Asyhila🌼10
🌼Asyhila🌼11
🌼Asyhila🌼12
🌼Asyhila🌼13
🌼Asyhila🌼14
🌼Asyhila🌼15
🌼Asyhila🌼16
🌼Asyhila🌼17
🌼Asyhila🌼18
🌼Asyhila🌼19
🌼Asyhila🌼20
🌼Asyhila🌼21
🌼Asyhila🌼22
🌼Asyhila🌼23
🌼Asyhila🌼24
🌼Asyhila🌼25
🌼Cast Asyhila🌼
🌼Asyhila🌼26
🌼Asyhila🌼27
🌼Asyhila🌼28
🌼Asyhila🌼29
🌼Asyhila🌼30
🌼Asyhila🌼31
🌼Asyhila🌼32
🌼Asyhila🌼33
🌼Asyhila🌼34
🌼Asyhila🌼35
🌼Asyhila🌼36
🌼Asyhila🌼37
🌼Asyhila🌼38
🌼Asyhila🌼39
🌼Asyhila🌼40
🌼Asyhila🌼41
🌼Asyhila🌼42
🌼Asyhila🌼43
🌼Asyhila🌼44
🌼Asyhila🌼45
🌼Asyhila🌼46
🌼Asyhila🌼47
🌼Asyhila🌼48
🌼Asyhila🌼49
🌼Asyhila🌼50
🌼Asyhila🌼51
🌼Asyhila🌼52
🌼Asyhila🌼53
🌼Asyhila🌼54
🌼Asyhila🌼55
🌼Asyhila🌼56
🌼Asyhila🌼57
🌼Asyhila🌼58
🌼Asyhila🌼59
🌼Asyhila🌼60
🌼Asyhila🌼61
🌼Asyhila🌼62
🌼Asyhila🌼63
🌼Asyhila🌼64
🌼Asyhila🌼65
🌼Asyhila🌼66
🌼Asyhila🌼67
🌼Asyhila🌼68
🌼Asyhila🌼69
🌼Asyhila🌼70
🌼Asyhila🌼72
🌼Asyhila🌼73
🌼Asyhila🌼74
🌼Asyhila🌼75
🌼Asyhila🌼76
🌼Asyhila🌼77
🌼Asyhila🌼78
🌼Asyhila🌼79
🌼Asyhila🌼80
🌼Asyhila🌼81
🌼Asyhila🌼82
🌼Asyhila🌼83
🌼Epilog🌼
🌼X-tra Part🌼
🌼Special X-tra Part🌼
🌼New Story🌼

🌼Asyhila🌼71

18.6K 1.2K 289
由 Niyahcomel

Happy reading✨

Lo semua gak tau gimana rasanya di posisi gue.
Karna dipoisi ini, gue harus memilih dimana diantara kedua bintang yang sama-sama saling bersinar.
.
.
Azka.


Mulut bisa saja mengatakan hal apapun yang bisa menyakitkan orang lain. Namun, semua yang diucapkan hanya berasal dari paksaan hati bukan dari kemauannya.

Namun, ada juga yang berucap menurut pikirannya tanpa mau mendengarkan hatinya sendiri. Padahal hatinya sangat memberontak kala ia mengatakan hal-hal itu.

Laki-laki itu menatap kertas ditangannya sendu. Beriringan dengan itu, isak seorang gadis disebelahnya membuatnya semakin frustasi.

Ini terlalu rumit untuk dijalani. Terlalu sulit untuk dijelaskan. Dan terlalu sakit untuk dikatakan. Bahwasanya, ia harus benar-benar melupakan seseorang yang selama ini sudah mengisi hari-harinya, menjalani hidup dengan senangnya dan semuanya.

Ia harus melupakannya. Maka dari itu, laki-laki itu berusaha membuat gadis itu agar membencinya dan akhirnya melupakan dirinya.

Namun, kenyataan tidak seperti yang ia pikirkan. Bukannya semakin membenci dirinya, gadis itu malah semakin membuat laki-laki itu terpuruk akan sikap lembut dan tidak hentinya gadis itu untuk memperjuangkannya.

Bagimana bentakan kasar yang selama ini ia ucapkan, kata-kata kasar lainnya yang membuat ia semakin bersalah. Bahkan dorongan kasar yang pernah ia perbuat.

"Ka, gue gak tau lagi harus gimana. Dia sahabat paling baik didunia ini. Gue sayang sama dia," isak seorang gadis disebelah Azka. Matanya sudah sembab akibat terlalu menangis.

"Gue juga sayang, sama dia." ujar laki-laki bernama Azka itu.

Azka kembali menatap surat usang ditangannya. Rasanya ia masih tak percaya bahwa ini adalah tulisan sang kekasihnya dulu.

Ingin membaca ulang surat itu. Azka memantapkan hatinya sebelum membuka dan membacanya.

Untuk sahabatnya Qila dan Erlannya Qila♡

Hehee.., Qila gak tau nih harus nulis apaan ya. Cuma iseng aja, tapi entah kenapa, Qila mau nulis ini buat sahabat terbaik Qila. Yaitu, Tika. Dan buat cowok terbaik Qila, yaitu Azka.

Entah kenapa, Qila ngerasa waktu Qila itu rasanya kian deket aja. Mungkin itu cuma perasaan Qila ya. Tapi, kalau itu nantib bener-bener terjadi. Qila cuma mau nulis ini buat kalian berdua.

Kalau bener nantinya Qila yang lebih dulu dipanggil sama yang kuasa. Qila ikhlas kok, Qila juga siap. Dan mungkin itu emang udah waktunya Qila buat kembali pada yang diatas.

Dan, mungkin saat kalian baca surat ini. Qila bener-bener udah gak ada, dan Qila harap. Kalian bisa nurutin permintaan terakhir dari Qila.

Qila gak maksa kok, tapi ini permintaan terakhir Qila buat kalian. Supaya Qila tenang disana nantinya.

Buat Tika, makasih karna udah mau jadi sahabat Qila. Makasih juga karna udah mau jadi satu-satu sahabat dan keluarga bagi Qila saat Qila sedih.

Cuma Tika yang mau sama Qila, cuma Tika yang mau nememin Qila kala Qila sedih dan senang. Cuma Tika yang mau ngadepin sifat manja Qila kalau lagi sama Tika. Tika selalu sabar ngedepin Qila, makasihh Tika.

Qila beruntung banget punya Tika, jangan pernah lupain Qila ya, walau nanti Qila udah gak ada jangan pernah lupain Qila. Qila sayang sama Tika. Love you.

Dan, buat lelaki terhebatnya Qila. Qila cuma mau bilang, kalau Arqila Raquinsha Anabella akan selalu mencintai Azka Erlano Adhitama. Sampai kapan pun.

Dan, buat Azka. Makasih karna udah mau kasih warna dihidupnya Qila. Makasih juga udah kasih tawa dan bahagia waktu Qila disini.

Qila beruntung banget bisa milikin kamu walau pun itu cuma sebentar aja. Rasanya itu udah cukup bagi Qila.

Azka jangan sedih ya kalau nanti Qila bener-bener gak ada. Qila gak suka liat Azka sedih, Qila gak suka liat Azka murung karna misalnya Qila pergi.

Azka jangan berubah ya, tetep jadi Azka yang manis buat semua orang. Azka yang mudah bergaul dan ramah kepada siapapun.

Jangan lupa selalu mimpiin Qila ya kalau Qila udah gak ada, hehee..

Dan, buat Azka. Qila punya satu permintaan buat Azka. Nanti, kalau waktunya udah bener-bener tiba dan akhirnya Qila udah gak ada.

Qila mau, Azka yang selalu jagain Qila dan kasih Qila cinta dan sayang waktu Qila masih ada, Azka kasih semuanya ke Tika, sahabat Qila.

Bukannya Qila nyuruh buat kamu berhenti buat cinta sama Qila, enggak kok.

Qila cuma mau, Azka jagain Tika sama seperti Azka jagain Qila. Sayangin Tika sama seperti Azka sayangin Qila. Dan, Qila harap Azka juga bisa mencintai Tika seperti Azka mencintai Qila.

Cuma itu pesan dari Qila buat Azka. Dan, cuma itu harapan Qila buat bahagia dialam sana nantinya.

Sampai jumpa malaikat-malaikatnya, Qila. Love you more...

"Hikss.. Gak, Qil. Gue juga sayang sama lo! Gue gak rela lo pergi!" raung gadis bernama Tika itu kala membaca ulang surat yang ditulis Qila beberapa tahun lalu.

Sekali lagi Azka terpaku dalam diam. Ia tidak tahu harus bagaimana. Surat itu benar-benar membuatnya menjadi seseorang yang tidak punya hati. Oleh sebab itu ia alasan ia menjauhi Syhila dan akhirnya membuat gadis itu sakit. Agar Syhila semakin benci padanya dan bahkan kalau perlu sampai melupakannya.

"Ka, bilang sama dia. Gue gak butuh surat dari dia! Gue cuma butuh, dia. Gue butuh dia!" raung Tika kembali dan dengan sigap Azka memeluk gadis yang harus ia jaga ini. Demi, Qila ia rela meninggalkan Syhila dan menyakiti gadis itu.

"Tik, udah. Biarin dia tenang." bisik Azka pelan. Ia merasa tidak tega karna sudah melihat Tika yang selalu menangis selama 2 hari ini akibat membaca surat itu.

"Tik, gue masih gak percaya ini surat yang ditulis Qila," entahlah, Azka masih merasa ragu. Walau ia tahu, bahwa ini adalah tulisan tangan gadisnya.

Tika langsung melepas pelukannya. "Ini beneran, Kak. Gue dapet dari tante Elsa, waktu itu tante Elsa lagi beresin kamar Qila dan gak sengaja nemu surat ini." cerita Tika sedih.

Azka langsung mengangguk percaya. Ia tidak tahu lagi harus apa. Bisa saja ia tidak menuruti wasiat dari Qila. Namun, disisi lain ia akan merasa sangat merasa bersalah karna sudah tidak menurutinya.

"Hiks.. Gue gak nyangka dia begitu sayang sama gue, bahkan dia nitipin gue sama lo. Lo pikir gue anak kecil apa, Qil." ujar Tika berbicara pada surat itu. Seolah surat itu adalah Qila.

"Tika, udah. Bukan cuma lo yang sedih, gue juga." ujar Azka masih dengan perasaan tidak tenang.

"Dia bodoh, Ka. Masa dia bisa nulis surat ini seakan-akan dia bisa baca kapan dia meninggal." kata Tika masih menangis.

"Gue benci sama lo, Qil! Gue benci, tapi gue juga sayang banget sama lo. Gue sayang sama lo." ujar Tika kembali memeluk Azka. Bagaimana sahabatnya itu memikirkan dirinya waktu itu. Bahkan dengan sangat baiknya, Qila menyuruh Azka agar mencintainya. Itu sangatlah mustahil bagi, Tika.

"Gue juga, tapi kita bisa apa. Yang harus kita lakuin, nurutin semua permintaan terakhir dia." ujar Azka tenang. Ini adalah keputusannya. Meski banyak yang menentang dirinya. Bahkan kala ia memperlihatkan surat itu, Alya langsung marah dan tidak setuju. Abangnya pun sama, bahkan kala itu Varo mengatai Azka cowok yang tidak bertanggung jawab dan tidak teguh pendirian.

Tika lantas menghentikan tangisnya. Ia menatap Azka ragu. "Ka, gue gak maksa lo buat nurutin permintaan Qila. Karna gue tau, lo gak bakalan bisa cinta sama gue," ujar Tika menunduk, menatap surat yang sedari tadi ia pegang.

Azka pun dilema. Ia pun tidak yakin bisa mencintai Tika. Sedangkan hatinya saja masih terisi nama Syhila. Gadis manis yang sudah sangat ia sakiti. Bahkan, Azka saja tidak sanggup kalau menjadi gadis itu.

"Tik, gue bakalan coba." kata Azka setengah ragu. Yang pasti, ia harus menuruti permintaan terakhir Qila. Karna gadis itu tiada karenanya, dan sampai sekarang ia masih merasa sangat bersalah.

Tika langsung menatap Azka. "Gimana sama, Syhila?" tanya Tika ingin tahu.

Azka terdiam. Kemudian ia menghela nafas kasar. "Gue udah buat dia kecewa, Tik. Buat dia sakit dan nangis. Terus, apa gue masih pantes sama cewek sebaik dia? Gue rasa gue masih punya urat malu nantinya kalau mau minta maaf sama dia," tutur Azka merasa bersalah.

Tika mengusap lengan Azka lembut. "Ka, jujur aja. Gue ngerasa seneng sama lo. Gue ngerasa ada jiwa Qila yang gue rasain tiap kali sama lo," ujar Tika entah dengan maksud apa.

Azka hanya mengangguk singkat. Hatinya masih ragu, pikirannya tidak tenang. Dan satu lagi, mulutnya tidak bisa menolak apa yang ada didalam surat itu.

"Jangan tinggalin gue, gue sayang sama lo." gumam Tika pelan,

"Gue juga sayang, sayang sama dia." balas Azka juga bergumam dalam hati.

***

Tasya memacukan mobilnya laju. Dia pagi-pagi terbangun dan mendapati dirinya berada disebuah club malam. Ia ingat saat itu, ia mabuk dan tertidur disana.

Jadi terpaksa ia pagi-pagi harus pulang kerumah guna membersihkan diri. Kini badannya sangat lengket dan bahkan penampilanya kini sangatlah urakan.

Citt!!

Sreet!

"Bangsat!" umpat Tasya pada dirinya sendiri. Bagimana bisa ia ceroboh sampai akhirnya bisa menabrak bagian kecil dari pinggiran mobil sedan putih itu.

"Woy anjir! Turun lo, mobil gue lecet!" teriak seorang cowok berjaket kulit dengan wajah melototnya.

Mobil orang diam-diam bae malah ditabrak, oceh laki-laki itu dalam hati.

Tasya pun terpaksa turun. Sepertinya ia harus mengganti rugi atas apa yang ia perbuat.

"Sorry, gue buru-buru. Nih buat ganti rugi." ujar Tasya menaruh beberapa lembar uang ratusan diatas kap mobil laki-laki itu.

"Apaan nih! Lo pikir gue gak mampu benerin mobil gue?" ujar laki-laki itu mengoceh.

"Diem bangsat! Masih untunt gue mau ganti rugi." kata Tasya menggeram kesal. Jika bukan ia yang salah, sudah ia pastikan laki-laki depannya ini akan babak belur.

"Nama gue Varo, bukan bangsat! Lagian gue juga gak butuh uang lo." decak laki-laki yang tak lain adalah Varo, abangnya Azka.

"Ya, ya. Gue gak peduli. Terserah lo, mau lo apain tuh duit." ujar Tasya acuh hendak berlalu pergi namun lengannya sudah terlebih dahulu dicekal.

"Minta maaf!" sorot mata Varo menajam. Bahkan siapapun yang tahu sifat asli Varo akan bergidik melihat laki-laki itu.

"Apan sih lepas! Dan jangan harap gue mau minta maaf sama lo!" ketus Tasya kemudian masuk ke dalam mobilnya dan memacunya cepat.

"Bar-bar," kata Varo menilai penampilan gadis itu.

***

"Eh, eh liat. Ada yang baru diputusin tuh." celetuk siswa seangkatan Azka dengan kerasnya. Sengaja menyindir Syhila yang tengah lewat dikoridor.

"Eh iya, kasian ya. Makanya jadi cewek jangan kejangenan,"

"Pasti malu banget lah,"

"Masih punya nyali juga tuh cewek deketin Azka."

"Murah!"

Syhila tidak menghiraukan. Baginya kata-kata menyakitkan itu sudah sering ia dengar awal ia masuk ke sekolah ini.

Jika biasanya ada Azka yang selalu membelanya, kini ia harus terbiasa sendiri. Karna semuanya tidak lagi sama. Namun, gadis itu tidak ingin menyerah, ia tetap harus memperjuangkan Azkanya.

Gadis itu tersenyum senang kala melewati kelas Azka. Dijembulkannya kepalanya dan menatap binar Azka yang tengah duduk sendiri dikursinya. Bersama dengan earphone kesayangan laki-laki itu.

Mungkin karna ini masih sangat pagi. Jadilah, kelas Azka masih sepi. Dan hanya ada beberapa orang didalam sana dan itupun asik main game.

Dengan perlahan-lahan, gadis itu berjalan mendekati Azka dan meletakan sebuah bekal yang ia bawa dari rumah.

Padahal gerakan Syhila sudah sangat pelan. Namun, Azka dapat merasakan ada sesuatu yang bergerak didepannya. Dan, saat ia membuka matanya, ia bisa melihat gadis mungil yang tersenyum lebar kepadanya.

"Pagi," sapa Syhila riang. Tahu bahwa Azka tidak bisa mendengar ucapannya. Ia dengan nekat melepas earphone itu dan meletakannya diatas meja dekat bekal yang ia bawa.

"Pagi-pagi jangan ngelamun, gak baik." ujar Syhila ceria. Bahkan ia tidak takut sama sekali akan tatapan datar dan dingin dari Azka.

Azka menatap bekal berwarna biru itu tidak minat. Saat ia hendak memasang earphone nya kembali, Syhila langsung merampasnya kemudian tersenyum.

"Dimakan ya, Kak. Aku buatin sandwich kesukaan kamu." kata Syhila penuh harap.

Azka mendengus kesal. Ia menatap bekal berwarna biru itu tidak minat. "Pergi! Gue gak butuh." kata Azka datar.

Gadis itu masih saja tersenyum. Baginya kata-kata menyakitkan Azka sudah biasa ia dengar.

"Cobain dulu, ini makanan kesukaan kamu." kata gadis itu keukeh ingin Azka memakannya.

"Pergi! Lo gak budek kan?!" suara Azka meninggi. Namun, itu sama sekali tidak membuat nyali gadis itu menciut.

"Gak! Sebelum kamu makan ini," tegas Syhila menatap Azka berani.

"Pergi!"

"Ga--

Brak..

Syhila lantas melotot. Matanya mulai memanas kala melihat bekal yang dengan susah payahnya ia buat berserakan dilantai begitu saja.

Azka sang pelaku tetap tidak bereaksi. Laki-laki itu duduk dibangkunya dan kembali memasang earphone miliknya.

Syhila dengan cepat berjongkok, memunguti sandwich yang berhamburan itu.

"Syhila, lo gak papa?" Satria yang baru datang lantas panik kala melihat gadis itu berjongkok seraya menangis.

"Gak papa, Kak. Bekalnya tadi gak sengaja jatuh." ujar Syhila menghapus air matanya dan tersenyum.

Satria tidak buta, ia jelas-jelas sekali melihat Azka yang dengan sengaja membuang bekal itu.

"Lo kalau ada masalah selesain baik-baik!" bentak Satria menarik Azka buat berdiri.

"Kak, Kak udah. Ini bukan salah, Kak Azka." lerai Syhila kala melihat Satria yang hendak menarik kerah baju Azka.

"Gue gak punya masalah! Dia yang punya masalah!" kata Azka dingin kemudian melenggang pergi. Meninggalkan Syhila dan Satria didalam sana.

Syhila menatap punggung lebar itu yang kian menjauh. Gadis itu merunduk sebentar, ia merindukan Azkanya. Sangat merindukannya.

Tepukan lembut dibahu gadis itu lantas membuatnya kembali mendongak. "Lo tenang aja, gue bakal cari tahu semuanya." kata Satria menyemangati.

Syhila mengangguk singkat. "Makasih, Kak. Yaudah aku ke kelas ya," pamit Syhila tersenyum kemudian melangkah pergi.

Namun, saat gadis itu hendak berbelok. Gadis itu lantas berjongkok disalah satu sudut koridor yang nampak sempit.

Dan setelahnya tangis gadis itu pecah. Ia meremas kuat-kuat kotak bekal yang ia bawa.

"Hikss.. Aku mau Kak Azka yang dulu, bukan yang sekarang. "isak gadis itu kian sedih. Dadanya sangat sesak dan sakit. Sebutlah ia cengeng, emang sebenarnya ia cengeng.

"Aku cuma mau kamu, Kak." lanjut gadis itu kemudian menghapus air matanya kasar. Kemudian gadis itu bangkit untuk membersihkan diri ke toilet. Ia tidak mau sampai ada yang melihatnya menangis pagi-pagi hari.

Tanpa gadis itu ketahui. Ada seorang laki-laki yang mematung kala mendengar isakan pilu itu.

"Maafin aku, Syhi. Maafin aku."














TBC!!

Jangan pada marah ya sama babang Azka:(

Huff.. Aku sendiri juga ngerasa sedih banget nulis bagian mereka, berasa sedih banget.

VOMENT yok! Jangan lupa tinggalin jejak kalian disini 😙

Salam manis dari si tukang halu😙❤

Ps: kalau ada typo bilang ya🤗

继续阅读

You'll Also Like

39.9K 1.5K 23
Abela Clarisa putri, gadis culun dengan sifat pendiam, yang terpaksa menikah dengan seorang pria populer di sekolah nya demi membayar biaya rumah sak...
55.2K 3.9K 37
[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE. FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA] Diandra Saqila Treapart yang sering kali dipanggil ara.ia adalah gadis cantik, manis, malah i...
91.9K 6K 72
'𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐮𝐫𝐚-𝐩𝐮𝐫𝐚𝐚𝐧' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ad...
2.8M 158K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...