YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG...

By RanEsta13

45.6K 9.2K 24K

Hal-hal konyol yang aku lakukan itu bukan karena aku menyukaimu. JANGAN GEER! Aku hanya mendalami peranku. J... More

1. YLS
2. YLS
3. YLS
4. YLS
5. YLS
6. YLS
7. YLS
8. YLS
9. YLS
10. YLS
11. YLS
12. YLS
13. YLS
14. YLS
15. YLS
16. YLS
17. YLS
18. YLS
19. YLS
20. YLS
21. YLS
22. YLS
23. YLS
24. YLS
25 YLS
26. YLS
27. YLS
29. YLS
30. YLS
31. YLS
32. YLS
33. YLS
34. YLS
35. YLS
cerita suga terbaru

28. YLS

912 202 580
By RanEsta13

Btw akoh cuman mau bilang bintang dipojokan sebelah kiri jangan dianggurin ya diteken coba, bikin orang lain bahagia itu ibadah, aku juga udah bikin kalian senyum-senyum gemes, plus kesel kan??? Hohoho.

Btw...maaf ya kalo Yoongi n Yu Ra kisseu kisseu aja...gimana dong Yoongi-nya nih saking posesifnya. Tapi ingat background mereka Korean ya bukan Indonesian. Dah segitu ajah.
.
.
.

Bagaimana bisa Yoongi berhenti menjadi budak cinta seorang Han Yoora, melihat sang gadis memakai dress yang dikirimkan ibunya saja dia sudah kepayahan bernapas.

Kenapa cantik sekali sih?

Ah, tentu saja Yoora menyadari bagaimana tatapan memuja Yoongi, dia sampai risi dibuatnya dan memilih mengalihkan pandangan ke berbagai arah.

"Ini kependekan ya?" tanyanya sambil memegang bagian bawah dress, membuyarkan pikiran Yoongi yang saat ini sedang membayangkan masa depan bersama sang gadis.

"Yoon, kau dengar aku tidak?" Yoora sampai harus menggoyangkan tangannya di depan wajah Yoongi.

"Hm?" tanya Yoongi mengerjap.

"Aku bertanya, apa ini kependekan?"

"Maaf fokusku hilang, habisnya kau cantik sekali sih," puji sang pemuda dan berhasil membuat pipi Yoora bersemu merah. "Menurutku tak terlalu pendek, pas untuk badanmu yang indah."

"Tidak usah memuji, aku tak punya receh." Kekeh Yoora.

"Dengan ciuman saja kalau tidak ada recehan," goda Yoongi, dan perkataan itu membuahkan cubitan mesra di tangan pucatnya.

"Jangan mimpi! Dan jangan nyosor!" Deliknya galak.

***

Setelah meminta ijin pada nenek, mereka pun pergi ke sebuah mal yang terletak di pusat kota.

Di mal tersebut ternyata sedang diadakan street food festival, Yoora tampak senang ketika melihat banyak sekali makanan kesukaannya di sana.

"Whoaaaa ... aku mau tteobokki, eomuk, jus delima dan es krim," ucap Yoora bersemangat sambil melihat jam di ponselnya. "Masih ada dua jam lagi sebelum nonton, kita kuliner dulu yuk?" ajaknya dengan mata berbinar.

"Tentu, Jagi."

Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong dan segera berlari ketika mendapati kursi kosong yang berada di ujung venue. "Kau tunggu di sini saja biar aku yang beli makanannya," titahnya.

Sebisa mungkin Yoora memang tidak membuat Yoongi melakukan banyak gerakan karena keadaan tangannya yang masih di gips, Yoongi tahu betul dan ingin segera sembuh agar bisa memeluk dan memanjakan sang gadis dengan kedua tangannya.

Pemuda itu menunggu dengan sorot yang tidak pernah lepas dari sang gadis yang kini berjalan menjauh ke arah stan-stan makanan. Tersenyum dengan sorot teduh Yoongi bahkan harus menahan gelenyar bucinnya kala melihat sang kekasih membantu seorang anak kecil yang terjatuh dan membelikannya permen kapas pelangi yang membuat anak kecil itu tersenyum bahagia.

"Dia itu begitu sempurna, saranghae Ra-ya," monolog Yoongi.

Kini Yoongi melihat Yoora bertabrakan dengan seorang lelaki. Gadis itu membungkuk dalam, terlihat meminta maaf dengan tersenyum dan melanjutkan perjalanannya ke stan tteobokki. Ah, tiba-tiba saja cuaca mendadak lebih panas di sekitar Yoongi karena lelaki tadi tidak melepaskan tatapannya pada sang kekasih. Seolah alarm tanpa bahaya berbunyi dalam otak, Yoongi mengedarkan pandangan dan menyadari bahwa ternyata mata setiap lelaki yang berpapasan dengan Yoora selalu menunjukkan ketertarikan. Puncaknya, ada seseorang yang menghampirinya. Yoongi melihat Yoora tersenyum, menggoyangkan tangannya sebagai tanda penolakan dan menunjuk ke arah Yoongi sambil melambaikan tangan. Laki-laki itu menatap Yoongi sebentar seolah menilai. Astaga, mana bisa Yoongi berdiam begitu saja, atas dorongan rasa khawatir dengan komposisi cemburu lebih besar, Yoongi segera berlari menghampiri sang kekasih.

"Yoon kenapa kemari? Nanti tempat duduknya ada yang isi," ucap Yoora terlihat tidak setuju dan langsung melirik tempat duduk mereka yang tadi, dan berdecak kecewa. "Tuh kan langsung diisi orang lain."

"Maaf, tapi aku tak tahan dirimu didekati lelaki lain, lelaki tadi mau apa sih?" tanya Yoongi gusar.

"Dia meminta nomorku."

"Hah?"

"Tidak aku beri tenang saja, aku bilang kalau aku ke sini dengan pacarku," Yooraa tampak santai, mengambil satu Tteobokki dan menyuapi Yoongi. "Jadi aku mohon jangan mulai cemburu lagi Yoon, kau lihat kan? Aku tadi melambai padamu."

Tentu saja Yoongi kesal dengan ketenangan Yoora, tetapi kapok juga kalau sang kekasih balik marah padanya. Jadi dia memutuskan menggenggam tangan sang gadis dan membawanya menjauh dari keramaian festival.

Yoora protes karena belum membeli eomuk dan Yoongi berjanji aknaa membawanya jalan-jalan ke Hongdae minggu depan. Sungguh kecantikan Yoora itu bak Dewi dan Yoongi tidak akan membiarkan gadis itu dilirik lelaki lain.

Mereka berhenti di depan sebuah toko pakaian, tanpa membelah jajaran pakaan yang menggantung, Yoongi menyahut skinny jeans dan memberikannya pada Yoora.

"Jagi, pakailah ini."

"Eh? Kenapa?"

"Di bioskop nanti dingin," jawab Yoongi asal, menolak menatap mata sang kekasih yang saat ini memicing penuh curiga dengan sikapnya.

Tak bisa berbohong Yoongi pun menyerah dan menjelaskan. "Baiklah aku menyesal menyuruhmu memakai dress, mata para lelaki tak henti-hentinya memandangmu, membuatku kesal."

Yoora terkekeh geli. "Aigo, pacar yang benar-benar cemburuan." Dia menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan nada lembut. "Yoon, apa kau tidak memperhatikan? Kalau mata gadis-gadis itu melihatmu dengan begitu rupa? Aku juga bisa cemburu kalau aku mau."

"Hm?" Yoongi mengedarkan pandangan dan mendapati ada beberapa gadis yang memandangnya genit.

"Lihat dua gadis yang di depan kita itu, sejak tadi mereka melihatmu, dan terlihat sekali mereka tertarik padamu," jelas Yoora santai. "Kau terlalu sibuk memperhatikanku sampai lupa kalau dirimu juga sangat menarik."

"Aku sudah terbiasa kalau gadis-gadis memandangku, tapi kalau kau? Kau kan Yoora-ku, mana hari ini cantik sekali, aku tak bisa mengalihkan pandangan darimu, aku tak mau lelaki lain melihatmu," imbuh Yoongi gemas sambil mencuri kecupan di pipi Yoora yang sontak membuat dua gadis di depan mereka mencebik.

"Yak! Kim Yoongi ini kan di tempat umum," pekik Yoora dengan mata membulat yang begitu menggemaskan.

"Aku tak suka dengan lelaki di pojok sana, dari tadi memperhatikanmu terus."

Baiklah tampaknya dunia hanya milik mereka.

***

Setelah sesi cemburu, Yoora mengajak ke bioskop, dia berkata sudah membeli tiketnya secara online. Yoongi berharap mudah-mudahan hanya film horor yang akan mereka tonton dan bukan film zombie. Pemuda itu sudah sudah mengecek jadwal tayang dan tidak ada film zombie.

Film sudah mulai ketika mereka masuk ke dalam bioskop. Seperti dugaan Yoongi, tidak mungkin kan Yoora memilih film komedi romantis, ini adalah film horor yang cukup membuat sang pemuda berjengit ngeri. Beruntung kini mereka berstatus pacaran karena Yoongi dengan mudah menggenggam tangan Yoora.

Sesekali gadis itu menyembunyikan wajahnya di bahu yoongi. Tentu saja hal ini membuat sang pemuda bangga bukan main, serasa menjadi lelaki pilihan yang pailng bisa diandalkan. Ah, Yoora tidak tahu saja, Yoongi sering kali menggigit lidah agar tidak berteriak.  Ada harga diri yang harus dia pertahankan di depan sang kekasih.

Film sudah memasuki pertengahan ketika adegannya mulai berubah. Yoongi mengernyit, kenapa ada mahluk yang sangat dia hindari tiba-tiba muncul? Mayat-mayat itu mulai hidup kembali, menggeliat, dengan keropeng yang menjijikan, mereka menggeram diikuti dengan gerakan patah-patah yang begitu mengganggu. Yoongi mulai merasa tidak nyaman, keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, genggaman tangan pada Yoora pun berubah menjadi cengkeraman.

"Yoon, kau kenapa?" tanyanya khawatir. Yoongi menggeleng lemah.

Kenapa seperti ini? Aku bisa melewatinya saat ada si lelaki pers itu, kenapa sekarang aku begini?

Yoongi merogoh saku. Sial aku tidak membawa kacamata hitam.

Napasnya kini pendek-pendek, geraman mahkluk menjijikan itu mulai memenuhi otaknya, seiring gelombang mual yang tiba-tiba saja muncul.

"Yoon!" Yoora menggoyangkan tubuh Yoongi. "Kau kenapa?" Kepanikan terlihat jelas di wajahnya. Yoongi berusaha berkata aku tidak apa-apa, tapi sayangnya kondisinya malah semakin buruk.

Mencoba menghirup udara dengan rakus, tapi tampaknya sia-sia saja.  Pandangannya kini memburam, dia begitu kedinginan, dan tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.

***

Cahaya putih menyilaukan membuat mata Yoongi perih, kepalanya masih sedikit berat saat dia mengedarkan pandangan dan mendapati Yu Ra dengan mata sembab menghambur ke pelukannya. "Yoon maafkan aku." Dia menangis sesenggukan terlihat begitu panik.

"Ssstt, kenapa kau menangis, hm? tanya Yoongi membelai rambutnya lembut.

"Kenapa tak bilang padaku kalau kau itu phobia, kalau terjadi apa-apa denganmu bagaimana?" Airmata terus mengalir dari kedua matanya.

"Aku pacar yang payah ya?" Dengkus Yoongi. "Maaf, Jagi," dan tangis Yoora semakin menjadi. "Hey Ssstt, aku tak tahan melihatmu menangis, aku sudah tidak apa-apa." Yoongi menciumi puncak kepalanya berharap Yoora berhenti menangis, dia sangat tidak nyaman melihat kekasihnya menangis.

"Ku kira kau kena serangan jantung, bayangkan betapa paniknya aku." racau Yoora sambil mengusap air matanya dengan punggung tangan.

"Jantungku memang selalu tidak baik-baik saja kalau bersamamu." Kekeh Yoongi mencoba menggodanya tapi tidak berhasil. Untunglah dokter datang dan menenangkannya dengan menjelaskan kalau kondisi pemuda itu baik dan boleh pulang.

"Kau yakin akan pulang? Sudah tidak apa-apa?"

***

Di dalam mobil Yoora tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, dia terus menerus menatap wajah Yoongi seakan takut terjadi apa-apa.

"Kalau dipandang terus-menerus begini wajahku bisa-bisa bersinar, Jagi," kekeh Yoongi.

Bukannya tertawa mendengar perkataan sang kekasih, matanya malah mulai berkaca-kaca lagi.

"Maaf," lirihnya menyesal.

"Kenapa minta maaf terus, ini bukan salahmu. Aku pikir aku sudah sembuh, karena pada saat ada si lelaki pers itu aku bisa mengatasinya kan?"

Yoora mulai sesenggukan, dia cengeng sekali hari ini, tentu Yoongi tahu karena dia sangat khawatir, dia begitu mencintainya.

"Saat aku berumur lima tahun aku berlibur ke Florida bersama orang tuaku, dan kebetulan saat itu sedang Halloween, kami berkunjung ke pesta Halloween yang diadakan oleh teman appa, di sana aku ditakut-takuti oleh anak-anak yang berdandan seperti zombie. Bisa kau bayangkan? Mayat hidup yang berkeliaran menakuti aku yang berumur lima tahun, saat itu aku sampai ngompol di celana dan akhirnya pingsan. Orang tuaku begitu menyesal mengajakku ke pesta Halloween itu, dan sejak saat itulah kalau melihat zombie aku jadi seperti ini." Mendengar penjelasa Yongi, Yoora  malah menangis lagi.

"Hey kenapa menangis lagi, aku tidak apa-apa Jagi-ya."

"Maaf, aku tidak menyadarinya." ucap Yoora memeluk Yoongi dengan begitu erat.

"Ah aku tahu cara menghilangkan rasa bersalahmu," ucap Yoongi jahil. "Pak Kwon perhatikan jalan saat menyetir."

"Baik Tuan."

Mendengar Yoongi berkata seperti itu pada supirnya, Yoora langsung melonjak dan melepaskan pelukannya, dan melihat sang kekasih dengan tatapan jangan coba-coba.

Yoongi terkekeh geli melihat tingkahnya.

Sudahlah, pasti kalian tahu kan apa yang akan mereka lakukan?

.
.
.

Lanjut jangan?????

Published 17-02-2020
r

epub 10-09-21

Continue Reading

You'll Also Like

48.9K 423 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
502K 5.4K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
82K 7.8K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
316K 23.9K 108
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...