Two Wedding {Sudah Terbit}

By Redtherzoe

1.2M 73.3K 10.3K

Apa jadinya jika dua saudara kembar berbeda karakter menikah dihari yang sama dengan 2 pria tampan yang juga... More

Part 1 {Jodoh Yang Terbalik?}
Part 2 {Kenapa Harus Dia Sih?!}
Part 3 {Mereka Berbeda!}
Part 4 (Seza & Seva)
Part 5 (Wedding!)
Part 6 (Malam pertama yang mengesankan)
Part 7 (Tercyduk)
Part 8 (Kekesalan yang Hakiki)
Part 9 (Sikap yang tak terduga)
Part 10 (Kerja Bakti)
Part 11 (Tiket?)
Part 12 (Aloha!)
Part 13 Holiday!
Part 14 (Siapa?)
Part 15 (Kekacauan)
Part 16 (Curahan Hati)
Part 17 (Sebuah Permintaan)
Part 18 (Pilihan Rumit)
Part 19 (Ramuan Cinta)
Part 20 (Membuatmu Mencintaiku)
Part 21 {Sungguh Rumit}
Part 23 (Hilang)
Part 24 (Kembali untuk menjauh)
Part 25 (Menepi)
Part 26 (Orang Ketiga)
Part 27 (Kebencian Seza)
Part 28 (Kabar Mengejutkan)
Part 29 (Tunggu pembalasanku!)
Part 30 (Hal tak terduga)
Part 31(Love to Hate me)
Part 32 (Istri baru)
Part 33 (Introgasi)
Part 34 (Secarik surat)
Part 35 (Gertakan Seza)
Part 36 (Kesendirian)
Part 37 (Andaikan kau datang)
Part 38 (peek a boo)
Part 39 (Liburan tak terduga)
Part 40 {Dia Milikku!}
Part 41 (Mario Poligami?)
Part 42 {Tiba-tiba}
Part 43 (Situasi berbalik)
Part 44 (Kamu berubah)
Part 45 (Sebuah alasan)

Part 22 (Kisah yang berbeda)

15.6K 1.3K 496
By Redtherzoe

" Cepat masuk, semua orang menunggumu" ketus Romeo, melirik sinis Seva, hendak beranjak dari tempat itu.

Namun...

Seketika tubuhnya langsung tertahan begitu Romeo menyadari sepasang tangan melingkar erat dari balik punggungnya. Seva memeluknya dengan erat. Wanita itu membenamkan wajahnya di punggung Romeo. Airmatanya mengalir tanpa bisa dibendung lagi.
Dan Romeo hanya bisa terdiam kaku menyadari apa yang kini terjadi.

"Tolong anggap aku ada. Jangan mengacuhkanku...,"

Pinta Seva terdengar lirih ditelinga Romeo.

"Aku akan berusaha semampuku tapi tolong...."

Seva menghentikan ucapannya, menahan tangisannya

"Buka hatimu sedikit saja untukku," lanjut Seva pelan.

Romeo tak menjawab dia tetap diam.

Seva tersenyum miris, batinnya mentertawakan dirinya dalam hati. Mungkin saja Seva memang tak tau diri telah meminta hal aneh pada Romeo. Nyatanya setelah apa yang dia ucapkan pria itu sama sekali tak menggubrisnya. Hanya terdiam kaku seolah tak mendengar permintaan  Seva.

Secara perlahan Seva melepaskan pelukannya. Tatapannya terarah pada Romeo yang berdiri diam membelakanginya.

Seva mengusap air matanya yg mengalir. Merapikan sejenak penampilannya yang kacau. Kemudian memaksakan seulas senyumnya, seraya bertingkah seolah sebelum ini tak ada hal menyedihkan yang melanda dirinya.

"Ayo menemui Opa," ujar Seva riang, sembari melangkah masuk kedalam bangunan melewati Romeo yang tertinggal dibelakangnya.

Dan pria itu, Romeo. Masih pada posisi semula, hanya netranya saja yang terarah mengikuti pergerakan Seva yang perlahan menghilang dari pandangan.

***

"Apa kalian berdua sedang ada masalah?" Pertanyaan itu langsung terlontar dari Opa Hardinata untuk Seva dan Romeo yang kini ikut bergabung di satu meja bersama sanak saudara yang lain.

Seva langsung membantah. Netranya terarah pada Opa yang kini memandangnya penuh selidik.

"Tidak ada yang perlu Opa khawatirkan. Kami berdua baik-baik saja," jelas Seva sambil tersenyum.

"Benar begitu?" Tanya Opa, kali ini khusus untuk cucu laki lakinya, Romeo.

Pria itu tak menjawab, dia melirik sekilas pada Seva. Dan melihat wanita itu tersenyum sambil mengangguk.

"Kami baik-baik saja," sahut Romeo

Opa Hardinata tersenyum, menghela napas lega. Ternyata ketakutannya beberapa saat lalu tidak terjadi.

"Oh iya. Opa ada pengumuman penting untuk kalian semua."  Opa berujar lagi dan semuanya kembali fokus.

"Sebenarnya diminggu ini ada kabar jika Sean akan melamar seorang gadis,"

Sesaat setelah ucapan itu terlontar hampir seluruh pasang mata menoleh pada Sean. Dan bisa ditebak jika pria bawel itu sedang salah tingkah sekarang.

Banyak dari mereka akhirnya kepo mengenai siapa gadis yang berhasil menaklukkan pria playboy macam Sean itu.

"Aku penasaran Opa siapa gadis yang tahan dengan pria bawel macam Sean itu," Pertanyaan itu dilontarkan Mario. Dengan kekepoan tingkat akut pria itu memperhatikan Sean dan Opa secara bergantian

Dengan Sebal, Sean yang mendengarnya balas menatapnya kesal. "Hey Mario... Aku ini idaman semua gadis, tentu saja para gadis itu banyak yang mengejarku. Termasuk 'Calon Pengantin Sean', calon istriku itu" jawab Sean sewot.

Mario tertawa di ikuti Arya dan sepupunya yang lain.

"Masa sih bang? Yang kutau Abang yang mengejar-ngejar gadis itu," ledek Arya

Sean spontan cemberut. Sebenarnya dia ingin memprotes ucapan Arya tapi ucapan adiknya itu kelewat benar .

Haduh!

"Tapi untuk acara lamarannya Sean hanya melibatkan kedua orangtua dan adiknya saja," ujar Opa lagi.

"Kenapa Opa?" Fiona kali ini ikut bertanya.

"Fio boleh bertanya pada Sean langsung" jawab Opa.

Fio menoleh pada Sean. Dan pria itu terdiam sejenak. Tangannya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sean ingin menjawab tapi...

"Kata Abang, dia takut lamarannya ditolak makanya untuk hal ini dia tidak ingin melibatkan keluarga besar dulu," Arya yang bantu menjawab dengan lancar. Sean spontan berdecak sebal.

Ah Arya ini! Bikin malu saja...

Fio dan seluruh anggota keluarga lainnya tertawa. Mereka benar benar heran dengan jalan pikiran Sean itu. Kemanakah  perginya rasa percaya diri super tinggi milik Sean itu?

"Jadi itulah alasan mengapa Opa mengundang kalian semua kesini,"

Seluruh keluarga mengangguk paham.

"Kita doakan saja agar acara lamaran Sean lancar,"

Dan ucapan Opa diaminkan oleh seluruh anggota keluarga yang lainnya.

Mereka melanjutkan acara makan siang bersama hingga usai.

***

Pagi menjelang. Ketika Mario terbangun dari tidurnya, dia  dikejutkan oleh Seza yang memeluk lengannya.

Tentu saja membuat jantung Mario jumpalitan. Karena tidak biasanya Seza tidur menghadapnya. Selama ini Seza selalu berbaring kearah berlawanan diujung kasur demi menghindarinya.

Senyum cerah langsung terpatri di bibir Mario. Rasanya begitu mendebarkan namun juga menyenangkan. Jika seperti ini Mario jadi malas untuk beraktivitas. Biarlah hari ini dia tidak pergi bekerja. Jika Opa atau Papa tau alasannya mereka pasti memakluminya.

Sementara diruangan yang berbeda. Seva masih tertidur pulas dengan memeluk guling. Sementara sejak semalam Romeo tak bisa tidur sama sekali. Entah mengapa pikiran nya terus mengarah pada ucapan Seva kemarin.

"Tolong anggap aku ada. Jangan mengacuhkanku...,"

Ucapan itu terus tergiang ditelinga Romeo. Setiap kali ucapan itu berputar dipikirannya kepala Romeo mendadak sakit.

"Aku akan berusaha semampuku tapi tolong buka hatimu sedikit saja untukku"

Romeo mengacak rambutnya frustasi. Dia tidak tau cara menghentikan kalimat-kalimat itu dari pikirannya. Yang ada semakin Romeo mencoba melupakannya, Kata kata itu semakin sering berputar dikepalanya.

Sekarang apa yang harus Romeo lakukan?

Pergerakan pada Seva membuat fokus Romeo teralihkan. Pria itu ganti mengamati Seva yang tertidur pulas. Namun terlihat kedinginan.

Romeo beranjak menaikkan selimut ketubuh Seva. Kemudian mengamati Seva dengan seksama.

Wanita itu tertidur sambil meringkuk, wajahnya terlihat gelisah. Romeo kemudian menyentuh dahi Seva dengan jarinya. Hingga raut kegelisahan pada Seva menghilang.

Romeo menghela napas panjang. Kemudian beranjak menuju jendela kamar. Membuka korden hingga membuat sinar mentari menyeruak masuk .

Romeo mendengus tak menyangka pagi secepat ini dan dia belum tidur sejak semalam. Sekarang Romeo harus bersiap untuk kerja lagi tak ada kesempatan untuknya pergi tidur.

***

Seza terbangun dari tidurnya. Tak berselang lama matanya kontan melotot menyadari apa yang dia lakukan.

Kenapa dia memeluk tubuh Mario?
Kenapa bisa?

Cepat-cepat Seza menarik tubuhnya menjauh dari Mario namun secara refleks Mario malah mengunci tubuh Seza di pelukannya. Seza sontak terkejut.

Pria ini mengapa bisa tau dia akan menyingkir? apakah Mario sebenarnya tidak tidur?

Seza mendongak memperhatikan raut wajah Mario juga dengkuran halusnya ketika tidur.

Seza yakin Mario tertidur sekarang.

Seza spontan berdecak sebal. Kenapa juga dia bisa tidur memeluk Mario. Apa pria itu yang memaksanya?

Ya mungkin saja. Tapi kenapa Seza tidak mengelak dan menjauh seperti sebelum-sebelumnya? Ataukah semalam dia tidur mati?

Ah memalukan!

"Tentu saja jiwa dan ragaku hanya untukmu baby,"

Seza tersentak, kemudian ia mendongak memperhatikan Mario. Seza heran karena pria itu ternyata masih tertidur.

Asik berpikir Seza terkejut lagi tatkala Mario tiba tiba saja tertawa dan berujar lagi

"lopyuu emuachh,"

Seza spontan bergidik ngeri. Kemudian berujar sewot

"Dasar gilaa!"

***

Seva mengacak rambutnya kesal. Lagi-lagi dia kesiangan. Kalau begini jadinya kapan dia bisa menjadi istri idaman Romeo? Harusnya kan dia bangun subuh dan menyiapkan segala keperluan Romeo. Tapi....

"Astaga Sevaaaaa!"

Wanita itu berteriak lagi ketika melihat jam didinding menunjukkan pukul 11.19  Kalau begini terus kapan dia bisa menaklukkan Romeo? Yang ada suaminya akan semakin menjauhinya.

Tidak Seva tidak mau! Kalau Romeo tidak betah dengannya lagi Seva takut jika nanti, Romeo memiliki wanita idaman lain atau Pelakor yang akan bermunculan menunjukkan taringnya.

Tidak! Tidakk!

Seva tak mungkin kalah. Seva tidak akan menyerah. Seva takkan membiarkan seorang wanita pun mendekati Romeo ataupun sebaliknya. Ya Seva pasti bisaa!

***

Jam makan siang tiba bersamaan dengan tugas Romeo yang telah usai memeriksa pasiennya. Sekarang dia akan menuju ruangan pribadinya untuk beristirahat sejenak.

Romeo mendudukan dirinya dikursi kerjanya sembari memijit kepalanya yang terasa sakit. Romeo tak berselera makan. Sekarang dia hanya ingin beristirahat saja. Kepalanya benar-benar sakit. Mungkin beberapa obat bisa menyembuhkan rasa sakit ini.

Romeo bangkit untuk mengambil minum yang berjarak dua meter darinya. Dengan tertatih Romeo berjalan perlahan sambil memegangi kepalanya yang sangat pusing. hingga baru dua langkah berjalan, pria itu tiba-tiba saja ambruk, dan membuat tubuhnya tersungkur tak sadarkan diri.

_________________________________

Continue Reading

You'll Also Like

891K 53.3K 33
Ketika menemukan seseorang yang benar-benar dicintai. Sofia melakukan segala cara agar bisa mendapatkan pria tersebut, termasuk menjebaknya agar bisa...
806K 32.3K 59
Kesetiaan adalah harga mati bagi Sebagian orang. Namun bagaimana kata setia hanya menjadi omong kosong belaka? Dinar Aprilia Santoso, harus menelan p...
187K 5.7K 30
"Suatu saat nanti kamu akan tahu bedanya DICINTAI sama MENCINTAI seseorang. Dan aku yakin kamu bisa rasakan itu disaat aku sudah pergi jauh dari kamu...
128K 5.6K 44
Sequel Luci Is A Fat Girl❤ Orang bilang,mempertahankan itu lebih sulit dari pada mendapatkan.Hal itulah yang di alami oleh Adrian dan Luci dalam memp...