Syavarla

By Tiaramadani27

3.8K 1.6K 125

Follow sebelum baca:) (On going) #no plagiat! Tanpa ku sadari, kesenangan telah membuatku lupa,bahwa hidup ti... More

PROLOG
Part1
Part2
Part3
Part4
Part5
Part6
Part7
part9
part 10
part11
part 12
part 13
part14
part15
part 16
part17
part18
part19
part 20
part 21
part22

Part8

180 85 3
By Tiaramadani27

🌻🌻Happy reading 🌻🌻
.
.
.

ckiikk...
Suara rem motor Reno.
Kini sudah mendarat tepat di garasi rumahnya.

"Kita sudah sampai tuan putri."
kata kak Reno kepada adeknya itu, sambil melihat kearah kaca spion,dan melirik Reva yang tak kunjung turun,dengan tangan melingkar di pinggangnya.

"Dek bangunn,ko lu malah tidurr."

"Bangun atau gue gendong nih."ucapnya lagi.

Setelah beberapa menit, barulah Reva tersadar dari tidurnya itu,dan membuka matanya, melihat kesekeliling.

"Huamm... udah sampe ya,kak."  Reva melepas pelukan tangannya, dan melirik kiri kanan memastikan bahwa dia sudah ada di depan rumahnya.

"Udaah daritadi kalee." kak Reno lalu turun dan membuka helm miliknya.

"Njir,pegel leher gue."
Reno memutarkan lehernya dengan tangannya,ke kiri dan kanan,hingga berbunyi,kretek-kretek(contoh ya).

"Nah kan bunyi."

Reva yang melihat hanya terdiam,dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hehe,sorry kak."

Reno terdiam.
"Lah kenapa?"

"Pasti gara-gara aku 'kan,kak reno jadi pegel."

"Jangan ngomong gitu."

"Emang bener 'kan kak."

"Nggak,kok."

"Nggak salah lagi maksudnya,haha."

Reva memanyunkan bibirnya.
"Becanda,et kamu mah ah."

***

Cklek~
Pintu kamar Reva terbuka.
Reva menghirup sebentar udara dikamarnya.

"Hemmm,Akhirnya sampe juga gue dirumah."
Reva menarik nafas panjang.

Reva berjalan ke kasur dan meletakan tas serta sepatu disembarang tempat,lalu membaringkan badannya itu di atas kasur.

Tiba-tiba layar ponsel Reva menyala,dan terlihat nama Zahra terpapang di ponselnya.

Zahra:Revaaa

  
Me:kenapa Ra?
Send...

Tiba tiba handphone Reva bergetar, menandakan ada seseorang menelpon nya di seberang sana.

Zahra is calling....

"Halo Ra,kenapa?"

"Revaaaa hiks hiks hiks."

"Ra lu kenapa?ko nangis."

"David Rev,daviddd. "

"David kenapa,zahraa?"

"Tadi gue liat dia sama cewek lain,vaa."

(Isak tangis terdengar dari sebrang sang penelepon)

"Lu seriuss?"

"Gue serius va,Revaa  plis tolongin gue (hiks hiks hiks.)"

(Isak tangis Zahra semakin mengeras)


"Gue kerumah lu sekarang ya."

"Iyaa va."

Tutttutuut...

Reva bergegas menuju kamar mandi, untuk mencuci muka dan berganti pakaian tanpa sempat ia mandi,Reva langsung berpamitan kepada kak Reno dan meminjam motornya sebentar.


Tok tok tok~
Reva mengetuk pintu kamar kak Reno.

"Kak,Renoo!"
Karena tak ada jawaban dari pemilik kamar,Reva membuka pintunya sendiri.

Cklekk ~
pintu terbuka.
Tak ada orang disana,hanya ada tas dan sepatu yang masih berserakan didalam.

"Eh eh ngapain Lo disini?"
Kak Reno keluar dari kamar mandi,dengan handuk melilit dibagian pinggangnya.

"Hem anu kak,minjem kunci motor plisss."

"Hah,mau ngapain lu?"

"Mau kerumah Zahra kak,pliss ya,boleh."
kata Reva sambil memasang raut muka gemasnya itu.

"Gak."jawab Reno singkat.

"Kakak plisss."

"Gue yang anter,tungguin."
ucap kak Reno,lalu mengambil pakaian dan berbalik menuju kamar mandi untuk memakai pakaiannya itu.

Reva pun tak mendengarkan kata kakak nya itu ,ia langsung mengambil kunci yang tergeletak diatas kasur kak Reno.

"Maafin gue kak,lama nungguin Lo,gue duluan ya,makasi kak."
teriak Reva.

Reno yang sedang berada di dalam pun tak sempat mengejarnya dan sudahlah dia pasrah dengan adeknya yang satu ini.

***

Setelah beberapa menit,Reva pun sampai di rumah Zahra dan kebetulan didepan pintu ada seorang gadis perempuan,bertubuh mungil dan lucu sedang bermain dengan seekor kucing miliknya,ya dia adalah adik Zahra yang bernama Zelda yang masih kelas 5 SD.

"Hallo Zelda,kak Zahra nya ada?" Sapa Reva kepada Zelda.

"Oh,hallo.kak Reva ya?" Jawab Zelda sambil berdiri dan menggendong kucingnya.

Reva mengangguk.
"Iya,sayang."

"Ada tuh kak dikamarnya,baru aja pulang gatau darimana."ucap Zelda.

"Ohh oke,mamah sama papah kamu dimana?"

"Mamah papah lagi kerja kak, keluar kota."

"Ohh gitu,yauda Kaka masuk ya." Reva lalu bergegas masuk kedalam

"Iya,kak."sambil menurunkan gendongan kucingnya itu kelantai.

Reva pun bergegas menaiki tangga,satu persatu anak tangga itu pun sudah di lewati tinggal selangkah lagi dia sampe dipuncaknya,dan langsung berjalan menuju kamar zahra,untuk menjadi teman curhat nya saat ini,meskipun sebenarnya Reva pun membutuhkan seseorang untuk mendengarkan ceritanya saat ini,tapi dia tidak peduli,dia lebih mementingkan sahabatnya itu,meskipun kini hati dia sedang merasakan sesak karena kejadia tadi disekolah.

Cklekk~
pintu kamar Zahra terbuka,tanpa permisi Reva langsung membuka pintu nya itu,dan melihat kondisi sahabatnya yang sekarang sedang terbaring di kasur dan menangis.

"Zahraa" teriak Reva yang mengagetkan sang pemilik kamar itu.

"Eh lu ngagetin gue aja dah" Zahra lalu mengubah posisi tubuhnya itu menjadi duduk

"Lu kenapa dah,masih siang gini udah banjir haha" Reva mencoba membuat Zahra agar tidak sedih lagi

"Ihh apaan si va ah,kesel gue"  Zahra mengusap setiap sudut matanya itu dengan tangannya.

"Yaelah emang kenapa coba lu cerita"

Didalam kamar yang bercorak dinding serba biru itu,Zahra mengeluarkan keluh kesahnya dan bercerita semuanya kepada Reva ,dan terkadang mengeluarkan tetesan air yang menetes dimatanya itu.

"Jadi gitu va ceritanya,lu bisa bayangin kan gimana rasanya cowok yang lu sayang jalan bareng sama cewek lain"ucap Zahra sambil meneteskan air mata

"Heh Zahra udah ah lu jangan nangis,sayang air mata lu"Reva lalu menyodorkan tisu yang ia bawa dari rumahnya

"Tapi vaa,gue takut dia ninggalin gue,gue sayang sama dia Reva tapi gue gak mau dia ngira kalo gue ngekang atau nuduh yang nggak-nggak sama dia"ucap Zahra lagi sambil mengusap air matanya dengan tisu yang Reva berikan

"Gue tau,tapi coba deh sekarang apa lu udah bilang ke David?apa lu udah nanya ke dia? Belum kan? Nah coba sekarang lu tanya,lu bilang,biar dia yang jelasin semuanya,jangan sala paham dulu zahraaaa" 

"Gue ga berani va,gue takut "

"Yaelah ini nih yang gue gak suka,lu tuh kalo dibilangin susah,tinggal bilang aja kenapa si,ga mungkin dia marah juga,coba deh lu sekali kali ngomong sama dia Zahra "Reva merasa geram dengan tingkah sahabatnya itu

"Iyaiya besok gue coba tanya deh sama dia"

"Nah gitu,masalah ga akan selesai kalo bukan kita yang nyelesainnya,sekarang Uda ah hapus air mata Lo,terus mandi,lu yang selalu bilang kalo gue susah mandi,dan sekarang Lo jam segini belum mandi,bau Lo"ucap Reva yang meledek sahabatnya itu

"Ihh apaan si Lo,lagian gue ga jorok kek lu ya" Zahra mencium badannya itu

"Iyaiya terserah Lo deh" ucap Reva

Zahra pun mengambil handuk dan bergegas untuk mandi.
Jam menunjukan pukul 18:20 dimana hari sudah mulai gelap,dan Reva teringat dengan kak Reno,dengan kecemasan kakaknya itu,meskipun nyebelin tapi dia selalu cemas jika Reva pergi sendiri dan belum pulang setelah hari sudah mulai gelap.
Reva pun berniat untuk pulang sehabis Zahra selesai mandi,sambil menunggu Zahra selesai Reva membaringkan tubuhnya itu sambil menatap langit langit atap kamar Zahra,dan mengingat suatu kejadian siang tadi di sekolah.

Andai gue bisa cerita ke semua orang tentang perasaan gue sama Arga ,gue pasti bakal nangis sama kek lu Ra,tapi gue cuma bisa mendem perasaan ini sendiri,dan merasakan sakit sendiri,tanpa ada yang tau.

Ucap Reva dalam hati dan tak sengaja Reva meneteskan setetes air dari matanya itu.

"Revaa gue udah selesai nih" teriak Zahra yang kini mengagetkan lamunan Reva

"Eh iyaiya Ra "Reva pun bergegas berdiri dan mengusap air matanya yang sempat terjatuh

"Eh Lo nangis?" Tanya Zahra bingung

"Hah nangis? Haha aneh Lo,tadi gue nguapp,ngantuk nih nungguin Lo mandi "Reva tertawa menenangkan suasana

"Yeuu gue mandi ga sampe sejam juga kali"ucap Zahra sambil menaruh handuk dan menjemurnya di depan ..

"Wkwk,btw gue mau pulang ya,kasian kak Reno pasti nungguin" Reva mengambil tas miliknya dan berdiri bergegas untuk pulang

"Eh ko cepet banget si,gamau main dulu" Zahra berjalan dan mengikuti langkah Reva

"Mau si,tapi tadi gue ijinnya bentar sama kakak gue,dan gue lupa ga bawa hp buat ngabarin"ucap Reva sambil cengar cengir

"Yeuu kebiasaan dahlu,yauda tiati ya Reva,btw makasi loh"mereka kini sudah berada di depan gerbang rumahnya Zahra.

"Hehe iya santai aja kali ah,kek sama siapa aja" Reva memakai helm dan menaiki motor kakanya itu

"Gue jalan ya "Reva menyalakan gas nya dan melajukan motornya itu beberapa menit punggung Reva sudah tidak terlihat dan Zahra pun kembali memasuki rumahnya itu.

*
Sepanjang di perjalanan Reva berniat untuk mampir dulu ke supermarket untuk membeli cemilan karena teringat cemilannya dirumah sudah habis.
Setelah memarkirkan motornya itu Reva pun bergegas masuk dan membeli semua cemilan untuknya,tak lupa Reva mengambil keranjang belanjaan,karena jika hanya pakai tangannya saja di rasa tidak akan cukup,teringat Reva kan orang yang hobi makan ditambah lagi makanan dirumahnya sudah kosong sekali.

"Apalagi ya,potato udah,lays,Pocky,ini udah,itu udah,okee cukup kali ya"
Reva pun berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Yahh panjang banget lagi antreannya"ucap Reva yang terpaksa harus menunggu beberapa menit,setelah menunggu terlihat seseorang di belakangnya yang juga sedang mengantre untuk bayar,Reva pun membalikan badan,dan terkejut dengan siapa yang ada di hadapannya saat ini,dengan cepat Reva langsung membalikan badannya lagi,berpura pura tidak lihat,dan tetap fokus ke arah meja kasir,dan sekarang giliran Reva untuk bayar,Reva menaikan belanjaan nya itu,satu persatu belanjaannya di cek harga,dan sudah dibarang yang terakhir sekarang.

"Jadi totalnya 86 ribu ka"kata mba-mba kasir

"Ohh iyaiya"Reva lalu mengambil dompetnya itu di dalam tas.

"Eh dompet gue mana ko ga ada" Reva yang kini panik,setelah mencari cari dompet di tas nya itu tapi tidak ketemu juga.

"Ehm kenapa ya kak" suara lelaki di belakangnya menegur Reva ,karena kini dia sedang panik

"Ehm anu dompet saya ke tinggalan"ucap Reva tanpa melihat suara siapa itu

"Yahh,pinjem uang saya dulu aja kak"ucap lelaki itu

"Hem ehh yaud"ucapan Reva terhenti saat melihat seorang lelaki di hadapannya kini

"Ehh eloo"ucap lelaki itu kaget

"Ehmm ehh Arga"ucap Reva kaget dan sedikit gugup,dan malu juga

"Lu temennya Zahra kan,siapa tuh gue lupa"kata Arga

"Ehh lupa,nama gue Reva "ucap Reva sambil tersenyum ke arahnya dan kearah wanita di sebelahnya,ya Arga sekarang bersama frizka kekasihnya,tentu saja Reva merasakan sakit di hatinya lagi.

Segitunyakah Lo sama gue?sampai nama gue aja lu ga tau,sedangkan gue nama lengkap,rumah,dan bahkan tanggal lahir lu aja gue tau.
Batin Reva

"Dompet lu ketinggalan ya,nih pake duit gue dulu aja"lalu Arga menyodorkan uang seratus ribu

"Eh lu seriusan ni gapapa?"tanya reva

"Iya santuyy,satu sekolah ini"sambil merangkul kekasihnya

"Eh iya deh,makasi ya ga" Reva lalu mengambil uang merah muda itu,dan langsung membayarnya ke kasir.

"Btw kalian darimana?"tanya Reva mencoba biasa saja

"Jalan jalan aja,gabut dirumah hehe"ucap Arga yang membuat Reva cemburu sebenarnya

"Iya nih kak,kalo kakak darimana?"tanya Icha

"Ohh,gue dari rumah Zahra,yauda gue duluan ya,btw makasi secepatnya gue ganti kok"ucap Zahra sambil merapikan belanjaannya itu

"Iya sans"kata Arga

Reva pun berjalan pergi meninggalkan mereka dan langsung menaiki motor kakaknya itu,untuk segera pulang.

hari sudah mulai gelap,dan terlihat awan hitam di langit,serta suara bergemuruh yang menandakan akan turun hujan,Reva pun langsung melajukan motornya dengan secepat mungkin.

Selama di perjalanan rintik rintikan hujan mulai turun,dan mulai membasahi baju Reva,untung saja rumah Reva sudah dekat .

"Fyuhh untung gue udah sampe"ucap Reva tenang,karena dia sudah sampai pas sebelum diguyur hujan deras.

Terlihat seorang lelaki memakai baju hitam polos dengan celana kolornya itu di depan pintu,dengan raut muka yang tidak enak.

"Dari mana Lo"

"Rumah Zahra"ucap Reva langsung masuk ke dalam tidak peduli jika ada kakanya itu

"Ehh enak banget lu main masuk aja"ucap Reno kesal melihat tingkah adek nya itu

"Terserah gue"ucap Reva  yang langsung menaiki tangga untuk bergegas mandi

"Terserah Lo deh va,yang penting gue tenang lu udah pulang"kata Reno yang langsung menutup pintu rumahnya itu dan langsung kembali ke kamarnya .

.
.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini dengan cara vote and coment oke:)

                       
                                                        

      

Continue Reading

You'll Also Like

280K 26.3K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
1.1M 44.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
7M 295K 59
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
295K 13.5K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...